• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1.1. Perancangan Daftar Cocok (Checklist)

5.1.1.2. Pertanyaan Daftar Cocok (Checklist)

Ada beberapa aspek yang mempengaruhi kinerja program K3 yang berasal dari audit SMK3 berdasarkan PP. No. 50 Tahun 2012 Berikut ini adalah Tabel 5.2 pertanyaan-pertanyaanyang mempengaruhi program K3.

Tabel 5.2 pertanyaan-pertanyaan yang mempengaruhi program K3

Bagian Pengetahuan K3 Umum Sikap Tindakan

A.K3 Umum 1. Sebab diterapkannya K3. 2. Defenisi K3.

3. Tujuan diterapkannya K3. 4. Elemen K3.

5. Dasar Hukum Penerapan K3 di Indonesia.

6. Kerugian yang ditimbulkan akibat kecelakaan kerja.

7. Potensi bahaya.

8. Penyebab utama kecelakaan kerja. 9. Penyebab timbulnya HumanError. 10. Penyebab kecelakaan kerja selain

HumanError.

11. Cara mencegah timbulnya kecelakaan kerja.

12. Defenisi penyakit akibat kerja.

13. Profesi yang terlibat dalam timpenerapan K3.

1. Pekerjaan yang disesuaikan dengan pekerja

2. Keuntungan berdasarkan kondisi fisik, kondisi mental dan kondisi hubungan sosial pekerja.

3. Penerapan K3 dapat menurunkan kerugian cedera.

4. Segala sesuatu yang ada pada lingkungan kerja dapat dinyatakan sebagai potensi bahaya.

5. Pekerjaan yang berlebihan tidak dapat menyebabkan humanerror karena manusia memiliki kemampuan beradaptasi.

6. Kecelakaan kerja juga dapat disebabkan karena mis manajemen, pekerja yang depresi, obat-obatan, alkohol dan lainnya.

1. Mempelajari K3. 2. Mengikuti pelatihan K3.

3. Membaca peraturan K3 yang ada di Indonesia atau di luar Indonesia atau di perusahaan.

4. Menyaksikan kecelakaan akibat kerja secara langsung ataupun tidak langsung.

5. Mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.

6. Mengikuti pelatihan prosedur pertolongan jika terjadi kecelakaan kerja dan prosedur evakuasi pada saat kondisi gawat darurat.

7. Terlibat dalam tim atau melakukan identifikasi bahaya.

Tabel 5.2 pertanyaan-pertanyaan yang mempengaruhi program K3 (Lanjutan)

Bagian Pengetahuan K3 Umum Sikap Tindakan

A.K3 Umum 14. Pengaruh penerapan K3 terhadap daya saing industri.

7. Menghindari kecelakaan kerja dengan melakukan modifikasi alat atau menambah pengaman pada mesin.

8.Kecelakaan kerja tidak dapat dihindarkan walaupun pekerja telah menggunakan alat pelindung diri.

9.Pekerja dapat terkena penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja dimana dia bekerja.

10. Perusahaan membutuhkan pengawas K3 yang bertugas mengendalikan penerapan K3.

11. Penerapan K3 tidak ada hubungannya dengan produktifitas pekerja.

12. Kualitas hasil pekerjaan dapat meningkat dengan adanya penerapan K3.

8. Melakukan pekerjaan dalam posisi berdiri dalam waktu yang cukup lama.

9. Melakukan pekerjaan dalam posisi duduk dalam waktu yang cukup lama.

10. Melakukan kegiatan yang menyebabkan anda harus mengangkat beban yang cukup berat.Kegiatan di lantai produksi yang harus mengangkat tangan lebih tinggi daripada bahu. 11. Kegiatan di lantai produksi yang harus

membungkukkan badan atau memutar badan. 12. Melakukan kegiatan pada ruangan yang panas.

Tabel 5.2 pertanyaan-pertanyaan yang mempengaruhi program K3 (Lanjutan)

Bagian Pengetahuan K3 Umum Sikap Tindakan

A. K3 Umum 13. Posisi berdiri dan duduk keduanya

dapat menyebabkan fisikal stress pada pekerja yang bekerja pada posisi tersebut.

14. Posisi berdiri akan memberikan tingkat fisikal stress yang lebih tinggi kepada pekerja dari pada posisi duduk.

15. Pekerjaan pada posisi tetap (stationary) akan memberikan tingkat fisikal stress lebih besar daripada pekerjaan yang berpindah.

16. Pekerjaan yang membutuhkan tenaga (power) yang besar akan memberikan tingkat fisikal stress lebih besar

daripada pekerjaan yang

membutuhkan tenaga yang kecil.

13. Membaca manual prosedur sebelum menggunakan mesin.

14. Melakukan perawatan mesin di lantai produksi. 15. Mengenakan alat pelindung diri ketika

menggunakan mesin.

16. Menggunakan mesin atau peralatan yang bisa menimbulkan suhu tinggi lebih dari 1000C. 17. Menggunakan alat pelindung diri ketika

menggunakan mesin atau peralatan yang bisa menimbulkan suhu tinggi lebih dari 1000C. 18. Menjumpai rangkaian listrik yang tidak aman di

Tabel 5.2 pertanyaan-pertanyaan yang mempengaruhi program K3 (Lanjutan)

Bagian Pengetahuan K3 Umum Sikap Tindakan

A. K3 Umum 17. Pekerjaan yang menyebabkan pekerja

sering membungkukkan badan atau memutar badan akan memberikan tingkat fisikal stress yang besar. 18. Pekerja yang sering mengangkat

tangannya melebihi bahu seperti meraih atau menekan objek yang jauh lebih tinggi diatas akan memberikan tingkat fisikal stress.

19. Kondisi ruangan yang tidak baik seperti kurangnya sirkulasi udara dan suhu ruang yang panas tidak dapat menyebabkan fisikal stress kepada pekerja.

19. Menggunakan rangkaian listrik yang tidak aman tersebut.

20. Kegiatan yang dapat memicu kebakaran.

21. Menggunakan /mempraktekkan alat pemadam api.

22. Menjumpai sumber kebisingan di lingkungan perusahaan atau lantai produksi.

23. Menggunakan earplug atau earmuff ketika berinteraksi dengan sumber kebisingan.

24. Menjumpai kegiatan di lantai produksi yang menyebabkan banyak benda berserakan dilantai. 25. Melakukan kegiatan di lantai produksi yang

menyebabkan anda harus menaiki dan menuruni tangga berulang kali.

Tabel 5.2 pertanyaan-pertanyaan yang mempengaruhi program K3 (Lanjutan)

Bagian Pengetahuan K3 Umum Sikap Tindakan

B. Human

Factor dan Ergonomic Hazards

1. Pengaruh Human Factors

terhadap K3.

2. Posisi berdiri atau duduk dalam melakukan kegiatan.

3. Kegiatan statis/berpindah posisi yang dapat memberikan tingkat stress.

4. Efek dari kegiatan produksi yang membutuhkan tenaga yang besar. 5. Kegiatan produksi yang membuat

pelaku membungkuk/memutar. 6. Mengangkat tangannya lebih

tinggi dari bahu.

7. Lingkungan kerja bagian produksi.

26. Melakukan kegiatan di lantai produksi yang menggunakan mesin yang dapat menghasilkan

arc atau loncatan electron seperti mesin potong,

dan mesin las.

27. Menggunakan alat pelindung mata ketika menggunakan mesin yang dapat menghasilkan

arc atau loncatan electron seperti mesin potong,

Tabel 5.2 pertanyaan-pertanyaan yang mempengaruhi program K3 (Lanjutan)

Bagian Pengetahuan K3 Umum Sikap Tindakan

C.Bahaya Mekanik

1. Defenisi bahaya mekanik. 2. Jenis cedera yang disebabkan

oleh bahaya mekanik.

3. Pencegahan kecelakaan kerja yang timbul akibat bahaya mekanik.

4. Mendeteksi bahaya mekanik di bagian produksi.

1. Bahaya mekanik pada

lingkungan kerja timbul pertama sekali pada saat revolusi industri.

2. Bahaya mekanik dapat

menyebabkan manusia

mengalami cedera sebagai akibat terkena proses mekanis.

3. Alat Pelindung diri tidak dapat melindungi manusia dari bahaya mekanik.

4. Proses pemotongan (cutting) adalah bahaya mekanis pada mesin ini.

Tabel 5.2 pertanyaan-pertanyaan yang mempengaruhi program K3 (Lanjutan)

Bagian Pengetahuan K3 Umum Sikap Tindakan

D.Bahaya Suhu Ekstrim

1. Defenisi bahaya suhu ekstrim.

2. Jenis cedera yang disebabkan oleh bahaya suhu ekstrim.

3. Pencegahan kecelakaan kerja yang timbul akibat bahaya suhu ekstrim. 4. Mendeteksi bahaya suhu ekstrim di

lantai produksi.

1. Suhu yang terlalu tinggi merupakan satu-satunya penyebab bahaya suhu ekstrim.

2. Ada beberapa jenis keparahan akibat terbakar pada tubuh.

3. Baju pelindung yang didesain sehingga kedap udara dan air sangat tepat digunakan untuk melindungi dari bahaya panas.

4. Baju pelindung yang didesain sehingga kedap udara dan air tidak tepat digunakan untuk melindungi dari bahaya dingin.

5. Mesin yang menghasilkan suhu tinggi seperti Boiler adalah salah satu bahaya suhu ekstrim.

Tabel 5.2 pertanyaan-pertanyaan yang mempengaruhi program K3 (Lanjutan)

Bagian Pengetahuan K3 Umum Sikap Tindakan

E. Bahaya Elektrikal

1. Defenisi bahaya elektrikal.

2. Jenis cedera yang disebabkan oleh bahaya elektrikal.

3. Pencegahan kecelakaan kerja yang timbul akibat bahaya elektrikal.

4. Mendeteksi bahaya elektrikal di dalam lantai produksi.

1. Semua benda yang mengalirkan listrik adalah potensi bahaya elektrikal.

2. Bahaya elektrikal dapat menyebabkan pekerja hilang kesadaran hingga kematian jika melakukan kontak dengannya.

3. Bahaya elektrikal dapat digolongkan tingkat bahayanya berdasarkan besarnya arus yang mengalir dan lamanya waktu kontak.

4. Alat pelindung diri tidak dapat mengurangi tingkat bahaya elektrikal.

5. Rusaknya pelapis plastik kabel listrik adalah salah satu bahaya elektrikal.

Tabel 5.2 pertanyaan-pertanyaan yang mempengaruhi program K3 (Lanjutan)

Bagian Pengetahuan K3 Umum Sikap Tindakan

F. Bahaya Api/ Kebakaran

1. Defenisi bahaya api/kebakaran. 2. Jenis cedera yang disebabkan oleh

bahaya api/kebakaran.

3. Pencegahan kecelakaan kerja yang timbul akibat bahaya api/kebakaran. 4. Mendeteksi bahaya api/kebakaran di

lantai produksi.

1. Bahaya api ditimbulkan hanya oleh benda yang mudah terbakar.

2. Kebakaran dapat terjadi jika 3 elemen yaitu oksigen, bahan bakar dan panas..

3. Terbakarnya kulit, otot dan organ dalam tidak menjadi faktor utama penyebab kematian

4. Cara terbaik untuk mencegah bahaya api adalah dengan isolasi

G.Bahaya Kebisingan dan Getaran

1. Defenisi bahaya kebisingan dan getaran.

2. Jenis cedera yang disebabkan oleh bahaya kebisingan dan getaran.

Mendeteksi bahaya kebisingan dan getaran di lantai produksi.

1. Segala jenis suara dengan tingkat kekerasan berapapun dapat menjadi bahaya kebisingan.

2. Frekuensi terjadinya kebisingan dan lama waktu kebisingan dapat meningkatkan resiko bahaya kebisingan.

Tabel 5.2 pertanyaan-pertanyaan yang mempengaruhi program K3 (Lanjutan)

Bagian Pengetahuan K3 Umum Sikap Tindakan

G.Bahaya Kebisingan dan Getaran

3. Pencegahan kecelakaan kerja yang timbul akibat kebisingan dan getaran.

4. Mendeteksi bahaya kebisingan dan getaran di lantai produksi.

3. Peralatan yang menghasilkan getaran juga menghasilkan kebisingan.

4. Pencegahan bahaya kebisingan hanya efektif dengan menggunakan alat pelindung diri seperti earmuff dan

earplugs.

H. Bahaya Jatuh, Kejatuhan Benda, dan Penglihatan

1. Defenisi bahaya Jatuh, kejatuhan benda, penglihatan.

2. Jenis cedera yang disebabkan oleh bahaya jatuh, kejatuhan benda dan penglihatan.

3. Pencegahan kecelakaan kerja yang timbul akibat bahaya jatuh, kejatuhan benda dan penglihatan.

1. Desain area berjalan (horizontal) dan tangga mempengaruhi potensi bahaya jatuh.

2. Sebuah objek dapat terlempar disebabkan oleh gaya dorong dari mesin atau gaya gravitasi.

3. Lontaran arc atau electron pada saat proses memotong, mengelas tidak dapat membahayakan organ mata.

Tabel 5.2 pertanyaan-pertanyaan yang mempengaruhi program K3 (Lanjutan)

Bagian Pengetahuan K3 Umum Sikap Tindakan

H. Bahaya Jatuh, Kejatuhan Benda, dan Penglihatan

4. Prosedur pada saat terjadi kondisi darurat ketika berada di lantai produksi.

5. Mendeteksi bahaya jatuh, kejatuhan benda dan penglihatan di lantai produksi.

4. Alat pelindung diri merupakan cara yang paling tepat dalam melindungi dari bahaya objek yang terlempar dan penglihatan tetapi tidak efektif untuk bahaya jatuh. 5. Prosedur pertolongan dan evakuasi sangat

V-146

Dokumen terkait