• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. ANALISIS DATA

5. Pertemuan Kelima

Setelah memasuki kelas, guru mengajak seluruh siswa untuk berdoa bersama dan mengabsen kehadiran siswa. Guru mengawali pelajaran dengan memberikan apersepsi memberitahukan materi yang akan dipelajari yaitu garis yang tidak sejajar terhadap sumbu x dan sumbu y. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk mengamati contoh 1.6 PDF BSE halaman 25 yang ditampilkan seperti pada Gambar 4.10. Berikut cuplikan narasi dari hasil rekaman video.

G:”Lihat ini…Oke coba lihat gambar itu. Dilihat…Perhatikan…”

Dalam melakukan pembelajaran guru mengajak siswa untuk mengamati ilustrasi atau gambar yang ditampilkan yaitu contoh 1.6. Guru meggunakan metode mengamati dalam memahami materi posisi garis saling sejajar tetapi tidak tegak lurus terhadap sumbu x dan sumbu y. Ilustrasi atau gambar digunakan sebagai sumber informasi untuk membantu siswa normal memahami materi. Menurut Baker & Chick, PCK guru tampak dalam startegi pembelajaran yang digunakan guru yaitu dengan mengajak siswa normal mengamati ilustrasi atau gambar sebagai sumber daya pengetahuan dalam memahami materi posisi garis saling sejajar tetapi tidak tegak lurus terhadap sumbu x dan sumbu y. Sembari memberi waktu seluruh normal untuk mengamati gambar yang ditampilkan di LCD, guru memberikan media untuk ABK agar dapat bersama-sama mengamati meskipun dengan cara yang berbeda. Berikut cuplikan narasi hasil rekaman video guru memberikan media lidi yang disusun menyerupai segitiga siku-siku.

G:” Ini sumbu x..ini sumbu y..nah ini ada garis lagi..miring to?” A:” Inggih Pak..”

G:”Berarti ini tidak..” A:” Tidak sejajar”

G:” Tidak sejajar dengan sumbu x dan sumbu..” A:” Y..”

G:” Ya..ini dipahami dulu ya sambil mendengarkan penjelasan..” A:” Iya Pak..”

Gambar 4.11 Guru membimbing ABK

Dari narasi diatas dapat dilihat guru memberikan bimbingan secara individu pada ABK dengan media lidi yang disusun menggunakan karet seperti pada Gambar 4.11. Hal ini merupakan pendekatan yang dilakukan guru untuk membantu siswa dalam memahami konsep matematika. Media ini diberikan untuk membantu ABK dalam kegiatan mengamati. Pada ABK kegiatan mengamati hanya dapat dilakukan dengan mendengarkan informasi yang diberikan dan meraba media nyata. Menurut Baker & Chick, PCK guru tampak dalam strategi pembelajaran yang dilakukan dengan pendekatan secara individu dengan memberikan media lidi. Selain itu PCK guru tampak dalam memberikan sumber daya pengetahuan kepada ABK dari media yang diraba.

Selanjutnya guru kembali mendekati ABK untuk memberikan bimbingan mengenai materi yang dipelajari dengan media lidi. Guru memberi bimbingan dalam memahami garis yang tidak sejajar dan tidak tegak lurus dengan sumbu x dan sumbu y. Berikut cuplikan narasi dari hasil rekaman video.

G:”Tadi titik A tiga koma dua..satu, dua, tiga dua keatas. Titik B tiga koma min enam berarti satu, dua, tiga, min enam berarti..?” {G mengarahkan tangan A untuk meraba alat bantu yang dipersiapan guru}

A:” Min enam berarti kebawah..”

G:”Nek dihubungkan A dengan B akan terjadi begini..{G mengarahkan tangan A untuk meraba garis yang dimaksud} bagaimana kedudukan garis terhadap sumbu x dan sumbu y coba..Tegak lurus atau sejajar. Garisnya ini nah ini..{G menggunakan bolpen untuk membentuk garis yang dimaksud agar bisa diraba}. Kan begini ya bandingkan dengan sumbu x..bagaimana?”

A:” Tidak sejajar Pak..”

G:” Tidak sejajar tapi..tegak lurus ngga?” A:” Iya tegak lurus Pak”

G:”Kalo dengan sumbu y? kalo dengan sumbu ybagaimana? Tadikan

semua kekanan tiga to? Berarti jaraknya terhadap sumbu y berapa? Jaraknya terhadap sumbu y berapa kalo kekanan tadi tiga satuan?”

A:” Jaraknya sama..”

G:” Jaraknya sama to berarti..” A:” Sejajar..”

G:”Min lima kesini keatas dua kesini {G mengarahkan tangan A untuk menentukan titik yang telah disebutkan}. Nah kalo dihubungkan antara A dan C? A ne mau nang kene..tiga koma dua..yang C min lima koma dua. Dihubungkan bagaimana kedudukannya?{ G menghubungkan titik A dan C dengan bolpen}

A:” Kan tadi tigane kekanan duane keatas..”

G:” He’e terus yang C..”A:” Yang C min lima koma dua..” G:” Min lima ke?”

A:” Min lima kekiri duanya keatas..”

G:” Berarti yang sama jaraknya dengan sumbu apa? A:” Sumbu y..”

G:”Ehh.. sumbu y yang mana sumbu yyang tegak apa yang mendatar?” A:” Ehh..sik dua wau keatas semua Pak?”

G:” He’e keatas..jadi jaraknya yang sama mana? Kalo keatas yang sama jarak terhadap sumbu apa?”

A:” X..”

G:” Berarti opo? berarti jarak yang sama terhadap sumbu?” A:” X

G:” Berarti sejajar dengan sumbu? Sumbu? Sumbu?” A:” Sumbu x..”

G:” Sumbu x.. kalo ditarik garis dari B ke C. B nya tadi tiga koma min enam. Berarti kebawah enam. Disini titiknya {G membantu A meraba menentukan titik yang dimaksud}. Titik C min lima koma dua. Lima kekiri dua keatas. Kalo ditarik garis ini kesana bagaimana? Apakah tegak lurus dengan sumbu x? tidak ya..apakah tegak lurus dengan sumbu y? Tegak lurus tidak?” A:” Tidak..”

A:” Logikanya angkanya sudah beda Pak..”

G:”Nah..untuk melihat yang sejajar sumbu x bagaimana logikanya? Apa yang lihat kesamaannya kalo yang sejajar sumbu x? yang sama apanya?”

A:” Kalo yang saya pikirkan itu yang sama-sama duanya keatas..” G:” Iya duanya keatas itu apa?”

A:” Itukan y nya Pak..” G:” Berarti ynya?” A:” Y nya sama..”

G:” Y nya sama berarti sejajar sumbu?” A:” X..”

G:” Kalo x nya sama?” A:” Sejajar sumbu y..”

G:” Nah hanya gitu..gampang to?’ A:” Nggih..”

Gambar 4. 12 Guru membimbing ABK

Dari narasi diatas menunjukkan guru membimbing ABK untuk mengetahui ciri-ciri suatu garis dikatakan sejajar, tegak lurus atau tidak keduanya terhadap sumbu x dan sumbu y. Guru menggunakan media lidi yang disusun dengan karet agar ABK tidak hanya mendengarkan namun juga meraba seperti pada Gambar 4.12. Penjelasan guru diawal dengan menyebutkan koordinat-koordinat titik yang akan dibuat garis. Dari koordinat tersebut dapat terlihat ciri dari garis yang sejajar, tegak lurus atau tidak keduanya terhadap sumbu x dan y. Menurut Baker & Chick, PCK guru tampak dalam memberikan strategi pembelajaran membimbing

secara individu dengan mengarahkan tangan ABK untuk meraba media yang digunakan. Selain itu tampak pula dalam sumber daya pengetahuan yang digunakan dalam membantu ABK yaitu lidi yang disusun dengan karet.

Selanjutnya guru masuk pada masalah 1.5 yaitu garis-garis sejajar pada bidang koordinat yang panjang garisnya terbatas. Guru menampilkan masalah 1.5 PDF BSE halaman 27 seperti pada Gambar 4.13 untuk diamati dan dikerjakan. Berikut printscreen gambar masalah 1.5 dan cuplikan narasi hasil rekaman video.

G:”Oke sekarang sudah bisa menggambar garis sejajar. Nah masalah ini dikerjakan bersama. Ini digambar ini {G menampilkan PDF Masalah 1.5 pada halaman 27}. Pada masalah ini harus membedakan garis dan segmen garis. Kalo garis bagaimana? Kalo garis berarti tidak terbatas, kalo segmen panjangnya terbatas. Kalo pada masalah ini hanya segmen. Kalo segmen itu hanya berhenti tapi kalo garis tidak akan berhenti. Coba digambar dan dilihat ini..Ayo kerja langsung nggambar jangan berhenti. Ini nanti untuk tugas dirumah ini. Tugas dirumah dan harus dikumpulkan besuk. Besuk sudah selesai materinya besuk ulangan. Ulangan pada jam pertama ya. Tugas dirumah boleh dikerjakan berkelompok ya”

Pada narasi tersebut terlihat guru mengajak seluruh siswa untuk mengerjakan masalah yang ditampilkan pada LCD. Kemudian guru menerangkan beda garis dan segmen garis yang berkaitan dengan masalah yang akan diamati dan dikerjakan. Guru juga memberikan pengarahkan kepada siswa dalam menggambar bidang koordinat dimulai dari menggambar sumbu x dan sumbu y terlebih dahulu bukan membubuhi angka pada buku berpetak. Menurut Baker & Chick, PCK guru tampak dalam mengajak siswa mengamati ilustrasi atau gambar yang ditampilkan. Guru menggunakan metode mengamati ilustrasi atau gambar sebagai sumber daya pengetahuan yang digunakan oleh guru.

Dokumen terkait