• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Wisatawan terhadap Fasilitas (Amenities)

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP PENGELOLAAN DAYA TARIK WISATA PURA TAMAN AYUN

7.3 Persepsi Wisatawan terhadap Aksesibilitas

7.3.5 Persepsi Wisatawan terhadap Fasilitas (Amenities)

Variabel selanjutnya menurut teori Komponen Daerah Tujuan Wisata adalah amenitas/fasilitas. Amenitas yang dimaksudkan adalah fasilitas-fasilitas yang disediakan di suatu daya tarik wisata, misalnya toilet, parkir, akomodasi dan lain-lain. Keberadaan akomodasi wisata di kawasan Pura Taman Ayun tidak terlihat menjamur seperti daya tarik wisata lainnya yang sedang mengalami perkembangan di Bali. Hal ini disebabkan karena Pura Taman Ayun merupakan lokasi persinggahan saja. Artinya, wisatawan hanya berkunjung dalam hitungan jam saja untuk lanjut bertolak ke daya tarik wisata lain dalam satu rute paket wisata, misalnya Danau Beratan, Bedugul, Pura Tanah Lot dan lain-lain. Hal inilah sebab utama usaha akomodasi wisata tidak mengalami perkembangan di kawasan ini.

Fasilitas-fasilitas yang memadai mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan suatu usaha daya tarik wisata. Suatu daya tarik wisata tidak akan mengalami perkembangan apabila tidak dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan. Data yang berhasil dikumpulkan dari para responden tentang persepsi mereka terhadap amenitas/ fasilitas yang terdapat di Pura Taman Ayun dapat terlihat pada Tabel 7.12.

Tabel 7.12

Persepsi Wisatawan terhadap Fasilitas di Pura Taman Ayun Fasilitas Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat

buruk Total Skor Nilai Jml (org) Skor Jml (or g) Skor Jml (org) Skor Jml (org) Skor Jml (org) Skor Jml (org) Skor Wantilan 8 40 42 168 2 6 - - - - 214/50 =4,28 Sangat Baik Toilet 11 55 32 128 7 21 - - - - 204/50 =4,08 Baik Parkir 5 25 30 120 12 36 2 4 1 1 186/50 =3,72 Baik Kantin 2 10 24 96 20 60 4 8 - - 174/50 =3,48 Baik Gazebo 6 30 36 144 8 24 - - - - 198/50 =3,96 Baik Payung 2 10 23 92 21 63 4 8 - - 173/50 =3,46 Baik

(Sumber: Hasil pengolahan data, 2015)

Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa indikator wantilan mendapatkan skor teringgi yang disusul oleh indikator lainnya, yakni toilet, gazebo, parkir, kantin, dan skor terendah adalah indikator payung. Wantilan sebagai salah satu fasilitas di Pura Taman Ayun yang dimanfaatkan oleh pengunjung untuk beristirahat setelah melalui rute perjalanan. Bangunan ini memiliki arsitektur khas Bali yang baru-baru ini telah mengalami tahap renovasi oleh Pemda setempat. Bangunan yang berdekatan dengan fasilitas toilet ini tampak terlihat lebih anyar pasca direnovasi, terutama pada bagian atapnya. Namun perbaikan yang dilakukan tanpa menghilangkan konsep arsitektur aslinya. Di dalam wantilan terdapat diorama dengan konsep patung manusia yang sedang melaksanakan tajen (penyabungan ayam). Para wisatawan yang berkunjung dapat

mengambil kesempatan ini untuk dapat berfoto di diorama tersebut. Menurut Nita Awidyasari, salah satu pengunjung sekaligus seorang mahasiswi dari STP Bali berpendapat bahwa :

Bangunan ini bagus, ada diorama tajen yang cukup menarik. Tapi perlu ditambahkan penjelasan di diorama tersebut, agar wisatawan dapat memahaminya (Wawancara, 21/3/2015).

Pendapat Nita merupakan saran yang baik terhadap pihak pengelola daya tarik wisata Pura Taman Ayun, sebab adanya diorama tersebut akan lebih tepat jika ditambahkan informasi dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris) agar wisatawan nusantara maupun mancanegara dapat mengerti dan memahami maksud diorama tersebut. Persepsi positif dari wisatawan terhadap wantilan ini juga tidak terlepas dari keaktifan pihak pengelola dalam menjaga kebersihannya. Berdasarkan pengamatan di lapangan, petugas kebersihan secara rutin melakukan kegiatan kebersihan di halaman wantilan, termasuk pada bagian candi bentar. Petugas tidak hanya membersihkan dedaunan pada candi tersebut, namun juga membersihkan lumut-lumut liar yang tumbuh.

Gambar 7.1

Tampak petugas sedang membersihkan candi bentar di pintu masuk menuju wantilan (Foto: peneliti, 2015)

Selanjutnya, salah satu fasilitas utama yang menjadi sorotan di suatu daya tarik wisata adalah toilet. Keadaan toilet berpengaruh terhadap persepsi wisatawan secara keseluruhan terhadap suatu daya tarik wisata. Di Pura Taman Ayun, fasilitas ini memperoleh persepsi yang baik dengan perolehan skor tertinggi kedua setelah indikator wantilan. Salah satu wisatawan yang berasal dari Malaysia bernama Paul Raymond Kemat memberikan tanggapan positif terhadap fasilitas ini :

Toiletnya bagus dan wangi. Fasilitasnya lengkap ada sabun, tissue dan tempat sampah. (Wawancara , 28/3/2015).

Pendapat dari wisatawan tersebut memang tepat, sebab berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, kondisi toilet saat ini di Pura Taman Ayun adalah baik dan bersih. Selain itu fasilitas toilet juga berstandar internasional, seperti toilet duduk,

urinoir, wastafel dan cermin. Berbagai perlengkapan bagi wisatawan juga

Kebersihan toilet juga terjaga dengan baik, sebab pengelola menempatkan petugas khusus di depan toilet, yang berugas untuk menjaga kebersihan dan mengisi perlengkapan yang habis.

.

Gambar 7.2

Toilet di Pura Taman Ayun yang mendapat persepsi baik oleh wisatawan (Foto: peneliti, 2015)

Menurut pihak pengelola, setelah ditetapkan sebagai bagian dari warisan budaya dunia, toilet merupakan salah satu fasilitas yang mendapat prioritas untuk ditingkatkan, baik secara kuantitas maupun kualitas. Kuantitas dalam artian terdapat penambahan satu toilet di jaba tengah, sedangkan kualitas adalah dari segi standar alat dan perlengkapan toilet yang lebih ditingkatkan ke taraf internasional.

Gambar 7.3

Tampak urinoir di dalam toilet Pura Taman Ayun (Foto: peneliti, 2015)

Lebih lanjut, persepsi wisatawan terhadap fasilitas di Pura Taman Ayun menghasilkan payung sebagai indikator dengan nilai terendah meskipun dengan persepsi baik. Payung merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh pihak pengelola dalam rangka meningkatkan kenyamanan bagi para pengunjung. Wisatawan dapat mempergunakan fasilitas ini secara free untuk berkeliling di kawasan Pura Taman Ayun yang sangat luas (mencapai 4 hektar). Adanya payung akan mempermudah wisatawan untuk berkeliling baik di saat cuaca hujan maupun panas yang menyengat. Fasilitas ini ditempatkan di depan counter ticket meskipun dengan jumlah yang terbatas. Gregory Robert, wisatawan asal Australia memberikan persepsi buruk terhadap fasilitas payung dengan alasan:

The condition of umbrella is poor, and my sister don’t get her. It supposed to be more umbrella were prepared for the visitor (Wawancara,

28/3/2015).

Selanjutnya Ratna Dewi, wisatawan Malaysia yang memberikan persepsi baik terhadap fasilitas payung berpendapat bahwa :

This umbrella facility were good, it come in handy especially during this heat summer, we need it very much (Wawancara, 22/3/2015).

Dari pendapat dua orang wisatawan tersebut menunjukkan adanya perbedaan persepsi dari para responden. Adanya fasilitas payung menambah kenyamanan dan meningkatkan tingkat kepuasan wisatawan yang berkunjung merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan pengelolaan daya tarik wisata. Hal ini senada dengan pendapat dari Ratna Dewi yang merasa puas dan merasa didukung dengan adanya fasilitas payung untuk berkeliling Pura Taman Ayun, dimana cuaca sangat panas pada saat dia melakukan kunjungan.

Pendapat dari George yang mengkehendaki adanya perbaikan atau peningkatan kualitas (kondisi yang baik) maupun kuantitas (jumlah) dari payung yang ada adalah sangat logis. Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan, jumlah payung yang ada masih terbatas, sehingga para wisatawan sebagian besar tidak dapat memanfaatkan fasilitas ini. Adanya persepsi ini merupakan masukan bagi pihak pengelola daya tarik wisata Pura Taman Ayun untuk melakukan peningkatan dari segi kondisi maupun jumlah dari payung itu sendiri. Sebab pengalaman wisatawan terhadap fasilitas di salah satu daya tarik wisata sangat berpengaruh terhadap pencitraan destinasi itu sendiri, terlebih Pura Taman Ayun yang telah dikenal sebagai bagian dari warisan budaya dunia.

Dokumen terkait