• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemiskinan

2.4 Pertumbuhan Ekonomi

2.4.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah keadaan ekonomi suatu negara yang menuju keadaan lebih baik dari periode sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi tersebut dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi menurut Budiono (1999) merupakan proses kenaikan kapasitas produksi dalam suatu perekonomian secara berkesinambungan menuju ke arah yang lebih baik yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Produk Domestik Bruto) maupun pendapatan daerah (Produk Domestik Regional Bruto) dalam jangka panjang.

Menurut Mankiw (2007), PDB adalah nilai pasar barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam perekonomian selama kurun waktu tertentu. PDB sering di anggap sebagai ukuran terbaik dari kinerja perekonomian. Tujuan PDB adalah meringkas aktivitas ekonomi dalam nilai uang tunggal selama periode waktu tertentu. Menurut Arsyad (1999) pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Produk Domestik Bruto/ Pendapatan Nasional Bruto tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak.

Jadi, pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan barang dan jasa secara berkesinambungan yang disebabkan oleh faktor-faktor produksi baik dalam jumlah maupun kualitasnya. Faktor- faktor produksi tersebut adalah investasi dalam bentuk modal seperti teknologi dan tenaga kerja yang akan menambah jumlah barang dan jasa.

2.4.2 Faktor- Faktor Pertumbuhan Ekonomi

Yang dimaksud dengan pendapatan nasional yaitu nilai barang dan jasa yang telah diproduksi dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu. Nilai itu dapat dihitung berdasarkan harga berlaku, yaitu harga yang berlaku pada tahun saat Product Domestic Product (PDB) dihitung dan menurut harga tetap yaitu pada harga-harga yang berlaku pada tahun dasar (Sukirno, 2006). Berikut rumus perhitungan pertumbuhan ekonomi:

Keterangan:

Gt = Pertumbuhan ekonomi periode t (triwulan atau tahunan) PDBt = Produk Domestik Bruto periode t (berdasarkan harga konstan) PDBt-1 = Produk Domestik Bruto periode sebelumnya

Ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi menurut Arsyad (2010:270) yaitu

1. Akumulasi modal

Akumulasi modal akan terjadi apabila ada bagian dari pendapatan pada masa sekarang yang ditabung dan kemudian di investasikan untuk dapat memperbesar output pada masa yang akan datang. Pabrik-pabrik, mesin-mesin, dan barang-barang baru akan meningkatkan stok modal sehingga pada gilirannya akan mencapai tingkat output yang lebih besar.

2. Pertumbuhan penduduk

Pertumbuhan penduduk dan hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja secara tradisional dianggap dapat meransang

Gt= (PDBt – PDBt-1)/PDBt-1 x 100%

pertumbuhan ekonomi. Semakin banyak jumlah angkatan kerja berarti semakin banyak pasokan tenaga kerja, dan semakin banyak jumlah penduduk yang akan meningkatkan potensi pasar domestik.

3. Kemajuan teknologi

Menurut para ekonom, kemajuan teknologi merupakan faktor yang paling penting bagi pertumbuhan ekonomi. Mampu menghemat modal dan juga meningkatkan produktifitas dalam menghasilkan barang dan jasa.

4. Sumberdaya intuisi (sistem kelembagaan )

Menurut Rodrik et al (2000), ada empat fungsi intuisi dalam kaitannya untuk mendukung kinerja perekonomian yaitu:

2. Menciptakan pasar (market creating): institusi yang melindungi hak kepemilikan dan memastikan pelaksanaan kontrak.

3. Mengatur pasar (market regulating): institusi yang bertugas mengatasi kegagalan pasar, masalah ekternalitas, skala ekonomi dan ketidaksempurnaan informasi untuk menurunkan biaya transaksi.

4. Menjaga stabilitas (market stabilizing): institusi yang menjaga agar tingkat inflasi rendah, meminimumkan ketidakstabilan makroekonomi, dan mengendalikan krisis keuangan.

5. Melegitimasi pasar (market legitimizing): institusi yang memberikan perlindungan sosial dan asuransi, termasuk mengatur redistribusi dan mengelola konflik.

Ada tiga komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi menurut Todaro (2006), yaitu:

1. Akumulasi modal meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal manusia.

2. Pertumbuhan penduduk yang selanjutnya akan menambah jumlah angkatan kerja

3. Kemajuan teknologi yaitu berupa cara baru atau perbaikan atas cara-cara lama dalam menangani suatu pekerjaan.

2.4.3 Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah nilai keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu periode tertentu. Perhitungan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu metode produksi (nilai tambah), metode pendapatan, dan metode pengeluaran.

1. Metode Produksi (Nilai Tambah)

Pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan nilai tambah (value added) yang diciptakan oleh sektor-sektor produktif selama satu periode. Nilai tambah disini merujuk kepada selisih antara nilai produksi (nilai output) dengan nilai biaya antara (nilai input), yaitu bahan yang terlibat dalam proses produksi. Di Indonesia, sektor-sektor produktif terbagi menjadi 9 sektor, diantaranya adalah: pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan;

pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik, gas dan air minum; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; dan jasa-jasa. Rumus pendapatan dengan pendekatan produksi adalah sebagai berikut:

Keterangan :

Y = pendapatan nasional P1 = harga barang ke-1 Q1 = jenis barang ke-1 Pn = harga barang ke-n Qn = jenis barang ke-n 2. Metode Pendapatan

Menghitung pendapatan nasional dengan metode pendapatan dihitung dengan cara menjumlahkan pendapatan atas faktor-faktor produksi yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa. Semua pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi selama satu periode dijumlahkan untuk menjadi pendapatan nasional. Faktor-faktor produksi tersebut antara lain berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan wiraswasta (entrepreneur), dengan balas jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi tersebut masing-masing berupa sewa, bunga, upah atau gaji, dan laba.

Rumus perhitungan pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Y = pendapatan nasional

r = pendapatan dari upah, gaji, dll.

w = pendapatan bersih dari sewa i = pendapatan dari bunga

p = pendapatan dari laba perusahaan/ usaha perorangan

3. Metode Pengeluaran

Perhitungan pendapatan nasional dengan metode pengeluaran adalah dengan menjumlahkan keseluruhan pengeluaran para pelaku ekonomi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Para pelaku ekonomi tersebut adalah rumah tangga, pemerintah, perusahaan, hingga masyarakat luar negeri.

Jenis pengeluaran dari masing-masing pelaku ekonomi yaitu, pengeluaran Y= r + w + i + p

konsumsi, pengeluaran investasi, pengeluaran pemerintah, dan pengeluaran ekspor serta impor. Rumus pendekatan pengeluaran tersebut adalah:

Keterangan:

C = konsumsi

I = Investasi

G = Pengeluaran pemerintah

(X-M) = ekspor netto

Jika kita ingin mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka kita harus membandingkan pendapatan nasional dari tahun ke tahun. Jika ingin membandingkan pendapatan nasional tersebut harus diperhatikan penyebab perubahan nilai pendapatan nasional yang terjadi dari tahun ke tahun juga. Ada dua faktor penyebab perubahan nilai pendapatan nasional, yaitu perubahan tingkat kegiatan ekonomi dan perubahan tingkat harga. Menurut acuan tingkat harga, pendapatan nasional dibagi dua kelompok yaitu pendapatan nasional nominal (menurut tingkat harga berlaku) dan pendapatan nasional riil( menurut tingkat harga konstan).

2.4.4 Teori Pertumbuhan Ekonomi

Dokumen terkait