BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
3. Persepsi Guru Terhadap penilaian Portofolio Sertifikasi Guru
Persepsi antara guru yang satu dengan yang lain terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru berbeda-beda karena beberapa guru ada yang sudah dan belum memiliki status sertifikasi profesi maka terdapat perbedaan persepsi. Guru yang telah memiliki status sertifikasi profesi cenderung mempunyai persepsi terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan positif, sebaliknya guru yang belum memiliki status sertifikasi profesi cenderung mempunyai persepsi terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan negative dikarenakan mereka belum memiliki pengalaman.
4. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari jenis kelamin.
Persepsi antara guru yang satu dengan yang lain terhadap penilaian portofolio sertifikasi ditinjau dari jenis kelamin berbeda-beda karena berdasarkan pendapat umum bahwa pria dan wanita mempunyai pola perkembangan fisiologis dan psikologis yang berbeda. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan perhatian, kesanggupan, pandangan, dan sikap. Hal ini dapat disebabkan karena pengaruh dan sifat tradisi terhadap jenis kelamin tersebut. Keadaan fisik dan psikologis inilah yang dapat mempengaruhi perbedaan persepsi antara wanita dan pria.
C. Paradigma Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir diatas maka dapat disebutkan paradigma penelitian sebagai berikut:
D. Perumusan Hipotesis Penelitian
1. Ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian.
2. Ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status sertifikasi profesi.
3. Ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari jenis kelamin.
Status kepegawaian
Status sertifikasi profesi
Jenis kelamin
Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriptif-komperasi, dimana penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi atau gejala sosial. Dalam hal ini, untuk mendeskripsikan sejauh mana persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian, status sertifikasi profesi, dan jenis kelamin. Ditinjau dari rancangannya, penelitian ini merupakan penelitian survai, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi, ekonomi, atau politik dari kelompok ataupun suatu daerah (Hasan, 2004:8).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 (Jln. RW. Munginsidi 1), SMP Negeri 9 (Jln. Ngeksigondo 30), SMP Maria Immaculata (Jln. Brigjen Katamso 4), SMP Stella Duce 2 (Jln. Suryodiningratan 33), dan SMP Kanisius Gayam (Jln. Dr. Sutomo No 16) yang berada di Kota Yogyakarta. Penelitian berlangsung pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2010.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yang dijadikan sasaran dalam peneliti ini adalah guru-guru yang mengajar di dua SMP Negeri dan tiga SMP Swasta di kota Yogyakarta yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
Nama Sekolah
Populasi Guru Total
Populasi Guru Laki-laki Perempuan SMP Negeri 6 18 29 47 SMP Negeri 9 16 24 40 SMP Maria Immaculata 9 21 30 SMP Stella Duce 2 9 19 28 SMP Kanisius Gayam 4 7 11 Jumlah 56 100 156 2. Sampel
Penelitian ini termasuk penelitian populasi yaitu guru-guru yang mengajar di dua SMP Negeri dan tiga SMP Swasta di kota Yogyakarta yang sebanyak 156. Dari 156 responden tersebut yang mengembalikan kuesioner lengkap sebanyak 105 seperti nampak pada tabel 3.2. Dari kuesioner sebanyak 105 tersebut dianalisis sebagai sampel dengan
standar error sebesar 0,0548.
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
Nama Sekolah
Sampel Guru Total
Sampel Guru Laki-laki Perempuan
SMP Negeri 6 7 17 24
SMP Maria Immaculata 6 19 25 SMP Stella Duce 2 5 11 16 SMP Kanisius Gayam 3 7 10 Jumlah 32 73 105 D. Variabel Penelitian 1. Variabel penelitian
a. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan
b. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah status kepegawaian, status sertifikasi profesi, dan jenis kelamin
2. Pengukuran Variabel a. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Pengukuran variabel persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan menggunakan skala likert. Dimana semua item bersifat positif dengan menggunakan skala likert yang telah didesain dan diklasifikasikan menjadi empat pilihan jawaban yaitu: sangat setuju (SS) diberi skor 4, setuju (S) diberi skor 3, kurang setuju (KS) diberi skor 2, dan tidak setuju (TS) diberi skor 1.
b. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah status kepegawaian, status sertifikasi profesi, dan jenis kelamin. Dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.3
Komponen Dan Kode Variabel Penelitian
NO Variabel-variabel penelitian Komponen Kode
1 Status Kepegawaian PNS (Pegawai Negeri Sipil) 0
Guru Yayasan 1
GTT (Guru Tidak Tetap) 2 2 Status Sertifikasi Profesi Belum Sertifikasi 0
Sudah Sertifikasi 1
3 Jenis Kelamin Perempuan 0
Laki-laki 1 Adapun kisi-kisi penyusunan kuesioner persepsi guru
terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian, status sertifikasi profesi, dan jenis kelamin sebagai berikut:
Tabel 3.4
Operasionalisasi Variabel Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
No Komponen-komponen kuesioner Indikator Item positif Item negatif
1 Kualifikasi Akademik 1.1Kompetensi guru dalam hubungannya dengan kepemilikan ijazah (akademik) dalam bidang pedagogik.
1.2Kompetensi guru dalam hubungannya dengan kepemilikan ijazah (akademik) dalam bidang professional.
1- 12 -
2 Pendidikan dan Pelatihan 2.1Kompetensi guru dalam hubungannya dengan
pendidikan dan pelatihan dalam bidang pedagogik. 2.2Kompetensi guru dalam
hubungannya dengan pendidikan dan pelatihan dalam bidang profesional.
13-19 -
3 Pengalaman Mengajar 3.1Kompetensi guru dalam hubungan dengan pengalaman mengajar dalam bidang pedagogik. 3.2Kompetensi guru dalam
hubungan dengan pengalaman mengajar dalam bidang
kepribadian.
3.3Kompetensi guru dalam hubungan dengan pengalaman mengajar dalam bidang sosial.
20-22 - 4 Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran 4.1Kompetensi dalam hubungannya dengan perencanaan dan pelaksanaan dan pembelajaran bidang pedagogik. 4.2Kompetensi dalam hubungannya dengan perencanaan dan pelaksanaan dan pembelajaran bidang professional. 23-45 -
5 Penilaian dari Atasan dan Pengawas
5.1Kompetensi guru yang berhubungan dengan peniliaian dari atasan dan pengawas dalam bidang kepribadian.
5.2Kompetensi guru yang berhubungan dengan penilaian dari atasan dan pengawas dalam bidang social
46-53 -
6 Prestasi Akademik 6.1Kompetensi guru dalam hubungan dengan prestasi akademik dalam bidang pedagogik.
hubungan dengan prestasi akademik dalam bidang sosial.
6.3Kompetensi guru dalam hubungan dengan prestasi akademik dalam bidang profesional
7 Karya Pengembangan Profesi
7.1Kompetensi guru dalam hubungannya dengan karya pengembangan profesi dalam bidang pedagogik.
7.2Kompetensi guru dalam hubungannya dengan karya pengembangan profesi dalam bidang profesional.
72-78 -
8 Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah
8.1Kompetensi guru dalam hubungannya dengan keikutsertaan dalam forum ilmiah dalam bidang pedagogik. 8.2Kompetensi guru dalam
hubungannya dengan keikutsertaan dalam forum ilmiah dalam bidang sosial.
8.3 Kompetensi guru dalam hubungannya dengan keikutsertaan dalam forum ilmiah dalam bidang profesional
79-84 -
9 Pengalaman menjadi Pengurus Organisasi di Bidang Kepndidikan Dan Sosial
9.1Kompetensi guru dalam hubungannya dengan Pengalaman menjadi pengurus organisasi di bidang kepndidikan dan sosial dalam bidang kepribadian.
9.2Kompetensi guru dalam hubungannya dengan Pengalaman menjadi pengurus organisasi di bidang kepndidikan dan dalam bidang sosial.
85-88 -
Relevan dengan Pendidikan
dalam hubungannya dengan penghargaan yang relevan dengan pendidikan dalam bidang pedagogik. 10.2 Kompetensi guru
dalam hubungannya dengan penghargaan yang relevan dengan pendidikan dalam bidang kepribadian. 10.3 Kompetensi guru
dalam hubungannya dengan penghargaan yang relevan dengan pendidikan dalam bidang sosial. 10.4 Kompetensi guru
dalam hubungannya dengan penghargaan yang relevan dengan pendidikan dalam bidang professional.
89-92 -
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi sesuai dengan keadaan responden yang sebenarnya. Kuesioner ini bersifat terbuka dan tertutup. Dalam kuesioner yang bersifat terbuka, responden mengisi identitas sesuai dengan keadaan dirinya. Sedangkan dalam kuesioner yang bersifat tertutup, responden diminta memberi jawaban sesuai dengan pilihan yang telah disediakan.
Adapun pertanyaan dalam kuesioner tertutup, diklasifikasikan menjadi empat pilihan jawaban yaitu: sangat setuju (SS) diberi skor 4,
setuju (S) diberi skor 3, kurang setuju (KS) diberi skor 2, dan tidak setuju (TS) diberi skor 1 untuk pertanyaan yang bersifat positif. Sedangkan untuk pertanyaan negatif diberi skor 1 untuk jawaban sangat setuju (SS), diberi skor 2 untuk jawaban setuju (S), diberi skor 3 untuk jawaban kurang setuju (KS), dan diberi skor 4 untuk jawaban tidak setuju (TS).
E. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahian suatu instrumen. Insntrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Arikunto, 2002:45). Untuk menguji validitas instrument digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
∑
∑
∑
∑ ∑
−∑ ∑
− − = ) ) ( )( ) ( ( ) )( ( 2 2 2 2 X Y Y X N Y X XY n rxy Keterangan: xy r= Koefisien antara X dan Y N = Jumlah subyek
X = Skor masing-masing butir uji coba Y = Skor total butir uji coba
∑
X = Jumlah skor butir∑
Y = Jumlah skor total butir∑
XY = Jumlah hasil perkalian skor butir dan skor total∑
2X = Jumlah kuadrat skor butir
Untuk menentukan apakah item-item pertanyaan instrumen penelitian valid atau tidak, maka digunakan ketentuan sebagai berikut: a. Jika nilai rhitung suatu item pertanyaan ≥ rtabel, maka dapat dikatakan
bahwa item pertanyaan tersebut valid
b. Jika nilai rhitung suatu item pertanyaan ≤ rtabel, maka dapat dikatakan bahwa item pertanyaan tersebut tidak valid
Pengujian validitas terhadap item-item pertanyaan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS versi 12.0. hasil pengujian terhadap item-item dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5
Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Untuk Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
Item No. Corrected Item-Total
Correlation (r hitung) r tabel Status
1 0,138 0,192 Tidak Valid 2 0,160 0,192 Tidak Valid 3 0,319 0,192 Valid 4 0,150 0,192 Tidak Valid 5 0,206 0,192 Valid 6 0,218 0,192 Valid 7 0,135 0,192 Tidak Valid 8 0,199 0,192 Valid 9 0,168 0,192 Tidak Valid 10 0,255 0,192 Valid 11 0,154 0,192 Tidak Valid 12 0,161 0,192 Tidak Valid 13 0,302 0,192 Valid 14 0,297 0,192 Valid 15 0,369 0,192 Valid 16 0,285 0,192 Valid 17 0,285 0,192 Valid 18 0,314 0,192 Valid 19 0,479 0,192 Valid
20 0,378 0,192 Valid 21 0,264 0,192 Valid 22 0,318 0,192 Valid 23 0,462 0,192 Valid 24 0,370 0,192 Valid 25 0,345 0,192 Valid 26 0,437 0,192 Valid 27 0,486 0,192 Valid 28 0,520 0,192 Valid 29 0,522 0,192 Valid 30 0,468 0,192 Valid 31 0,440 0,192 Valid 32 0,508 0,192 Valid 33 0,580 0,192 Valid 34 0,552 0,192 Valid 35 0,478 0,192 Valid 36 0,390 0,192 Valid 37 0,492 0,192 Valid 38 0,559 0,192 Valid 39 0,472 0,192 Valid 40 0,469 0,192 Valid 41 0,501 0,192 Valid 42 0,460 0,192 Valid 43 0,541 0,192 Valid 44 0,445 0,192 Valid 45 0,482 0,192 Valid 46 0,446 0,192 Valid 47 0,578 0,192 Valid 48 0,532 0,192 Valid 49 0,599 0,192 Valid 50 0,566 0,192 Valid 51 0,315 0,192 Valid 52 0,452 0,192 Valid 53 0,528 0,192 Valid 54 0,496 0,192 Valid 55 0,564 0,192 Valid 56 0,559 0,192 Valid 57 0,607 0,192 Valid 58 0,619 0,192 Valid
59 0,416 0,192 Valid 60 0,430 0,192 Valid 61 0,512 0,192 Valid 62 0,402 0,192 Valid 63 0,400 0,192 Valid 64 0,530 0,192 Valid 65 0,379 0,192 Valid 66 0,445 0,192 Valid 67 0,514 0,192 Valid 68 0,345 0,192 Valid 69 0,521 0,192 Valid 70 0,475 0,192 Valid 71 0,481 0,192 Valid 72 0,552 0,192 Valid 73 0,516 0,192 Valid 74 0,363 0,192 Valid 75 0,452 0,192 Valid 76 0,499 0,192 Valid 77 0,455 0,192 Valid 78 0,346 0,192 Valid 79 0,528 0,192 Valid 80 0,586 0,192 Valid 81 0,492 0,192 Valid 82 0,526 0,192 Valid 83 0,488 0,192 Valid 84 0,429 0,192 Valid 85 0,521 0,192 Valid 86 0,497 0,192 Valid 87 0,554 0,192 Valid 88 0,531 0,192 Valid 89 0,421 0,192 Valid 90 0,363 0,192 Valid 91 0,590 0,192 Valid 92 0,575 0,192 Valid 2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2002:154). Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus alpha cronbach sebagai berikut: ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − =
∑
2 2 11 1 1 t b K K r σ σ Keterangan: 11 r = Reliabilitas instrumenK = Banyaknya butir pertanyaan 2
b
σ
Σ = Jumlah varians soal
2
t
σ = Varians soal
Hasil uji coba instrumen kemudian diinterpretasi melalui tabel sebagai berikut:
Tabel 3.6 Koefisien Alpha
No Koefisien alpha Kriteria penilaian
1 0.80 – 1,00 Sangat tinggi
2 0.60 – 0,79 Tinggi
3 0.40 – 0,59 Cukup
4 0,20 – 0,39 Rendah
5 <0,20 Sangat rendah
Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Sebaliknya jika nilai koefisien Cronbach Alpha lebih kecil dari 0,60 maka dapat dikatakan instrumen penelitian tersebut tidak reliabel. Uji reliabilitas instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha dan dikerjakan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 12.0. Hasil pengujian reliabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut:
Tabel 3.7
Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas Untuk Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
Cronbach's Alpha N of Items
0,954 92
Berdasarkan tabel 3.7 dapat diketahui bahwa nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,954, dimana nilai ini lebih besar dari 0,60 dan diinterpretasikan sangat tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat keterandalan dari instrumen penelitian ini sangat tinggi sehingga dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa instrumen persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan dapat dikatakan reliabel.
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Untuk mendeskripsikan responden dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif, yaitu dengan tabulasi resonden untuk menentukan jumlah dan persentase berdasarkan latar belakang responden. Kemudian untuk mendeskripsikan masing-masing variabel penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan diinterpretasikan berdasarkan pedoman Penilaian Acuan Patokan tipe II (PAP tipe II).
2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas yang dilakukan adalah dengan uji One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan program komputer
SPSS versi 12.0. Adapun rumus uji One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test untuk normalitas sebagai berikut (Sugiyono,
1999:255) yaitu:
D = Max[F0(X1) - Sn(X1)]
Keterangan:
D = Deviasi maksimum
F0(X1) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
Sn(X1) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara sebagai berikut: jika nilai asymptotic significance (Asymp. Sig.) > taraf signifikansi α = 0,05, maka distribusi data variabel penelitian dinyatakan normal. Sebaliknya jika nilai Asymp. Sig. < taraf signifikansi α = 0,05, maka distribusi data variabel penelitian dinyatakan tidak normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk membuktikan adanya kesamaan varians diantara kelompok sampel. Pengujian ini dilakukan sebelum peneliti menggeneralisasikan hasil penelitian. Dalam penelitian ini uji yang digunakan adalah uji Levene Statistic
dengan bantuan komputer program SPSS versi 12.0. Jika tidak terdapat perbedaan varians diantara kelompok sampel, maka dapat dikatakan sampel tersebut homogen atau sampel tersebut berasal dari populasi yang sama (nilai probabilitas signifikansi > taraf signifikansi α = 0,05). Sedangkan apabila ada perbedaan varians diantara kelompok sampel, maka dapat dikatakan sampel tersebut tidak homogen atau sampel tersebut tidak homogen (nilai probabilitas signifikansi < taraf signifikansi α = 0,05).
Jika uji prasyarat analisis diatas tidak menghasilkan variabel yang berdistribusi normal dan varians antara kelompok sampel yang homogen, maka akan dilakukan pengujian dengan menggunakan uji non parametrik.
3. Uji Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis pertama mengenai persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Perumusan Hipotesis
Ho1 = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian.
Ha1 = Ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian.
b. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis varians satu arah (one way ANOVA) dengan bantuan komputer program SPSS versi 12.0. Pengujian dengan ANOVA
menggunakan distribusi F, titik kritis diperoleh dengan bantuan tabel F dimana titik kritis ditentukan oleh:
1) Taraf signifikansi α = 0,05
2) Derajat bebas atau degree of freedom (df) yang terdiri dari:
Numerator = k-1
Denumerator = N-k
Berikut ini disajikan rumus unsur tabel persiapan ANOVA:
Tabel 3.8
Rumus Unsur Tabel Persiapan ANOVA
Sumber Variasi (SV) Jumlah Kuadrat (JK) Derajat Kebebasan (db) Mean Kuadrat (MK) F Kelompo k (K)
( ) ( )
N X n X JK T K K K 2 2∑
∑
− = dbK =k−1 K K K db JK MK = d K o MK MK F = Dalam (d) JKd =JKr −JKK dbd =N −K d d d db JK MK = Total (T)( )
∑
−∑
= N X X JKT T T 2 2 1 − =N dbTKeterangan:
k
n = Jumlah subyek dalam kelompok K = Banyaknya kelompok
N = Jumlah subyek seluruhnya
( )
N Xr 2
∑
= Faktor koreksi yang muncul berkali-kaliJKT = Jumlah kuadrat total JKk = Jumlah kuadrat kelompok JKd = Jumlah kuadrat dalam dbk = Derajat kebebasan kelompok dbd = Derajat kebebasan dalam dbT = Derajat kebebasan total MKk = Mean kuadrat kelompok MKd = Mean kuadrat dalam c. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan didasarkan pada perbandingan Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka dapat dikatakan bahwa Ho diterima dan demikian sebaliknya jika Fhitung ≥ Ftabel, maka dapat dikatakan bahwa Ho ditolak.
2) Jika nilai probabilitas signifikansi (Asymp. Sig) > taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho diterima. Demikian sebaliknya jika nilai probabilitas signifikansi (Asymp. Sig) < taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho ditolak.
Pengujian hipotesis kedua mengenai persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status sertifikasi profesi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Perumusan Hipotesis
Ho2 = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status sertifikasi profesi.
Ha2 = Ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status sertifikasi profesi.
b. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian kedua digunakan analisis uji Chi Square dengan bantuan komputer program SPSS versi 12.0. Untuk hipotesis tersebut digunakan rumus dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mencari nilai chi square (χ2)
( )
∑
− = fh fh f 2 2 ο χ Keterangan: 2 χ = Chi square οf = Frekuensi yang diperoleh dari observasi
fh = Frekuensi yang diharapkan dalam sampel
Ketentuan pemakaian rumus chi square (Husein, 1998:153) sebagai berikut:
a) Nilai observasi tidak bernilai nol
b) Baris-baris atau kolom-kolom bersebelahan dalam suatu tabel kontingensi boleh digabungkan guna mendapatkan frekuensi-frekuensi sel yang disyaratkan
c) Untuk derajat bebas lebih dari satu, frekuensi minimum 1 diperkenankan bila frekuensi harapan yang kurang dari 5 maksimum 20 persen saja
2) Mencari Nilai fh
( )( )
Ν = nk ng fe Keterangan: nk = Jumlah kategori ng = Jumlah golongan N = Total sampel c. Pengambilan KeputusanPengambilan keputusan didasarkan pada perbandingan χ2hitung dengan χ2tabel dengan ketentuan sebagai berikut: Mementukan daerah penolakan dan penerimaan hipotesis dengan menentukan derajat kebebasan. Derajat kebebasan ditentukan dengan rumus:
(
−1)(
−1)
= r k db Keterangan: db = Derajat kebebasan r = Baris k = KolomBerdasarkan tabel χ2 pada taraf signifikan 0,05 serta derajat kebebasannya, maka akan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka dapat dikatakan bahwa Ho
diterima dan demikian sebaliknya jika χ2hitung ≥χ2tabel, maka Ho ditolak.
2) Jika nilai probabilitas signifikansi (Asymp. Sig) > taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho diterima. Demikian sebaliknya jika nilai probabilitas signifikansi (Asymp. Sig) < taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho ditolak.
Pengujian hipotesis ketiga mengenai persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari jenis kelamin dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Perumusan Hipotesis
Ho3 = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari jenis kelamin.
Ha3 = Ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari jenis kelamin. b. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ketiga digunakan analisis uji Independent Samples T Test dengan bantuan komputer program SPSS versi 12.0. Untuk hipotesis tersebut digunakan uji t (Sudjana, 1975:380) dengan rumus sebagai berikut:
2 1 2 r n r t − − = Keterangan:
t = Harga tes yang dicari
r = Koefisien korelasi
c. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan didasarkan pada perbandingan thitung dengan ttabel, dengan ketentuan sebagai berikut: Berdasarkan tabel t pada taraf signifikan 0,05 serta derajat kebebasannya, maka akan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Jika thitung ≤ ttabel, maka dapat dikatakan bahwa Ho diterima dan demikian sebaliknya jika thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak.
2) Jika nilai probabilitas signifikansi (Asymp. Sig) > taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho diterima. Demikian sebaliknya jika nilai probabilitas signifikansi (Asymp. Sig) < taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho ditolak.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2010. Subjek dari penelitian ini adalah guru-guru di dua SMP Negeri dan tiga SMP Swasta di Kota Yogyakarta. SMP yang menjadi tempat penelitian ini adalah sebagai berikut: SMP Negeri 6 Yogyakarta, SMP Negeri 9 Yogyakarta, SMP Maria Immaculata Yogyakarta, SMP Stella Duce 2 Yogyakarta, dan SMP Kanisius Gayam Yogyakarta. Kuesioner yang disampaikan kepada guru-guru sebagai responden penelitian ini sebanyak 156 buah. Jumlah kuesioner yang kembali dan diisi lengkap oleh responden sebanyak 105 buah. Dengan demikian response rate pengembalian kuesioner adalah 67,30%. Secara lengkap sebaran responden penelitian disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Sebaran Responden Penelitian
Nama Sekolah
Jumlah Kuesioner Penelitian Kuesioner Tersebar Tidak Kembali Tidak Lengkap Kuesioner Kembali dan Lengkap SMP Negeri 6 47 21 2 24 SMP Negeri 9 40 10 - 30 SMP Maria Immaculata 30 5 - 25 SMP Stella Duce 2 28 12 - 16 SMP Kanisius Gayam 11 1 - 10 Jumlah 156 49 2 105
1. Deskripsi Responden Penelitian
a. Status Kepegawaian
Berikut ini disajikan distribusi frekuensi responden berdasarkan status kepegawaian.
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Kepegawaian
NO Status Kepegawaian Frekuensi Persentase (%)
1. PNS 63 60,0
2. Guru Yayasan 35 33,3
3. GTT 7 6,7
Jumlah 105 100,0
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang memiliki status kepegawaian PNS sebanyak 63 guru atau 60,0%. Jumlah responden yang memiliki status kepegawaian guru yayasan sebanyak 35 guru atau 33,3%. Sedangkan untuk jumlah responden yang jumlah responden yang memiliki status kepegawaian GTT sebanyak 7 guru atau 6,7%. Dengan melihat hasil data diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki status kepegawaian PNS.
b. Status Sertifikasi Profesi
Berikut ini disajikan distribusi frekuensi responden berdasarkan status sertifikasi profesi.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Sertifikasi Profesi
NO Status Sertifikasi Profesi Frekuensi Persentase (%)
1. Belum sertifikasi 53 50,5
2. Sudah sertifikasi 52 49,5
Jumlah 105 100,0
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang belum memiliki status sertifikasi profesi sebanyak 53 guru atau 50,5%. Sedangkan untuk jumlah responden yang sudah memiliki status sertifikasi profesi sebanyak 52 guru atau 49,5%. Dengan melihat hasil data diatas dapat diketahui bahwa responden yang belum dan sudah memiliki status sertifikasi profesi hampir sebanding, dimana guru yang belum memiliki status sertifikasi profesi lebih banyak dibandingkan dengan yang sudah memiliki status sertifikasi profesi.
c. Jenis Kelamin
Berikut ini disajikan distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
NO Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1. Perempuan 75 71,4
2. Laki-laki 30 28,6
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 75 guru atau 71,4%. Sedangkan untuk jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 30 guru atau 28,6%. Dengan melihat hasil data diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan.
2. Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru
Dalam Jabatan
Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan dideskripsikan berdasarkan PAP II untuk mengintepretasikan rata-rata skor. Berdasarkan skor terendah yang mungkin dicapai