• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : PELAKSANAAN PENELITIAN

B. Persiapan Penelitian

Beberapa persiapan dalam penelitian ini meliputi perijinan, penyusunan alat ukur, dan uji alat ukur. Penjelasan mengenai hal ini adalah:

1. Perijinan

Proses perijinan dimulai dengan melakukan permohonan kepada Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang mengajukan surat permohonan ijin secara tertulis. Permohonan ini ditanggapi dengan dikeluarkannya surat permohonan ijin penelitian dengan No. Surat 3472/B.7.3/FP/VIII/2015 tanggal 24 Agustus 2015 yang ditujukan kepada calon responden. Selanjutnya ketika bertemu dengan responden, selain surat ini juga dilampirkan informed consent dimana kemudian menjadi bukti penelitian (Lampiran 5)

2. Penyusunan Alat Ukur

Penelitian ini menggunakan Transgression-Related Interpersonal Motivations 18 (TRIM-18) Inventory dan NEO-PI-R versi Indonesia. TRIM-18 digunakan untuk mengukur pemaafan pada istri yang mengalami problematika perkawinan yang dibentuk dari tiga komponen yaitu avoidance motivations (7 item), revenge motivations (5 item) dan benevolence motivations (6 item). Dengan

demikian jumlah item total TRIM-18 sebanyak 18 item. Sebaran nomor item untuk TRIM-18 sebagai berikut:

Tabel 4

Sebaran Nomor ItemTRIM-18

No. Komponen Nomor Sebaran Item Jumlah

Favourable Unfavourable 1 Avoidance motivations - 2,5,7,10,11,15,18 7 2 Revenge motivations - 1,4,9,13,17 5 3 Benevolence motivations 3,6,8,12,14,16 - 6 Jumlah 6 12 18

NEO-PI-R digunakan untuk mengukur kepribadian big five

(neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness,

dan conscientiousness). Alat ukur ini dibentuk dari lima faktor dan masing-masing faktor terdiri dari enam facet. Masing-masing facet terdiri dari delapan item, sehingga tiap faktor memiliki item total sebanyak 48 item. Dengan demikian total item dari NEO-PI-R sebanyak 240 item. Sebaran nomor item dari masing-masing alat ukur sebagai berikut:

Tabel 5

Sebaran Nomor Item NEO-PI-R

No. Faktor/Facet Nomor Item Jumlah

Item 1 Neuroticism Anxiety 1,31,61,91,121,151,181,211 48 Self-consciousness 6,36,66,96,126,156,186,216 Depression 11,41,71,101,131,161,191,221 Vulnerability 16,46,76,106,136,166,196,226 Impulsiveness 21,51,81,111,141,171,201,231 Hostility 26,56,86,116,146,176,206,236 2 Extraversion Gregariousness 2,32,62,92,122,152,182,212 48 Activity 7,37,67,97,127,157,187,217 Assertiveness 12,42,72,102,132,162,192,222 Excitement Seeking 17,47,77,107,137,167,197,227 Positive Emotions 22,52,82,112,142,172,202,232 Warmth 27,57,87,117,147,177,207,237 3 Openness to experience Fantasy. 3,33,63,93,123,153,183,213 48 Aesthetics 8,38,68,98,128,158,188,218 Feelings 13,43,73,103,133,163,193,223 Ideas. 18,48,78,108,138,168,198,228 Actions 23,53,83,113,143,173,203,233 Values 28,58,88,118,148,178,208,238 4 Agreeableness Straightforwardness 4,34,64,94,124,154,184,214 48 Trust 9,39,69,99,129,159,189,219 Altruism 14,44,74,104,134,164,194,224 Modesty 19,49,79,109,139,169,199,229 Tendermindedness 24,54,84,114,144,174,204,234 Compliance 29,59,89,119,149,179,209,239 5 Conscientiousness Self-discipline 5,35,65,95,125,155,185,215 48 Dutifulness 10,40,70,100,130,160,190,220 Competenc 15,45,75,105,135,165,195,225 Order 20,50,80,110,140,170,200,230 Deliberation 25,55,85,115,145,175,205,235 Achievement striving 30,60,90,120,150,180,210,240 Jumlah 240

3. Uji Alat Ukur

Kualitas alat ukur diketahui dari validitas dan reliabilitas alat ukur. Hasil uji validitas dan reliabilitas dari masing-masing alat ukur sebagai berikut:

a. TRIM-18

Untuk mengukur pemaafan pada responden digunakan TRIM-18 yang dikembangkan oleh McCullough, Root & Cohen (2006), dimana alat ukur tersebut masih dalam bentuk asli (versi Bahasa Inggris), sehingga dilakukan terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia. Oleh karena itu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan 30 orang responden.

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan uji korelasi yang dikoreksi atau dilihat dari corrected item-total correlation. Suatu item dinyatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel. Pada penelitian nilai r tabel (df = 30; α = 0,05; 1-tailed) sebesar 0,306. Dengan demikian, suatu item dinyatakan valid apabila memiliki nilai r hitung > 0,306.Hasil uji validitas untuk TRIM-18 diperoleh nilai r hitung antara 0,377 sampai 0,822, dimana nilai tersebut > 0,306. Hal ini berarti masing-masing item yang menyusun TRIM-18 adalah valid atau benar-benar mengukur pemaafan.

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan alpha cronbach. Suatu alat ukur dinyatakan reliabel apabila memiliki nilai alpha cronbach> 0,700 (Ghozali, 2012). Hasil uji reliabilitas untuk TRIM-18 diperoleh alpha cronbach = 0,940 , dimana nilai tersebut > 0,700. Hal ini berarti alat ukur reliabel, yaitu alat ukur

benar-benar konsisten dalam menjalankan fungsi ukurnya. Responden yang sama apabila mengerjakan alat ukur ini pada waktu yang berbeda akan memberikan hasil yang relatif sama (konsisten).

b. NEO-PI-R

NEO-PI-R yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur yang telah diadaptasikan ke bahasa Indonesia. Pada uji validitas dan reliabilitas NEO-PI-R yang dilakukan oleh Halim, et al dalam Husnaini (2013, h.43) dengan menggunakan 341 orang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya dan 106 orang penderita kanker payudara dan uji validitas yang dilakukan menggunakan uji congruence diperoleh koefisien congruence

antara 0,91-0,96 untuk masing-masing domain. Sedangkan untuk uji reliabilitas dengan menggunakan uji alpha cronbach diperoleh koefisien alpha cronbach antara 0,75-0,90 untuk masing-masing domain.

Winarti (2015) melakukan uji validitas konstruk NEO-PI-R versi bahasa Indonesia dengan menggunakan 215 orang Kpopers yang berusia 16-22 tahun dan telah membeli tiket konsep Kpop sebanyak 3-6 kali. Uji Validitas menggunakan analisis

Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan software Lisrel 8.70. Hasil dari uji validitas ini adalah seluruh item bersifat unidimensional atau dengan kata lain hanya mengukur satu faktor saja, yakni tipe kepribadian big five (neuroticism, extraversion,

openness to experience, agreeableness, dan

conscientiouness). Selain itu, dari lima subskala dalam NEO-PI-R yang diuji validitas konstruknya mencapai model fit hanya memerlukan modifikasi singkat, walaupun ada satu subskala yang memiliki empat item yang tidak signifikan ketika diuji.

Hutapea (2011) melakukan uji validitas dan reliabilitas pada NEO-PI-R dengan menggunakan 50 orang mahasiswa PTS di Jakarta Pusat. Uji validitas menggunakan korelasi product moment Pearson dan uji reliabilitas menggunakan konsistensi internal alpha cronbach. Hasil uji validitas adalah NEO-PI-R memiliki koefisien korelasi antara 0,306-0,738 (p<0,05), sedangkan alpha cronbach sebesar 0,7503. Dengan demikian hasil ini mengungkapkan bahwa NEO-PI-R memiliki validitas dan reliabilitas yang baik.

Berdasarkan beberapa hasil uji validitas dan reliabilitas NEO-PI-R versi bahasa Indonesia di atas, tampak bahwa alat ukur tersebut memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Dengan demikian alat ukur ini memiliki kualitas alat ukur yang memadai.

C.Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kota Semarang, bulan April-Juli 2016. Subjek penelitian adalah wanita yang berstatus menikah, memiliki masalah psikologis yang dialami berkaitan dengan konflik perkawinan, dan memiliki kepahitan hidup yang berkaitan dengan tindakan suami terhadap dirinya. Subjek penelitian ini diperoleh secara quota sampling, sebanyak 30 orang responden.

Pelaksanaan penelitian diawali dengan peneliti mengunjungi beberapa tempat lembaga pelayanan psikologis di kota Semarang, konselor, atau tokoh-tokoh agama (pendeta, ibu pendeta, dan pekerja gereja) untuk mendapatkan rekomendasi calon subjek. Dari pertemuan itu, peneliti mendapatkan rekomendasi calon subjek dan mendapatkan sedikit deskripsi dari mereka untuk memastikan calon subjek yang direkomendasikan sudah sesuai dengan karakteristik penelitian.

Selanjutnya peneliti mengunjungi calon responden dan memberikan penjelasan mengenai tujuan peneliti. Peneliti juga memberikan deskripsi singkat tentang penelitian, serta melakukan report. Ketika calon subjek bersedia untuk menjadi subjek penelitian maka diminta untuk mengisi informed consent. Selanjutnya diberikan TRIM-18 dan setelah selesai diminta untuk mengerjakan NEO-PI-R. Waktu pengerjaan subjek penelitian sekitar 30-60 menit. Selesai mengerjakan alat ukur, subjek penelitian diminta untuk memeriksa kembali supaya tidak ada yang terlewati.

Subjek penelitian diperoleh dari beberapa tempat, yaitu daerah sekitar Ngaliyan, daerah Kesatrian, daerah Tembalang dan daerah Pudak Payung. Subjek penelitian selain diperoleh dari rekomendasi lembaga pelayanan psikologis, konselor, dan tokoh agama, juga diperoleh dari rekomendasi subjek penelitian. Total dari subjek penelitian yang diperoleh sebanyak 30 orang.

Data yang diperoleh selanjutnya diolah oleh peneliti yang meliputi pemeriksaan alat ukur terisi lengkap atau tidak. Jika ada yang tidak lengkap maka peneliti menghubungi subjek penelitian untuk menjawab

yang pernyataan yang belum dikerjakan. Selanjutnya dilakukan koding atau pemberian kode yaitu memberi nomor urut alat ukur serta menginput identitas subjek penelitian. Langkah selanjutnya adalah skoring dan tabulasi data di excell. Setelah itu dilakukan analisis data dengan menggunakan SPSS versi 22.00 for Windows.

53 A.Hasil Uji Asumsi

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sebaran data normal atau tidak. Alat yang digunakan adalah One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dasar pengambilan keputusan, nilai p>0,05 dinyatakan sebaran data normal sehingga asumsi normalitas terpenuhi. Hasil uji normalitas sebagai berikut:

a. Variabel pemaafan pada istri yang mengalami problematika perkawinan memiliki nilai Z KS = 0,080 atau nilai p = 0,200 (nilai p>0,05) yang berarti sebaran data dari variabel pemaafan pada istri yang mengalami problematika perkawinan berdistribusi normal. b. Variabel neuroticism memiliki nilai Z KS = 0,106 atau nilai p =

0,200 (nilai p>0,05) yang berarti sebaran data dari variabel

neuroticism berdistribusi normal.

c. Variabel extraversion memiliki nilai Z KS = 0,121 atau nilai p = 0,200 (nilai p>0,05) yang berarti sebaran data dari variabel

extraversion berdistribusi normal.

d. Variabel openness to experience memiliki nilai Z KS = 0,089 atau nilai p = 0,200 (nilai p>0,05) yang berarti sebaran data dari variabel

e. Variabel agreeableness memiliki nilai Z KS = 0,124 atau nilai p = 0,200 (nilai p>0,05) yang berarti sebaran data dari variabel

agreeableness berdistribusi normal.

f. Variabel conscientiouness memiliki nilai Z KS = 0,106 atau nilai p = 0,200 (nilai p>0,05) yang berarti sebaran data dari variabel

conscientiouness berdistribusi normal.

Berdasarkan hasil di atas, tampak bahwa masing-masing variabel penelitian memiliki distribusi normal, sehingga asumsi normalitas terpenuhi. (Lampiran 4).

2. Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel independen dengan variabel dependen memiliki hubungan yang linier. Alat yang digunakan adalah uji F, dimana antara variabel independen dengan variabel dependen dinyatakan memiliki hubungan linier apabila memiliki nilai p<0,05. Hasil uji linieritas pada penelitian ini adalah:

a. Untuk varibel neuroticism dengan pemaafan pada istri yang mengalami problematika perkawinan diperoleh nilai F = 51,918 atau nilai p = 0,000 (nilai p<0,05) yang berarti antara variabel

neuroticism dengan pemaafan pada istri yang mengalami problematika perkawinan memiliki hubungan yang linier.

b. Untuk varibel extraversion dengan pemaafan pada istri yang mengalami problematika perkawinan diperoleh nilai F = 25,417 atau nilai p = 0,000 (nilai p<0,05) yang berarti antara variabel

c. extraversion dengan pemaafan pada istri yang mengalami problematika perkawinan memiliki hubungan yang linier.

d. Untuk varibel openness to experience dengan pemaafan pada istri yang mengalami problematika perkawinan diperoleh nilai F = 9,334 atau nilai p = 0,005 (nilai p<0,05) yang berarti antara variabel

openness to experience dengan pemaafan pada istri yang mengalami problematika perkawinan memiliki hubungan yang linier.

e. Untuk varibel agreeableness dengan pemaafan pada istri yang mengalami problematika perkawinan diperoleh nilai F = 8,180 atau nilai p = 0,008 (nilai p<0,05) yang berarti antara variabel

agreeableness dengan pemaafan pada istri yang mengalami problematika perkawinan memiliki hubungan yang linier.

f. Untuk varibel conscientiouness dengan pemaafan pada istri yang mengalami problematika perkawinan diperoleh nilai F = 15,596 atau nilai p = 0,000 (nilai p<0,05) yang berarti antara variabel

conscientiouness dengan pemaafan pada istri yang mengalami problematika perkawinan memiliki hubungan yang linier.

Berdasarkan hasil di atas, tampak bahwa masing-masing variabel independen memiliki hubungan linier dengan variabel dependen, sehingga asumsi linieritas terpenuhi. (Lampiran 4).

B.Hasil Uji Hipotesis

Dokumen terkait