• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN TANAMAN Tinjauan Pustaka

Dalam dokumen Hijauan Makanan Ternak Nabati Bahan (Halaman 75-94)

BAB III IDENTIFIKASI BIJI

PERTUMBUHAN TANAMAN Tinjauan Pustaka

Petumbuhan tanaman

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat

irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan (Kimball, 1996).

Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi. Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman. Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih (Champbell, 2002).

Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer terjadi sebagai hasil pembelahan sel jaringan meristem primer. Pertumbuhan primer diakibatkan oleh aktivitas meristem apikal yang terdapat pada ujung akar dan pucuk tunas, menghasilkan sel–sel bagi tumbuhan untuk tumbuh memanjang (Champbell, 2002). Pada ujung akar, batang dan daun terdapat sel-sel meristem yang dapat berdeferensisasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus (Kimball, 1996). Pertumbuhan primer terdiri dari tiga system jaringan yaitu jaringan dermal, jaringan pembuluh, dan jaringan dasar. Pertumbuhan primer akan mendorong akar untuk menembus tanah. Pada ujung akar terdapat tiga zona yaitu zona pembelahan sel, zona pemanjangan dan zona pematangan (Champbell, 2003).

Aktivitas kambium mengakibatkan pertumbuhan sekunder yaitu besar batang dan akar tanaman. Pertumbuhan sekunder yaitu adanya aktivitas penebalan secara progersif. Pertumbuhan sekunder diakibatkan aktivitas meristem lateral, silinder-silinder yang terbentuk dari sel-sel yang membelah ke samping di sepanjang tunas dan pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk xylem dan ke arah luar membentuk floem

(Champbell, 2002). Bermacam ragam bentuk yang dihasilkan dari proses pertumbuhan dan perkembangan, yang pertama adalah pembelahan sel, pembesaran dan periklinan (Salisbury dan Cleon, 2002).

Rumput dan legume tipe perennial mempunyai potensi pertumbuhan dan produksi hasil sepanjang tahun. Perkembangan mereka dipengaruhi oleh suplai energi (cahaya), konsentrasi CO2, ketersediaan nutrient dan air, dan suhu lingkungan. Cahaya merupakan faktor primer yang mempengaruhi potensi pertumbuhan melalui kaitannya dengan fotosintesis. Input energy matahari dapat dibatasi oleh suhu yang rendah, stress air, kurangnya nutrien tanah dan manajemen penanaman yang tidak tepat. Kondisi-kondisi iklim tidak dapat dirubah. Keterbatasan air dan nutrien tanah dapat diatasi dengan irigasi dan aplikasi pemupukan meskipun hal tersebut tidak ekonomis untuk dilakukan (Soetrisno et al., 2008).

Tanaman rumput. Rumput-rumputan (Gramineae) terdapat dalam semua tipe tempat tumbuh dan pada bermacam-macam keadaan, ada yang berumur panjang (perenial) dan yang berumur pendek (annual). Gramineae ada yang berbentuk rumpun, yaitu membentuk kelompok-kelompok tertutup dan menghasilkan padang rumput dengan penutupan tanah yang tidak lebat, dikarenakan mempunyai sistem akar serabut yang luas dan persaingan yang intensif antara rumput-rumput itu sendiri. Rumput yang merayap biasanya bercabang secara ekstravaginal dan menyebar dengan stolon atau rhizome (Campbell et al. 2002).

Jenis rumput yang tergolong dalam tumbuh-tumbuhan berkeping satu atau monokotil tidak membentuk akar pokok, tetapi membentuk akar serabut yang tumbuh dari pangkal batang pokoknya. Bentuk akar ramping, relatif pendek, tidak bercabang banyak, dan dapat tumbuh dangkal di bawah permukaan tanah dan dapat pula tumbuh cukup dalam (Toha, 2002). Bentuk batang ramping, silindris, atau pipih, maupun bersiku-siku. Batang rumput tidak dapat membesar, tebalnya ditentukan sejak mulai tumbuh hingga akhir pucuknya. Batang rumput dapat memanjang karena

adanya jaringan meristem yang berada diatas setiap ruas. Meristem ini menjamin batang akan terus tumbuh, walaupun pucuknya dipotong. Meristem ini dilindungi oleh pelepah yang melingkari batang (Kamil, 1992).

Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas. Varietas padi akan tumbuh baik pada lingkungan dengan curah hujan terbatas dan merupakan tanaman ideal, apabila pertumbuhan tanaman sesuai dengan ketersediaan air yang memungkinkan tanaman terhindar dari kekeringan pada akhir pertumbuhan. Potensi hasil tinggi pada lingkungan yang cocok serta tanaman tidak terlalu tinggi dan indeks panen tinggi. Toleran terhadap kekeringan dan mampu mempertahankan kehijauan tanaman selama kekeringan (Fukai,1998).

Menurut Wina (1992), daun gramineae tumbuh dari setiap ruas. Bagian-bagiannya ialah pelepah yang melingkari batang ,helai daun, lidah daun, yang berada diatas helai dan pelepah. Helaian daun membentuk lanset, ditengah-tengahnya nampak jelas, ibu tulang daun dan beberapa tulang daun lainnya yang sejajar tumbuhnya. Jaringan meristem yang dapat menjamin kelangsungan pertumbuhan daun terletak pada batas antara helai dan pelepah daun. Daya tumbuh ini berada pada dasar batang daun pokok memungkinkan tumbuhan rumput dapat bertahan terhadap terinjak-injak hewan ataupun gangguan lainnya.

Padi termasuk famili Graminae, subfamili Oryzidae, dan genus Oryza. Terdapat kurang lebih 22 jenis padi-padian (Oryza) di dunia. Jenis Oryza sativa dan Oryza glaberrima adalah jenis yang dibudidayakan, sedangkan sisanya adalah jenis-jenis liar. Oryza sativa adalah jenis yang paling tersebar ke seluruh dunia (Toha, 2002). Tahapan pertumbuhan tanaman padi diawali dengan perkecambahan. Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-perubahan morfologi, fisiologi, dan biokimia.

Budidaya padi gogo dengan sistem tumpang sari biasa dilakukan oleh petani dengan tujuan meningkatkan produktivitas lahan dan

mengurangi risiko kegagalan panen. Pada sistem tanam tersebut padi gogo ditanam bersama-sama dengan tanaman semusim lainnya atau disisipkan di antara tanaman tahunan sebagai tanaman sela. Salah satu kendala pertumbuhan dan produksi padi gogo dalam tumpang sari adalah terjadinya defisit cahaya yang sampai di kanopi padi. Intensitas cahaya rendah mengakibatkan terganggunya laju fotosintesis dan sintesis karbohidrat, dan berakibat menurunnya laju pertumbuhan dan produktivitas tanaman (Vijayalaksmi et al., 1991; Chozin et al., 1999). Menurut Struik dan Deinum (1992), naungan berpengaruh terhadap proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, reduksi nitrat, sintesis protein, produksi hormon, translokasi dan penuaan. Naungan menyebabkan pula perubahan unsur iklim mikro, yaitu; suhu udara, suhu tanah, dan kelembaban relatif, serta mengurangi sirkulasi udara dari luar tajuk tanaman (Wahid, 1994).

Tanaman Legum. Gamal adalah tanaman leguminosa yang dapat tumbuh dengan cepat di daerah kering. Pemberian gamal pada sapi maksimal 40% dan domba 75%. Sebaiknya gamal diberikan bersama-sama dengan pemberian rumput (Wahiduddin, 2008). Daun gamal berbentuk elips (oval), ujung daun lancip dan pangkalnya tumpul (bulat), susunan daun terletak berhadapan seperti daun lamtoro atau turi. Bunga gamal muncul pada musim kemarau dan berbentuk kupu-kupu terkumpul pada ujung batang (Natalia et al., 2009). Kandungan nutrisi hijauan gamal (G. sepium) yaitu kadar protein 25,7%, serat kasar 13,3%, abu 8,4%, dan BETN 4,0% (Hartadi et al., 1993).

Gliricidia maculata atau disebut juga tanaman gamal merupakan salah satu jenis legume penghasil pakan hijauan yang cukup potensial dan dapat dikembangkan di daerah kering karena sistem perakarannya yang cukup kuat, saat ini juga sudah mulai digemari oleh peternak. Tanaman Gliricidia maculata biasanya ditanam secara lorong (alley cropping) dengan tanaman pakan lain (Fukai,1995). Keuntungan yang didapat dari penggunaan tanaman Gliricidia maculata adalah tanaman ini merupakan pemasok Nitrogen. Gliricidia maculata termasuk tanaman yang tidak

menuntut banyak banyak sinar matahari (partial light demander) dan sangat baik untuk dibudidayakan sebagai tanaman lorong dengan tanaman pangan dan pakan ternak. Tanaman Gliricidia maculata ditanam sebagai pagar, sedangkan tanaman pangan atau tanaman pakan ternak ditanam sebagai tanaman lorongnya. Salah satu kelemahannya adalah bahwa tanaman ini tidak tahan terhadap genangan air (Adiati, 1994).

Materi dan Metode Materi

Alat. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cangkul atau sekop, dan polybag,.

Bahan. Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah biji padi gogo (Oryza sativa) dan biji gamal (Gliricidia maculata) masing-masing sebanyak 3 buah, pupuk, medium yang digunakan berupa tanah.

Metode yang digunakan dalam praktikum pertumbuhan adalah, tanah yang akan dibuat sebagai medium tanam dilakukan perlakuan penyianga, pendangiran dan penyulaman terlebih dahulu. Langkah selanjutnya kemudian dimasukkan ke dalam polibag, kemudian setiap polibag ditanam biji legume dan biji graminae sebanyak 3 biji. Diakukan penyiraman setiap pagi dan sore selama masa pemeliharaan yaitu 30 hari. Diamati pertumbuhan yang terjadi.

Hasil dan Pembahasan

Praktikum pertumbuhan tanaman bertujuan untuk mengetahui perkecambahan biji dan mengetahui pertumbuhan biji yang ditanam pada media tanah. Pertumbuhan tanaman yang diamati pada biji legume dan graminae. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan hasilnya sebagai berikut:

Hasil pengamatan hari berkecambah dan keluarnya daun pertama pada biji tanaman sebagai berikut:

Tabel 9. Hari berkecambah dan keluarnya daun

No Biji Hari berkecambah Keluarnya daun 1. 2.

Gamal (Gliricidia maculata) Padi gogo (Oryza sativa)

Hari ke-2 Hari ke-2

Hari ke-7 Hari ke-4 Berdasarkan hasil pengamatan terhadap biji gamal (Gliricidia maculata) dan padi gogo (Oryza sativa) diperoleh bahwa pada biji gamal mulai berkecambah di hari ke 2 dan keluar daun pada hari ke 7. Biji padi gogo mulai berkecambah pada hari ke 3, sedang keluar daun mulai hari ke 4 namun masih menguncup sampai hari ke 6. Hari ketujuh daun pada tanaman padi sudah mulai membuka.

Tanah merupakan media tanam bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman diperoleh dari tanah hasil dari dekomposisi bahan organik yang akan memperbaiki kesuburan fisik, kimia dan biologi tanah. Ketersediaan unsur hara tanah di daerah tropis tidak dapat mencukupi kebutuhan tanaman untuk pertumbuhan dan produksi, sehingga perlu penambahan pupuk sebagai sumber unsur hara. Penggunaan pupuk yang tepat dan efisien akan meningkatkan pertumbuhan dan produksi hijauan pakan. Umumnya tahap pertumbuhan tanaman dibagi dua, yakni fase vegetatif dan fase generative (Sastrosupadi, 2004).

Tinggi tanaman

Hasil pengukuran tinggi tanaman pada biji gamal dan padi gogo sebagai berikut:

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Gamal Padi Gogo

Berdasarkan hasil pengamatan pada grafik diatas diketahui bahwa selama pemeliharaan tanaman semakin hari kedua biji tanaman tersebut mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan yang tampak dapat dilihat dan diukur tinggi kedua tanaman tersebut semakin lama semakin bertambah tinggi. Pertumbuhan tanaman ditunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik (irreversible). Minggu pertama tingi tanaman gamal adalah 6,5 cm dan tanaman padi 7,5 cm. Minggu kedua tinggi tanaman gamal 13,8 cm dan tanaman padi 14,5 cm. Minggu ketiga tinggi tanaman gamal 20,2 cm dan tanaman padi 29,3 cm. Minggu keempat tinggi tanaman gamal 26,8 cm dan tanaman padi 42 cm.

Pertumbuhan dari kedua tanaman tersebut yang lebih cepat tumbuh adalah pertumbuhan pada tanaman padi. Hal ini bisa dilihat dari hasil akhir pengamatan tinggi tanaman pada minggu keempat yaitu padi memiliki tinggi 42 cm sedangkan tinggi tanaman gamal 27 cm. Pertumbuhan tanaman padi lebih cepat karena padi termasuk kedalam jenis tanaman rumput, hal ini dikarenakan jenis tanaman rumput cepat untu beradaptasi dengan lingkungan dibandingan tanaman gamal yang termasuk kedalam jenis tanaman legum.

Hal ini disebabkan karena rumput membentuk rumpun, mempunyai sistem perakaran yang kuat sehingga tahan terhadap injakan dan

renggutan ternak, pertumbuhan kembali sangat cepat setelah perenggutan atau pemotongan, rizomanya merayap dan membentuk tanaman baru yang cepat menyebar bila direnggut ternak sehingga menghambat pertumbuhan legum. padang penggembalaan alam yang ditumbuhi oleh rumput dan legum secara bersama-sama, umumnya pertumbuhan leguminosa akan cepat tertekan atau terhambat karena dipengaruhi oleh naungan rumput yang lebih tinggi (Salisbury, 2002).

Pertumbuhan tanaman terjadi manakala ada sel-sel dan atau jaringan meristem yang masih aktif. Adapun letak pertumbuhan tanaman (letak jaringan meristem) adalah pada ujung suatu organ (meristem apical) (Gardner et al.,1991). Meristem apical biasanya tetap bersifat embrionik dan mampu tumbuh dalam waktu yang tidak terbatas, sehingga disebut juga indeterminate meristem. Misalnya pada ujung batang, ujung akar. Meristem lateral yaitu meristem yang berkaitan dengan pertumbuhan membesar, misalnya pada jaringan kambium, jaringan kambium gabus (fellogen). Meristem intercalar yaitu meristem yang terletak antara daerah-daerah jaringan yang telah terdiferensiasi. Meristem seperti ini kebanyakan terdapat pada familia gramineae. Pola pertumbuhan yang agak berbeda terdapat pada organ-organ tumbuhan lain, misalnya bunga, akar, buah dengan batang dan hanya bersifat embrionik dalam jangka waktu tertentu, sehingga disebut determinate meristem (Abidin,1993).

Pertumbuhan tanaman padi (Oryza sativa) adalah tegak dengan batang padi berlapis-lapis yang dibentuk oleh seludang daun yang memanjang, batang padi mengandung banyak pembuluh darah yang disebabkan karena lingkungan tumbuhnya berair dan berfungsi sebagai jalan air untuk menetes keluar sehingga batang tidak kelebihan air, berakar serabut, batang sangat pendek, struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang, daun sempurna dengan pelepah tegak, daun berbentuk lanset, warna hijau muda hingga hijau tua, berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang (Kamil, 1992).

Fase vegetatif terjadi pada perkembangan akar, daun dan batang baru. Pada fase ini terjadi tiga proses penting yakni pembelahan sel, perpanjangan sel, dan tahap pertama dari diferensiasi sel. Fase berikutnya adalah fase generatif atau fase reproduktif terjadi pada pembentukan dan perkembangan kuncup-kuncup bunga, buah dan biji. Gamal berasal dari wilayah kawasan Pantai Pasifik Amerika Tengah yang bermusim kering. Habitat asli gamal adalah hutan gugur daun tropika, dapat tumbuh mulai dari dataran rendah hingga ketinggian tempat 1.300m dpl, beradaptasi pada beberapa jenis tanah, termasuk jenis tanah yang kurang subur, tahan kering, juga tahan asam. Gamal merupakan tanaman yang cocok untuk tanah asam dan marginal (Nusantara, 2009).

Pertumbuhan batang tanaman padi adalah merumpun, dimana terdapat satu batang tunggal/batang utama yang mempunyai 6 mata atau buku, yaitu buku 1, 3, 5 sebelah kanan dan buku 2, 4, 6 sebelah kiri. Dari tiap-tiap buku ini timbul tunas yang disebut tunas orde pertama. Tinggi tanaman padi berkisar antara 38.4-67.0 cm (Sasmita,2002). Menurut Siregar (1991), untuk tanaman gliricidia, tampak bahwa tanaman lorong rumput menghasilkan tinggi tanaman gliricidia yang paling rendah yaitu 87.03 cm, dan tertinggi oleh lorong jagung jarak tanam renggang yaitu 153.43 cm.

Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung bubung kosong itu bubungnya ditutup oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal batang. Ruas yang kedua, ruas yang ketiga, dan seterusnya adalah lebih panjang daripada ruas yang didahuluinya. Pada buku bagian bawah dari ruas tumbuh daun pelepah yangmembalut ruas sampai buku bagian atas (Buhaira, 2009).

Pertumbuhan batang tanaman padi adalah merumpun, dimana terdapat satu batang tunggal/batang utama yang mempunyai 6 mata atau sukma, yaitu sukma 1, 3, 5 sebelah kanan dan sukma 2, 4, 6 sebelah kiri.

Dari tiap-tiap sukma ini timbul tunas yang disebut tunasorde pertama. Tunas orde pertama tumbuhnya didahului oleh tunas yang tumbuh dari sukma pertama, kemudian diikuti oleh sukma kedua, disusul oleh tunas yang timbul dari sukma ketiga dan seterusnya sampai kepada pembentukan tunas terakhir yang keenam pada batang tunggal.Tunas-tunas yang timbul dari tunggal.Tunas-tunas orde pertama disebu tunggal.Tunas-tunas orde kedua. Biasanya dari tunas orde pertama ini yang menghasilkan tunas-tunas orde kedua ialah tunas-tunas orde pertama yang terbawah sekali pada batang tunggal/ utama. Pembentukan tunas dari orde ketiga pada umunya tidak terjadi, oleh karena tunas-tunas dari orde ketiga tidak mempunyai ruang hidup dalam kesesakan dengan tunas-tunas dari orde pertama dan kedua (Buhaira, 2009).

Jumlah daun

Hasil pengukuran jumlah daun pada biji gamal dan padi gogo sebagai berikut:

Grafik 6. Jumlah daun pada tanaman gamal dan padi gogo

0 5 10 15 20 25 30 35 40 Gamal Padi Gogo

Berdasarkan hasil pengamatan yang dijabarkan pada grafik diatas diketahui bahwa selama pemeliharaan tanaman semakin hari kedua biji tanaman tersebut mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan yang tampak dapat dilhat dan diukur banyaknya daun yang tumbuh pada kedua tanaman tersebut semakin lama semakin bertambah banyak. Secara

kuantitatif jumlah daun pada tanaman gamal pada minggu pertama tidak terdapat daun, pada hari ke-7 baru mulai tumbuh daun, setiap hari bertambahan daun semakin banyak sampai pada pemeliharaan tanaman hari ke 30 terdapat daun gamal sebanyak 34 helain daun. Tanaman padi mulai munculnya daun pada hari ke-4, selanjutnya pada hari ke-9 daun bertambah manjadi 2 daun, hari 15 daun menjadi sebanyak 3, hari ke-24 daunnya sebanyak 4, kemudian hari ke-28 daun bertambah menjadi 5, selanjutnya pada hari ke-30 menjadi 6 dan pada hari terakhir pemeliharaan tanaman daun bertambah menjadi 7.

Berdasarkan penelitian yang telah ada dan disampaikan oleh Sasmita (2006), jumlah anakan atau tunas tanaman padi selama 2 minggu setelah ditanam perhitungan daunnya berjumlah 7 sampai 15. Menurut Siregar (1991), jumlah daun pada tanaman gamal tergantung pada sinar matahari yang diterima oleh tanaman, dan umur tanaman gamal tersebut. Semakin tua umur tanaman gamal akan semakin banyak pula daunnya. Dasarnya gamal merupakan tanaman perdu. Berdasarkan hasil perhitungan jumlah daun saat praktikum yang telah dibandingkan dengan literatur disimpulkan jumlah daun tanaman padi dan tanaman gamal sesuai.

Daun gamal menyirip ganjil, biasanya perpasangan sepanjang sekitar 30cm melebar 5-20 cm, helai daun berbentuk ovale atau elips, panjang daun 2-7cm,dan lebar daun 1-3cm. Helai daun, pelepah dan tulang belakang kadang-kadang bergaris-garis merah. Bunga berwarna merah muda ke unguan, sedikit warna putih, biasanya dengan titik kuning pucat menyebar di dasar kelopak. Dasar kelopak bunga bulat dan hampir tegak, dengan ukuran sekitar 20mm, panjang kelopak bunga 15-20mm, dan lebarnya 4-7mm. Polong muda berwarna hijau kemerahan-unguan, berwarna kuning-cokelat setelah masak, dan berwarna kuning coklat muda sampai coklat bila sudah tua. Polong berbentuk pipih hampir bulat, panjang polong 10-18cm, lebarnya 2cm, jumlah biji 4-10 (Winata, et al, 2012).

Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan mempunyai daun yang berbeda-beda, baik bentuk, susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun padi adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun padi adalah :

a) Helaian daun ; terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya memanjang seperti pita. Panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi yang bersangkutan.

b) Pelepah daun (upih) ;merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah daun ini berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak, dan hal ini selalu terjadi.

c) Lidah daun ; lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih. Panjang lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air hujan diantara batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah daun juga mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit (Sastrosupadi, 2004).

Daun yang muncul pada saat terjadi perkecambahan dinamakan coleoptile. Koleopti keluar dari benih yang disebar dan akan memanjang terus sampai permukaan air. koleoptil baru membuka, kemudian diikuti keluarnya daun pertama, daun kedua dan seterusnya hingga mencapai puncak yang disebut daun bendera, sedangkan daun terpanjang biasanya pada daun ketiga. Daun bendera merupakan daun yang lebih pendek daripada daun-daun di bawahnya, namun lebih lebar dari pada daun sebelumnya. Daun bendera ini terletak di bawah malai padi. Daun padi mula-mula berupa tunas yang kemudian berkembang menjadi daun. Daun pertama pada batang keluar bersamaan dengan timbulnya tunas (calon daun) berikutnya. Pertumbuhan daun yang satu dengan daun berikutnya (daun baru) mempunyai selang waktu 7 hari,dan 7 hari berikutnya akan muncul daun baru lainnya (Sastrosupadi, 2004).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor dari dari dalam maupun faktor dari luar. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor intern dan ekstern (Salisbury dan Cleon, 2002). Faktor dari dalam (intern) yaitu faktor yang terdapat pada tanaman itu sendiri berupa hormon – hormon dan faktor dari luar yaitu faktor lingkungan hidup tumbuhan tersebut. Faktor intern meliputi zat dan hormon tumbuh yang berperan penting dalam proses pertumbuhan. Hormon adalah suatu senyawa yang dihasilkan oleh salah satu bagian tubuh dan kemudian diangkut ke bagian tubuh yang lain, dimana hormon tersebut akan memicu respon-respon di dalam sel dan jaringan sasaran. Hormon, berpengaruh dalam proses pembelahan sel dan pemanjangan sel untuk proses pertumbuhan. Secara umum hormon mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuh dengan cara ,mempengaruhi pembelahan, pemanjangan, dan diferensiasi sel. Hormon tumbuhan meliputi auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat, dan etilen (Champbell, 2002). Hormon auksin berfungsi pada pemanjangan dan diferensiasi sel. Hormon sitokinin berfungsi sebagai pertumbuhan, perkembangan dan pembungaan. Hormon giberalin berfungsi pada pertumbuhan, pemanjangan dan perkecambahan. Asam absisat berfungsi untuk stomata. Sedang hormon etilen berfungsi dalam pematangan buah. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yaitu intensitas cahaya, air, nutrisi, suhu atau kelembaban, dan oksigen. Peran nutrisi adalah sebagai penunjang pertumbuhan dan

Dalam dokumen Hijauan Makanan Ternak Nabati Bahan (Halaman 75-94)

Dokumen terkait