BAB IV. PERKEMBANGAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA /Chapter IV The Development
4.1 Pertanian, Kehutanan, Dan Perikanan /Agriculture, Forestry and Fishery
Kategori ini mencakup subkategori
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang
terdiri atas golongan tanaman pangan,
golongan tanaman hortikultura, golongan
tanaman perkebunan, golongan peternakan, dan golongan jasa pertanian dan perburuan, subkategori Usaha Kehutanan dan Penebangan Kayu, dan subkategori Perikanan. Kategori ini masih menjadi tumpuan dan harapan dalam penyerapan tenaga kerja masyarakat Lampung.
Pada tahun 2015 kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberi kontribusi terbesar terhadap PDRB atas dasar harga berlaku yaitu mencapai sebesar 80,66 triliun
atau sebesar 31,86 persen. Subkategori
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian merupakan penyumbang utama terhadap kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yaitu sebesar 79,84 persen.
Subkategori tersebut dirinci lagi dan
golongan Tanaman Pangan merupakan
kontributor terbesar dalam Subkategori
Pertanian, yaitu sebesar 34,72 persen, disusul Tanaman Perkebunan sebesar 21,96 persen dan Peternakan sebesar 12,08 persen. Sementara itu, kontribusi Tanaman Hortikultura masih cukup besar yaitu mencapai 8,38 persen,
kontribusi Tanaman Hortikultura terbesar
dalam 5 tahun terakhir.
CHAPTER IV. THE DEVELOPMENT OF GDRP
BY INDUSTRY
Lampung Province's GRDP by industrial origin devided into 17 categories of Industry abd then further divided into subcategories. Division by subcategories is adjusted to the Indonesian Standard Industrial Classification (ISIC) in 2009. The development of each industry in detail described below.
4.1 Agriculture, Forestry, and Fisheries
This category includes subcategories of Agriculture, Forestry and Fisheries group consisting of food crops, horticultural crops Group, plantation crops group, and group farming and hunting services, subcategory Forestry and logging, and fishing subcategory. This category is still a footstool and employment absorption expectations in Lampung people.
In 2015 the category of Agriculture, Forestry and Fisheries gave the biggest contribution to the GDP at current prices which reached 80,66 trillion or 31,86 percent. Subcategory Agriculture, Livestock, Hunting and Agriculture Services is a major contributor to the category of Agriculture, Forestry and Fisheries in the amount of 79,84 percent.
The more detailed subcategories and categories Food Crops is the largest contributor in the subcategory of Agriculture, which amounted to 34,72 percent, followed by 21,96 percent farm Crops and Livestock amounted to 12,08 percent. Meanwhile, the contribution of Horticultural Crops still quite large, reaching 8,38 percent, the Largest contribution of Horticultural Crops in the last 5 years.
http:/
/lampung.bps
.go.id
PDRB Lampung Menurut Lapangan Usaha 2011-2015
GRDP of Lampung Province by Industrial Origin 2011-2015 80
Tabel 4.1
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (Persen), 2011-2015
Table Share of Agriculture, Forestry and Fishing by Industry Percent , ─ 5
Lapangan Usaha/Industry 2011 2012 2013 2014* 2015**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa
Pertanian/Agriculture, Livestock, Hunting and Agriculture Services
80,21 80,30 79,98 79,04 79,84
a. Tanaman Pangan/Food Crops 35,17 35,12 35,32 33,75 34,72 b. Tanaman Hortikultura/Horticultural Crops 8,02 8,26 8,23 8,16 8,38 c. Tanaman Perkebunan/Plantation Crops 23,58 23,10 22,38 22,78 21,96
d. Peternakan/Livestock 11,14 11,61 11,74 11,92 12,08
e. Jasa Pertanian dan Perburuan/Agriculture Services and
Hunting 2,30 2,21 2,30 2,43 2,70
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu/Forestry and Logging 1,08 1,12 1,17 1,20 1,51
3 Perikanan/Fishery 18,71 18,57 18,86 19,76 18,65
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and
Fishing 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
* Angka sementara/Preliminary Figures
** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures
Bila dibandingkan dengan subkategori
Pertanian, share subkategori Kehutanan dan
Subkategori Perikanan tergolong kecil.
Meskipun begitu, subkategori Perikanan
merupakan penyumbang terbesar kedua dalam Kategori Pertanian. Peranan subkategori ini terhadap kategori Pertanian sebesar 18,65
persen, sedangkan kontribusi subkategori
Kehutanan tidak lebih dari 2 persen.
Meskipun peranannya terlihat stabil di tiap tahunnya, pertumbuhan Subkategori Pertanian mengalami fluktuasi dalam 5 tahun terakhir. Dari 3 subkategori ada 2 subkategori yang mengalami kenaikan pertumbuhan pada tahun
2015, yaitu subkategori pertanian dan
kehutanan. Sedangkan subkategori perikanan terjadi perlambatan. Hal ini terjadi dikarenakan adanya cuaca ekstrim yang mengakibatkan pasokan ikan menurun. Ratusan hektar tambak ikan bandeng dan udang windu terendam banjir dan banyak mengalami kerugian.
Kenaikan produksi kayu bulat dan nilai ekspor kayu dan barang dari kayu menyebabkan
When compared with the subcategory of Agriculture, Forestry and share subcategories Subcategory Fisheries relatively small. Even so, subcategory Fishing is the second largest contributor of Agriculture Industry. The role of these subcategories of the category Agriculture by 18,65 percent, while the Share of forestry subcategories no more than 2 percent.
Although its role is remain stable in each year, Agriculture Subcategory growth has fluctuated in the last 5 years. Two out of Three subcategories that show an increased growth in 2015, such as subcategory of agriculture and forestry. While the subcategories fisheries slowdown. This Phenomena is due to the extreme weather conditions resulting in reduced fish supply. Hundreds of hectares of pond fish and tiger shrimp were flooded and many losses.
The increase in log wood production and export value of wood and wooden led to the
http:/
/lampung.bps
.go.id
PDRB Lampung Menurut Lapangan Usaha 2011-2015
GRDP of Lampung Province by Industrial Origin 2011-2015 81
pertumbuhan subkategori kehutanan naik dari 4,57 persen pada tahun 2014 menjadi 6,37 persen pada tahun 2015. Begitu pula dengan subkategori pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian, kenaikan pertumbuhan dari 2,76 persen di tahun 2014 menjadi 4,09 persen
pada tahun 2015 disebabkan oleh
meningkatnya produksi tanaman pangan
khususnya padi palawija karena adanya panen raya.
Dilihat pertumbuhannya, subkategori
perikanan pada tahun 2015 tumbuh dengan laju pertumbuhan positif sebesar 1,83 persen, melambat dibandingkan tahun 2014 yang tumbuh sebesar 6,00 persen. Berbeda dengan
subkategori Kehutanan, pertumbuhannya
mengalami peningkatan pada tahun 2015, yaitu sebesar 6,37 persen. Hal ini disebabkan oleh ekspor kayu dan barang dari kayu naik 20
persen. Meskipun begitu, subkategori
Kehutanan tidak memberikan share yang besar
untuk kategori Pertanian, yaitu hanya sekitar 1,51 persen.
growth of the forestry subcategory rose from 4,57 percent in 2014 to 6,37 percent in 2015. Similarly, the subcategory of agriculture, animal husbandry, hunting and agricultural services, the increase in the growth of 2,76 percent in 2014 to 4,09 percent in 2015 due to increased production of food crops, especially paddy and secondary food crops for their harvest time.
By growth perspective, subcategory fishery in 2015 grows with a positive growth rate of 1,83 percent, lower than in 2014, which grew by 6,00 percent. Unlike the subcategories of Forestry, growth increased in 2015, amounting to 6,37 percent. This is caused by exports of wood and wooden rose 20 percent. Nevertheless, a subcategory of Forestry did not leave share This is caused by the export of wood and wooden increased by only about 1,51 percent.
Gambar 4.1 Laju Pertumbuhan PDRB Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Provinsi Lampung, 2011-2015
Figure 4.1 Growth Rate of GRDP by Acgriculture, Forestry and Fishery Industry in Lampung Province, 2011-2015 5,38 3,93 4,63 3,42 3,66 5,29 3,93 4,20 2,76 4,09 (0,38) 6,60 5,83 4,57 6,37 6,09 3,80 6,32 6,00 1,83 2011 2012 2013 2014 2015
Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Subkategori Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian Subkategori Kehutanan dan Penebangan Kayu
http:/
/lampung.bps
.go.id
PDRB Lampung Menurut Lapangan Usaha 2011-2015
GRDP of Lampung Province by Industrial Origin 2011-2015 82
4.2
Pertambangan dan Penggalian
Pada kategori Pertambangan dan
Penggalian, subkategori yang berkontribusi terbesar adalah Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi yaitu sebesar 51,83 persen pada tahun 2015, turun sejak tahun 2013. Hal ini disebabkan oleh turunnya produksi minyak di Lampung. Penyumbang terbesar berikutnya
adalah subkategori Pertambangan dan
Penggalian Lainnya, yaitu mencapai 47,24 persen pada tahun 2015, naik dari 39,46 persen pada tahun 2014. Turunnya produksi minyak
itulah penyebab naiknya share subkategori
Penggalian.
Secara keseluruhan pada tahun 2015,
kategori Pertambangan dan Penggalian
menunjukkan laju pertumbuhan sebesar 4,20 persen, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 0,93 persen, yang antara lain didorong oleh melambatnya pertumbuhan subkategori Pertambangan Bijih Logam hingga negatif 1,30 persen.
4.2 Mining and Quarrying
In the category of Mining and Quarrying subcategories biggest contribution is the Oil, Gas and Geothermal amounting to 51,83 per cent in 2015, showed a decrease since the year 2013. It is caused by the decline in oil production in Lampung. The next largest contributor is a subcategory of the Mining and Quarry, which reached 47,24 percent in 2015, up from 39,46 percent in 2014. The decline in oil production that is the cause of rising share Excavation subcategory.
Overall in 2015, the category of Mining and Quarrying shows the growth rate of 4,20 percent, an increase from the previous year which only reached 0,93 percent, which is partly driven by slower growth subcategories Metal Ore Mining to negative 1,30 percent.
Tabel 4.2
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pertambangan dan Penggalian (Persen), 2011-2015
Table Share of Mining and Quarrying by Industry (Percent , ─ 5
Lapangan Usaha/Industry 2011 2012 2013 2014* 2015**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi/Crude Petroleum, Natural Gas, and Geothermal
61,22 60,30 62,13 59,66 51,83 2 Pertambangan Batubara dan Lignit/Coal and
Lignite Mining
- - - - -
3 Pertambangan Bijih Logam/Iron Ore Mining 0,60 0,85 0,87 0,88 0,93 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya/Other
Mining and Quarrying
38,18 38,85 37,00 39,46 47,24
Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Secara keseluruhan pada tahun 2015,
kategori Pertambangan dan Penggalian
menunjukkan laju pertumbuhan sebesar 4,20 persen, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 0,93 persen, yang antara lain didorong oleh melambatnya pertumbuhan
Generally in 2015, the category of Mining and Quarrying shows the growth rate of 4.20 percent, an increase from the previous year which only reached 0.93 percent. which is partly driven by slower growth
http:/
/lampung.bps
.go.id
PDRB Lampung Menurut Lapangan Usaha 2011-2015
GRDP of Lampung Province by Industrial Origin 2011-2015 83
subkategori Pertambangan Bijih Logam hingga negatif 1,30 persen. Hal ini terjadi karena
turunnya produksi minyak, tidak hanya
Lampung tapi Indonesia secara keseluruhan. Ladang-ladang minyak tua mulai jenuh dan kurangnya eksplorasi serta investasi lain di sektor minyak dan gas Indonesia.
subcategories Metal Ore Mining to negative 1,30 percent. This situation happens because of a decline in oil production, not only Indonesia Lampung but overall. Old oil fields begin to saturate and the lack of exploration and other investments in the oil and gas sector in Indonesia.
Gambar 4.2 Laju Pertumbuhan PDRB Kategori Pertambangan dan Penggalian Provinsi Lampung, 2011-2015
Figure 4.2 Growth Rate of GRDP by Mining and Quarriying in Lampung Province, 2011-2015
4.3
Industri Pengolahan
Pada kategori Industri Pengolahan,
subkategori yang menyumbang peranan
terbesar adalah Industri Makanan dan
Minuman yaitu mencapai 20,73 triliun atau sebesar 70,83 persen pada tahun 2015. Berikutnya Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik sebesar 9,10 persen dan Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional sebesar 7,84 persen. Sedangkan peranan subkategori yang lain adalah lapangan usaha Industri Barang Galian Bukan Logam 5,92 persen; Industri Mesin dan Perlengkapan 2,36 persen; Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
4.3 Manufacturing Industry
In the Manufacturing Industry category, subcategory which accounts for the Largest share is the Food and Beverage Industry, reaching 20,73 trillion or 70,83 percent in 2015. It is followed by Rubber Industry, Manufactures of Rubber and Plastic by 9,10 percent and Industrial Chemicals, Pharmaceuticals and Traditional medicine by 7,84 percent. While the role of the other subcategory is the undertaking of Non Metallic Minerals Industrial Goods 5,92 percent; Industrial Machinery and Equipment 2,36 percent; Manufacture of Wood, Wooden and Cork and Woven Goods from Bamboo, rattan and the like
9,75 5,61 11,47 0,93 4,20 5,41 3,88 14,75 (2,00) 2,58 24,08 45,22 12,26 4,86 (1,30) 17,18 7,72 6,45 5,65 6,80 2011 2012 2013 2014 2015
Kategori Pertambangan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
http:/
/lampung.bps
.go.id
PDRB Lampung Menurut Lapangan Usaha 2011-2015
GRDP of Lampung Province by Industrial Origin 2011-2015 84
1,30 persen. Untuk 10 (sepuluh) jenis
subkategori lainnya seperti Industri Batubara dan Pengilangan Migas; Industri Pengolahan Tembakau; Industri Tekstil dan Pakaian Jadi; Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki; Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman; Industri Logam Dasar; Industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik; Industri Alat Angkutan; Industri Furnitur; dan Industri Pengolahan Lainnya, Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin
dan Peralatan hanya memberikan share
dibawah 1 persen terhadap Kategori Industri Pengolahan.
1,30 percent. For 10 (ten) kinds of other subcategories such as Coal Industry and Oil & Gas Refining; Tobacco Manufacturing; Textile and Garment; Leather, leather goods and footwear; Industry Paper and Paper Products, Printing and Reproduction of Recorded Media; Metal Industry Association; Industrial Metal Goods, Computers, Electronics, Optical and Electrical Equipment; Industrial Transport; Furniture industry; and Other Manufacturing, Repair and Installation of Machinery and Equipment only contribute less than one percent to manufacturing Industry.
Tabel 4.3
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Industri Pengolahan (Persen), 2011-2015
Table Share of Manufacturing by Industry Percent , ─ 5
Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013* 2014**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas/Manufacture of Coal and Refned Petroleum Products
0,12 0,07 0,04 0,04 0,03 2 Industri Makanan dan Minuman/Manufacture of Food
Products and Beverages
68,96 68,12 68,77 69,32 70,83 3 Industri Pengolahan Tembakau/Manufacture of Tobacco
Products
0,05 0,06 0,06 0,06 0,06 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi/Manufacture of
Textiles; and Wearing Apparel
0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas
Kaki/Manufacture of Leather and Related Products and Footwear
- - - - -
6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya/
Manufacture of Wood and of Products of Wood and Cork, and Articles of Straw and Plaiting Materials
1,46 1,42 1,42 1,34 1,30
7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman/Manufacture of Paper and Paper Products, Printing and Reproduction of Recorded Media
0,83 0,78 0,77 0,78 0,79
8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat
Tradisional/Manufacture of Chemicals and Pharmaceuticals and Botanical Products
7,18 7,74 7,87 7,67 7,84
9 Industri Karet, Barang dari Karet dan
Plastik/Manufacture of Rubber, Rubber Products and Plastics Products
10,51 10,86 10,22 10,22 9,10
10 Industri Barang Galian bukan Logam/Manufacture of Other Non-Metallic Mineral Products
http:/
/lampung.bps
.go.id
PDRB Lampung Menurut Lapangan Usaha 2011-2015
GRDP of Lampung Province by Industrial Origin 2011-2015 85
11 Industri Logam Dasar/Manufacture of Basic Metals 0,35 0,35 0,35 0,33 0,32 12 Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik,
Optik; dan Peralatan Listrik/Manufacture of Fabricated Metal Products, Computer, and Optical Products, ande Electrical Equipment
0,70 0,65 0,70 0,66 0,66
13 Industri Mesin dan Perlengkapan /Manufacture of Machinery and Equipment
2,96 2,74 2,66 2,58 2,36 14 Industri Alat Angkutan/Manufacture of Transport
Equipment
0,32 0,31 0,30 0,29 0,28 15 Industri Furnitur/Manufacture of Furniture 0,36 0,34 0,35 0,34 0,32 16 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan
Pemasangan Mesin dan Peralatan/Other Manufacturing, Repair and Installation of Machinery and Equipment
0,14 0,14 0,13 0,13 0,13
Industri Pengolahan/Manufacturing 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
* Angka sementara/Preliminary Figures
** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures
Secara keseluruhan, laju pertumbuhan kategori Industri Pengolahan pada tahun 2015 sebesar 7,48 persen, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 4,51 persen. Hal ini
disebabkan oleh pertumbuhan Industri
Makanan dan Minuman yang tinggi yaitu
mencapai 8,87 persen di tahun 2015
(pertumbuhan terbesar ketiga) dibandingkan tahun 2014 mencapai 4,24 persen. Hal ini sejalan dengan kenaikan data produksi yang diperoleh dari survei Industri Besar sedang (IBS) dan Industri Mikro Kecil (IMK) yang dilakukan BPS
. Subkategori yang mencatatkan laju pertumbuhan terbesar adalah Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik yaitu sebesar 11,62 persen, kemudian diikuti oleh Industri Logam Dasar yaitu sebesar 9,91 persen. Sedangkan laju pertumbuhan terkecil terdapat pada Industri Barang Galian bukan Logam yaitu sebesar 3,09 persen.
4.4
Pengadaan Listrik dan Gas
Kategori Pengadaan Listrik dan Gas berkontribusi sebesar 0,07 persen terhadap perekonomian provinsi Lampung pada tahun 2015 (Lampiran 1.3). Dari kontribusi tersebut, sebanyak 84,49 persennya disumbangkan oleh
Overall, the rate of growth in the category of Manufacturing in 2015 is 7,48 percent, showed an increase from the previous year which is only 4,51 percent. This increase is caused by the growth of Food and Beverage Industry is high, reaching 8,87 percent in 2015 (the third largest growth) compared to 2014 which reached 4,24 percent. This is in line with the increase in production data obtained from surveys IBS and IMK conducted BPS
Subcategory which recorded the largest growth rate is the Metal Goods Industry; Computers, Electronics, Optics; and Electrical Equipment in the amount of 11,62 percent, followed by Basic Metal Industries is 9,91 percent. While the smallest growth rate in the Industrial Goods Metals Minerals not amounting to 3,09 percent.
4.4 Electricity and Gas Supply
Supply of Electricity and Gas category contributed 0,07 percent to the economy of the province of Lampung in 2015 (Appendix 1.3). From these contributions, as much as 84,49 percent was contributed by
http:/
/lampung.bps
.go.id
PDRB Lampung Menurut Lapangan Usaha 2011-2015
GRDP of Lampung Province by Industrial Origin 2011-2015 86
subkategori Ketenagalistrikan, dan 15,51 persen oleh Pengadaan Gas dan Produksi Es.
subcategories Electricity, and 15,51 percent by Gas Supply and Production of Ice.
Tabel 4.4
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pengadaan Listrik dan Gas (Persen), 2011-2015
Table Share of Electricity and Gas by Industry Percent , ─ 5
Lapangan Usaha/Industry 2011 2012 2013 2014* 2015**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Ketenagalistrikan/Electricity 86,40 85,73 83,49 83,81 84,49 2 Pengadaan Gas dan Produksi Es/Manufacture of
Gas and Production of Ice
13,60 14,27 16,51 16,19 15,51
Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
* Angka sementara/Preliminary Figures
** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures
Laju pertumbuhan ekonomi kategori ini pada tahun 2015 melambat. Perlambatan pertumbuhan terjadi sejak tahun 2012 yaitu dari 15,15 persen dan tahun 2013 menjadi 10,83 persen, hingga tahun 2015 pertumbuhan kategori Pengadaan Listrik dan Gas menjadi
3,60 persen. Hal ini disebabkan oleh
dikuranginya subsidi listrik oleh pemerintah,
sehingga terlihat pada pertumbuhan
subkategori Ketenagalistrikan yang juga
melambat sejak tahun 2012 dari 16,72 persen menjadi 2,19 persen pada tahun 2015.
Berbeda dengan subkategori
ketenagalistrikan, pertumbuhan subkategori Pengadaan Gas terjadi kenaikan hingga 16,23 persen pada tahun 2015. Hal ini disebabkan oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mulai mengalirkan gas bumi ke sejumlah industri di wilayah Lampung seperti Coca Cola, Nestle dan Philips Seafod.
The rate of economic growth in this category in 2015 slowed down. Slowing growth occurred since 2012 ie from 15,15 per cent and in 2013 to 10,83 percent, 2015 growth in the category Procurement Electricity and Gas to 3,60 percent. This is caused by the reduction of the electricity subsidy by the government, so it looks at growth subcategories Electricity is also slowing down since 2012 from 16,72 percent to 2,19 percent in 2015.
Unlike the subcategories Electricity , Gas Procurement subcategory growth there is an increase of up to 16,23 percent in 2015. This was caused by PT Perusahaan Gas Negara (PGN) began pumping gas to a number of industries in Lampung such as Coca Cola , Nestle and Philips Seafod
http:/
/lampung.bps
.go.id
PDRB Lampung Menurut Lapangan Usaha 2011-2015
GRDP of Lampung Province by Industrial Origin 2011-2015 87
Gambar 4.3 Laju Pertumbuhan PDRB Kategori Pengadaan Listrik dan Gas Provinsi Lampung, 2011-2015
Figure 4.3 Growth Rate of GRDP by Electricity and Gas Supply in Lampung Province, 2011-2015