• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN

3.2. Pertumbuhan Ekonomi

Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan bahwa kalangan pelaku ekonomi global memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh di kisaran 5,2 persen secara tahun ke tahun pada 2019 dan 2020. Kondisi itu di tengah banyak negara maju dan berkembang mengalami perlambatan pertumbuhan. Tidak berbeda dengan Bank Indonesia yang memproyeksikan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 berada pada kisaran 5,1-5,5 persen. Peluang peningkatan laju ekonomi ditopang oleh permintaan domestik yang meningkat dan kinerja sektor eksternal yang mulai membaik dari sisi permintaan domestik.

Pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan pemerataan kesejahteraan masyarakat ditempuh melalui berbagai kebijakan perekonomian Kabupaten Banyuwangi. Dilihat dari kontribusi PDRB, sektor paling besar yang menopang

tetap pada sektor pertanian termasuk di dalamnya pertanian tanaman pangan, perikanan dan kelautan, peternakan, dan kehutanan yang mempunyai kontribusi paling besar.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi terutama digerakkan oleh sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang diproyeksikan tumbuh 10,16 persen, Kontruksi sebesar 11,26 persen, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 11,03 persen, dan jasa lainnya sebesar 9,08 persen. Secara detail proyeksi PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Banyuwangi Tahun 2020 sebagaimana disajikan pada Tabel berikut:

Tabel 3.2 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banyuwangi Tahun 2020

Kategori Uraian 2020

% A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -0,38

B Pertambangan dan Penggalian 5,89

C Industri Pengolahan 5,82

D Pengadaan Listrik dan Gas 3,57

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan

Daur Ulang

4,27

F Konstruksi 11,26

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor

11,03

H Transportasi dan Pergudangan 5,37

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 10,16

J Informasi dan Komunikasi 8,17

K Jasa Keuangan dan Asuransi 5,25

L Real Estate 7,03

M,N Jasa Perusahaan 7,14

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib

4,02

P Jasa Pendidikan 6,44

Kategori Uraian 2020 %

R,S,T,U Jasa lainnya 9,08

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5,90-6,00

Tabel 3.3 Proyeksi PDRB ADHB Kabupaten Banyuwangi Tahun 2020

Kategori Uraian

2020 Milyar (Rp.) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 28.207,5

B Pertambangan dan Penggalian 6.801,2

C Industri Pengolahan 9.820,2

D Pengadaan Listrik dan Gas 38,5

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah

dan Daur Ulang

57,3

F Konstruksi 11.868,6

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor

14.294,2

H Transportasi dan Pergudangan 2.856,0

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2.485,8

J Informasi dan Komunikasi 3.751,4

K Jasa Keuangan dan Asuransi 1.560,4

L Real Estate 1.303,3

M,N Jasa Perusahaan 203,3

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib

1.995,4

P Jasa Pendidikan 2.745,3

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 318,4

R,S,T,U Jasa lainnya 1.123,9

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 89.430,7

Dari tabel 3.3 nampak bahwa sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan diproyeksikan tetap mempunyai share paling tinggi yaitu sebesar 28.207,5 milyar rupiah, disusul sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

sebesar 14.294,2 milyar rupiah, sektor Konstruksi sebesar 11.868,6 milyar rupiah, serta sektor Industri Pengolahan sebesar 9.820,2 milyar rupiah.

Tabel 3.4 PDRB ADHK Kabupaten Banyuwangi tahun 2020

Kategori Uraian 2020

Milyar (Rp.) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 15.4098

B Pertambangan dan Penggalian 5.000,2

C Industri Pengolahan 6.764,1

D Pengadaan Listrik dan Gas 30,3

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 36,7

F Konstruksi 8.029,3

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 10.245,4

H Transportasi dan Pergudangan 1.732,6

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.712,4

J Informasi dan Komunikasi 3.371,5

K Jasa Keuangan dan Asuransi 1.057,5

L Real Estate 952,6

M,N Jasa Perusahaan 143,2

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 1.228,4

P Jasa Pendidikan 2.005,5

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 240,7

R,S,T,U Jasa lainnya 814,6

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 58.774,8

Dari tabel diatas nampak bahwa terdapat empat sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap tumbuhnya ekonomi Banyuwangi, yaitu Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 15.409,8 milyar rupiah, Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 10.245,4 milyar rupiah, Sektor Industri Pengolahan sebesar 6.764,1 milyar rupiah, dan Sektor Konstruksi sebesar 8.029,3milyar rupiah.

Tabel 3.5. Distribusi PDRB ADHB Kabupaten Banyuwangi Tahun 2020

Kategori Uraian 2020

% A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 31,54

B Pertambangan dan Penggalian 7,60

C Industri Pengolahan 10,98

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,04

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah

dan Daur Ulang

0,06

F Konstruksi 13,27

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor

15,98

H Transportasi dan Pergudangan 3,19

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2,78

J Informasi dan Komunikasi 4,19

K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,74

L Real Estate 1,46

M,N Jasa Perusahaan 0,23

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib

2,23

P Jasa Pendidikan 3,07

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,36

R,S,T,U Jasa lainnya 1,26

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100.00

Berdasarkan tabel 3.5 juga dapat dilihat bahwa sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan diproyeksikan tetap mempunyai kontribusi yang paling tinggi yaitu sebesar 31,54 persen, disusul sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 15,98 persen, sektor Konstruksi sebesar 11,96 persen, serta sektor Industri Pengolahan sebesar 11,03 persen. Mengingat besarnya kontribusi bidang pertanian pada PDRB,

maka beberapa fokus yang terus diupayakan antara lain: Peningkatan produksi dan produktifitas pertanian diarahkan pada peningkatan kualitas SDM pertanian; Peningkatan kewirausahaan petani; Peningkatan akses terhadap sumber daya produktif; Penyempurnaan kelembagaan usaha petani integrasi kebijakan hulu

on farm dan hilir; Peningkatan keterkaitan on farm dengan sektor pengolah dan

jasa; serta inovasi dan penerapan teknologi pangan dan pertanian.

Jika dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi, sektor-sektor yang tinggi pertumbuhannya yaitu: (1) Kontruksi, (2) Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, dan (3) Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum), sebagaimana ditunjukkan pada tabel 3.2 merupakan sektor-sektor penggerak dalam pariwisata. Pariwisata menjadi episentrum ekonomi atau

tourism centered economy dengan sasaran potensial kelompok Millenial. Untuk

itu pengembangan destinasi, atraksi dan promosi wisata merupakan prioritas untuk mendorong Peningkatan kunjungan wisatawan dan stimulan multiplier Effect ekonomi riel. Pada 30 november 2018, Banyuwangi telah ditetapkan Sebagai geopark nasional. Pada tahun 2020 diharapkan Banyuwangi dapat menjadi unesco global geopark, sebagai Branding internasional wisata banyuwangi, dengan 3 upaya, yaitu pemberdayaan, konservasi, dan edukasi. Upaya ini tetap menjadi prioritas pada APBD 2020.

Ekonomi kreatif akan menjadi pilar baru ekonomi Banyuwangi. Untuk itu harus diantisipasi dengan peningkatan kompetensi SDM kreatif, inovasi dan start

Dokumen terkait