BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada Bab IV penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang meliputi pengolahan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian mengenai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran (Penelitian Terbatas Pada Peserta Didik Kelas XI Program Keahlian Restoran SMKN2 Baleendah), secara lengkap dan terperinci akan diuraikan sebagai berikut :
A. Hasil Penelitian
Pengolahan data dilakukan untuk manjabarkan hasil perhitungan persentase dari penyebaran instrumen mengenai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran berkaitan dengan aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan) akan dibahas secara lengkap dan terperinci pada Tabel 4.1 sampai dengan tabel 4.30.
1. Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” Berkaitan dengan Aspek Kognitif (Pengetahuan) Pada Kesiapan Prakerin di Restoran
Data hasil penelitian manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif (pengetahuan) pada kesiapan prakerin di restoran ditunjukkan pada Tabel 4.1 sampai dengan Tabel 4.10.
Tabel 4.1
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Pengertian Komunikasi
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
1 a Percakapan dua orang atau lebih yang memiliki
makna yang sama 27 77 8 23 35 100
b Suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya
25 71 10 29 35 100
c Proses dimana seorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain
24 69 11 31 35 100
d Seni menyampaikan informasi, ide-ide dan sikap
seseorang kepada orang lain 19 54 16 46 35 100
e Penyampaian informasi dan ide-ide sebagai sikap/emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol
21 60 14 40 35 100
Rata- rata 66 34 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.1, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian komunikasi adalah sebagai berikut : sebagian besar (77%) responden mengungkapkan komunikasi merupakan percakapan dua orang atau lebih yang memiliki makna yang sama. Lebih dari setengahnya masing-masing 71% responden mengungkapkan komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya, sebanyak 69% responden mengungkapkan komunikasi merupakan proses dimana seorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain, sebanyak 60% responden mengungkapkan komunikasi merupakan penyampaian informasi dan ide-ide sebagai sikap/emosi
dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol, dan 54% responden mengungkapkan komunikasi merupakan seni menyampaikan informasi, ide-ide dan sikap seseorang kepada orang lain.
Data hasil pengolahan angket no.1 seperti pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 66% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.2
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Komponen Komunikasi
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
2 a Communicator (komunikator) 29 83 6 17 35 100
b Message (pesan, ide, gagasan) 20 57 5 43 35 100
c Channel (saluran, media) 25 71 10 29 35 100
d Communicant (komunikan0 20 57 15 43 35 100
e Effect (efek) 21 51 14 49 35 100
Rata- rata 64 36 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.2, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang komponen komunikasi adalah sebagai berikut : sebagian besar (83%) responden mengungkapkan komponen komunikasi antara lain communicator (komunikator). Lebih dari setengahnya masing-masing 71% responden mengungkapkan komponen komunikasi antara lain channel (saluran, media), sebanyak 57% responden mengungkapkan komponen komunikasi antara lain message (pesan, ide, gagasan) dan
communicant (komunikan), dan sebanyak 51% responden mengungkapkan
komponen komunikasi antara lain effect (efek).
Data hasil pengolahan angket no.2 seperti pada Tabel 4.2 tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang komponen komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 64% berada pada kriteria cukup bermanfaat.
Tabel 4.3
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang pengertian Pelayanan Prima
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
3 a Tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan
pelanggan tetap 22 63 13 37 35 100
b Bertujuan memberi kepuasan kepada pelanggan dengan sasaran naiknya grafik penjualan, berubahnya status calon pembeli menjadi pelanggan tetap
31 89 4 11 35 100 c Baik dan komplit kepada pembeli atau pelanggan
baru 22 63 13 37 35 100
d Berhubungan dengan kualitas produk yang berupa
barang dan jasa 20 57 15 43 35 100
e Baik termasuk lingkungan yang asri, parkir, mekanisme kerja, penampilan menarik, sopan, berkomunikasi yang baik, memahami perilaku pembeli
21 60 14 40 35 100
Rata- rata 66 34 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.3, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian pelayanan prima adalah sebagai berikut : sebagian besar (89%) responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang bertujuan memberi kepuasan kepada pelanggan dengan sasaran naiknya grafik penjualan, berubahnya status calon pembeli menjadi pelanggan tetap. Lebih dari setengahnya
masing-masing 63% responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan pelanggan tetap dan pelayanan yang baik dan komplit kepada pembeli atau pelanggan baru, sebanyak 60% responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang baik termasuk lingkungan yang asri, parkir, mekanisme kerja, penampilan menarik, sopan, berkomunikasi yang baik, memahami perilaku pembeli, dan sebanyak 57% responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang berhubungan dengan kualitas produk yang berupa barang dan jasa.
Data hasil pengolahan angket no.3 seperti pada Tabel 4.3 tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian pelayanan prima pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 66% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.4
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Fungsi Media Komunikasi
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
4 a Mempermudah penyampaian pesan atau
informasi kepada yang membutuhkan 30 86 5 14 35 100 b Memperjelas isi dan maksud informasi yang
akan disampaikan 30 86 5 14 35 100
c Mengefektifkan proses penyampaian informasi 17 49 18 51 35 100 d Mempersingkat waktu penyampaian informasi 17 49 18 51 35 100 e Membangkitkan daya tarik terhadap informasi
atau pesan yang akan disampaikan 18 51 15 49 35 100
Rata- rata 64 36 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.4, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang fungsi media komunikasi adalah sebagai berikut : sebagian besar (86%) responden mengungkapkan fungsi media komunikasi yaitu dapat mempermudah penyampaian pesan atau informasi kepada yang membutuhkan dan memperjelas isi dan maksud informasi yang akan disampaikan. Lebih dari setengahnya (51%) responden mengungkapkan fungsi media komunikasi yaitu dapat membangkitkan daya tarik terhadap informasi atau pesan yang akan disampaikan. Lebih dari setengahnya (49%) responden mengungkapkan fungsi media komunikasi yaitu dapat mengefektifkan proses penyampaian informasi dan mempersingkat waktu penyampaian informasi.
Data hasil pengolahan angket no.4 seperti pada Tabel 4.4 menunjukksn bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang fungsi media komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 79% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.5
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Karakter Pelanggan
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak menjawab Jumlah f % f % n % 5 a Extraverted (terbuka) 35 100 - - 35 100 b Intraverted (tertutup) 35 100 - - 35 100 c Sensory (spontanitas) 29 83 6 17 35 100 d Intuitive (pengilham) 30 86 5 1 35 100 e Thinker (pemikir) 22 63 13 37 35 100 Rata- rata 86 14 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.5, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang karakter pelanggan adalah
sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain extraverted (terbuka) dan intraverted (tertutup). Sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain intuitive (pengilham), dan sebanyak 83% responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain sensory (spontanitas). Lebih dari setengahnya (63%) responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain thinker (pemikir).
Data hasil pengolahan angket no.5 seperti pada Tabel 4.5 tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang karakter pelanggan sebesar 86% berada pada kriteria sangat bermanfaat.
Tabel 4.6
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Komunikasi yang Efektif
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
6 a Bersikap dengan benar sehingga tujuan utama
dapat tercapai 30 86 5 14 35 100
b Menyampaikan pesan dengan benar sehingga
tujuan utama dapat tercapai 30 86 5 14 35 100
c Mengucapkan pesan dengan benar sehingga tujuan
utama dapat tercapai 20 57 15 43 35 100
d Menyampaikan keinginan dengan benar sehingga
tujuan utama dapat tercapai 17 49 18 51 35 100
e Mengucapkan keinginan dengan benar sehingga
tujuan utama dapat tercapai 18 51 17 49 35 100
Rata- rata 66 34 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.6, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut : sebagian besar (86%) responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu bersikap dengan benar
sehingga tujuan utama dapat tercapai dan menyampaikan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai. Lebih dari setengahnya masing-masing 57% responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu mengucapkan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai, dan sebanyak 51% responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu mengucapkan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai. Kurang dari setengahnya (49%) responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu menyampaikan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai.
Data hasil pengolahan angket no.6 seperti pada Tabel 4.6 tersebut dapat ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelyanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang komunikasi yang efektif pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 64% berada pada kriteria cukup bermanfaat.
Tabel 4.7
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Jenis-Jenis Kebutuhan Pelanggan
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak menjawab Jumlah f % f % n % 7 a Fisiologi 30 86 5 14 35 100 b Keamanan 25 71 10 29 35 100 c Cinta 28 80 7 20 35 100 d Penghargaan 24 69 11 31 35 100 e Mewujudkan sendiri 24 69 11 31 35 100 Rata- rata 75 15 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.7, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang jenis-jenis kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut : sebagian besar
masing-masing 86% responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan fisiologi, dan sebanyak 80% responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan cinta. Lebih dari setengahnya masing-masing 71% responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan keamanan, dan sebanyak 69% responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan penghargaan dan mewujudkan sendiri.
Data hasil pengolahan angket no.7 seperti pada Tabel 4.7 tersebut dapat ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelyanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang jenis-jenis kebutuhan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 75% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.8
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Pembagian Kerja Tim dalam Kelompok
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
8 a Membagi kerja tim dalam kelompok sebagai ketua, wakil kelas, sekertaris, bendahara dan seksi-seksi yang satu
sama lain saling membantu 28 80 7 20 35 100 b Mengatur setiap anggota tim dengan tidak
membeda-bedakan, sesuai dengan pekerjaannya 18 51 17 49 35 100 c Berpikiran positif terhadap para karyawan atau anggota
bahwa mereka akan bekerja lebih giat sehingga dampaknya akan meningkatkan produktivitas kerja, semangat kerja dan hasil yang diperoleh lebih baik
23 66 12 34 35 100
d Membentuk tim dalam kelompok untuk menangani satu masalah dalam waktu singkat atau jika perlu bekerja sama untuk waktu yang lama
23 66 12 34 35 100
e Membentuk anggota tim agar dapat berkomunikasi dengan baik sehingga pada saat berkomunikasi tidak terjadi kesalahpahaman serta dapat mempererat kekompakan dalam bekerja
20 57 15 43 35 100
Rata- rata 64 36 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.8, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di
restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang pembagian kerja tim dalam kelompok pada kesiapan prakerin di restoran adalah sebagai berikut : sebagian besar (80%) responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan membagi kerja tim dalam kelompok sebagai ketua, wakil kelas, sekertaris, bendahara dan seksi-seksi yang satu sama lain saling membantu. Lebih dari setengahnya masing-masing 66% responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan berpikiran positif terhadap para karyawan atau anggota bahwa mereka akan bekerja lebih giat sehingga dampaknya akan meningkatkan produktivitas kerja, semangat kerja dan hasil yang diperoleh lebih baik dan membentuk tim dalam kelompok untuk menangani satu masalah dalam waktu singkat atau jika perlu bekerja sama untuk waktu yang lama, sebanyak 57% responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan membentuk anggota tim agar dapat berkomunikasi dengan baik sehingga pada saat berkomunikasi tidak terjadi kesalahpahaman serta dapat mempererat kekompakan dalam bekerja, dan sebanyak 51% responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan mengatur setiap anggota tim dengan tidak membeda-bedakan, sesuai dengan pekerjaannya.
Data hasil pengolahan angket no.8 seperti pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang pembagian kerja tim dalam kelompokpada kesiapan prakerin di restoran sebesar 64% berada pada kriteria cukup bermanfaat.
Tabel 4.9
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Kebersihan Tubuh
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
9 a Rambutnya yang disisir rapi dan tidak
berketombe 27 77 8 23 35 100
b Kuku yang dipotong pendek dan bersih 25 71 10 29 35 100 c Wajahnya yang segar, tidak kusam 21 60 14 40 35 100 d Pakaian yang bersih, rapi dan tidak bernoda 30 86 5 14 35 100 e Kumis dan janggut yang selalu dicukur rapi
(bagi pria) 20 57 14 43 35 100
Rata- rata 70 30 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.9, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang kebersihan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari pakaian yang bersih, rapi,dan tidak bernoda, dan sebanyak 77% responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari rambutnya yang disisir rapi dan tidak berketombe. Lebih dari setengahnya masing-masing 71% responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari kuku yang dipotong pendek dan bersih, sebanyak 60% responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari wajahnya yang segar, tidak kusam, dan sebanyak 57% responden mengungkapkan kebersihan tubuh seseorang dapat dilihat dari kumis dan janggut yang selalu dicukur rapi (bagi pria).
Data hasil pengolahan angket no.9 seperti pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang
kesehatan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 70% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.10
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang kesehatan tubuh
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
10 a Wajahnya yang segar 26 74 9 26 35 100
b Wajahnya yang tidak pucat 26 74 9 26 35 100
c Kegesitan dalam bergerak 20 57 15 43 35 100
d Kondisi badannya yang tidak lemah 17 49 18 51 35 100 e Sikap badannya yang tidak loyo 24 69 11 31 35 100
Rata- rata 65 35 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.10, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang kesehatan tubuh adalah sebagai berikut : sebagian besar (74%) responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari wajahnya yang segar dan tidak pucat. Lebih dari setengahnya masing-masing 69% responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari sikap badannya yang tidak loyo, dan sebanyak 57 responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari kegesitan dalam bergerak. Kurang dari setengahnya (49%) responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari kondisi badannya yang tidak lemah.
Data hasil pengolahan angket no.10 seperti pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang kesehatan tubuh sebesar 65% berada pada kriteria cukup bermanfaat.
2. Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” Berkaitan dengan Aspek Afektif (Sikap) Pada Kesiapan Prakerin di Restoran
Data hasil penelitian manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif (sikap) pada kesiapan prakerin di restoran ditunjukkan pada Tabel 4.11 sampai dengan Tabel 4.20.
Tabel 4.11
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek afektif tentang Sikap dalam Menerima Pelanggan
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
11 a Bersikap ramah ketika kedatangan pelanggan dengan menyambut tamu yang datang ke restoran
dengan selalu tersenyum 32 91 3 9 35 100
b Mengingat dan memanggil dengan mengebut
nama tamu terutama kepada tamu langganan 25 71 10 29 35 100 c Segera menanyakan maksud dan tujuan pelanggan
dan membiasakan penggunaan ungkapan-ungkapan seperti: “selamat pagi”, “silahkan” dan lain-lain
30 86 5 14 35 100 d Mempersilahkan duduk dan memberi kesempatan
berbicara kepada pelanggan 27 77 8 23 35 100
e Menghindari penggunaan kata-kata yang tidak
dapat dimengerti oleh pelanggan 28 80 7 20 35 100
Rata- rata 81 19 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.11, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam menerima pelanggan adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh bersikap ramah ketika kedatangan pelanggan dengan menyambut tamu yang datang ke restoran dengan selalu tersenyum, sebanyak 80% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh menghindari penggunaan kata-kata yang tidak dapat dimengerti oleh pelanggan,
sebanyak 86% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh segera menanyakan maksud dan tujuan pelanggan dan membiasakan penggunaan ungkapan-ungkapan seperti: “selamat pagi”, “silahkan” dan lain-lain, dan sebanayak 77% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh mempersilahkan duduk dan memberi kesempatan berbicara kepada pelanggan. Lebih dari setengah (71%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh mengingat dan memanggil dengan mengebut nama tamu terutama kepada tamu langganan.
Data hasil pengolahan angket no.11 seperti pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam menerima pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 81% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.12
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Memberikan Perhatian Penuh kepada
Pelanggan
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
12 a Mendengarkan dengan baik setiap tutur kata yang disampaikan pelanggan dalam menyampaikan pesanan atau kebutuhan pelanggan
25 71 10 29 35 100 b Menerima dan menghargai perilaku pelanggan apa
adanya 28 80 7 20 35 100
c Menjelaskan kembali setiap pesanan, keluhan atau
kebutuhan pelanggan 26 74 9 26 35 100
d Menyesuaikan diri dengan perilaku pelanggan 27 77 8 23 35 100 e Mendiskusikan dan membahas perbedaan paham
atau persepsi dengan pelanggan serta memenuhi kebutuhan pelanggan akan barang atau jasa yang dipesannya
30 86 5 14 35 100
Rata- rata 78 22 100
Data pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam memberikan perhatian penuh kepada pelanggan adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu mendiskusikan dan membahas perbedaan paham atau persepsi dengan pelanggan serta memenuhi kebutuhan pelanggan akan barang atau jasa yang dipesannya, sebanyak 80% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu menerima dan menghargai perilaku pelanggan apa adanya, dan sebanyak 77% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu menyesuaikan diri dengan perilaku pelanggan. Lebih dari setengahnya masing-masing 74% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu menjelaskan kembali setiap pesanan, keluhan atau kebutuhan pelanggan, dan sebanyak 71% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu mendengarkan dengan baik setiap tutur kata yang disampaikan pelanggan dalam menyampaikan pesanan atau kebutuhan pelanggan.
Data hasil pengolahan angket no.12 seperti pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang memberikan perhatian penuh kepada pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 78% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.13
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Berpikiran Positif kepada Pelanggan
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
13 a Menyapa dengan ekspresi tersenyum apabila
kedatangan pelanggan 26 74 9 26 35 100
b Menanyakan dan mencatat keperluan pelanggan 30 85 5 15 35 100 c Mengusahakan kebutuhan pelanggan dapat
terpenuhi 32 91 3 9 35 100
d Tidak besikap apriori terhadap pelanggan
(bersikap masa bodoh) 35 100 - - 35 100
e Tidak mencari atau memanfaatkan kelemahan
pelanggan 35 100 - - 35 100
Rata- rata 90 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.13, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang berpikiran positif kepada pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan melayani pelanggan secara terhormat dengan tidak bersikap apriori terhadap pelanggan (bersikap masa bodoh) dan tidak mencari atau memanfaatkan pelanggan. Sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan melayani pelanggan secara terhormat dengan mengusahakan kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi, dan sebanyak 80% responden mengungkapkan melayani pelanggan secara terhormat dengan menanyakan dan mencatat kebutuhan pelanggan. Lebih dari setengahnya (74%) responden mengungkapkan melayani pelanggan secara terhormat dengan ekspresi tersenyum apabila kedatangan pelanggan.
Data hasil pengolahan angket no.13 seperti pada Tabel 4.13 tersebut dapat ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek
afektif tentang berpikiran positif kepada pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 90% berada pada kriteria sangat bermanfaat.
Tabel 4.14
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Menghargai Pelanggan
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
14 a Sebaik-baiknya 32 91 3 9 35 100
b Mendengarkan dan mencatat setiap permintaan
atau kebutuhan pelanggan 26 74 9 26 35 100
c Menggunakan tutur bahasa yang baik disertai
senyuman 32 91 3 9 35 100
d Menunjukkan sikap simpatik dan perasaan senang
dalam menghadapi pelanggan 35 100 - - 35 100
e Mendengarkan dengan penuh perhatian apabila
pelanggan mengemukakan saran atau pendapatnya 34 97 1 3 35 100
Rata- rata 91 9 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.14, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menghargai dalam melayani pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh dalam menghargai pelanggan dengan menunjukkan sikap simpatik dan perasaan senang dalam menghadapi pelanggan. Sebagian besar masing-masing 97% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh dalam menghargai pelanggan dengan mendengarkan dengan penuh perhatian apabila pelanggan mengemukakan saran atau pendapatnya, dan sebanyak 91% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh dalam menghargai pelanggan dengan sebaik-baiknya dan menggunakan tutur bahasa yang baik disertai senyuman. Lebih dari setengahnya (74%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh dalam menghargai pelanggan dengan mendengarkan dan mencatat setiap permintaan atau kebutuhan pelanggan.
Data hasil pengolahan angket no.14 seperti pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menghargai dalam melayani pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 91% berada pada kriteria sangat bermanfaat.
Tabel 4.15
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Menghadapi Kemarahan Pelanggan
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
15 a Tetap tenang 35 100 - - 35 100
b Cukup pengetahuan dan keterampilan tentang
pekerjaan/tugasnya 22 63 13 37 35 100 c Melakukan pendekatan yang baru untuk
mengendalikan kemarahan pelanggan 35 100 - - 35 100 d Mencari pokok permasalahan setelah kemarahannya
reda 29 83 6 17 35 100
e Mencari jalan keluar untuk menyelesaikan
permasalahan 24 67 11 31 35 100
Rata- rata 83 17 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.15, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam menghadapi kemarahan pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan dapat menguasai keadaan dengan tetap tenang dan melakukan pendekatan yang baru untuk mengendalikan kemarahan pelanggan. Sebagian besar masing-masing 83% responden mengungkapkan dapat menguasai keadaan dengan mencari pokok permasalahan setelah kemarahannya reda, dan sebanyak 69% responden mengungkapkan dapat menguasai keadaan dengan mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan. Lebih dari setengahnya (63%)
responden mengungkapkan dapat menguasai keadaan dengan cukup pengetahuan dan keterampilan tentang pekerjaan/tugasnya.
Data hasil pengolahan angket no.15 seperti pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam menghadapi kemarahan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 83% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.16
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Menjaga Penampilan Personal dalam
Ekspresi Wajah
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
16 a Melakukan kontak mata secara langsung dengan
pelanggan, selalu dengan senyuman dan tetap santun 35 100 - - 35 100 b Menampilkan tatapan mata yang bersahabat dengan
menghindari mata berkerut 20 57 15 43 35 100
c Menyembunyikan kekecewaan dengan menghindari
bibir rapat dan selalu tersenyum 34 97 1 3 35 100 d Memposisikan kepala dengan wajar, agar tidak
terkesan sombong 32 91 3 9 35 100
e Menganggukkan kepala sebagai rasa hormat kepada
pelanggan 25 100 - - 35 100
Rata- rata 89 11 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.16, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.16 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjaga penampilan personal dalam ekspresi wajah yaitu seluruhnya (100%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh melakukan kontak mata secara langsung dengan pelanggan dan selalu dengan senyuman, tetap santun dan menganggukkan kepala sebagai rasa hormat kepada pelanggan. Sebagian besar masing-masing 97% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh
menyembunyikan kekecewaan dengan menghindari bibir rapat dan selalu tersenyum, dan sebanyak 91% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh memposisikan kepala dengan wajar, agar tidak terkesan sombong. Lebih dari setengahnya (57%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh menampilkan tatapan mata yang bersahabat dengan menghindari mata berkerut.
Data hasil pengolahan angket no.16 seperti pada Tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjaga penampilan personal dalam ekspresi wajah pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 89% berada pada kriteria sangat bermanfaat.
Tabel 4.17
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang menangani problem kebutuhan pelanggan
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
17 a Menjelaskan duduk persoalan dengan bijaksana 33 94 2 6 35 100 b Mengusulkan beberapa alternatif sebagai jalan
keluar 33 94 2 6 35 100
c Meminta bantuan rekan lain yang lebih mampu/
berwenang untuk mengatasi persoalan tersebut 26 74 9 26 35 100 d Meyakinkan pelanggan tentang tindak lanjut yang
akan dilakukan untuk mengatasi persoalan pelanggan
32 91 3 9 35 100
e Melaksanakan tindak lanjut sesegera mungkin 33 94 2 6 35 100
Rata- rata 90 10 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.17, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.17 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang menangani problem kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut : sebagan besar masing-masing 94% responden mengungkapkan cermat dalam menjelaskan duduk persoalan dengan bijaksana, mengusulkan beberapa alternatif sebagai jalan keluar dan melaksanakan tindak
lanjut sesegera mungkin, dan sebanyak 91% responden mengungkapkan cermat dalam meyakinkan pelanggan tentang tindak lanjut yang akan dilakukn untuk mengatasi persoalan pelanggan. Dan lebih dari setengahnya (74%) responden mengungkapkan cermat dalam meminta bantuan rekan lain yang lebih mampu/berwenang untuk mengatasi persoalan tersebut.
Data hasil pengolahan angket no.17 seperti pada Tabel 4.17 tersebut dapat ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang menangani problem kebutuhan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 90% berada pada kriteria sangat bermanfaat.
Tabel 4.18
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang seikap menjadi pendengar yang efektif
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
18 a Memperhatikan kontak mata pada saat berbicara (eye
contact) 19 54 16 46 35 100
b Menyimak isi pembicaraan bukan pembicaranya 35 100 - - 35 100 c Menunjukkan pemahaman tentang isi pembicaraan
dengan komentar positif 30 86 5 14 35 100 d Bersikap tenang dan sabar, serta menghindari sikap
tergesa-gesa dan memotong pembicaraan 31 89 4 11 35 100 e Menghindari dalam mengalihkan pembicaraan secara
tiba-tiba 31 89 4 11 35 100
Rata- rata 84 16 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.18, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.18 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjadi pendengar yang efektif yaitu seluruhnya (100%) responden mengungkapkan teliti dalam menyimak isi pembicaraan bukan pembicaranya. Sebagian besar masing-masing 89% responden mengungkapkan teliti dalam bersikap tenang dan sabar, serta
menghindari sikap tergesa-gesa dan memotong pembicaraan, dan menghindari dalam mengalihkan pembicaraan secara tiba-tiba, sebanyak 86% responden mengungkapkan teliti dalam menunjukkan pemahaman tentang isi pembicaraan dengan komentar positif. Dan lebih dari setengahnya (54%) responden mengungkapkan akan teliti dalam memperhatikan kontak mata pada saat berbicara (eye contact).
Data hasil pengolahan angket no.18 seperti pada Tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjadi pendengar yang afektif pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 84% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.19
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Sopan
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
19 a Sikap pada waktu berbicara dengan atasan, orang lain
yang lebih tua atau dengan lain jenis 35 100 - - 35 100 b Volume suara dalam berkomunikasi sehingga tidak
terlalu keras atau terlalu pelan 35 100 - - 35 100 c Sikap badan pada waktu berbicara di depan orang
banyak 30 86 5 14 35 100
d Pandangan mata pada waktu berbicara melihat dagu
lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya 32 91 3 9 35 100 e Mimik muka atau roman muka jangan terlalu serius
atau tegang dan juga tidak terlalu santai 35 100 - - 35 100
Rata- rata 95 5 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.19, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.29 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap sopan adalahsebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan dapat memperhatikan sikap pada waktu berbicara dengan atasan, orang lain yang lebih tua atau dengan lain jenis,
volume suara dalam berkomunikasi sehingga tidak terlalu keras atau terlalu pelan, dan mimik muka atau roman muka jangan terlalu serius atau tegang dan juga tidak terlalu santai. Sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan dapat memperhatikan pandangan mata pada waktu berbicara melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya, dan sebanyak 86% responden mengungkapkan dapat memperhatikan sikap badan pada waktu berbicara di depan orang banyak.
Data hasil pengolahan angket no.19 seperti pada Tabel 4.19 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap sopan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 95% berada pada kriteria sangat bermanfaat.
Tabel 4.20
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Menjaga Kesehatan Tubuh No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
20 a Mandi 2 kali dalam sehari agar tubuh selalu bersih 30 86 5 14 35 100 b Mengganti pakaian secara teratur agar terhindar
dari kuman-kuman dari pakaian 30 86 5 14 35 100
c Menggosok gigi secara teratur dengan
menggunakan pasta gigi 25 71 10 29 35 100
d Mencuci tangan dengan sabun setelah buang air untuk menghindari kuman-kuman yang menempel pada tangan setelah beraktivitas
26 74 9 26 35 100 e Mencuci rambut 2 kali dalam seminggu agar
rambut selalu bersih dan tidak berketombe 28 80 7 20 35 100
Rata- rata 80 20 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.20, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.20 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjaga kesehatan tubuh yaitu sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan menjaga
kesehatan tubuh dengan mandi 2 kali dalam sehari agar tubuh selalu bersih dan mengganti pakaian secara teratur agar terhindar dari kuman-kuman dari pakaian, dan sebanyak 80% responden mengungkapkan menjaga kesehatan tubuh dengan mencuci rambut 2 kali dalam seminggu agar rambut selalu bersih dan tidak berketombe. Lebih dari setengahnya masing-masing 74% responden mengungkapkan menjaga kesehatan tubuh dengan mencuci tangan dengan sabun setelah buang air untuk menghindari kuman-kuman yang menempel pada tangan setelah beraktivitas, dan sebanyak 71% responden mengungkapkan menjaga kesehatan tubuh dengan menggosok gigi secara teratur dengan menggunakan pasta gigi.
Data hasil pengolahan angket no.20 seperti pada Tabel 4.20 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjaga kesehatan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 80% berada pada kriteria bermanfaat.
3. Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi
dalam Pelayanan Jasa” Berkaitan dengan Aspek Psikomotor
(Keterampilan) Pada Kesiapan Prakerin di Restoran
Data hasil penelitian manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor (keterampilan) pada kesiapan prakerin di restoran ditunjukkan pada Tabel 4.21 sampai dengan Tabel 4.30.
Tabel 4.21
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek psikomotor tentang Pelayanan Prima Berdasarkan
Konsep Action (Tindakan)
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
21 a Mengingat dan memanggil dengan menyebut nama
tamu, terutama tamu-tamu langganan 30 86 5 14 35 100 b Membiasakan menggunakan ungkapan-ungkapan
seperti selamat pagi/siang/malam, silahkan, terima kasih tuan/nyonya
35 100 - - 35 100
c Menanyakan bantuan tanpa menunggu diminta,
seperti ada yang dapat saya bantu ? 35 100 - - 35 100 d Menerima kedatangan pelanggan dengan
menyambutnya, seperti selamat datang 35 100 - - 35 100 e Menanyakan maksud dan tujuan pelanggan dengan
menggunakan tutur bahasa yang baik, seperti silahkan duduk / silahkan masuk , mau pesan apa tuan/nyonya ?
32 91 3 9 35 100
Rata- rata 95 5 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.21, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.21 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang keterampilan dalam pelayanan prima yaitu seluruhnya (100%) responden mengungkapkan menjadi terampil dalam membiasakan menggunakan ungkapan-ungkapan seperti selamat pagi/siang/malam, silahkan, terima kasih tuan/nyonya. Menanyakan bantuan tanpa menunggu diminta, seperti ada yang dapat saya bantu ? dan Menerima kedatangan pelanggan dengan menyambutnya, seperti selamat datang. Sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan menjadi terampil dalam (menanyakan maksud dan tujuan pelanggan dengan menggunakan tutur bahasa yang baik, seperti silahkan duduk / silahkan masuk , mau pesan apa tuan/nyonya ?, dan sebanyak 86% responden mengungkapkan menjadi terampil dalam mengingat dan memanggil dengan menyebut nama tamu, terutama tamu-tamu langganan.
Data hasil pengolahan angket no.21 seperti pada Tabel 4.21 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor tentang keterampilan dalam pelayanan prima pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 95% berada pada kriteria sangat bermanfaat.
Tabel 4.22
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Mencatat Kebutuhan Pelanggan
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
22 a Sebagai tindakan yang menghargai kebutuhan pelanggan dengan langsung mencatat apa yang dipesan oleh pelanggan
32 91 3 9 35 100
b Dengan menegaskan kembali apa yang dipesan
pelanggan agar tidak terjadi kesalahan 34 97 1 3 35 100 c Dengan ekspresi wajah tersenyum dan segera
menanyakan kebutuhan pelanggan kemudian mencatatnya dan mengulang apa yang telah dicatat sesuai dengan pesanan dan menanyakan kembali apakah masih ada tambahan pesanan
35 100 - - 35 100
d Dengan menanyakan kembali apakah masih ada
tambahan pesanan ? 32 91 3 9 35 100 e Menggunakan tutur bahasa yang baik dalam
menanyakan kebutuhan pelanggan dan segera mencatat pesanannya secara jelas, sehingga tidak menimbulkan kekeliruan
26 74 9 26 35 100
Rata- rata 91 9 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.22, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.22 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang mencatat kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan terampil dalam mencatat kebutuhan pelanggan dengan ekspresi wajah tersenyum dan segera menanyakan kebutuhan pelanggan kemudian mencatatnya dan mengulang apa yang telah dicatat sesuai dengan pesanan dan menanyakan kembali apakah masih ada tambahan pesanan. Sebagian besar masing-masing 97% responden mengungkapkan terampil dalam mencatat kebutuhan pelanggan
dengan menegaskan kembali apa yang dipesan pelanggan agar tidak terjadi kesalahan, sebanyak 91% responden mengungkapkan terampil dalam mencatat kebutuhan pelanggan sebagai tindakan yang menghargai kebutuhan pelanggan dengan langsung mencatat apa yang dipesan oleh pelanggan dan dengan menanyakan kembali apakah masih ada tambahan pesanan?. Lebih dari setengahnya (74%) responden mengungkapkan terampil dalam mencatat kebutuhan pelanggan menggunakan tutur bahasa yang baik dalam menanyakan kebutuhan pelanggan dan segera mencatat pesanannya secara jelas, sehingga tidak menimbulkan kekeliruan.
Data hasil pengolahan angket no.22 seperti pada Tabel 4.22 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor tentang mencatat kebutuhan pelangganpada kesiapan prakerin di restoran sebesar 84% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.23
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Menentukan Cara Berjalan
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
23 a Pandangan mata ke depan tidak menengadah 32 91 3 9 35 100 b Pandangan mata ke depan tidak menunduk 34 97 1 3 35 100
c Tidak membusungkan dada 30 86 5 14 35 100
d Tidak membungkuk 32 91 3 9 35 100
e Berjalan dengan tubuh tegak dan bersemangat 35 100 - - 35 100
Rata- rata 93 7 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.23, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.23 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan caraa berjalan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan lebih
terampil menentukan cara berjalan yaitu yaitu berjalan dengan tubuh tegak dan bersemangat. Sebagian besar masing-masing 97% responden mengungkapkan lebih terampil dalam menentukan cara berjalan yaitu pandangan mata ke depan tidak membungkuk, sebanyak 91% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berjalan yaitu pandangan mata ke depan tidak menengadah dan tidak membungkuk, dan sebanyak 86% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berjalan yaitu tidak membusungkan dada.
Data hasil pengolahan angket no.23 seperti pada Tabel 4.23 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan cara berjalan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 93% berada pada kriteria sangat bermanfaat.
Tabel 4.24
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Menentukan Cara Berpakaian
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
24 a Seragam yang telah ditentukan 30 86 5 14 35 100
b Yang selalu rapih dan wangi 22 63 13 37 35 100
c Yang selalu bersih dan tidak bernoda 35 100 - - 35 100 d Yang serasi dan selalu memakai uniform
(seragam) kerja 35 100 - - 35 100
e Selalu mengenakan atribut yang telah ditetapkan manajemen seperti name tag dan simbol perusahaan
27 77 8 23 35 100
Rata- rata 85 15 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.24, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.24 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan cara berpakaian adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan terampil
dalam menentukan cara berpakaian dengan menggunakan pakaian seragam yang telah ditentukan, yang serasi dan selalu memakai uniform (seragam) kerja dan dengan menggunakan pakaian yang selalu bersih dan tidak bernoda. Sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berpakaian dengan menggunakan seragam yang ditentukan, dan sebanyak 77% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berpakaian dengan menggunakan pakaian selalu mengenakan atribut yang telah ditetapkan manajemen seperti name tag dan simbol perusahaan. Lebih dari setengahnya (63%) responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berpakaian yaitu menggunakan pakaian yang selalu rapi dan wangi.
Data hasil pengolahan angket no.24 seperti pada Tabel 4.24 tersebut dapat ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan cara berpakaian pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 85% berada pada kriteria sangat bermanfaat.
Tabel 4.25
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Menentukan Cara Berbicara
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
25 a Dalam berbicara memperhatikan dengan siapa kita
bicara (tua,muda) berbicara secara wajar 27 77 8 23 35 100 b Bicara sambil tersenyum menandakan bahwa kita
adalah orang yang baik dan ramah 30 86 5 14 35 100 c Dengan menggunakan tutur bahasa yang baik agar
dimengerti oleh pelanggan 28 80 7 20 35 100
d Memperhatikan pandangan mata pada waktu berbicara sebaiknya melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya
35 100 - - 35 100 e Bersikap sopan dengan memperhatikan volume
suara dalam berkomunikasi sehingga tidak terlalu keras/pelan
26 74 9 26 35 100
Rata- rata 83 17 100
Data pada Tabel 4.25 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang keterampilan dalam pelayanan prima yaitu seluruhnya (100%) responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara bicara yaitu memperhatikan pandangan mata pada waktu berbicara sebaiknya melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya. Sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berbicara yaitu bicara sambil tersenyum menandakan bahwa kita adalah orang yang baik dan ramah, sebanyak 80% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berbicara yaitu dengan menggunakan tutur bahasa yang baik agar dimengerti oleh pelanggan, dan sebanyak 77% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berbicara yaitu dalam berbicara memperhatikan dengan siapa kita bicara (tua,muda) berbicara secara wajar. Lebih dari setengahnya (74%) responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berbicara yaitu bersikap sopan dengan memperhatikan volume suara dalam berkomunikasi sehingga tidak terlalu keras atau pelan.
Data hasil pengolahan angket no.25 seperti pada Tabel 4.25 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor tentang keterampilan dalam pelayanan prima pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 83% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.26
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Melakukan Komunikasi Langsung
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
26 a Volume suara tidak terlalu keras atau tertalu pelan 27 77 8 23 35 100 b Pandangan mata pada waktu berbicara melihat dagu
lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya 30 86 5 14 35 100 c Mimik muka atau roman muka tidak terlalu serius
atau tegang dan juga tidak terlalu santai 30 86 5 14 35 100 d Bila berbicara dengan atasan tidak sering
menggerak-gerakkan tangan seperti sedang memberi perintah 26 74 9 26 35 100 e Pada waktu berbicara di depan orang banyak sikap
badan tidak tegang, gugup atau gemeteran 29 83 6 17 35 100
Rata- rata 81 19 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.26, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.26 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang melakukan komunikasi langsung adalah sebagai berikut : sebagian besar rmasing-masing 86% responden mengungkapkan terampil dalam berkomunikasi langsung yaitu pandangan mata pada waktu berbicara melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya dan mimik muka atau roman muka tidak terlalu serius atau tegang dan juga tidak terlalu santai, sebanyak 77% responden mengungkapkan terampil dalam berkomunikasi langsung yaitu volume suara tidak terlalu keras atau terlalu pelan, dan sebanyak 83% responden mengungkapkan terampil dalam berkomunikasi langsung yaitu pada waktu berbicara di depan orang banyak sikap badan tidak tegang, gugup atau gemeteran. Lebih dari setengahnya masing-masing 74% responden mengungkapkan terampil berkomunikasi langsung yaitu bila berbicara dengan atasan tidak sering menggerak-gerakkan tangan seperti sedang memberi perintah.
Data hasil pengolahan angket no.26 seperti apda Tabel 4.26 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor tentang melakukan komunikasi langsung pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 81% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.27
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Menyatakan Terima Kasih kepada
Pelanggan
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
27 a Berkunjung, sekalipun tidak membeli, misalnya
terima kasih atas kunjungannya 32 91 3 9 35 100 b Memesan pesanan, misalnya terima kasih saya akan
segera membawakan pesanan anda 31 89 4 11 35 100 c Membeli barang dalam jumlah besar, misalnya
terima kasih atas pembeliannya karena anda membeli dalam jumlah besar kami akan memberikan bonus
30 86 5 14 35 100
d Menyerahkan barang kepada pelanggan, misalnya
terima kasih silahkan berkunjung kembali 29 83 6 17 35 100 e Membayar atau saat costumer service memberikan
pengembalian uang, misalnya terima kasih semoga anda senang dengan pelayanan kami
28 80 7 20 35 100
Rata- rata 86 14 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.17, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.27 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menyatakan terima kasih kepada pelanggan adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan terampil dalam menyatakan terima kasih saat pelanggan berkunjung, sekalipun tidak membeli, misalnya terima kasih atas kunjungannya, dan sebanyak 89% responden mengungkapkan terampil dalam menyatakan terima kasih saat pelanggan memesan pesanan, misalnya terima kasih saya akan segera membawakan pesanan anda, 86% responden mengungkapkan terampil dalam menyatakan terima kasih saat pelanggan membeli barang dalam
jumlah besar, misalnya terima kasih atas pembeliannya karena anda membeli dalam jumlah besar kami akan memberikan bonus, sebanyak 83% responden mengungkapkan terampil dalam menyatakan terima kasih saat menyerahkan barang kepada pelanggan, misalnya terima kasih silahkan berkunjung kembali, dan sebanyak 80% responden mengungkapkan terampil dalam menyatakan terima kasih saat pelanggan membayar atau saat costumer service memberikan pengembalian uang, misalnya terima kasih semoga anda senang dengan pelayanan kami.
Data hasil pengolahan angket no.27 seperti pada Tabel 4.27 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menyatakan terima kasih kepada pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 72% berada pada kriteria bermanfaat.
Tabel 4.28
Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Meningkatkan Kesehatan Tubuh
No
item Alternatif Jawaban
Menjawab Tidak
menjawab Jumlah
f % f % n %
28 a Berolah raga secara teratur 31 89 4 11 35 100
b Makan makanan yang seimbang dan bergizi 32 91 3 9 35 100
c Istirahat yang cukup 28 80 7 20 35 100
d Menghindari pola berpikir negative 29 83 6 17 35 100 e Memelihara tubuh dan lingkungan tetap bersih 29 83 6 17 35 100
Rata- rata 85 15 100
Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.28, boleh memilih lebih dari satu jawaban
Data pada Tabel 4.28 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang meningkatkan kesehatan tubuh yaitu sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan