• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persiapan Jitu Menghadapi Wawancara

Dalam dokumen eBook Psikotes & Waker (Halaman 155-161)

(a) Meneliti tentang Perusahaan

Sebelum Anda mulai memikirkan tentang bagai-mana Anda berpakaian untuk menghadapi wawancara atau menjawab pertanyaan, Anda seharusnya menger-jakan pekerjaan rumah Anda. Yang saya maksud ada-lah Anda harus mengumpulkan sebanyak mungkin informasi mengenai perusahaan. Anda tidak hanya akan kelihatan pandai dan berpengetahuan, tetapi Anda juga bisa menggunakan informasi tersebut untuk mengambil keputusan jika pada akhirnya suatu tawar-an pekerjatawar-an dibuat. Mengumpulktawar-an informasi tenttawar-ang perusahaan tidak selalu menjadi tugas yang mudah, terutama jika perusahaan tersebut merupakan peru-sahaan swasta yang kecil.

(b) Meneliti tentang Diri Anda Sendiri

Bagian berikutnya akan membicarakan bagaimana cara menjawab pertanyaan. Anda mungkin saja ingin mempersiapkan diri Anda untuk menjawab berbagai

pertanyaan dengan cara menyebutkan beberapa sifat yang Anda miliki. Bicaralah kepada para rekan kerja yang pernah bekerja dekat dengan Anda. Mintalah mereka untuk menyebutkan sifat Anda yang paling mereka kagumi, tentu saja sifat-sifat yang berhubungan dengan pekerjaan.

Cobalah juga untuk mengetahui sifat-sifat buruk Anda. Anda tentu saja tidak akan memberitahukan sifat- sifat buruk Anda secara terang-terangan dan spontan kepada calon pimpinan Anda, tetapi mungkin Anda akan ditanyai tentang sifat-sifat buruk Anda tersebut. Satu pertanyaan yang kadang-kadang muncul dalam wawancara adalah “Apa yang menjadi masalah bagi Anda di tempat kerja?” Dengan mempelajari sifat-sifat buruk Anda, Anda akan mampu menyebutkan satu sifat buruk Anda yang tidak begitu membahaya-kan atau sifat buruk yang bisa diubah menjadi sifat yang baik.

(c) Berlatih, Berlatih dan Berlatih Lagi

Anda tentu ingin tampak agak spontan dalam menjawab pertanyaan, tetapi Anda juga ingin tampak mempunyai keyakinan diri. Cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan berlatih secara terus-menerus bukan pada apa yang akan Anda katakan, tetapi pada bagai-mana Anda mengatakannya. Sebuah cara yang sangat baik adalah dengan berlatih di depan kamera video. Pelajari sikap badan Anda, cara Anda mengadakan kontak mata dan juga bahasa tubuh Anda. Jika Anda tidak memiliki kamera video, Anda bisa menggunakan

cermin. Ajaklah seorang teman untuk berpura-pura melakukan wawancara dengan Anda. Semakin sering Anda berlatih, Anda akan semakin terbiasa mengha-dapi wawancara.

(d) Mencapai Keberhasilan dalam Wawancara 1. Berpakaian pantas saat wawancara. Penampilan merupakan hal yang sangat penting, dan suka atau tidak, penampilan merupakan hal pertama yang akan diperhatikan orang pada diri kita. Anda seharusnya mencocokkan pakaian Anda dengan pakaian para pegawai di mana Anda melakukan wawancara, dan jika mungkin sebaiknya Anda mengimbangi pakaian yang dipakai oleh para pegawai tersebut. Sebagai contoh, jika para pegawai memakai setelan pakaian, calon pegawai seharusnya juga memakai setelan pakaian; jika para pegawai memakai kemeja dan celana panjang atau kemeja atau blus dan rok, calon pegawai seharusnya tetap memakai setelan pakaian. Jika pakaian yang dipakai oleh para pegawai sangat kasual, calon pegawai yang akan melakukan wawancara seharusnya memakai celana panjang dan kemeja atau rok dan blus. Untuk bisa menyesuaikan pakaian yang dipakai oleh para pegawai pada suatu lingkungan tertentu, kunjungi tempat parkir atau mondar-mandir-lah di depan gedung di mana Anda akan melakukan wawancara pada jam masuk kantor atau pada jam-jam pulang kantor. Tetapi jangan melakukan hal ini pada hari Jumat karena banyak perusahaan yang

mene-tapkan bahwa pada hari Jumat para pegawai diperbo-lehkan memakai pakaian yang kasual.

Rambut Anda harus disisir rapi. Kuku sebaiknya bersih dan terawat. Bagi laki-laki, kuku harus dipotong pendek. Bagi wanita, kuku jangan terlalu panjang dan dicat dengan warna yang netral, dan sebaiknya jangan memakai make-up terlalu tebal. Pemakaian parfum sebaiknya dihindari karena beberapa orang sangat peka terhadap bau yang menusuk hidung.

2. Mengadakan hubungan. Karena tugas pewa-wancara adalah meyakinkan bahwa tidak hanya ke-terampilan Anda tetapi juga kepribadian Anda cocok satu sama lain, Anda seharusnya mengadakan hubung-an denghubung-an orhubung-ang-orhubung-ang yhubung-ang mewawhubung-ancarai Anda. Hal ini dimulai dari saat Anda pertama kali memasuki pintu. Biarkan pewawancara menentukan suasananya. Tidak ada suasana yang lebih canggung daripada saat Anda mengulurkan tangan Anda dan orang yang berada di hadapan Anda tidak membalas apa yang Anda lakukan. Oleh karena itu, Anda sebaiknya me-nunggu pewawancara untuk mengulurkan tangan terlebih dahulu dan bersiap-siaplah untuk menyambut uluran tangannya dengan segera. Beberapa ahli menya-rankan untuk berbicara dengan kecepatan dan nada yang sama seperti kecepatan dan nada pewawancara. Sebagai contoh, jika pewawancara berbicara dengan perlahan, Anda seharusnya juga berbicara dengan perlahan.

3. Bahasa tubuh. Orang mengatakan bahwa bahasa tubuh lebih banyak mengungkap tentang diri

kita daripada perkataan kita. Kontak mata sangatlah penting, tetapi yakinkan bahwa kontak mata tersebut wajar. Wajah yang ramah dan santai sangatlah disa-rankan. Letakkan tangan Anda di atas pangkuan dan jangan melipat tangan Anda di depan dada. Jika biasa-nya Anda babiasa-nyak menggerakkan tangan ketika ber-bicara, kurangi kebiasaan Anda tersebut. Anda tentu-nya tidak ingin terlihat terlalu kaku atau gugup, tetapi tentunya juga tidak ingin kelihatan seperti kelebihan energi.

4. Menjawab pertanyaan. Menjawab pertanyaan merupakan bagian yang terpenting dalam wawancara. Berbicaralah dengan perlahan dan jelas. Berikan jeda sesaat sebelum Anda menjawab pertanyaan. Jawaban-jawaban Anda akan tampak wajar dan Anda tidak akan terlihat sering berlatih menjawab pertanyaan. Jeda sesaat juga akan memberi Anda kesempatan untuk mengumpulkan pemikiran-pemikiran Anda. Ingatlah bahwa jeda sesaat mungkin terasa seperti waktu yang lama bagi Anda, padahal tidaklah demikian adanya.

Persiapkan jawaban untuk beberapa pertanyaan yang mendasar dan sering ditanyakan. Ada banyak buku yang membahas mengenai pertanyaan-pertanya-an mendasar saat wawpertanyaan-pertanya-ancara. Salah satunya adalah

Kiat Jitu Meningkatkan IQ Wawancara Kerja yang ditulis

oleh Carole Martin, terbitan Bookmarks. Jangan meng-ingat-ingat jawaban yang dianjurkan, tetapi biasakan diri Anda dengan bagaimana Anda akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

5. Mengajukan Pertanyaan. Biasanya, sebelum mengakhiri wawancara pewawancara akan menanya-kan pada Anda apakah Anda mempunyai pertanyaan. Anda sebaiknya mempunyai beberapa pertanyaan untuk diajukan. Anda seharusnya menanyakan tentang apakah akan diperlukan waktu khusus dalam peker-jaan yang ditawarkan. Anda juga bisa menanyakan tentang proyek-proyek khusus apa yang bisa Anda kerjakan.

Seperti pada setiap aspek lain dalam mencari pe-kerjaan, Anda mencoba untuk menunjukkan kepada pimpinan perusahaan bagaimana Anda bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Dengan menanyakan tentang waktu khusus atau proyek-proyek khusus da-lam pekerjaan, Anda menempatkan diri Anda pada pekerjaan yang ditawarkan dan Anda menunjukkan bagaimana Anda akan memuaskan kebutuhan-kebu-tuhan pimpinan perusahaan. Jangan menanyakan tentang gaji, keuntungan atau liburan yang akan Anda dapatkan karena pertanyaan-pertanyaan tersebut mengisyaratkan “Apa yang akan diberikan oleh pim-pinan perusahaan untuk saya ?”

(3)

Menghadapi

Dalam dokumen eBook Psikotes & Waker (Halaman 155-161)

Dokumen terkait