• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

6. Tabulasi Data

4.3.3 PERSEPSI MAHASISWA

No Intensitas Menonton F Percent 1 Sangat Jarang 26 32,5 2 Jarang 25 31,3 3 Sering 27 33,8 4 Sangat Sering 2 2,5 Total 80 100,0 Sumber: P23/FC23

Berdasarkan tabel diatas diketahui mengenai intensitas menonton Stand Up Comedy. Sebanyak 26 orang responden (32,5%) menjawab sangat jarang , sebanyak 25 orang responden (31,3%) menjawab jarang, sebanyak 27 orang responden (33,8%) menjawab sering, sebanyak 2 orang responden (2,5%) menjawab sangat sering. Dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden (33,8%) dalam penelitian ini sering menonton Stand Up Comedy dikarenakan program ini menawarkan suatu acara hiburan yang berbeda dibandingkan program hiburan lain sehingga membuat pemirsa tidak bosan setiap kali menontonnya.

No Penyeleksian Acara

Hiburan F Percent

1 Sangat Tidak Setuju 3 3,8

2 Tidak Setuju 2 2,5

3 Setuju 48 60,0

4 Sangat Setuju 27 33,8

Total 80 100,0

Sumber: P24/FC24

Berdasarkan tabel diatas diketahui mengenai penyeleksian acara hiburan. Sebanyak 3 orang responden (3,8%) menjawab sangat tidak setuju, sebanyak 2 orang responden (2,5%) menjawab tidak setuju, sebanyak 48 orang responden (60,0%) menjawab setuju, sebanyak 27 orang responden (33,8%) menjawab sangat setuju. Dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden (60,0%) dalam penelitian ini setuju jika program Stand Up Comedy di Metro TV tergolong acara hiburan. Ini menandakan responden cukup cermat memilih dan menentukan suatu program tergolong jenis hiburan atau tidak serta program yang menurut mereka menarik untuk ditonton.

No

Pernah Menonton Acara Lain Yang

Sejenis F Percent

1 Sangat Tidak Pernah 18 22,5

2 Tidak Pernah 36 37,5

3 Pernah 20 32,5

4 Sangat Pernah 6 7,5

Total 80 100,0

Sumber: P25/FC25

Berdasarkan tabel diatas diketahui mengenai seberapa pernah responden menonton acara lain yang sejenis dengan Stand Up Comedy. Sebanyak 18 orang responden (22,5%) menjawab sangat tidak pernah, sebanyak 36 orang responden (37,5%) menjawab tidak pernah, sebanyak 20 orang responden (32,5%) menjawab pernah, sebanyak 6 orang responden (7,5%) menjawab sangat setuju. Dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden (37,5%) dalam penelitian ini tidak pernah menonton acara lain yang sejenis seperti Stand Up Comedy. Ini cukup menggambarkan jika konsep yang ditawarkan oleh Stand Up Comedy yang berbeda, dengan penceritaan ulang dari fenomena fenonema atau kejadian serta isu sosial yang terjadi di sekitar masyarakat dibalut bumbu komedi segar khas para comic diatas panggung telah sukses mencuri hati pemirsa dibandingkan program acara hiburan lain.

No

Tayangan Stand Up Comedy Membuat Tertawa dan Terhibur

F Percent 1 Sangat Tidak Setuju 5 6,3

2 Tidak Setuju 7 8,8

3 Setuju 47 58,8

4 Sangat Setuju 21 26,3

Total 80 100,0

Sumber: P26/FC26

Berdasarkan tabel diatas diketahui mengenai tayangan Stand Up Comedy membuat tertawa dan terhibur. Sebanyak 5 orang responden (6,3%) menjawab sangat tidak setuju, sebanyak 7 orang responden (8,8%) menjawab tidak setuju, sebanyak 47 orang responden (58,8%) menjawab setuju, sebanyak 21 orang responden (26,3%) menjawab sangat setuju. Dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden (58,8%) dalam penelitian ini setuju jika Stand Up Comedy menghibur dan tertawa ketika menyaksikan comic bertutur kata yang didukung dengan gesture atau bahasa tubuh untuk mengundang gelak tawa pemirsa maupun penonton di rumah

No

Tayangan Stand Up Comedy Memberikan

Informasi Mengenai Fenomena Sosial Yang Terjadi Di Lingkungan Sekitar

1 Sangat Tidak Setuju 16 20,0

2 Tidak Setuju 26 32,5

3 Setuju 34 42,5

4 Sangat Setuju 4 5,0

Total 80 100,0

Sumber: P27/FC27

Berdasarkan tabel diatas diketahui tayangan Stand Up Comedy memberikan informasi mengenai fenomena sosial yang terjadi di lingkungan sekitar. Sebanyak 16 orang responden (20,0%) menjawab sangat tidak setuju, sebanyak 26 orang responden (32,5%) menjawab tidak setuju, sebanyak 34 orang responden (42,5%) menjawab setuju, sebanyak 4 orang responden (5,0%) menjawab sangat setuju. Dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden (42,5%) dalam penelitian ini setuju jika fenonema yang terjadi di lingkungan sekitar menjadi materi yang mungkin saja selama ini tidak disadari dan menjadi tambahan informasi disamping menikmati candaan khas Stand Up Comedy No Tayangan Stand Up Comedy Memberikan Pengetahuan dan Menambah Wawasan F Percent 1 Sangat Tidak Setuju 3 3,8

2 Tidak Setuju 10 12,5

3 Setuju 43 53,8

4 Sangat Setuju 24 30,0

Total 80 100,0

Sumber: P28/FC28

Berdasarkan tabel diatas diketahui mengenai tayangan Stand Up Comedy memberikan pengetahuan dan menambah wawasan. Sebanyak 3 orang responden (3,8%) menjawab sangat tidak setuju, sebanyak 10 orang responden (12,5%) menjawab tidak setuju, sebanyak 43 orang responden (53,8%) menjawab setuju, sebanyak 24 orang responden (30,0%) menjawab sangat setuju. Dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden (58,8%) dalam penelitian ini setuju jika konten acara serta konsep yang ditawarkan dalam tayangan Stand Up Comedy mampu memberikan pengetahuan terkini tentang segala hal yang sedang menjadi perbincangan di masyarakat untuk kemudian diolah secara kreatif menjadi suatu materi lawakan yang tidak saja menghibur tapi juga sekaligus menambah wawasan (informatif) bagi pemirsa yang menontonnya.

No

Mempelajari Apa Yang Baik/Buruk Dalam Kehidupan Sosial

Melalui Tayangan Stand

Up Comedy

F Percent 1 Sangat Tidak Setuju 15 18,8

2 Tidak Setuju 22 27,5

3 Setuju 39 48,8

4 Sangat Setuju 4 5,0

Total 80 100,0

Sumber: P29/FC29

Berdasarkan tabel diatas diketahui mengenai mempelajari apa yang baik/buruk dalam kehidupan sosial melalui tayangan Stand Up Comedy. Sebanyak 15 orang responden (18,8%) menjawab sangat tidak setuju, sebanyak 22 orang responden (27,5%) menjawab tidak setuju, sebanyak 39 orang responden (48,8%) menjawab setuju, sebanyak 4 orang responden (5,0%) menjawab sangat setuju. Dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden (48,8%) dalam penelitian ini setuju jika konten acara serta konsep yang ditawarkan dalam tayangan Stand Up Comedy merupakan pencerminan dari apa saja yang terjadi di lingkungan sosial yang semula tak disadari, tapi dengan adanya acara ini membuat penonton secara tidak langsung melakukan tindakan evaluatif atas apa yang dibahas oleh comic sebagai materi lawakannya diatas panggung.

No Menyukai Tayangan Stand Up Comedy

F Percent 1 Sangat Tidak Suka 3 3,8

2 Tidak Suka 9 11,3

3 Suka 42 52,5

4 Sangat Suka 26 32,5

Total 80 100,0

Sumber: P30/FC30

Berdasarkan tabel diatas diketahui mengenai menyukai tayangan Stand Up Comedy. Sebanyak 3 orang responden (3,8%) menjawab sangat tidak suka, sebanyak 9 orang responden (11,3%) menjawab tidak suka, sebanyak 42 orang responden (52,5%) menjawab suka, sebanyak 26 orang responden (32,5%) menjawab sangat suka. Dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden

(52,5%) dalam penelitian ini menyukai tayangan ini karena lewat lawakan segar khas para comic sehingga dengan mudah mendapat tempat di hati setiap pemirsa baik yang di rumah maupun di studio.

4.4 Pembahasan

Pada bagian ini dikemukakan pembahasan terhadap hasil hasil penelitian yang meliputi: 1. Persepsi yang terbentuk di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU

terhadap Program Stand Up Comedy di Metro TV yang meliputi:

a. Seleksi, adalah proses penyaringan oleh indra terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnhya dapat banyak atau sedikit.

b. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Dalam fase ini, biasanya rangsangan yang diterima selanjutnya diorganisasikan dalam suatu bentuk. Interpretasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, hyakni pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian dan kecerdasan. Namun, persepsi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengadakan pengkategorian informasi yang diterimanya, yaitu proses mereduksi informasi yang kompleks menjadi sederhana. Reaksi, yaitu tingkah laku setelah berlangsung proses seleksi dan interpretasi. Dalam hal ini, penulis mengartikan sebagai suatu proses penilaian yang dilakukan oleh responden setelah selesai menonton acara Stand Up Comedy di Metro TV.

c. Reaksi dalam hal ini adalah bagaimana sikap serta tingkah laku responden sebelum dan sesudah menonton acara Stand Up Comedy.

Dari analisa yang dilakukan terhadap pola bentuk persepsi diatas didapatkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang program acara Stand Up Comedy di Metro TV masuk dalam kategori penilaian tinggi. Kemudian sikap masyarakat terhadap program Stand Up Comedy di Metro TV masuk dalam kategori penilaian baik. Dan pada indikator perilaku masyarakat terhadap program Stand Up Comedy di Metro TV masuk dalam penilaian yang positif. Jadi, berdasarkan hasil analisis, rata rata persepsi mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara adalah baik, karena program acara ini disamping menawarkan hiburan dapat juga memberikan pengetahuan melalui materi yang berasal dari fenomena-fenomena yang terjadi sehari hari dan menjadi hal yang patut untuk dipelajari. Ini dapat dilihat dari sikap dan perilaku responden terhadap program Stand Up

Comedy di Metro TV dapat dikategorikan sebagai nilai yang positif. Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa persepsi mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara adalah positif. Jika dikaitkan dengan teori yang digunakan yaitu teori S-O-R, hasil dari penelitian ini merupakan efek dari adanya sebuah proses komunikasi massa, yaitu efek afektif, kognitif dan behavioral. Efek komunikasi tersebut diwujudkan melalui pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa terhadap program acara Stand Up Comedy di Metro TV.

d. Tahap Kognitif meliputi ingatan terhadap pesan, pengenalan terhadap pesan,dan pengetahuan terhadap pesan tersebut. Dalam hal ini, dibahas bagaimana peran media massa atau televisi dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Hal ini ditunjukkan pada hasil penelitian yakni sebanyak 34 orang responden atau (42,5%) menyatakan bahwa acara ini dapat menambah informasi atas fenonema yang terjadi di lingkungan sekitar menjadi materi yang mungkin saja selama ini tidak disadari dan menjadi tambahan informasi yang bermanfaat disamping menikmati candaan khas Stand Up Comedy.

e. Tahap Afektif meliputi perasaan yang timbul karena mengamati, menganggap, mengingat-ingat atau memikirkan sesuatu, baik perasaan senang maupun perasaan tidak senang. Dalam hal ini, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan tertarik , suka/senang, tertawa, gembira dan puas setelah menonton lawakan atau lelucon yang disampaikan pada program acara Stand Up Comedy di Metro TV. Ini dapat dilihat melalui hasil penelitian yakni sebanyak 42 orang (52,5%) menyatakan menyukai tayangan Stand Up Comedy karena diyakini mampu membuat responden tertawa dan terhibur yang ditunjukkan sebanyak 47 orang responden (58,8%).

f. Tahap Behavioral meliputi perubahan sikap terhadap pesan sebagai akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Ini dapat dilihat dari sebanyak 39 orang responden (48,8%) yang menyatakan setuju bahwa setelah menonton lelucon pada tayangan Stand Up Comedy pemirsa akan ikut mengalami perubahan sikap yang tercermin dari apa yang mereka pelajari, baik atau buruk dalam kehidupan sosial dimana tayangan Stand Up Comedy di Metro TV berperan sebagai sarana yang dapat memberikan gambaran pengetahuan

terhadap wawasan tentang fenomena fenonema sosial yang terjadi di lingkungan sekitar secara keseluruhan.

Dengan demikian, Persepsi mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara terhadap tayangan Stand Up Comedy di Metro TV secara keseluruhan adalah baik dan positif.

BAB V