• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Dalam dokumen BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH (Halaman 47-53)

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

2.2.1.1 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kondisi perekonomian daerah secara makro di Kabupaten Bengkulu Utara dari Tahun 2005 hingga Tahun 2009 menunjukkan adanya tingkat pertumbuhan yang berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2005, PDRB berdasarkan harga konstan Tahun 2000 adalah sebesar Rp. 909.210.950.000,-. Pada Tahun 2006 meningkat dari Tahun 2005 menjadi Rp. 966.925.270.000,-. Perubahan nilai PDRB ini menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bengkulu Utara sebesar 6,35%. Pada Tahun 2007 nilai PDRB mengalami pertumbuhan menjadi Rp. 1.038.371.400.000,- sehingga laju pertumbuhannya menjadi sebesar 7,39%.

Pada Tahun 2008 secara absolute, PDRB Kabupaten Bengkulu Utara

mengalami penurunan dibandingkan pada Tahun 2007, yaitu sebesar Rp. 731.196.550,- atau mengalami pertumbuhan negatif sebesar 29,58%. Hal ini

disebabkan terjadinya pemekaran wilayah Kabupaten Bengkulu Utara yang semula terdiri dari 18 kecamatan menjadi 12 kecamatan. Pada Tahun 2009, PDRB

Kabupaten Bengkulu Utara berdasarkan harga konstan Tahun 2000 sebesar Rp.766.582.590,-. Sehingga dibandingkan Tahun 2008, maka Kabupaten Bengkulu

Utara mengalami pertumbuhan sebesar 4,84%. Pada Tahun 2010, PDRB Kabupaten Bengkulu Utara kembali mengalami pertumbuhan positif, PDRB naik menjadi Rp. 808.976.578,- atau mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,53%. Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi rata-rata dari Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2010 sebesar 5,55% (dengan menghilangkan perhitungan variabel tahun yang dapat merusak model pertumbuhan yaitu tahun 2008). PDRB atas dasar harga konstan untuk Kabupaten Bengkulu Utara dari Tahun 2005 hingga Tahun 2010 ditampilkan

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH II-48 DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2011-2016

pada Tabel 2.21 dan grafik pertumbuhan ekonomi sebagaimana pada Gambar 2.17 sebagai berikut.

Tabel 2.21.

PDRB Kabupaten Bengkulu Utara Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Periode Tahun 2005-2010

No SEKTOR

TAHUN

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Ribu Rupiah Ribu Rupiah Ribu Rupiah Ribu Rupiah Ribu Rupiah Ribu Rupiah

1 Pertanian 330.994.470 350.268.000 371.182.000 265.914.050 283.197.830 294.905.870

2 Pertambangan dan Penggalian

127.129.110 136.418.000 160.572.400 92.656.130 94.266.830 98.407.320

3 Industri Pengolahan 48.797.370 51.176.020 53.989.000 35.967.300 36.875.320 39.095.430 4 Listrik, Gas dan Air

Bersih 2.253.310 2.380.000 2.504.000 2.096.540 2.245.990 2.362.280 5 Bangunan 31.807.980 33.271.000 35.450.000 24.934.560 27.168.820 29.132.158 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 116.562.610 126.865.630 135.207.000 91.209.190 93.147.560 97.981.210 7 Pengangkutan dan Komunikasi 61.868.020 65.350.660 68.855.000 49.364.420 50.480.570 51.492.070 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

36.802.370 38.592.000 40.757.000 27.878.110 29.508.460 33.129.660

9 Jasa-jasa 152.995.710 162.603.960 169.855.000 141.176.250 149.691.210 162.470.580

PDRB ADHK : 909.210.950 966.925.270 1.038.371.400 731.196.550 766.582.590 808.976.578

Sumber : BPS Kabupaten Bengkulu Utara, 2005-2010.

Gambar 2.17.

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2005-2010

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH II-49 DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2011-2016

Dari Gambar 2.17 terlihat bahwa dalam periode Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2006 Kabupaten Bengkulu Utara mengalami kanaikan tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai 6,35%. Namun periode setelah Tahun 2006 terjadi kecenderungan penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bengkulu Utara hingga pada Tahun 2008. Kecenderungan penurunan pertumbuhan ini merupakan akumulasi dari penurunan pertumbuhan berbagai sektor/sub sektor serta terjadinya multiplier effect. Adanya penurunan pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian sebagai sektor primer maka akan berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap sektor-sektor sekunder seperti sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa-jasa, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Penurunan kontribusi PDRB pada sektor pertambangan dan penggalian diakibatkan oleh adanya tingkat kejenuhan investasi pada sektor dan disebabkan oleh akibat terjadinya perubahan harga dasar minyak dunia yang mengakibatkan terganggunya sistem perekonomian di Indonesia, yang secara tidak langsung juga berpengaruh pada struktur perekonomian yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara. Pada Tahun 2008 terjadi pertumbuhan negatif di Kabupaten Bengkulu Utara yang mencapai angka 29,58%, hal tersebut disebabkan oleh terjadinya pemekaran wilayah, sehingga sistem prekonomian di Kabupaten Bengkulu Utara harus mengalami penyesuaian kontribusi sektor dan subsektor dengan metode perhitungan nilai tambah dengan pendekatan wilayah yang sudah dimekarkan. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama dimana pada Tahun 2009 pertumbuhan ekonomi kembali mengalami pertumbuhan hingga mencapai 4,84% dan kembali meningkat signifikan pada Tahun 2010 mengalami pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 5,53%.

Sektor pertanian mampu bertahan pada tingkat pertumbuhan yang relatif stabil disebabkan oleh sektor primer didominasi lebih dari 70% penduduk Kabupaten Bengkulu Utara bermatapencaharian sebagai petani, sehingga tidak begitu dipengaruhi oleh permasalahan krisis ekonomi eksternal wilayah. Pada sektor pertanian pertumbuhannya pada Tahun 2006 sebesar 5,82%, meningkat pada Tahun 2007 menjadi 5,97% dan pada Tahun 2008 mengalami pertumbuhan negatif hingga menjadi 28,36%, Pada Tahun 2010 pertumbuhan sektor pertanian kembali menunjukan kontribusi dengan pertumbuhan positif sebesar 4,13%. Dengan tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi serta besarnya kontribusi dari sektor pertanian terhadap perekonomian di Kabupaten Bengkulu Utara yaitu rata-rata 36,36%, maka sektor ini merupakan buffer dalam menahan laju penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bengkulu Utara. Peningkatan pertumbuhan yang signifikan pada sektor pertanian tersebut terutama terjadi pada sub sektor tanaman bahan makanan dan sub sektor perkebunan.

Dilihat dari kontribusi per sektor, maka sampai saat ini sektor pertanian tetap memiliki kontribusi yang paling besar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bengkulu Utara, yaitu dari Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2010 untuk ADHB rata-rata sebesar 37,33% dan untuk ADHK rata-rata-rata-rata sebesar 36,36%, disusul sektor jasa-jasa ADHB sebesar 17,15% dan 18,15% untuk ADHK serta urutan ketiga adalah sektor pertambangan dan penggalian ADHB sebesar 13,40% dan 13,45% untuk ADHK. Selain itu sektor perdagangan, hotel dan restoran juga memiliki peran yang penting dalam perekonomian Kabupaten Bengkulu Utara yaitu rata-rata sebesar 12,60% untuk ADHB dan 12,62% untuk ADHK.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH II-50 DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2011-2016

Sedangkan apabila dilihat pertumbuhan kontribusinya, maka antara Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2010 sektor yang memiliki pertumbuhan kontribusi yang tertinggi ADHB adalah sektor jasa-jasa dan sektor pertanian. Sedangkan untuk ADHK pertumbuhan kontribusi tertinggi pada sektor jasa-jasa dan kemudian disusul oleh sektor pertanian. Secara rinci kontribusi sektor dalam PDRB baik berdasarkan harga konstan maupun harga berlaku, disajikan pada Tabel 2.22, Tabel 2.23 dan Tabel 2.24 sebagai berikut.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH II-51 DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2011-2016

Tabel 2.22.

Nilai PDRB dan Kontribusi Sektor Dalam PDRB Tahun 2005-2010 Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Kabupaten Bengkulu Utara

No SEKTOR TAHUN

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Ribu Rupiah Kontribusi Ribu Rupiah Kontribusi Ribu Rupiah Kontribusi Ribu Rupiah Kontribusi Ribu Rupiah Kontribusi Ribu Rupiah Kontribusi

1 Pertanian 330.994.470 36,40% 350.268.000 36,22% 371.182.000 35,75% 265.914.050 36,37% 283.197.830 36,94% 294.905.870 36,45% 2 Pertambangan dan Penggalian 127.129.110 13,98% 136.418.000 14,11% 160.572.400 15,46% 92.656.130 12,67% 94.266.830 12,30% 98.407.320 12,16% 3 Industri Pengolahan 48.797.370 5,37% 51.176.020 5,29% 53.989.000 5,20% 35.967.300 4,92% 36.875.320 4,81% 39.095.430 4,83%

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 2.253.310 0,25% 2.380.000 0,25% 2.504.000 0,24% 2.096.540 0,29% 2.245.990 0,29% 2.362.280 0,29% 5 Bangunan 31.807.980 3,50% 33.271.000 3,44% 35.450.000 3,41% 24.934.560 3,41% 27.168.820 3,54% 29.132.158 3,60% 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 116.562.610 12,82% 126.865.630 13,12% 135.207.000 13,02% 91.209.190 12,47% 93.147.560 12,15% 97.981.210 12,11% 7 Pengangkutan dan Komunikasi 61.868.020 6,80% 65.350.660 6,76% 68.855.000 6,63% 49.364.420 6,75% 50.480.570 6,59% 51.492.070 6,37% 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 36.802.370 4,05% 38.592.000 3,99% 40.757.000 3,93% 27.878.110 3,81% 29.508.460 3,85% 33.129.660 4,10% 9 Jasa-jasa 152.995.710 16,83% 162.603.960 16,82% 169.855.000 16,36% 141.176.250 19,31% 149.691.210 19,53% 162.470.580 20,08% PDRB ADHK : 909.210.950 - 966.925.270 - 1.038.371.400 - 731.196.550 - 766.582.590 - 808.976.578 -

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH II-52 DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2011-2016

Tabel 2.23.

Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2010 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Kabupaten Bengkulu Utara

No SEKTOR TAHUN

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk

1 Pertanian 37,18% 36,40% 36,91% 36,22% 36,20% 35,75% 37,89% 36,37% 37,12% 36,94% 38,66% 36,45%

2 Pertambangan dan Penggalian 14,08% 13,98% 14,30% 14,11% 15,55% 15,46% 12,37% 12,67% 12,25% 12,30% 11,81% 12,16%

3 Industri Pengolahan 5,38% 5,37% 5,35% 5,29% 5,23% 5,20% 4,96% 4,92% 4,88% 4,81% 4,72% 4,83%

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,27% 0,25% 0,27% 0,25% 0,25% 0,24% 0,28% 0,29% 0,28% 0,29% 0,27% 0,29%

5 Bangunan 3,66% 3,50% 3,60% 3,44% 3,61% 3,41% 3,58% 3,41% 3,77% 3,54% 3,36% 3,60%

6 Perdag., Hotel dan Restoran 12,59% 12,82% 12,82% 13,12% 12,66% 13,02% 12,30% 12,47% 12,73% 12,15% 12,50% 12,11%

7 Pengangkutan dan Komunikasi

7,21% 6,80% 7,11% 6,76% 6,71% 6,63% 6,44% 6,75% 6,28% 6,59% 5,75% 6,37%

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

4,08% 4,05% 4,01% 3,99% 3,91% 3,93% 3,91% 3,81% 3,97% 3,85% 4,04% 4,10%

9 Jasa-jasa 15,54% 16,83% 15,64% 16,82% 15,88% 16,36% 18,27% 19,31% 18,70% 19,53% 18,9% 20,08%

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH II-53 DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2011-2016

Tabel 2.24.

Pertumbuhan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2010 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Kabupaten Bengkulu Utara

No SEKTOR PERTUMBUHAN

Hb Hk

1 Pertanian 3,98% 0,14%

2 Pertambangan dan Penggalian -16,14% -13,00%

3 Industri Pengolahan -12,21% -9,96%

4 Listrik, Gas dan Air Bersih -1,82% 17,83%

5 Bangunan -8,26% 2,94%

6 Perdag, Hotel dan Restoran -0,74% -5,53%

7 Pengangkutan dan Komunikasi -20,36% -6,46%

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

-0,88% 1,17%

9 Jasa-jasa 21,59% 19,35%

Sumber : BPS Kabupaten Bengkulu Utara (Data Diolah).

Dalam dokumen BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH (Halaman 47-53)

Dokumen terkait