• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

B. Deskripsi Hasil penelitian

2. Persepsi Siswa

Persepsi siswa terhadap implementasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Depok di bagi dalam beberapa kategori sebagai berikut : pesiapan dalam menghadapi kurikulum 2013, pembelajaram sejarah dengan kurikulum 201. Metode mengajar yang digunakan oleh guru sejarah. Efektivitas pembelajaran sejarah dengan kurikulum 2013. Dapat dilihat dari table-tabel dibawah ini, yang merupakan hasil kuesioner (angket) yang diberikan pada siswa.

65 Cl. 2

66 Cl. 1

Tabel 3. Daftar responden

No Kelas Jumlah Responden

1 XII Akutansi 31

2 XII Pemasaran 30

3 XII Adminitrasi Perkantoran 29

Jumlah 90

Dapat dilihat dari tabel 3 bahwa jumlah responden ada 90 siswa, terdiri dari 31 siswa kelas XII AK, 30 siswa kelas XII PM, dan 29 siswa kelas XII AP, ada beberapa anak yang tidak hadir pada setiap kelas.

a. Persiapan dalam menghadapi pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 Tabel 4. Persiapan siswa menghadapi kurikulum 2013

N o Kelas Pilihan Angket/Kuesioner Persentase % Ya Tidak Ya Tidak 1 XII AK 0 3I 0 % 100% 2 XII PM 0 30 0 % 100% 3 XII AP 9 20 31,0 % 69,0 %

Pada tabel 4 dapat kita lihat bahwa siswa di kelas XII AK tidak ada atau 0% anak yang melakukan persiapan dalam menghadapi pembelajaran dengan Kurikulum 2013 dan 31 orang atau 100% anak mengatakan tidak melakukan persiapan dalam menghadapi pembelajaran dengan Kurikulum 2013. Dan ini juga sama dengan apa yang dapat kita lihat pada siswa di kelas XII PM tidak

ada atau 0 % anak yang melakukan dalam menghadapi pembelajaran dengan Kurikulum 2013 dan 30 orang atau 100% anak mengatakan tidak melakukan persiapan dalam menghadapi pembelajaran dengan Kurikulum 2013. Berbeda dengan siswa di kelas XII PM sebanyak 9 orang anak atau 31,0% mengatakan bahwa mereka melakukan persiapan dalam menghadapi pembelajaran dengan Kurikulum 2013 dan sisanya 20 orang atau 69,0% mengatakan tidak melakukan persiapan. 100% anak kelas kelas XII AK dan kelas XII PM dan ada 20 anak kelas XII AP atau 96 % mengatakan tidak melakukan persiapaan kareka Kurikulum 2013 dilakukan secara mendadak tidak adanya sosialisasi pada murid, sehingga mereka tidak mengerti sama sekali dengan Kurikulum 2013, dan ada 9 orang anak atau 31% anak kelas XII AP menyatakan melakukan persiapan karena memang harus melakukan persiapan jadi perubahan kurikulum sudah menjadi keputusan sekolah maka siswa harus siap menghadapinya walaupun susah karena penerapannya yang mendadak.

b. Proses belajar mengajar dengan Kurikulum 2013 Tabel 5. Pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

No Kelas Pilihan Angket/Kuesioner Persentase % menyenangka n Tidak Menyenangkan 1 XII AK 0 31 0 100 2 XII PM 0 30 0 100 3 XII AP 2 27 6,9 93,1

Pada tabel 5 terlihat bahwa siswa di kelas XII AK sebanyak 0 orang atau 0% mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan kurikulum 2013 menyenangkan dan 31 anak atau 100% menyatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 tidak menyenangkan dan siswa kelas XII PM juga tidak ada anak atau 0% anak yang menyatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 menyenangkan dan sebanyak 30 anak atau 100% menyatakan pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 tidak menyenangkan serta pada siswa kelas XII AP ada 2 orang anak atau 6,9% mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 menyenangkan dan 27 anak atau 93,1% mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 tidak menyenangkan 100 % anak kelas XII AK dan kelas XII PM serta 93,1% anak kelas XII AP mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 tidak menyenangkan karena mereka sudah terbiasa dengan kurikulum sebelumnya, bahwa sesuatu dijelaskan oleh guru sementara Kurikulum 2013 mereka diharuskan belajar sendiri jadi peran guru berkurang sehingga hasil belajar mereka tidak maksimal sementara ada 2 orang anak atau 6,9% anak dari kelas XII AP yang mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 menyenangkan, memberikan alasan bahwa mereka dibebaskan mencari sumber dari internet sehingga mereka bebas untuk mencari materi yang belum mereka mengerti.

c. Metode mengajar yang digunakan oleh guru sejarah Tabel 6. Metode mengajar guru sejarah

No Kelas Pilihan Angket/Kuesioner Persentase % Ya Tidak Ya Tidak 1 XII AK 29 2 90,3 6,5 2 XII PM 29 1 96,7 3,3 3 XII AP 27 2 93,1 6,9

Pada tabel 6 terlihat bahwa siswa di kelas XII AK sebanyak 28 orang atau 90,3% yang mengatakan bahwa metode yang guru mereka gunakan sudah mengarahkan mereka berfikir analitis sementara sisanya yaitu 2 orang atau 6,9% mengatakan bahwa metode yang digunakan guru mereka belum mengarahkan mereka untuk berfikir analitis. Untuk kelas XII PM jumlah siswa yang mengatakan bahwa metode yang guru mereka gunakan sudah mengarahkan mereka berfikir analitis adalah sebanyak 29 orang atau 96,7% dan sisanya 1 orang atau 3,3% mengatakan metode yang digunakan guru mereka belum mengarahkan mereka berfikir analitis. Serta pada kelas XII AP jumlah siswa yang mengatakan bahwa metode yang guru mereka gunakan sudah mengarahkan mereka berfikir analitis adalah sebanyak 27 orang atau 93,1% dan sisanya 2 orang atau 6,9% mengatakan metode yang digunakan guru mereka belum mengarahkan mereka berfikir analitis. Alasan siswa kelas XII AK mengatakan bahwa metode yang digunakan guru mereka sudah mengarahkan mereka berfikir analitis adalah karena mereka harus mencari

materi pembelajaran sendiri dan guru sangat sedikit menjelaskan jadi mereka harus mengalisis permasalahan sendiri dan mereka sering berdiskusi untuk membahas materi pembelajaran. Sementara yang mengatakan metode yang digunakan guru mereka tidak mengarahkan mereka berfikir analitis. Karena pembelajaran dengan kurikulum 2013 yang diangap mereka susah, dimana kurang penjelasan dari guru jadi mereka tidak mengerti. Untuk kelas XII PM siswa yang mengatakan bahwa metode yang guru mereka gunakan sudah mengarahkan mereka berfikir analitis beralasan karena pada pembelajaran sejarah mereka terbiasa melakukan melakukan identifikasi masalah sendiri, dan soal yang diberikan oleh guru mereka mengarahkan mereka untuk berpikir analitis sementara itu untuk kelas XII AP siswa yang mengatakan bahwa metode yang guru mereka gunakan sudah mengarahkan mereka berfikir analitis beralasan mereka diberi kebebasan untuk memecahkan masalah sendiri dan mencari materi sendiri dari berbagai sumber yang mengharuskan mereka untuk berfikir analitis.

d. Efektivitas pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

Tabel 7. Persepsi tentang pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

No Kelas Pilihan Angket/Kuesioner Persentase % Ya Tidak Ya Tidak 1 XII AK 23 8 74,2 25,8 2 XII PM 23 7 76,7 23,3 3 XII AP 2 27 6,9 93,1

Pada tabel 7 terlihat bahwa kelas XII AK sebanyak 23 orang atau 74,2% yang mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 sudah efektif sementara 8 orang atau 25,8 % mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 tidak efektif. dan kelas XII PM sebanyak 23 orang atau 76,7% yang mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 sudah efektif sementara 7 orang atau 23,3% mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 tidak efektif serta pada kelas XII AP sebanyak 2 orang atau 6,9% yang mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 sudah efektif sementara 27 orang atau 93,1% mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 tidak efektif. Kelas XII AK yang menjawab ya beralasan karena dalam pelaksanaan selama satu semester mereka merasa kurikulum yang di terap sudah afektip dan metode yang guru mereka ajarkan sudah sesuai dengan Kurikulum 2013 yang menjawab tidak, beralasan bahwa Kurikulum 2013 menuntut sarana dan prasarana yang memadai terutama IT jadi mereka merasa belum efektif karena kurangnya pasilitas yang mereka miliki. Kelas XII PM menjawab ya beralasan bahwa nilai yang mereka peroleh sudah melebihi KKM jadi kurikulum sudah efektif dilihat dari pencapai nilai mereka. yang menjawab tidak karena pada pembelajaran mereka banyak mengunakan diskusi yang memakan banyak waktu. Sementara untuk kelas XII AP alasan mereka menjawab ya karena guru sudah menerapkan metode mengajar yang di terapkan pada Kurikulum 2013 dan yang menjawab tidak beralasan bahwa

modul dan sumber belajar belum memadai jadi mereka hanya mengharapkan sumber dari internet.

3. Kendala beserta solusi guru dalam pengimplementasian Kurikulum 2013

Dokumen terkait