• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan Ekonomi

Dalam dokumen Kajian Ekonomi Regional Jawa Tengah (Halaman 86-89)

Bab 6 Prospek Perekonomian

6.1. Pertumbuhan Ekonomi

Prospek pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan I 2013 diperkirakan masih cukup kuat, khususnya dukungan dari permintaan domestik. Kondisi tersebut didukung oleh terjaganya daya beli masyarakat sejalan dengan adanya kenaikan upah dan tingkat inflasi yang relatif masih terkendali. Kondisi iklim usaha yang kondusif juga akan menjadi faktor pendorong kegiatan investasi. Dari permintaan eksternal, kegiatan ekspor masih dapat tumbuh dengan baik. Salah satu faktor risiko yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi (up side risks) adalah pelaksanaan Pilkada pemilihan Gubernur dan dan Kepala Daerah Kab/Kota. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah diperkirakan akan tumbuh dalam kisaran 6,0% - 6,4% (yoy).

Sumber : BPS dan Bank Indonesia, diolah

Angka triwulan I 2013 merupakan angka proyeksi KPw BI Wil. V

Grafik 6.1. Perkiraan Pertumbuhan Perekonomian Jawa Tengah

Dari sisi penggunaan, konsumsi rumah tangga dan investasi akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah masih akan ditopang oleh konsumsi masyarakat yang diperkirakan tumbuh sebesar 5,3%-5,8% (yoy), seiring dengan ekspektasi terhadap perekonomian ke depan yang cenderung membaik/meningkat. Sesuai dengan hasil Survei Konsumen KPw BI Wilayah V (Grafik 6.1), masyarakat cenderung masih optimis terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan, ekspektasi penghasilan, dan kondisi perekonomian secara umum. Investasi juga diperkirakan tumbuh meningkat sebesar 10,5%-11% (yoy), yang antara lain diindikasikan dengan peningkatan impor barang modal pada akhir tahun 2012. (Grafik 6.2). Selain itu, dari hasil liaison diketahui bahwa beberapa perusahaan akan melakukan investasi pada 2013, dan sebagian merupakan investasi lanjutan di 2012 sebagai langkah antisipasi terhadap ekspektasi peningkatan penjualan.

6,1 6,5 6,0 - 6,4 5,0 5,2 5,4 5,6 5,8 6,0 6,2 6,4 6,6 6,8 44 46 48 50 52 54 56 I II III IV I II III IV Ip 2011 2012 2013 % yoy Triliun Rp Nominal PDRB Growth (% yoy)

Sumber: Survei Konsumen, Bank Indonesia

Grafik 6.2 Ekspektasi Konsumen Sumber: DSM, Bank IndonesiaGrafik 6.3 Perkembangan Impor Non Migas Barang Modal Jawa Tengah

Selanjutnya, optimisme eksportir mengindikasikan kinerja ekspor Jawa Tengah yang masih cukup baik. Hasil liaison KPw BI Wilayah V para contact liaison untuk pasar ekspor maupun pasar domestik masih optimis terhadap peningkatan kegiatan usaha pada 2013. Namun, kondisi ekonomi global yang belum pulih diperkirakan masih akan memengaruhi ekspor Jawa Tengah. Beberapa produk utama ekspor Jawa Tengah seperti tekstil dan produk tekstil (TPT) dan furniture masih akan menghadapi periode yang cukup berat. Kondisi tersebut diperkirakan menyebabkan ekspor pada triwulan I 2013 sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Namun, berbagai upaya dilakukan oleh para pengusaha untuk mendorong ekspor. Khusus untuk industri furniture, pelaku usaha di Jawa Tengah optimis penjualan ekspor di 2013 akan membaik, minimal stabil dibandingkan penjualan tahun sebelumnya. Demikian pula untuk prospek pasar dalam negeri di 2013 diekspektasikan meningkat, yang didorong oleh peningkatan proyek pemerintah, peningkatan usaha pemasaran, pembukaan kantor cabang/outlet; dan peningkatan daya beli masyarakat domestik. Khusus untuk pelaku usaha mebel/furniture di Jawa Tengah, optimisme terhadap pasar domestik didorong oleh beberapa hal sebagai berikut: (1) pengalihan pasar ekspor dari Amerika dan Eropa akibat lesunya permintaan sebagai dampak krisis, (2) Semakin bergairahnya permintaan pasar lokal khususnya di wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Indonesia Bagian Timur terkait peningkatan taraf hidup dan daya beli masyarakat di wilayah tersebut serta (3) Perkembangan ekonomi di luar Jawa seperti pembangunan resort, hotel dan apartemen di Bali dan berkembangnya industri pertambangan.

Sementara itu, sesuai polanya konsumsi pemerintah pada triwulan I 2013 diperkirakan tumbuh relatif rendah, dalam kisaran 3,5% - 4,0% (yoy). Pertumbuhan ini menurun jika dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan IV 2012. Pada awal tahun anggaran, diperkirakan pemerintah belum banyak merealisasikan anggarannya.

40 60 80 100 120 140 160 180 IV I II III IV I II III IV 2010 2011 2012 Indeks (%)

Ekspektasi Kondisi Ekonomi Ekspektasi Penghasilan Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 0.0 100.0 200.0 300.0 400.0 500.0 600.0 700.0 IV I II III IV* 2011 2012 % yoy Juta USD

Barang Modal - Juta USD % (yoy)

Tabel 6.1. Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Triwulan I 2013 Menurut Penggunaan (%, yoy)

Sumber: BPS dan Bank Indonesia, diolah

Ket: * Angka sementara; p Angka pertumbuhan triwulan I 2013 merupakan angka proyeksi KPw BI Wil. V

Dari sisi sektoral, kinerja sektor industri pengolahan diperkirakan melambat dan tumbuh pada kisaran 5,3%-5,8% (yoy) akan mempengaruhi kondisi perekonomian di triwulan I 2013. Pada awal tahun, sektor Industri pada umumnya akan mengurangi kegiatannya. Selain itu, permasalahan kenaikan upah yang masih tertunda diperkirakan akan menurunkan kinerja sektor ini. Hal ini terkait dengan kenaikan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) dan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang terjadi di awal tahun dapat mengurangi kinerja produksi sektor industri pengolahan Jawa Tengah. Disamping itu, perlambatan ekspor yang terjadi diperkirakan juga akan berdampak pada utilisasi produksi. Hal ini juga terkonfirmasi dari penurunan Indeks Ekspektasi Kegiatan Dunia Usaha dari 18,16% pada triwulan IV 2012 turun menjadi 10,60% pada triwulan I 2013.

Sumber: SKDU, Bank Indonesia

Grafik 6.4 Ekspektasi dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha

Sektor PHR masih akan tumbuh cukup tinggi sejalan dengan program Visit Jateng dan terus didorongnya kegiatan MICE. Sektor PHR diperkirakan akan tumbuh 8,6%-9,0% (yoy), seiring dengan masih besarnya konsumsi domestik. Hal ini didukung dengan masih optimisnya ekspektasi masyarakat terhadap kondisi perekonomian ke depan serta masih kuatnya

2013

I II III IV I II III IV* IP

Konsumsi Rumah Tangga 6,5 7,1 7,1 5,7 6,6 5,8 4,7 4,5 5,0 5,0 5,3 - 5,8 Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba (4,1) (3,8) 6,9 13,5 2,9 9,5 7,9 6,0 1,7 6,2 4,8 - 5,3 Konsumsi Pemerintah 1,8 7,5 10,9 10,2 7,9 15,2 6,6 0,1 (0,4) 4,7 3,5 - 4,0 PMTB 6,9 10,1 8,4 5,2 7,6 6,8 6,2 9,3 11,0 8,4 10,5 - 11,00 Ekspor (4,8) 10,2 6,7 21,1 7,9 18,5 2,3 10,2 8,3 9,5 6,8 - 7,3 Impor (7,0) 6,8 17,8 23,4 9,7 20,5 4,8 2,8 7,9 8,5 8,6 - 9,1 PDRB 6,1 5,8 5,6 6,6 6,0 6,5 6,6 6,0 6,3 6,3 6,1 - 6,5 2011 2012* Komponen Penggunaan 2011 2012 -20 -10 0 10 20 30 40 I II III IV I II III IV I* 2011 2012 2013 Indeks (%)

Ekspektasi Kegiatan Dunia Usaha Perkembangan Harga Jual Perkembangan Tenaga Kerja

Indonesia. Selain itu, adanya Program Visit Jateng 2013 juga menjadi salah satu pendorong peningkatan kinerja sektor PHR.

Selanjutnya, dukungan dari sektor pertanian diperkirakan masih cukup baik dan akan tumbuh pada kisaran 3,2% - 3,6% (yoy). Produksi padi diperkirakan masih akan baik sejalan dengan masih cukup tingginya perkiraan luas panen dan produktifitas sehingga diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi tersebut dapat mendorong pertumbuhan tahunan sektor pertanian yang lebih besar. Selain itu, pada triwulan I 2013 akan berlangsung panen raya bagi komoditas padi, sehingga diperkirakan pertumbuhan sektor pertanian akan cukup tinggi.

Sejalan dengan perkiraan pertumbuhan sektor PHR, sektor keuangaan dan jasa diperkirakan akan tumbuh cukup tinggi. Sektor lain yang diperkirakan tetap tumbuh cukup tinggi pada triwulan I 2013 adalah sektor bangunan dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

Tabel 6.2. Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Triwulan I 2013 Menurut Lapangan Usaha (%, yoy)

Sumber: BPS dan Bank Indonesia, diolah

Ket: * Angka sementara; p Angka pertumbuhan triwulan I 2013 merupakan angka proyeksi KPw BI Wil. V

Dalam dokumen Kajian Ekonomi Regional Jawa Tengah (Halaman 86-89)

Dokumen terkait