• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori

2. Persepsi Mahasiswa tentang metode mengajar dosen

a. Persepsi

Persepsi adalah suatu proses yang didahului dengan penginderaan yaitu merupakan suatu proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Stimulus yang telah diindera tersebut oleh individu diorganisasikan kemudian diinterprestasikan sehingga individu menyadari, mengerti, tentang apa yang diindera tersebut.

Dalam kenyataanya setiap orang dihadapkan pada sejumlah besar objek dan peristiwa. Objek dan peristiwa itu tidak mempunyai arti apa-apa jika tidak diinterpretasikan atau ditafsirkan. Persepsi terhadap suatu objek dan peristiwa yang sama dan disampaikan oleh orang yang sama pula, terhadap hal ini tidak berarti persepsi orang yang satu dengan orang yang lain tidak

mungkin tidak kesamaan. Maksudnya satu stimulus dapat menimbulkan lebih dari satu respon yang berbeda dan beberapa stimulus yang berbeda dapat saja menimbulkan satu respon yang sama (Azwar, 1995:10).

Jadi dapat dikatakan persepsi mahasiswa dapat bersifat positif atau negatif tergantung cara ia memandang atau mempersepsikan tentang metode mengajar. Sehingga persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen adalah suatu proses pemahaman, menerima, dan menginterpretasikan tentang metode yang digunakan oleh dosen dalam mengajar.

b. Metode mengajar

1) Pengertian metode mengajar

Peranan metode mengajar adalah sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar. Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran (Sudjana, 2011:76). Metode menentukan berbagai kegiatan belajar mahasiswa sehubungan dengan kegiatan mengajar dosen. Dengan kata lain akan menciptakan interaksi edukatif.

Dalam interaksi ini dosen berperan sebagai penggerak atau pembimbing. Sedangkan mahasiswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika mahasiswa banyak yang aktif dibandingkan dengan

dosen. Oleh karenanya, metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar mahasiswa. Baik tidaknya suatu metode mengajar dosen dapat dinilai dari mahasiswa itu sendiri karenanya disini penulis akan menguraikan mengenai persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen.

2) Jenis-jenis metode mengajar dosen

Proses belajar yang baik sebaiknya menggunakan berbagai jenis metode mengajar secara bergantian atau saling membahu satu sama lain. Masing-masing metode ada kelebihan dan kekuranganya. Oleh karena itu, merupakan tugas dosen untuk memilih berbagai metode yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan untuk menciptakan proses belajar mengajar.

Ketepatan penggunaan metode mengajar tergantung pada tujuan, isi proses belajar mengajar dan kegiatan belajar mengajar. Ditinjau dari segi penerapanya, metode-metode mengajar ada yang tepat digunakan untuk mahasiswa salam jumlah besar dan ada yang tepat digunakan untuk mahasiswa dalam jumlah kecil. Ada juga yang tepat digunakan di dalam kelas atau bahkan di luar kelas. Berikut ini akan diuraikan beberapa jenis metode mengajar (Sudjana, 2011:76) yaitu :

a) Metode ceramah

Ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan (Sudjana, 2011:76). Dalam metode ini merupakan dosen harus merangsang mahasiwanya untuk berpikir, membimbing mereka dalam perkembanganya, membantu mereka dalam cara belajar, dan dalam melakukan eksperimen, dan dalam memecahkan masalah-masalah yang ada didalam hidup mereka. metode ini pun akan berhasil dengan baik bila penggunaanya betul-betul dipersiapkan dengan baik, didukung dengan media, dan metode-metode yang lain , misalnya tanya jawab, tugas, latihan, dan lain-lain. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode ini (Sudjana, 2011:77) yaitu :

(1) Menetapkan apakah metode ceramah wajar digunakan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

(a) Tujuan yang hendak dicapai

(b) Bahan yang akan diajarkan termasuk buku sumbernya yang tersedia

(c) Alat, fasilitas, waktu yang tersedia

(d) Jumlah murid beserta taraf kemampuanya

(e) Kemampuan guru dalam penguasaan materi dan kemampuan berbicara

(f) Pemilihan metode mengajar lainya sebagai metode bantu

(g) Situasi pada waktu itu

(2) Langkah-langkah menggunakan metode ceramah yang diharapkan adalah sebagai berikut

(a) Tahap persiapan, artinya tahap guru untuk menciptakan kondisi belajar yang baik sebelum mengajar dimulai.

(b) Tahap penyajian, artinya tiap guru menyampaikan bahan ceramah.

(c) Tahap asosiasi, artinya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghubungkan dan membandingkan bahan ceramah yang telah diterimanya.

(d) Tahap generalisasi, pada tahap ini kelas menyimpulkan hasil ceramah.

(e) Tahap aplikasi atau evaluasi, trahap terakhir ini diadakan penilaian terhadap pemahaman siswa mengenai bahan yang telah diberikan guru baik lisan, tugas, dan lain-lain.

Metode ceramah akan wajar digunakan apabila (Sudjana, 2011:78) apabila :

ii. Tidak ada sumber bahan pelajaran kepada siswa

iii. Mengahadapi sejumlah siswa yang cukup banyak.

b) Metode tanya jawab

Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic, sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara dosen dan mahasiswa (Sudjana, 2011:78). Dosen bertanya dan mahasiswa menjawab atau sebaliknya mahasiswa bertanya dan dosen menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara dosen dan mahasiswanya. Metode ini dapat dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi mahasiswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut dalam rangka belajar kepada berbagai sumber belajar seperti buku, majalah, surat kabar,masyarakat dan lain sebagainya. c) Metode diskusi

Pada dasarnya diskusi adalah tukar menukar informasi, pandapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti

tentang sesuatu atau mempersiapkan atau menyelesaikan keputusan bersama (Sudjana, 2011:79). Diskusi hanya mungkin timbul jika dihadapi suatu masalah yang memungkinkan jawabanya bermacam-macam. Tetapi diskusi berbeda denga debat, karena debet adalah perang mulut, orang beradu argumentasi, beradu paham, dan kemampuan persuasi untuk menenagkan pahamnya sendiri. Dalam diskusi mahasiswalah yang harus berbicara bukan dosen. Oleh karena itu, dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan paham yang dibina bersama.

d) Metode kerja kelompok

Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa mahasiswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil (Sudjana, 2011:83). Ada dua jenis kelompok bisa dilihat dari segi proses kerjanya yaitu :

(1) Kelompok jangka pendek, artinya jangka waktu untuk bekerja dalam kelompok tersebut hanya pada waktu itu saja, hanya insidental.

(2) Kelompok jangka panjang, proses kerja dalam kelompok itu bukan hanya pada waktu itu saja tetapi dapat berlaku untuk satu periode tertentu sesuai dengan tugas masalah yang akan dipecahkan

e) Metode demontrasi

Metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar dengan cara meragakan atau mempertunjukan kepada siswa atau mahasiswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Metode ini baik untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu proses mengerjakan atau menggunakanya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain dan untuk mrengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.

f) Metode Sosiodrama

Metode sosiodrama adalah semacam sandiwara tanpa script (bahan tertulis), tanpa latihan terlebih dahulu, tanpa menyeluruh anak menghafalkan sesuatu. Metrode ini dipergunakan bila kita ingin memberikan

pengertian yang lebih mendalam tentang pikiran dan perasaan manusia dalam berbagai situasi yang mengandung suatu masalah sosial.

g) Metode eksperimen

Metode eksperimen adalah metode mengajar dengan cara melakukan percobaan untuk membuktikan suatu hal yang sudah diajarkan dan kemudian melihat apa yang terjadi yang kemudian membandingkanya dengan teori yang telah diajarkan.

h) Metode pemecahan masalah

Metode pemecahan masalah adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan atau jawaban oleh siswa atau mahasiswa. Metode pemecahan masalah ini sering dinamakan dengan problem solving method, reflective thinking method,atauscientific method.

i) Metode latihan

Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari.

j) Metode karyawisata

Metode karyawisata adalah metode mengajar dengan cara mengunjungi suatu tenpat keluar kelas dalam rangka belajar. Dengan adanya karyawisata maka akan terbentuk suatu jembatan yang menghubungkan antara kampus dengan masyarakat dan lingkunganya. k) Metode simulasi

Simulasi berasal dari kata simulate yang berarti berpura-pura atau berbuat seolah-olah, atau simulation yang berarti tiruan atau perbuatan yang hanya berpura-pura saja. Simulasi dengan metode mengajar adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan situasi tiruan atau berpura-pura dalam proses belajar untuk memperoleh suatu pemahaman tentang hakikat suatu konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.

l) Metode penemuan

Metode penemuan adalah cara penyajian pelajaran yang banyak melibatkan siswa atau mahasiswa dalam proses-proses mental dalam rangka penemuanya. Menurut sound, discovery adalah proses mental, dan dalam proses itu individu mengasimilasi konsep dan prinsip dan prinsip-prinsip.

m) Metode proyek atau unit

Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang titik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahanya secara keseluruhan dan bermakana. n) Metode sistem regu (team-teaching)

Metode sistem regu adalah metode mengajar yang dilakukan oleh dua orang dosen atau lebih yang bekerjasama untuk mengajar sebuah kelompok mahaiswi. Jadi dalam satu kelas dihadapi oleh beberapa dosen.

o) Metode survai masyarakat

Metode survai masyarakat adalah metode mengajar dengan cara mencari informasi atau keterangan dari sejumlah unit tertentu baik melalui observasi maupun komunikasi langsung (wawancara).

p) Pembelajaran kontekstual (contextual teaching learning)

Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

q) Pembelajaran kooperatif(cooperatif learning)

Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Dokumen terkait