• Tidak ada hasil yang ditemukan

II.2. Input Applied

7. Conclusion and Recommendation

2.1 Pertanyaan 1. Sentot (BP DAS-PS)

Bagaimana mengelola hutan dalam rangka mengelola emisi?

2. Ombo (UNB)

a. komentar untuk bu Asih :

i. manfaat hutan rakyat selain kayu juga HHBK

ii. penelitian hutan rakyat sebaiknya juga dilaksanakan di luar Jawa seperti Sulawesi karena hutan rakyat di Jawa sudah cukup bagus.

b. komentar untuk pak Ari : bagaimana skema REDD dalam kegiatan di Meru Betiri

c. komentar untuk pak Zahrul : pembangunan di Riau karena deforestasi dan degradation.

d. saran untuk pak Zahrul : melanjutkan penelitian di Riau.

e. apakah informasi mengenai REDD ini sampai pada pemda setempat karena dorongan pemda setempat sangat penting.

3. Asep (Ditjen PHKA)

a. bagaimana apresiasi mekanisme DA REDD terhadap pihak-pihak TN? karena kelihatannya mekanisme belum ada.

81 Prosiding Workshop Kerjasama Internasional

b. apakah sudah ada prosedur atau cara untuk memastikan komitmen pemerintah kuat terhadap pelaksanaan REDD+?

4. Mulyaningrum (IPB)

Di Papua berkaitan dengan kepastian lahan, bukti kepemilikan yang sah seperti apa karena di Papua cukup sulit. mohon penjelasannya?.

5. Diah (BDK Rumpin Bogor)

komentar : keprihatinan ada pergeseran kesadaran akan menjaga kerusakan hutan yang pada awalnya mereka sadar, sekarang setelah banyak program masyarakat malah mengharapkan bayaran.

6. Iwan (Fahutan IPB)

a. Apa yang bisa diklim dalam draft implementasi untuk deforestasi karbon.

b. Apakah boleh diklaim penanaman pohon jenis eksotik? pada tahap implementasi karbon TN Meru Betiri betiri kelihatannya tidak banyak menghasilkan.

7. Rahman Effendi (Puspijak)

a. Tertarik dalam pelibatan masyarakat dalam DA REDD dalam arah yang terukur. Agar lebih terukur indicator-indikator apa saja yang perlu dikembangkan apa saja dalam pelibatan masyarakat?

b. HBK lebih besar daripada kayu sendiri. tetapi HBK bukan komoditi kehutanan. bagaimana meningkatkan produktivitas komoditi kehutanan. Apabila diterapkan, apa saja yang perlu disiapkan untuk masyarakat?

c. Penaksiran volume kayu sering menjadi masalah, selain itu sebetulnya bagaimana sosialisasi agar petani dapat mengukur. yang menjadi masalah adalah karena petani tidak mengetahui TUK (Tata Usaha Kayu).

d. Komentar : implementasi REDD sangat sulit, karena proyek ini sekarang masih ada yang mendanai, tetapi kedepannya bagaimana upaya untuk memperoleh sertifi kasi REDD.

e. Berkaitan dengan TUK, keterangan dari pemda seharusnya dari bupati bukan lurah. untuk memperoleh rekomendasi sangat sulit. Pemda punya peran yang sangat penting daripada Litbang, karena pemda yang melaksanakan dan mengetahui implikasi TUK di daerah.

8. Yayasan Kehati

a. Berkenaan dengan deforestasi yang rendah, mengapa kegiatannya diarahkan pada deforestasi saja bukan konservasi?. mengapa tidak digunakan modelling approach?

Notulensi

b. apakah sudah ada prosedur atau cara untuk memastikan komitmen pemerintah kuat terhadap pelaksanaan REDD+?

4. Mulyaningrum (IPB)

Di Papua berkaitan dengan kepastian lahan, bukti kepemilikan yang sah seperti apa karena di Papua cukup sulit. mohon penjelasannya?.

5. Diah (BDK Rumpin Bogor)

komentar : keprihatinan ada pergeseran kesadaran akan menjaga kerusakan hutan yang pada awalnya mereka sadar, sekarang setelah banyak program masyarakat malah mengharapkan bayaran.

6. Iwan (Fahutan IPB)

a. Apa yang bisa diklim dalam draft implementasi untuk deforestasi karbon.

b. Apakah boleh diklaim penanaman pohon jenis eksotik? pada tahap implementasi karbon TN Meru Betiri betiri kelihatannya tidak banyak menghasilkan.

7. Rahman Effendi (Puspijak)

a. Tertarik dalam pelibatan masyarakat dalam DA REDD dalam arah yang terukur. Agar lebih terukur indicator-indikator apa saja yang perlu dikembangkan apa saja dalam pelibatan masyarakat?

b. HBK lebih besar daripada kayu sendiri. tetapi HBK bukan komoditi kehutanan. bagaimana meningkatkan produktivitas komoditi kehutanan. Apabila diterapkan, apa saja yang perlu disiapkan untuk masyarakat?

c. Penaksiran volume kayu sering menjadi masalah, selain itu sebetulnya bagaimana sosialisasi agar petani dapat mengukur. yang menjadi masalah adalah karena petani tidak mengetahui TUK (Tata Usaha Kayu).

d. Komentar : implementasi REDD sangat sulit, karena proyek ini sekarang masih ada yang mendanai, tetapi kedepannya bagaimana upaya untuk memperoleh sertifi kasi REDD.

e. Berkaitan dengan TUK, keterangan dari pemda seharusnya dari bupati bukan lurah. untuk memperoleh rekomendasi sangat sulit. Pemda punya peran yang sangat penting daripada Litbang, karena pemda yang melaksanakan dan mengetahui implikasi TUK di daerah.

8. Yayasan Kehati

a. Berkenaan dengan deforestasi yang rendah, mengapa kegiatannya diarahkan pada deforestasi saja bukan konservasi?. mengapa tidak digunakan modelling approach?

Notulensi

82

b. Dalam konteks REDD+, yang harus dilihat biodiversity atau jasa lingkungan? yang dihargai adalah upaya-upaya untuk konservasi.

c. Bagaimana proses FCPF, dan bagaimana safeguardnya?

d. Bagaimana kepastian tenurial di Papua, bagaimana terjadinya tumpang tindih kebijakan di daerah?

9. Mahfud (UN REDD)

a. Dilihat dari beberapa kegiatan FCPF, bila ada kegiatan di level nasional terkait dengan REDD+ lebih baik disenergikan.

b. Berkaitan dengan university forum untuk universitas-universitas bagian timur,akan lebih bagus tempatnya di Ambon karena banyak sekali manfaat karena disana banyak penelitian tentang REDD.

10. Bu Novi (Pustekolah)

a. Bagaimana mekanisme FCPF untuk mengevaluasi apa yang dilakukan oleh FCPF telah berhasil?

b. Apakah didalam proyek marubeni diidentifi kasi pengolahan HHBK di Kalteng?

11. Asep (Dit. Pengelolaan Jasa Lingkungan)

a. Stakeholder mana saja yang paling lemah dalam memahami REDD+?, terkait dengan peran pemda setempat berkenaan dengan rencana pelaksanaan REDD+?

b. Ketidaksiapan yang abagimana sehingga kita perlu memperpanjang waktu untuk persiapan itu, faktor dan kendala utamanya apa? perpanjangan membutuhkan waktu berapa lama?

c. Ingin penjelasan lebih lanjut tentang MRV metodologi, komponennya apa saja?

d. Apakah tidak ada metodologi lain dengan tidak harus melakukan penebangan?

12. Pak Ombo

Ada kecenderungan karena adanya proyek REDD, beberapa negara ingin tenaga ahlinya masuk ke Indonesia. bidang apa di Indonesia yang kita perlukan tenaga ahli asing? apakah memang kita perlu tenaga ahli asing?

83 Prosiding Workshop Kerjasama Internasional

13. Bu Juniarti (CIFOR)

a. Bagaimana mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan FCPF?

b. PES akan menjadi favorit dalam benefi t sharing proyek REDD yang ada di indonesia. akan tetapi sudah banyak publikasi tentang PES, apakah ada yang dapat membedakan kegiatan PES di negara lain yang sudah dievaluasi?

2.2 Jawaban

1. Ir. Ari Wibowo, Msi.

a. REDD+ ada unsur plusnya sebagai bagian dari REDD, yang awalnya hanya mencakup degradasi dan deforestasi. Mekanisme REDD+ masih tahap negoisasi

b. Peran balai TN sangat vital terutama di dalam pengamanan kawasan. Untuk kegiatan DA REDD tuan rumah tetap TN. Pemerintah harus memberikan alokasi untuk segala resources. Masyarakat dan LSM dapat bersatu padu untuk menjaga stok karbon di kawasan konservasi. Masyarakat merasa semangat karena mereka ikut dalam kegiatan menyelamatkan dunia.

c. Terkait TN Meru Batieri yang menjadi lokasi penelitian, masyarakat sejak awal sudah dilibatkan. Ada interksi antara masyarakat dengan TN. Hubungan antara kawasan konservasi dengan masyarakat belum diatur. antara dua pihak ada “win-win solution”, pelibatan masyarakat sejak awal sudah berjalan.

d. Memang ada local wisdom, masyarakat sudah punya kebiasan-kebiasaan baik akan tetapi karena kebutuhan masyarakat meningkat, maka kedua belah pihak perlu dicarikan jalan keluar yang menguntungkan kedua belah pihak.

e. Historical emission pun rendah sehingga aditionalitynya rendah. Perjuanagan di tingkat internasional harus memasukan unsur konservasi, sambil menunggu hasil negosiasi di tingkat internasional berbagai celah perlu diupayakan, dalam hal memanfaatkan zona rehabilitasi memang menimbulkan potensi ancaman terhadap TN.

f. bagaimana peningkatan pemahaman, kesadaran dan pendapatan masyarakat sedang dilakukan sedang disusun oleh Latin.

g. ancaman/tantangan bukan historical deforestasi rendah. tetapi redd+ adalah mekanisme insentif yangmana ada persyaratan yang harus dipenuhi. tantangan dari kita sendiri sebagai negara yang mempunyai kawasan konservasi yang cukup luas.

Notulensi

13. Bu Juniarti (CIFOR)

a. Bagaimana mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan FCPF?

b. PES akan menjadi favorit dalam benefi t sharing proyek REDD yang ada di indonesia. akan tetapi sudah banyak publikasi tentang PES, apakah ada yang dapat membedakan kegiatan PES di negara lain yang sudah dievaluasi?

2.2 Jawaban

1. Ir. Ari Wibowo, Msi.

a. REDD+ ada unsur plusnya sebagai bagian dari REDD, yang awalnya hanya mencakup degradasi dan deforestasi. Mekanisme REDD+ masih tahap negoisasi

b. Peran balai TN sangat vital terutama di dalam pengamanan kawasan. Untuk kegiatan DA REDD tuan rumah tetap TN. Pemerintah harus memberikan alokasi untuk segala resources. Masyarakat dan LSM dapat bersatu padu untuk menjaga stok karbon di kawasan konservasi. Masyarakat merasa semangat karena mereka ikut dalam kegiatan menyelamatkan dunia.

c. Terkait TN Meru Batieri yang menjadi lokasi penelitian, masyarakat sejak awal sudah dilibatkan. Ada interksi antara masyarakat dengan TN. Hubungan antara kawasan konservasi dengan masyarakat belum diatur. antara dua pihak ada “win-win solution”, pelibatan masyarakat sejak awal sudah berjalan.

d. Memang ada local wisdom, masyarakat sudah punya kebiasan-kebiasaan baik akan tetapi karena kebutuhan masyarakat meningkat, maka kedua belah pihak perlu dicarikan jalan keluar yang menguntungkan kedua belah pihak.

e. Historical emission pun rendah sehingga aditionalitynya rendah. Perjuanagan di tingkat internasional harus memasukan unsur konservasi, sambil menunggu hasil negosiasi di tingkat internasional berbagai celah perlu diupayakan, dalam hal memanfaatkan zona rehabilitasi memang menimbulkan potensi ancaman terhadap TN.

f. bagaimana peningkatan pemahaman, kesadaran dan pendapatan masyarakat sedang dilakukan sedang disusun oleh Latin.

g. ancaman/tantangan bukan historical deforestasi rendah. tetapi redd+ adalah mekanisme insentif yangmana ada persyaratan yang harus dipenuhi. tantangan dari kita sendiri sebagai negara yang mempunyai kawasan konservasi yang cukup luas.

Notulensi

84

h. kembali ke demonstration activity, untuk memenuhi kaidah2 dalam kegiatan redd harus mengetahui potensi lima karbon yang ada disana. ad tipe hutan lain selain hutan primer maka akan mempengaruhi stok karbon kedepan. mrv harus mengetahui stok karbon kedepan.

2. Dra. Setiasih Irawanti, Msi.

a. Hutan rakyat dapat berperan sebagai lumbung bagi petani, tidak hanya kayu tetapi HBK juga hasilnya besar terhadap pendapat petani karena tambahan pendapatannya dapat diperoleh sebelum kayu ditebang.

b. Sudah dilakukan penelitian hutan rakyat di Bulukumba Prop. Sulawesi Selatan.

c. Dari tiga desa lokasi penelitian, HBKnya memang tinggi tetapi bukan HBK kehuaatanan, karena HBK kehutanan merupakan hasil dari hutan alam. Di desa studi merupakan HBK dari hutan rakyat. Pilihan untuk menentukan jenis kayu sepenuhnya merupakan pertimbangan petani karena petani rasional untuk memilih jenis tanaman yang akan ditanam di lahan miliknya.

d. Value change analysis memang belum dilihat secara jauh baru menyentuh pada peraturan dan kebijakan. Analisis tersebut baru akan dikerjakan. Budi daya sengon harus mengikuti kebijakan pemerintah tentang SKAU. Perdagangan mahoni dan jati masih terhambat karena pengambilan dokumen yang lokasinya jauh dan harus diambil sendiri.

e. Penaksiran volume kayu merupakan tugas litbang. Petani memiliki keterbatasan dan malas dalam mengukur volume kayu. Maka nilai uang yang mereka lebih rendah terhadap nilai kayu yang mereka hasilkan. merupakan pertimbangan untuk melaksanaan pelatihan untuk mengukur volume kayu dan hama puru kayu.

3. Zahrul Mutaqin, SHut.

a. HTI dan kelapa sawit maka terjadi deforestasi, bahkan bagi sebagian besar orang HTI juga dianggap deforestasi.

b. Respon dinas kehutanan Prop. Riau kurang baik, terutama apabila dari Australia datang kesana (2009) namun kondisi tersebut berubah ketika proyek ini masuk dan ada pelatihan mengenai REDD, ada semacam institution low impact. sekarang pihak pemda merasa antusias dengan proyek ini. Saat ini di Pemda Prop. Riau sudah terbentuk pokja REDD.

c. Kalau di Papua masyarakat sudah mengetahui, tetapi mereka menanyakan kapan mereka akan dibayar. Kepala dinas sangat mendukung dan sudah ada 85 Prosiding Workshop Kerjasama Internasional

sosialisasi dari Pemda bahwa mereka akan ada kompensasi karena mereka sudah menjaga hutan.

d. Belum ada prosedur kompensasi. Sudah disampaikan kepada Kementerian keuangan bahwa akan ada semacam dana Dak DR atau dana bagi hasil. Mekanisme ini sedang dipelajari oleh Kementerian Keuangan. Saat ini para pihak sedang fokus pada bagaimana distribusi mekanisme REDD disusun.

e. Apa yang harus dilakukan dengan legalitas, terkait dengan tiga hal. Perbaikan legalitas dengan memperbaiki inkonsistensi, aturan yang belum ada harus disusun. Hutan dianggap milik adat sehingga untuk pelepasan hutan perlu membayar kepada masyarakat adat. Halsemacam itu yang membuat Papua lebih spesifi k.

f. Pengalaman di TN Wasur, karena faktor tekanan ekonomi yang sangat tinggi membuat masyarakat semakin transaksional. Maka insentif-insentif ekonomi merupakan alat untuk changing behaviour.

g. prinsip REDD yang harus dipakai adalah voluntarily. Untuk bisa mencapai skala besar harus ada koordinasi yang perlu didorong upaya untuk menjaga stok karbon.

4. Novi Widyaningtyas, SHut., MSc:

a. Sangat betul komentar dari pak mahfud, kami lebih meningkatkan capaian kinerja yang sekarang. Perlu ditingkatkan koordinasi dengan satker dan satgas.

b. Mengenai forum universitas, bahwa di Sulawesi Tengah perlu dilakukan upaya seperti yang telah sukses dilaksanakan kan di Maluku. Kalau sudah ada forum bisa jadi mitra kerja FCPF.

c. Di level internasional tidak mengikat kesiapan di tahun 2012, dilihat dari perangkat implementasi REDD+ ada empat yaitu Stranas maupun Strada, REL, MRV System. Dari empat elemen itu kita dapat melihat kesiapan di daerah. Belum ada satupun yang sudah sempurna dimana tingkat kesiapan daerah berbeda-beda. Yang sudah agak siap yaitu Prop. Kaltim.

d. FCPF tidak memerlukan tenaga ahli asing karena tujuannya adalah untuk membantu Indonesia.

5. Dr. Niken Sakuntaladewi, MSc.

a. Terkait mekanisme untuk evaluasi karena skema FCPF bersifat on budget-on treasury maka dalam pelaksanaannya kegiatan mengikuti peraturan kita. World Notulensi

bank tidak serumit yang dikira. Setelah 20 bulan melaksanakan kegiatan ada kegiatan review kegiatan FCPF di Indonesia.

b. terkait pemahaman stakeholder, di level masyarakat cukup lemah hal ini dapat terlihat pada kegiatan-kegiatan workshop.

c. Banyak tenaga ahli dari dalam sehingga tidak perlu tenaga ahli dari luar.

6. Ir. Sulistyo A. Siran, MAgr.

a. Akan ada proyek lanjutan Fase 3 karena Fase 2 telah menghasilkan temuan.

b. Agroforestry menyangkut beberapa komoditi. Akan dibuat model termasuk beberapa HHBK yang potensial untuk dikembangkan juga akan diperkenalkan teknik pengolahan limbah secara sederhana oleh Hokaido University.

c. Untuk menngkatkan dukungan masyarakat sebagai bagian dari social safegurads, masyarakat akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan.

d. Kegiatan berlokasi di hutan produksi, bisa dibedakan hutan primer, bekas tebangan dan bekas kebakaran.

e. Untuk areal konservasi yang berdekatan penghitungan karbon tidak perlu dilakukan destruktif.

f. Untuk REDD+ kita cukup punya ahli di Puspijak dan Puskonser hanya kuantitas dan volume pekerjaan tidak seimbang. Dari MITI dan Marubeni kita harus bekerjasama. Untuk emisi, karbon stok expert dari Indonesia sudah mampu, terutama terkait masalah sosial karena orang Indonesia lebih mengetahui budaya lokal Indonesia.

g. Benefi t sharing baru yang terkait penggunaan air yang kaitannya dengan karbon sedang dilakukan benefi t sharing dengan beberapa topik penelitian yang akan dilakukan oleh Puspijak.

87 Prosiding Workshop Kerjasama Internasional

Dokumen terkait