• Tidak ada hasil yang ditemukan

Q Sumber: Djijono (2002)

4. Uji Autokorelasi

6.1 Persepsi Pengunjung TNUK

Pariwisata menawarkan produk dan jasa wisata tidak lepas dari unsur atraksi, aksesibilitas, amenitas, dan hospitality. Semakin lengkap dan terintegrasinya unsur-unsur tersebut maka akan semakin kuat posisi penawaran suatu objek wisata dalam kepariwisataan. Guna memperkuat posisi tersebut maka kualitas produk yang ditawarkan harus diperhatikan, dimana hal ini terkait dengan keunikan, otentitas, originalitas, amenitas dan keragaman. Oleh karena itu, penilaian wisatawan berupa persepsi terhadap unsur atraksi, aksesibilitas, amenitas, dan hospitality sangat penting untuk diketahui dan dievaluasi (Wijayanti, 2009).

Berdasarkan hal tersebut persepsi pengunjung terhadap fasilitas yang disediakan oleh pengelola, keadaan lingkungan, kemanan, dan aksesibiltas menuju kawasan wisata TNUK perlu dikaji dan dianalisis sebagai masukan bagi pihak pengelola kawasan TNUK untuk pengembangan lebih lanjut di masa yang akan datang. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing dengan kawasan wisata lain.

6.1.1 Persepsi terhadap Fasilitas yang Disediakan

Keberadaan dan kondisi sarana dan prasarana yang baik atau memadai merupakan hal yang harus diperhatikan oleh setiap pengelola lokasi wisata karena akan sangat menunjang kenyamanan pengunjung yang mendatangi lokasi wisata tersebut. Persepsi responden terhadap kelengkapan dan keadaan fasilitas TNUK dapat dilihat pada Tabel 7.

49 Tabel 7. Persepsi Pengunjung terhadap Fasilitas yang Disediakan Oleh

Pengelola

Fasilitas yang Disediakan Pengelola

Memadai Tidak Memadai Total

Responden %

% %

Toilet dan Kamar Mandi 19 63,3 11 36,7 30 100

Tempat Sampah 9 30,0 21 70,0 30 100 Papan Interpretasi 13 43,3 17 56,7 30 100 Shelter 3 10,0 27 90,0 30 100 Tempat Duduk 27 90,0 3 10,0 30 100 Penginapan 20 66,7 10 33,3 30 100 Toko Souvenir 0 0,0 30 100,0 30 100 Penyewaan Alat 0 0,0 30 100,0 30 100

Informasi Tentang TNUK 28 93,3 2 6,7 30 100

Telekomunikasi 0 0,0 30 100,0 30 100

Rata-rata pilihan 44,1 55,9

Sumber: Data Primer Diolah (2012)

Berdasarkan Tabel 7, rata-rata pilihan responden pengunjung menunjukkan penilaian memadai (44,1%) terhadap kondisi fasilitas wisata di TNUK. Sedangkan sebesar 55,9% rata-rata pilihan jawaban responden menunjukkan penilaian tidak memadai terhadap kondisi fasilitas wisata di TNUK. Adapun fasilitas yang memadai menurut responden pengunjung yaitu toilet dan kamar mandi (63,3%), tempat duduk (90,0%), penginapan (66,7%), dan informasi tentang TNUK (93,3%). Namun mengenai fasilitas berupa tempat sampah (70,0%), papan interpretasi (56,7%), shelter (90,0%), toko souvenir (100,0%), penyewaan alat (100,0%), dan telekomunikasi (100,0%) dinilai kondisinya masih tidak memadai.

Berdasarkan hal tersebut pengelola harus menambahkan peralatan yang disewakan dan souvenir yang dijual agar menjadi tambahan pemasukan bagi pengelola atau juga memfasilitasi masyarakat setempat untuk menciptakan dan

50 menjual souvenir khas TNUK kepada wisatawan. Dalam hal telekomunikasi, telekomunikasi yang dimaksud adalah jaringan provider yang biasa digunakan oleh pengunjung. Pemerintah dan pihak pengelola perlu melakukan upaya kerjasama dengan pihak telekomunikasi agar menambahkan jaringan telekomunikasi di semua objek wisata TNUK karena telekomunikasi merupakan salah satu komponen penting ketika sedang berwisata maupun dalam kegiatan konservasi.

6.1.2 Persepsi terhadap Keadaan Lingkungan

Pengembangan wisata di dalam kawasan konservasi sebagai daya tarik wisatawan berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Hal tersebut tentu dapat mengancam keberlanjutan kawasan wisata tersebut. Oleh karena itu, persepsi responden pengunjung terhadap lingkungan perlu diketahui agar dampak negatif dari pengembangan wisata di TNUK dapat diminimalisir. Persepsi responden pengunjung terhadap lingkungan di TNUK dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Persepsi terhadap Keadaan Lingkungan di TNUK

Keindahan Alam % Menarik 27 90,0 Cukup Menarik 3 10,0 Tidak Menarik 0 0,0 Jumlah 30 100,0 Kebersihan % Bersih 8 26,6 Cukup Bersih 17 56,7 Tidak Bersih 5 16,7 Jumlah 30 100,0

51 Taman Nasional Ujung Kulon sebagai kawasan wisata alam yang memanfaatkan keindahan alam sebagai potensi utamanya menjadikan wisata ini harus terus berusaha mempertahankan keindahan alamnya agar dapat menjadi nilai jual tersendiri untuk wisata ini. Keindahan alam yang terdapat pada TNUK berupa pantai yang indah, panorama bawah laut, berbagai macam tipe ekosistem, berbagai jenis flora dan fauna, dan beberapa situs budaya. Berdasarkan hal tersebut sebanyak 90,0% responden mengatakan bahwa keindahan alam yang terdapat di TNUK menarik dan 10,0% menyatakan cukup menarik.

Pengelola dalam rangka menjaga kondisi kebersihan di TNUK sudah menyediakan tempat sampah yang diletakkan pada lokasi-lokasi yang mudah dijangkau oleh pengunjung. Akan tetapi kesadaran pengunjung TNUK untuk menjaga kebersihan masih kurang baik. Hal tersebut terlihat dari sampah sisa pengunjung yang kerap ditemukan di tepi pantai, sekitar penginapan, shelter, jalur tracking dan area tempat duduk-duduk. Berdasarkan hasil Tabel 8 menunjukkan bahwa sebanyak 26,6% responden menyatakan bahwa kondisi di TNUK bersih, 56,7% responden menyatakan kondisi di TNUK cukup bersih, dan 16,7% responden menyatakan kondisi di TNUK tidak bersih.

6.1.3 Persepsi terhadap Keamanan dan Kondisi Aksesibilitas di TNUK Kawasan wisata TNUK merupakan salah satu objek wisata yang diminati oleh wisatawan sehingga kondisi keamanan harus diperhatikan demi kenyamanan para wisatawan di kawasan TNUK. Karena keamanan merupakan salah satu unsur yang menjadi pertimbangan bagi wisatawan untuk kembali mengunjungi atau tidaknya ke TNUK. Jika kondisi keamanan di kawasan TNUK terjamin maka wisatawan akan tertarik untuk kembali mengunjungi TNUK.

52 Kemudahan mencapai lokasi TNUK juga merupakan faktor pendukung seseorang untuk memutuskan melakukan kunjungan ke TNUK. Untuk mencapai kawasan TNUK dapat dicapai melalui jalur darat dan laut. Jalur darat dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum Bis jurusan Jakarta/Kalideres-Labuan atau Jakarta/Kp.Rambutan-Serang-Labuan, kemudian perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan umum minibus/elf jurusan Labuan-Sumur-Tamanjaya. Sedangkan perjalanan menuju kawasan TNUK melalui jalur laut dapat dilakukan dengan menggunakan kapal sewaan (longboat atau slowboat) yang biasa disewakan di Labuan/Carita, Sumur, maupun Tamanjaya. Persepsi responden pengunjung terhadap Aksesibilitas dan keamanan di TNUK dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Persepsi terhadap Keamanan dan Aksesibilitas di TNUK

Keamanan % Aman 30 100,0 Tidak Aman 0 0,0 Jumlah 30 100,0 Aksesibilitas % Mudah 8 26,7 Sulit 22 73,3 Jumlah 30 100,0

Sumber: Data Primer Diolah (2012)

Berdasarkan Tabel 9 semua pengunjung merasa aman ketika mengunjungi objek wisata TNUK. Hal tersebut disebabkan karena lokasi wisata TNUK yang jauh dari pemukiman penduduk dan hanya terdapat wisatawan dan pihak pengelola saja di kawasan wisata tersebut sehingga pengunjung tidak melihat atau merasakan tindak kejahatan ketika berwisata ke TNUK.

53 Sebanyak 73% responden menilai bahwa sulit untuk mencapai lokasi

Dokumen terkait