• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persentase perkara prodeo yang diselesaikan adalah Perbandingan Jumlah perkara Prodeo yang diselesaikan dengan jumlah perkara

Dalam dokumen Permasalahan Utama ( Strategic Issued ) (Halaman 35-45)

36

Jumlah perkara Prodeo pada tahun 2015 yang masuk adalah sejumlah 40 perkara perdata PHI (pembebasan perkara PHI dibawah Rp.150.000.000) dan yang diselesaikan adalah sejumlah 40 perkara. Ini menandakan bahwa penyelesaian perkara prodeo pada tahun 2015 mencapai target yang ditetapkan yaitu sejumlah 100%. Hal ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tidak mencapai target.

4. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zitting plaat. Untuk penyelesaian perkara dengan ztting plaat selama 2015 tidak dilaksanakan disebabkan tidak tersedianya anggaran untuk penyelesaian perkara dengan zetting plaat selama 2015. Hal ini tidak mencapai target yang ditetapkan. Untuk tahun 2016 terdapat anggaran untuk pelaksanaan zitting plaats sehingga indikator ini diharapkan bisa terlaksana pada tahun 2016. Dibanding dengan tahun 2014 tahun ini mengalami penurunan dimana pada tahun 2014 indikator pelaksanaan perkara zitting plaats mencapai 2,6%. Di tahun 2013 tidak ada sidang secara zitting plaats.

5. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus belum dapat dilaksanakan disebabkan kekurangan tenaga IT yang ada di pengadilan Negeri Gorontalo sehingga hal ini belum bisa direalisasikan. Pada bulan desember 2015 telah dibentuk Sub bagian Perencanaan, Informasi teknologi dan Pelaporan di Pengadilan Negeri gorontalo berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Pengadilan yaitu Perma nomor 7 Tahun 2015. Hal ini diharapkan bisa membawa perubahan terhadap permasalahan IT di pengadilan Negeri gorontalo sehingga pengelolaan IT bisa lebih terokus dan terkendali sehingga diharapkan kedepan pengunggahan amar putusan perkara bisa dilaksanakan.

37

6. Persentase Pelayanan Bantuan Hukum (POSYANKUM) adalah Perbandingan pelaksanaan/penyerapan anggaran POSYANKUM dengan jumlah anggaran POSYANKUM yang tersedia. Pada tahun 2015 Pengadilan Negeri Gorontalo telah melaksanakan Perjanjian Kerja sama tentang Penyediaan Jasa Layanan Hukum di Pos Bantuan Hukum Pengadilan Negeri Gorontalo dengan Yayasan Lembaga bantuan hukum Indonesia Gorontalo dan indikatornya adalah dengan terserapnya anggaran POSYANKUM selama tahun 2015 sebanyak 100%. Hal ini memenuhi target yang ditetapkan sebanyak 100%. Pelaksanaan POSYANKUM baru dilaksanakan pada tahun 2015 dimana pada tahun sebelunya tidak ada.

Sasaran Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) pada tahun 2015 secara keseluruhan telah tercapai dengan baik sesuai dengan target yang ditetapkan, bahkan ada beberapa indikator yang melebihi target, ada pula indikator yang tidak mencapai target. Indikator yang tidak mencapai target adalah Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zitting plaats dan Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Menurunnya indikator perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zitting plaats adalah karena pada tahun 2015 tidak terdapat anggaran untuk sidang secara zitting plaats. Untuk tahun 2016 terdapat anggaran untuk pelaksanaan zitting plaats sehingga indikator ini diharapkan bisa terlaksana pada tahun 2016. Tidak tercapainya indikator Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus adalah karena kurangnya tenaga IT yang ada di pengadilan Negeri Gorontalo. Selain dari dua indikator diatas, indikator lain bisa

38

dikatakan berhasil dan mencapai target yang ditetapkan. Kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran penyelesaian peningkatan perkara ini adalah:

1. Pelaksanaan Pos Layanan Hukum

2. Integrasi Penyelesaian perkara dengan Aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP)

3. Publikasi putusan dalam direktori putusan Mahkamah Agung RI

Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan Pengadilan

Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan Pengadilan dapat dicapai dari berhasil dan terlaksananya eksekusi dengan baik. Permohonan eksekusi atas perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindak lanjuti selama tahun 2015 dengan rincian: permohonan eksekusi perkara perdata sisa tahun 2014 sebanyak 25 perkara, masuk tahun 2015 sebanyak 10 perkara, dicabut 4 perkara,dilaksanakan 5 perkara sehingga yang belum dilaksanakan sebanyak 26 perkara. Pencapaian eksekusi hanya sebesar 16.12 % artinya dari total 31 perkara yang harus dieksekusi hanya 5 perkara yang dilaksanakan. Hal ini tidak mencapai target yang ditetapkan sebesar 20 %. Pencapaian target sebesar 80 %. Kendati demikian dibadingkan dengan tahun 2014 hal ini mengalami kemajuan dimana pada tahun 2014 hanya 1 pelaksanaan eksekusi dari 26 perkara yang harus dilaksanakan. Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 31% persentasi pelaksanaan eksekusi di tahun 2015 mengalami penurunan. Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 sisa 14 15 25 masuk 8 15 10 dilaksanakan 7 1 5 dicabut - 4 4 Belum dilaksanakan 15 25 26

39 Meningkatnya kualitas pengawasan Peningkatan Kualitas SDM

1. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.

Tidak ada pengaduan yang masuk selama tahun 2015 , hal ini bisa dikatakan bahwa selama tahun 2015 pencari keadilan cukup puas dengan pelayanan administrasi dan kinerja di Pengadilan Negeri Gorontalo.

2. Untuk temuan hasil pemeriksaan eksternal telah ditindaklanjuti 100% dari hasil temuan. Dimana hasil pemeriksaan internal ditindaklanjuti 100%. Hal ini mencapai target yang ditetapkan sebesar 100%. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya relatif stabil Dimana hasil pemeriksaan internal ditindaklanjuti 100%

Sasaran peningkatan kualitas pengawasan telah terlaksana dengan baik dengan dicapainya target dari indikator yang ditetapkan. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran ini adalah :

1. Pengawasan Internal Pengadilan Negeri Gorontalo

2. Pelaksanaan unit kerja pengaduan yaitu meja pengaduan serta sarana Kotak pengaduan yang dikelola oleh Kepaniteraan Hukum berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Pengaduan Mahkamah Agung.

1. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial adalah Perbandingan antara SDM Teknis yang lulus/ bersertifikat diklat Tipikor, Niaga, PHI, Perikanan, HAM, Cakim dengan jumlah yang mengikuti diklat. Pada tahun 2015 sebanyak tujuh diklat yang diikuti oleh SDM pengadilan negeri Gorontalo dan ketujuh diklat tersebut diikuti dengan baik dan memperoleh predikat lulus. Hal ini menunjukkan pencapaian 100% dari target yang ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2014 yang hanya mencapai presentase sebesar 70%.

40

Perbandingan antara SDM Nonteknis yang lulus/ bersertifikat diklat Kepemimpinan, Sertifikasi Pengadaan barang dan jasa dan diklat lainnya dengan jumlah yang mengikuti diklat. Pada tahun 2015 ada 7 Pegawai yang diikutsertakan mengikuti diklat Non yudisial dan kesemuanya lulus/ selesai mengikuti diklat/ pelatihan. Ini berarti mencapai target yang ditetapkan sebesar 100%.

Daftar Diklat Teknis Yudisial Tahun 2015

NO Nama Diklat/Pelatihan Keterangan

1 Diklat Sertifikasi Hakim PHI Dilingkungan Peradilan

Umum

Lulus

2 Diklat Teknis Fungsional Jurusita/Jurusita Prngganti

Peradilan Umum, Agama & Tata Usaha Negara.

Lulus

3 Diklat Teknis Fungsional Hakim Perkara Pilkada

Dilingkungan Peradilan umum & Tata Usaha Negara

Lulus

4 Diklat Sertifikasi Peradilan Niaga Bidang Kepailitan

Lingkungan Peradilan Umum

Lulus

5 Diklat Sertifikasi Hakim Sistim Peradilan Pidana Anak

Bagi Hukum Peradilan Umum Seluruh Indonesia

Lulus

6 Pelatihan Sertifikasi Hakim Pengadil Niaga Bidang

Hakim Lingkungan Peradilan Umum

Lulus

7 Diklat Pembekalan Hukum Dan Kebijakan Ketenaga

Kerrjaan Bagi Hukum Karir

Lulus

8 Bimbingan Teknis Pengendalian Dan Penanganan

Berkas Pilkada Pidana

Lulus

Daftar Diklat/ Pelatihan Non Teknis Tahun 2015

NO Nama Diklat/Pelatihan Keterangan

1 Pembinaan Penyusunan Laporan Keuangan/BMN-TA

2015.

Lulus

2 Diklat Peningkatan Mutu Kebahasaan Bagi Staf SKPD

Seprovinsi Gorontalo.

Lulus

41

(E-PUPNS) Instasi Di Wilayah Kerja Kanmil Ragional XI Manado.

4 Diklat Manajement Usaha Simpan Pinjam &

Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis IT

Lulus

Sasaran peningkatan kualitas Sumber daya Manusia telah dilaksanakan dengan dicapainya target dari indikator yang ditetapkan. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran ini adalah :

1. Pengiriman pegawai Pengadilan Negeri Gorontalo untuk pendidikan dan pelatihan (Diklat), yang diselenggarakan oleh Pengadilan Tinggi Gorontalo dan Mahkamah Agung R.I.

2. Pengiriman pegawai Pengadilan Negeri Gorontalo untuk pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Instansi maupun lembaga lain baik yang bersifat teknis maupun nonteknis.

3.3

Analisis Capaian Akuntabilitas Keuangan

DIPA Pengadilan Negeri Gorontalo kode anggaran 005.01 Tahun 2015 adalah sebesar Rp. 12.542.422.000,- sedangkan yang terealisasi adalah sebesar Rp. 10.620.418.863,- atau mencapai 84.68 % dari pagu anggaran yang ada pada mata anggaran 005.01.

Realisasi anggaran tersebut dipergunakan untuk membiayai kegiatan sebagai berikut : 1. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan

Administrasi.

Dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 8.502.422.000,- yang terealisasi sebesar Rp. 6.754.888.413,- mencapai target 79.48 %.

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana di Lingkungan peradilan Tingkat Banding dan Tingkat Pertama.

42

Dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 4.040.000.000,- yang terealisasi sebesar Rp. 3.865.530.450,- mencapai target 95.68 %.

DIPA Pengadilan Negeri Gorontalo kode anggaran 005.03 Tahun 2015 adalah sebesar Rp. 202.919.000,- sedangkan yang terealisasi adalah sebesar Rp. 189.174.040,- atau mencapai 93.23 % dari pagu anggaran yang ada pada kode anggaran 005.03.

Realisasi anggaran tersebut dipergunakan untuk membiayai kegiatan sebagai berikut : 1. Peningkatan Manajemen Peradilan Umum.

Dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 202.919.000,- yang terealisasi sebesar Rp. 189.174.040,- mencapai target 93.23 %.

Tersajinya kualitas laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Instansi Berbasis akrual (SAIBA) merupakan target Bagian administrasi dan pengelolaan keuangan Pengadilan Negeri Goontalo dan target ini telah dicapai secara 100 % dengan tersedianya laporan keuangan di Pengadilan Negeri Gorontalo. Begitu pula dengan Tertib administrasi, pembayaran gaji pegawai serta Tersedianya biaya operasional / pemeliharaan perkantoran Pengadilan Negeri Gorontalo. Selama Tahun 2015 Pengadilan Negeri Gorontalo telah melaksanakan Pengadaan sarana dan prasarana di Lingkungan Pengadilan Negeri Gorontalo sebagai berikut :

Rehab Gedung/Bangunan Kantor

Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp. 4.000.000.000,- Jumlah Kegiatan 1072.998 Realisasi

Rp. 3.825.534.450,-

Pengadaan Server

Belanja modal Pengadaan sever Rp. 40.000.000,- Jumlah Kegiatan 1071.022 Realisasi

43

Dari data di atas bisa dilihat bahwa secara keseluruhan Penyerapan Anggaran pada Kantor Pengadilan Negeri Gorontalo pada Tahun 2015 mengalami kenaikan dibandingkan dari tahun lalu yaitu total penyerapan TA 2014 adalah sebesar 83.93% sedangkan total penyerapan TA 2015 sebesar 88.95 %. Untuk masing masing Bagian Anggaran total penyerapan TA 2014 untuk DIPA 01 sebesar 82.97 % sedangkan total penyerapan Anggaran TA 2015 sebesar 84.68 %. Untuk total penyerapan anggaran DIPA 03 TA 2014 sebesar 84.90% sedangkan total penyerapan anggaran DIPA 03 TA 2015 sebesar 93.23 %. Hal ini diharapkan bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan untuk tahun yang akan datang karena jika dibandingkan dengan penyerapan pada tahun 2013 total keseluruhan penyerapan pada tahun 2013 sebesar 92.48%. Untuk DIPA 01 salah satu hal yang memicu rendah penyerapan pada tahun 2015 adalah adanya penambahan dari Mahkamah Agung untuk belanja pegawai khususnya belanja tunjangan Hakim ad-hoc sebesar Rp. 909.000.000 di akhir tahun 2015 sehingga anggaran tersebut tidak terserap. 76 78 80 82 84 86 88 90 92 94

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

P E N Y E R A P A N A N G G A R A N P E N G A D I L A N N E G E R I G O R O N T A L O

44

4.1 Kesimpulan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) selain merupakan media pertanggungjawaban kepada publik sebagaimana amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999, dan mengacu Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003, juga berfungsi sebagai sarana peningkatan Kinerja Instansi Pemerintah. LKjIP Pengadilan Negeri Gorontalo ini merupakan sarana intropeksi diri dan diharapkan dapat memberikan umpan balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan serta berguna dalam penyusunan rencana dimasa mendatang.

Secara umum hasil capaian kinerja Pengadilan Negeri Gorontalo Tahun 2015 telah dapat memenuhi target sesuai rencana kinerja yang ditetapkan, namun ada beberapa yang belum mencapai target dan menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2016.

Namun demikian, keberhasilan yang dicapai Pengadilan Negeri Gorontalo ini tidak terlepas dari hambatan-hambatan yang dijumpai, baik bersifat internal maupun eksternal. Kondisi ini diantisipasi dengan cara melakukan evaluasi secara berkala atas kendala/hambatan yang dijumpai, sehingga diketahui penyebab timbulnya hambatan-hambatan dalam pencapaian kinerja. Menyadari hal tersebut Pengadilan Negeri Gorontalo telah mempersiapkan strategi-strategi pemecahannya sehingga tahun-tahun mendatang hambatan-hambatan tersebut dapat diminimalisir.

Adapun keberhasilan maupun kendala atau hambatan dalam pencapaian kinerja di Pengadilan Negeri Gorontalo pada tahun 2015 diuraikan sebagai berikut :

45 1. Keberhasilan

Keberhasilan atas pencapaian target dari rencana kinerja yang ditetapkan adalah tidak lepas dari peran serta semua pihak yang terlibat didalamnya. Keberhasilan tersebut merupakan cerminan dari telah berjalannya sistem kerja yang berlaku dan didukung oeh suasana kerja yang dinamis dan bersifat kekeluargaan. Keberhasilan pencapaian kinerja di Pengadilan Negeri Gorontalo pada tahun 2015 adalah :

a. Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, baik teknis maupun administrasi telah berhasil dengan baik, kendati masih ada beberapa indikator kinerja yang belum memenuhi target, namun secara umum target kinerja telah terealisasi. b. Penyelesaian perkara pada tahun 2015 telah berjalan dengan baik, bahkan melampaui target, sisa perkara ditahun 2014 dapat diselesaikan seluruhnya di tahun 2015 dan telah memenuhi target.

c. Pelaksanaan tertib administrasi perkara di Pengadilan Negeri Gorontalo tahun 2015 pada umumnya sudah berjalan dengan baik dan telah mencapai target.

d. Pengaduan dan pengawasan sudah berjalan dengan baik.

e. Kegiatan Peningkatan kualitas Suber Daya Manusia telah dilaksanakan dengan baik.

Dalam dokumen Permasalahan Utama ( Strategic Issued ) (Halaman 35-45)

Dokumen terkait