NEGARA
Diubah BAB V
ANGGOTA INTELIJEN NEGARA
118. Bagian Kesatu
Umum
Dipertimbangkan dihapus: Jika usulan Pemerintah pada
Page 65 of 115 DIM
DIM 113 disetujui, maka DIM ini dihapus, maka nomor urut bagian menyesuaikan.
119. Pasal 15
Personil Intelijen Negara
merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan diangkat oleh
pejabat yang berwenang
untuk mengabdikan diri
dalam dinas Intelijen.
Dipertimbangkan dihapus: Pemerintah mengusulkan DIM ini dihapus, karena substansi sudah termuat dalam DIM 15.
Merujuk pada rekomendasi
SANDI.
Pasal 27
(1) Anggota intelijen negara terdiri dari analis intelijen dan pelaksana operasi intelijen;
(2) Analis intelijen menjalankan
fungsi klasifikasi, analisis,
evaluasi, interpretasi dan
menyusun
rekomendasi-rekomendasi kebijakan;
(3) Pelaksana operasi intelijen
menjalankan fungsi
pengumpulan informasi baik dari
sumber-sumber terbuka,
tertutup maupun tak terduga dan
melaksanakan tugas-tugas
khusus sesuai dengan penugasan yang diberikan;
(4) Analis intelijen dan pelaksana operasi intelijen terdiri dari beberapa jenjang keahlian yang ditetapkan oleh masing-masing dinas intelijen sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(5) Seluruh anggota Intelijen Negara diluar Dinas Intelijen Militer adalah sipil.
Pasal 28
tugas-Page 66 of 115 DIM
tugas hanya dapat dilakukan atas dasar penugasan atasan langsung
dan dipertanggung-jawabkan
kepada pemberi tugas;
(2) Pelaksana operasional dalam menjalankan tugas operasi di
lapangan sebagaimana yang
dimaksud pada Pasal 27 ayat (3) wajib tunduk pada seluruh ketentuan dalam undang-undang ini;
(3) Tata cara dan prosedur kerja dalam menjalankan tugas analisis dan tugas operasi di lapangan di atur oleh masing-masing lembaga intelijen.
120. Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban
Redaksional:
Konkordan dengan DIM
nomor 112.
Bagian Kesatu Hak dan Kewajiban
Diubah Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban
121. Pasal 16
Setiap Personil Intelijen
Negara berhak:
Redaksional:
Substansi tetap, namun
Pemerintah mengusulkan
sinkronisasi nomor urut pasal. Konkordan dengan DIM No. 15.
Pasal 22
Setiap Personel Intelijen Negara berhak:
Diubah Pasal 29
Setiap Anggota Intelijen Negara berhak:
122. a. mendapatkan
perlindungan dalam
melaksanakan tugas,
upaya, pekerjaan,
kegiatan, dan fungsi intelijen;
Tetap Tetap
123. b. mendapat perlindungan bagi keluarganya pada
Page 67 of 115 DIM
saat Personil Intelijen
Negara melaksanakan
tugas, upaya, pekerjaan, kegiatan, dan fungsi Intelijen Negara; dan
124. c. mendapatkan
pendidikan, pelatihan,
dan penugasan Intelijen secara berjenjang dan berkelanjutan.
Tetap Selain ketiga poin ini perlu
adanya penambahan
mengenai:
1. Hak personil untuk menolak
perintah atasan yang
melanggar hukum melalui Sub-komisi intelijen secara
tertutup dan dilindungi
sebelum perintah dilakukan. Atas laporan tersebut
Sub-Komisi Intelijen harus
melakukan penyelidikan. 2. Pemenuhan kesejahteraan
dan hak-hak dasar lainnya yang berasal dari APBN
3. Setiap personil intelijen
berhak mendapatkan
perlindungan atas identitas diri dan keluarga. Dimana
pengungkapan identitas
intelijen negara hanya dapat
dilakukan oleh perintah
pengadilan.
c. mendapatkan pendidikan,
pelatihan, dan penugasan Intelijen
secara berjenjang dan
berkelanjutan;
d. berhak untuk menolak perintah atasan yang melanggar hukum melalui sub-komisi intelijen secara
tertutup sebelum perintah
dilakukan dan mendapatkan
perlindungan;
e. berhak mendapat pemenuhan
kesejahteraan dan hak-hak dasar lainnya yang berasal dari APBN; f. berhak mendapatkan perlindungan
atas identitas diri dan keluarga yang hanya dapat dibuka melalui perintah pengadilan.
125. Diusulkan tambahan pasal
berdasarkan usulan SANDI
Pasal 30
(1) Hak anggota intelijen yang gugur diberikan kepada ahli warisnya; (2) Hak anggota intelijen yang
Page 68 of 115 DIM
diakibatkan karena pelaksanaan
tugas operasi di lapangan
sebagaimana dimaksud pada Pasal 32 ayat (1) sepenuhnya dijamin oleh negara;
(3) Hak anggota intelijen yang diberhentikan dengan hormat sepenuhnya dijamin oleh negara.
(4) Ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan (2)
diatur dengan Peraturan
Pemerintah; Pasal 31
Anggota intelijen negara
melaksanakan dinas keintelijenan sampai usia paling tinggi 60 tahun.
Pasal 32
(1) Anggota intelijen dapat
diberhentikan dengan hormat atau tidak hormat.
(2) Anggota intelijen diberhentikan
dengan hormat dari dinas
intelijen karena:
a. Atas permintaan sendiri; b. Menjalani masa pensiun; c. Tidak memenuhi persyaratan
jasmani atau rohani;
d. Gugur atau meninggal dunia; e. Menduduki jabatan yang
tidak dapat diduduki oleh seorang anggota intelijen;
Page 69 of 115 DIM
f. Berdasarkan pertimbangan
khusus untuk kepentingan dinas.
(3) Anggota intelijen yang telah memiliki masa dinas paling sedikit 20 (dua puluh) tahun,
berdasarkan pertimbangan
khusus sebagaimana diatur pada
ayat (2) huruf (f), dapat
dipensiunkan dini dan kepadanya diberikan hak pensiun secara penuh.
(4) Ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan (3) diatur oleh Peraturan Pemerintah (5) Anggota intelijen diberhentikan
dengan tidak hormat karena: a. Melanggar kode etik intelijen
b. Melanggar tata cara,
mekanisme dan prosedur penugasan intelijen
c. Melakukan metode kerja dan kewenangan khusus tanpa
mendapatkan persetujuan
dan atau surat perintah khusus dari pejabat yang berwenang
d. Bekerja untuk kepentingan asing
e. mempunyai tabiat dan atau perbuatan yang nyata-nyata merugikan etos kerja intelijen profesional
Page 70 of 115 DIM
(6) Pemberhentian sebagaimana
dimaksud pada ayat (5)
dilaksanakan setelah
mempertimbangkan dewan kode etik intelijen.
(7) Ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) dan (6)
diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah Pasal 33
(1) Anggota intelijen yang dalam
melaksanakan tugas tidak
kembali bergabung dengan
kedinasannya sebagai akibat dari atau hampir dapat dipastikan diakibatkan oleh tindakan musuh dinyatakan hilang dalam tugas, wajib terus dicari.
(2) Anggota intelijen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila setelah 1 (satu) tahun tidak ada
kepastian atas dirinya,
diberhentikan dengan hormat
dan kepada ahli warisnya
diberikan hak sebagaimana hak anggota intelijen yang gugur. (3) Anggota intelijen sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang kemudian ditemukan kembali
dan masih hidup, diangkat
kembali sesuai dengan status sebelum dinyatakan hilang dan
Page 71 of 115 DIM
diberikan hak rawatan dinas penuh selama dinyatakan hilang, dengan memperhitungkan hak yang telah diterima oleh ahli warisnya.
(4) Pernyataan hilang atau
pembatalannya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), (2) dan (3) diatur dengan keputusan Kepala LKIN.
Pasal 34
(1) Setiap anggota intelijen negara
berhak mendapatkan
perlindungan atas identitas diri dan keluarga.
(2) Pengungkapan identitas anggota intelijen negara hanya dapat
dilakukan atas perintah
pengadilan.
(3) Setiap anggota intelijen negara
berhak mendapatkan
perlindungan atas keamanan diri dan keluarga.
(4) Perlindungan atas keamanan diri dan keluarga anggota intelijen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disediakan oleh pemerintah dengan menetapkan prosedur
tetap pengamanan terhadap
anggota intelijen yang dinilai
memiliki resiko keamanan
Page 72 of 115 DIM
(5) Perlindungan tidak termasuk
perlindungan dalam hal terjadi penyalahgunaan wewenang atau pelanggaran hukum
(6) Prosedur tetap pengamanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan melalui keputusan
pimpinan lembaga-lembaga
intelijen negara.
126. Pasal 17
Setiap Personil Intelijen
Negara wajib:
Redaksional:
Substansi tetap, namun
Pemerintah mengusulkan
sinkronisasi nomor urut pasal. Konkordan dengan DIM No.
15.
Pasal 23
Setiap Personel Intelijen Negara wajib:
Diubah Pasal 35
Setiap Anggota Intelijen Negara wajib:
127. a. merahasiakan seluruh
upaya, pekerjaan,
kegiatan, sasaran,
informasi, fasilitas
khusus, alat peralatan
dan perlengkapan
khusus, dukungan,
dan/atau personil yang
berkaitan dengan
penyelenggaraan fungsi dan aktifitas Intelijen Negara;
Redaksional:
Substansi tetap, namun
Pemerintah mengusulkan
sinkronisasi/perubahan
penempatan huruf
berdasarkan skala prioritas.
a. mengucapkan
sumpah atau janji Intelijen Negara;
Pengecualian untuk
penyimpangan intelijen tidak boleh dirahasiakan
a. merahasiakan seluruh upaya, pekerjaan, kegiatan, sasaran, informasi, fasilitas khusus, alat peralatan dan perlengkapan khusus, dukungan, dan/atau personil yang berkaitan dengan penyelenggaraan fungsi dan aktifitas Intelijen Negara; b. dalam hal terjadi penyimpangan
yang mengarah pada
pelanggaran hukum dan UU ini maka kewajiban ini gugur.
128. b. menaati Kode Etik
Intelijen Negara;
Redaksional: Idem
b. melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional;
Diubah Point b menjadi c
129. c. mengucapkan sumpah
atau janji Intelijen
Negara; dan Redaksional: Idem c. merahasiakan seluruh upaya, pekerjaan, kegiatan,
Page 73 of 115 DIM
sasaran, informasi,
fasilitas khusus, alat
peralatan dan perlengkapan khusus, dukungan, dan/atau personel yang berkaitan dengan penyelenggaraan fungsi dan aktivitas Intelijen Negara; dan
130. d. melaksanakan tugas
dan fungsi secara
profesional
berdasarkan rencana
kerja operasi sesuai
dengan Kode Etik
Intelijen Negara dan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Redaksional: Idem
d. menaati Kode Etik Intelijen Negara.
Ditambahkan:
Anggota intelijen wajib tunduk
pada kekuasaan peradilan
umum
e. melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional berdasarkan rencana kerja operasi sesuai dengan Kode Etik Intelijen Negara
dan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
f. tunduk pada kekuasaan peradilan umum.
131. Bagian Ketiga
Sumpah atau Janji
Redaksional:
Pemerintah mengusulkan
penambahan kata “intelijen” untuk menegaskan sebagai sumpah atau janji profesi intelijen dan membedakan dengan sumpah atau janji profesi yang lain.
Konkordan dengan DIM
nomor 112.
Bagian Kedua Sumpah atau Janji
Intelijen
Page 74 of 115 DIM
132. Pasal 18
(1) Sebelum diangkat
sebagai Personil
Intelijen Negara, setiap calon Personil Intelijen
Negara wajib
mengucapkan sumpah
atau janji Intelijen
Negara sesuai dengan
agama dan
kepercayaannya masing-masing.
Redaksional:
Substansi tetap, namun
Pemerintah mengusulkan
sinkronisasi nomor urut pasal. Konkordan dengan DIM No. 15.
Pasal 24
(1) Sebelum diangkat
sebagai Personel
Intelijen Negara,
setiap calon Personel
Intelijen Negara
wajib mengucapkan sumpah atau janji
Intelijen Negara
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
Diubah Menjadi Pasal 36
133. (2) Sumpah atau janji
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbunyi sebagai berikut:
Tetap Tetap
134. ”Demi Allah saya bersumpah atau saya berjanji:
Bahwa saya akan setia
kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar
Negera Republik Indonesia Tahun 1945.
Bahwa saya akan menjunjung tinggi hak asasi manusia, demokrasi, dan supremasi hukum.
Bahwa saya akan
menjalankan tugas dan
wewenang dalam jabatan
Redaksional:
Pemerintah mengusulkan
menghapus frasa “objektif, jujur, berani”, karena sudah
termasuk dalam kata
“professional”. Disamping itu, pemerintah juga mengusulkan menghapus kata ”Intelijen” setelah kata “rahasia”, karena rahasia intelijen merupakan bagian dari rahasia negara.
”Demi Allah saya
bersumpah atau saya
berjanji:
Bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar
Negera Republik Indonesia Tahun 1945.
Bahwa saya akan
menjunjung tinggi hak asasi manusia, demokrasi, dan supremasi hukum.
Bahwa saya akan
menjalankan tugas dan
Diubah, bagian “Bahwa saya akan memegang teguh segala rahasia negara dalam keadaan
bagaimanapun juga.”
Membatasi HAM intelijen
tersebut sehingga “dalam
keadaan bagaimanapun juga” dihapuskan.
”Demi Allah saya bersumpah atau saya berjanji:
Bahwa saya akan setia kepada negara kesatuan Republik Indonesia, ideologi
negara Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945;
Bahwa saya akan tunduk dan menjunjung tinggi segala peraturan perundang-undangan yang berlaku, hak-hak asasi manusia, dan kode etik intelijen negara;
Bahwa saya akan taat kepada tata cara, mekanisme dan prosedur penugasan intelijen yang diberikan oleh atasan;
Page 75 of 115 DIM
saya dengan
sungguh-sungguh, seksama, objektif, jujur, berani, dan profesional. Bahwa saya akan menjunjung tinggi kode etik Intelijen Negara di setiap tempat, waktu, dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
Bahwa saya pantang
menyerah dalam
menjalankan segala tugas dan kewajiban jabatan. Bahwa saya akan memegang teguh segala rahasia Intelijen
Negara dalam keadaan
bagaimanapun juga.
wewenang dalam jabatan saya dengan sungguh-sungguh, seksama, dan profesional.
Bahwa saya akan
menjunjung tinggi kode etik Intelijen Negara di setiap tempat, waktu, dan
dalam keadaan
bagaimanapun juga.
Bahwa saya pantang
menyerah dalam
menjalankan segala tugas dan kewajiban jabatan.
Bahwa saya akan
memegang teguh segala
rahasia negara dalam
keadaan bagaimanapun
juga.”
kewajiban secara profesional dengan penuh rasa tanggung jawab;
Bahwa saya akan memegang segala rahasia negara sekeras-kerasnya; Bahwa saya akan menjaga integritas pribadi, moralitas dan kehormatan sebagai anggota intelijen negara.”
135. Diusulkan Bagian Ketiga tentang
rekrutmen, merujuk pada usulan SANDI.
Bagian Ketiga
Rekrutmen dan Pengembangan Kapasitas Intelijen
Pasal 37
(1) Warga negara Indonesia yang memenuhi syarat dapat menjadi anggota intelijen negara;
(2) Proses rekrutmen anggota
intelijen dilakukan melalui
berbagai mekanisme untuk
mendapatkan anggota intelijen yang memiliki kualifikasi tinggi;
Page 76 of 115 DIM
(3) Syarat-syarat dan tata cara untuk menjadi anggota intelijen negara
diatur lebih lanjut dalam
peraturan pemerintah. Pasal 38
(1) Pemerintah wajib
mengembangkan kemampuan
profesionalisme anggota intelijen negara;
(2) Pengembangan kemampuan
profesionalisme anggota intelijen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pendidikan, pembinaan, dan pelatihan yang
bersifat komprehensif dan
berjenjang;
(3) Kapasitas kelembagaan intelijen
negara dikembangkan untuk
meningkatkan kualitas produk
intelijen dalam rangka
pembentukan sistem peringatan dini dan sistem analisa informasi; (4) Kapasitas kelembagaan intelijen
dikembangkan dengan
meningkatkan tiga komponen kapasitas intelijen yaitu jaringan
kerja, teknologi, serta
kemampuan aparat intelijen;
(5) Pengembangan kemampuan
aparat intelijen dilakukan melalui
pembinaan profesionalisme,
Page 77 of 115 DIM
metode kerja, dan
pengembangan mekanisme;
(6) Pembinaan profesionalisme
anggota intelijen negara
dilakukan melalui pembinaan etika profesi, pengembangan pengetahuan dan pengalaman di bidang teknis intelijen;
(7) Pembinaan profesionalisme
didukung dengan
pemgembangan sistem
rekrutmen, pendidikan dan
pelatihan, serta pengkajian
penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi;
(8) Pengembangan kemampuan
anggota intelijen negara harus memperhatikan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
hakekat ancaman terhadap
keamanan nasional.
136. Bagian Keempat
Kode Etik dan Dewan Kehormatan Intelijen Negara
Redaksional:
Pemerintah mengusulkan
perubahan judul bagian
menjadi Kode Etik dan Dewan Kehormatan Kode Etik.
Konkordan dengan DIM
nomor 112.
Bagian Ketiga Kode Etik dan Dewan Kehormatan Kode Etik
Merujuk pada usulan SANDI