• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

B. Saran

Saran yang diajukan oleh peneliti agar penelitian mendatang lebih baik adalah: 1. Bagi penelitian berikutnya, sebaiknya dipilih waktu yang tepat untuk

penelitian sehingga pelaksanaan penelitian bisa maksimal.

2. Bagi peneliti berikutnya, hendaknya mengetahui jadwal kegiatan sekolah seperti kegiatan ulang tahun sekolah dan kegiatan lain selama penelitian, sehingga bisa mengatur waktu untuk penelitian.

3. Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dapat diteliti tentang pengaruh berbagai metode pembelajaran pada pemahaman siswa dan penelitian pada pokok bahasan lain.

DAFTAR PUSTAKA

Amien, Mohammad. (1987). Mengajarkan ilmu pengetahuan alam (IPA) dengan menggunakan metode ‘discovery’ dan ‘inquiry’ (bagian 1). Departemen Pendidikan.

Badjuri, Moh. (1965). Tjahaja (terjemahan). Jakarta : Usaha Penerbit Djaja Sakti. Berg, E. (1991). Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga : Universitas Kristen

Satya Wacana.

Bismoko, J& Supratiknya, A. (2004). Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Bolton, Neil. (1977). Concept formation. Oxford, Great Britain : Pergamon Press. Druxes, Herbert dkk. (1986). Kompendium Didaktik Fisika. Bandung : Remadja

Karya CV.

Foster, Bob. (2006). Eksplorasi Sains FISIKA SMP Jilid 2 untuk Kelas VIII Kurikulum 2004. Jakarta : Erlangga.

Gandasari, Adriana. (2006). Inventarisasi Kesalahan Konsepsi Siswa Tentang Gaya Gesekan. Skripsi JPMIPA USD Yogyakarta.

Humizar & Sarlem. (2005). Dunia Fisika 2 untuk SMP Kelas VIII. Jakarta : Esis. Kanginan, Marthen. (2007). Fisika untuk SMA Kelas X Berdasarkan Standar Isi

2006. Jakarta : Erlangga.

Kartika Budi, Fr. (1991). Konsep dan definisi dalam Fisika dan Implikasinya dalam Proses Belajar Mengajar Fisika. Arena Almamater Okt-Des.

Kartika Budi, Fr. (2002). Silabus Mata Kuliah Rangkaian Listrik.

Sarkim, T. (2004). Diktat Mata Kuliah Metodologi Pembelajaran Fisika.

Sembiring, Suah. (1985). Penuntun Pelajaran Matematika untuk SMA kelas IIA1 &IIA2 (semester 3&4). Bandung : Ganeqa Exact.

Soemartojo, Noeniek. (1989). Matematika SMA Jilid 1 Semester 1&2. Jakarta: Erlangga.

Soemartojo, Noeniek. (1989). Matematika SMA Jilid 2 Semester 3&4. Jakarta : Erlangga.

Suparno, Paul. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

Suparno, Paul. (2007). Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Tjahaja II. Yogyakarta : Hadhy.

Lampiran 1 : Daftar Hadir Siswa

Daftar Hadir Siswa

Kegiatan Pembelajaran Kode Siswa Pretest I II Postest 1 v v v v 2 v v v v 3 v v v v 4 v v v v 5 v v v v 6 v v v v 7 v - - - 8 v - - - 9 v v v v 10 v - v v 11 v v v v 12 v v v v 13 v v v v 14 v v v v 15 v v v v 16 v v v v 17 v v v v 18 v v v v 19 v - v v 20 v v v v 21 v v v v 22 v - v v 23 v v v v 24 v v v v 25 v v v v 26 v v v v 27 v v v v 28 v v v v 29 v v v v 30 v - v v 31 v v v v 32 v v v v 33 v v v v 34 v v v v 35 v v v v

Lampiran 2 : Soal Pretest

PRE-TEST (Waktu : 90 menit)

Petunjuk Pengerjaan Soal :

1. Tuliskanlah Nama, Kelas, dan Nomor presensi pada tempat yang tersedia. 2. Bacalah soal dengan baik dan seksama.

3. Jawablah soal dengan sungguh-sungguh pada tempat yang tersedia menurut jawaban Anda sendiri tanpa menyontek. Setiap item soal harus dijawab.

4. Setiap item soal disediakan angka tingkat keyakinan jawaban (nilai skala CRI). Lingkarilah angka yang tersedia pada nilai skala CRI (tingkat keyakinan jawaban anda) pada setiap item soal.

Ketentuan skala CRI (tingkat keyakinan jawaban anda) sebagai berikut : Skala CRI Keyakinan jawaban benar

O Sepenuhnya menerka

1 Sangat tidak yakin benar 2 Tidak Yakin benar 3 Yakin benar 4 Sangat yakin benar

5. Kumpulkanlah lembar soal dan jawaban Anda.

Nama : Kelas / No : Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan sungguh-sungguh!

1. Teori cahaya menyatakan bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik.

a. Termasuk gelombang transversal atau longitudinalkah gelombang elektromagnetik itu?

……… Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4 b. Gambarkanlah gelombang transversal yang merambat ke kanan!

Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4 c. Gambarkanlah gelombang longitudinal yang merambat ke kanan!

Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4

d. Gambarkanlah gelombang cahaya yang merambat dari matahari di bawah ini!

Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4

2. Berdasarkan teori gelombang, sinar adalah suatu garis khayal yang ditarik dalam arah rambatan gelombang. Gambar di bawah ini menunjukkan matahari sebagai sumber cahaya. Lukiskan gelombang cahaya dan sinar dari cahaya matahari pada gambar di bawah ini menurut pengertian Anda di atas:

Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4 3. Perhatikan beberapa pernyataan di bawah ini!

a. Cahaya merambat lurus. Benar atau salah? Berikan alasan Anda!

……….... ... Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4

b. Cahaya merambat tanpa membawa energi. Benar atau salah? Berikan alasan Anda!

……….... ... Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4

c. Cahaya merambat membawa energi. Benar atau salah? Berikan alasan Anda!

……….... ... Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4

d. Untuk merambat cahaya memerlukan medium. Benar atau salah? Berikan alasan Anda!

……….... ... Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4

e. Untuk merambat cahaya tidak memerlukan medium. Benar atau salah? Berikan alasan Anda!

……….... ... Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4 4. Perhatikan gambar berikut :

Ucup lilin

a. Tinggal pada lilin

b. Merambat dari lilin sampai tengah-tengah antara lilin dengan Ucup c. Merambat dari lilin sampai ke tempat Ucup

d. Merambat dari lilin sampai cahayanya terhalang oleh dinding

Dari keempat pernyataan di atas, manakah pernyataan yang benar? Berikan alasan Anda!

……… ……….. ... Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4

5. Berdasarkan soal nomor 5 di atas, manakah pernyataan yang tepat untuk cahaya dari sebuah lilin yang menyala pada malam hari? Berikan alasan Anda! (gambar dan pernyataan sama dengan soal nomor 5)

……… ……….. ... Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4 6. Perhatikan beberapa pernyataan di bawah ini :

a. Cahaya senter lebih cepat pada siang hari daripada pada malam hari. b. Cahaya senter lebih cepat pada malam hari daripada siang hari. c. Cahaya senter sama cepat pada siang hari dan malam hari. Manakah pernyataan di atas yang benar? Berikan alasan Anda!

……… ……….. ... Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

7. Mengapa benda yang terkena cahaya matahari memiliki bayangan yang serupa dengan bentuk benda aslinya?

……… ……….. Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4

8. Dapatkah kita melihat nyala lilin dengan pipa bengkok, seperti gambar berikut? Jelaskan jawabanmu!

……… ……….. Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4

9. Lukiskan jalannya sinar pada gambar di bawah ini sehingga orang dapat tersebut bisa melihat pohon yang ada di depannya?

mata Pipa bengkok lilin orang pohon matahari

Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

10.Gambar di bawah ini menunjukkan permukaan sebuah bidang : i.

ii.

a. Apakah hukum pemantulan berlaku pada kedua permukaan seperti gambar di atas?

... Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4

b. Kalau tidak, maka permukaan yang mana yang berlaku hukum pemantulan cahaya? Berikan alasan anda!

………. ... Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4 11.Berdasarkan jawaban Anda pada soal nomor 10 di atas, apabila ada sinar-sinar

yang datang pada kedua permukaan yang berbeda seperti terlihat pada gambar di bawah ini, lukiskan sinar-sinar yang memantul dari kedua permukaan!

a.

Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4 b.

Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4 12.Perhatikan gambar di bawah ini :

a 1 2 3 b Keterangan : 1. sinar datang 2. garis normal 3. sinar pantul a. cermin b. bidang yang tegak lurus cermin

Hukum pemantulan cahaya menyatakan bahwa sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. Dari gambar di atas, yang manakah bidang datar yang dimaksudkan dalam hukum tersebut? Berikan penjelasan secara singkat!

……… ……… ……….. Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4

13.Jika ada dua buah senter. Seberkas cahaya dari lampu senter pertama menyinari kertas putih, sedangkan seberkas cahaya dari lampu senter kedua menyinari cermin.

a. Menurut Anda, apakah cahaya dari lampu senter tersebut akan dipantulkan oleh kedua permukaan? Berikan alasan Anda?

……… ……… ………. Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

b. Menurut Anda, apakah bayangan akan terbentuk oleh kedua permukaan? Berikan alasan Anda?

……… ……… ………. Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4 14.Lukiskan bayangan benda pada cermin datar di bawah ini :

Benda

Cermin datar

Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4 15.Lukiskan benda jika diketahui letak bayangan seperti di gambar di bawah ini :

Bayangan Cermin datar

Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4

16.Apabila kamu mengangkat tangan kananmu di depan cermin datar, maka bayangan tangan kirimulah yang terangkat pada cermin. Mengapa demikian?

... ... ... Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4

17.Ketika suatu sinar cahaya menumbuk sebuah cermin datar dengan arah tegak lurus terhadap permukaan cermin, maka berapakah besar sudut pantulnya? ... ... Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4

18.Apakah hukum pemantulan bahwa sudut datang sama dengan sudut pantul berlaku untuk cermin cekung? Berikan alasan Anda!

... ... ... Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4 19.Perhatikan gambar berikut :

f R

Cermin cekung Titik benda

a. Apakah pada cermin cekung seperti gambar di atas terjadi garis normal? ... Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

b. Berdasarkan jawaban Anda, lukiskan sinar pantul dari titik benda tersebut! (Lukisan langsung pada gambar tersebut)

Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4 20.Apakah hukum pemantulan bahwa sudut datang sama dengan sudut pantul

berlaku untuk cermin cembung? Berikan alasan Anda!

... ... ... Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4 21.Perhatikan gambar berikut :

f R

Cermin cembung Titik benda

a. Apakah pada cermin cembung seperti gambar di atas terjadi garis normal?

... Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4 b. Berdasarkan jawaban Anda, lukiskan sinar pantul dari titik benda

tersebut! (Lukisan langsung pada gambar tersebut) Lingkarilah angka skala tingkat keyakinan jawaban anda:

0 1 2 3 4 ---Terima Kasih---

Lampiran 3 : Data Pretest

Data Pretest Tabel 7

Skor, Persentase Skor, dan Kualifikasi Pemahaman Siswa dari Data Pretest. No Kode Siswa Skor Siswa Persentase Skor Siswa Kualifikasi Pemahaman Siswa 1 1 12 36.36 Sangat Kurang 2 2 12 36.36 Sangat Kurang 3 3 15 45.45 Sangat Kurang 4 4 10 30.30 Sangat Kurang 5 5 13 39.39 Sangat Kurang 6 6 12 36.36 Sangat Kurang 7 9 8 24.24 Sangat Kurang 8 11 8 24.24 Sangat Kurang 9 12 15 45.45 Sangat Kurang 10 13 17 51.51 Kurang 11 14 12 36.36 Sangat Kurang 12 15 14 42.42 Sangat Kurang 13 16 11 33.33 Sangat Kurang 14 17 18 54.54 Kurang 15 18 13 39.39 Sangat Kurang 16 20 15 45.45 Sangat Kurang 17 21 14 42.42 Sangat Kurang 18 23 14 42.42 Sangat Kurang 19 24 13 39.39 Sangat Kurang 20 25 8 24.24 Sangat Kurang 21 26 15 45.45 Sangat Kurang 22 27 15 45.45 Sangat Kurang 23 28 16 48.48 Sangat Kurang

No Kode Siswa Skor Siswa Persentase Skor Siswa Kualifikasi Pemahaman Siswa 24 29 16 48.48 Sangat Kurang 25 31 18 54.54 Kurang 26 32 14 42.42 Sangat Kurang 27 33 14 42.42 Sangat Kurang 28 34 15 45.45 Sangat Kurang 29 35 17 51.51 Kurang

Ket : Persentase skor = x100%

maksimal skor

siswa skor

Skor maksimal yang dapat diperoleh siswa pada soal pretes adalah 33. Tabel 8

Skor, dan Persentase Skor Tertinggi, Terendah, dan Rata-rata dari Data Pretest.

Skor Persentase Skor

Tertinggi 18 54.54

Terendah 8 24.24

Rata-rata 13.58 41.16

Tabel 9

Distribusi Kualifikasi Pemahaman Siswa Berdasarkan Data Pretest No Kualifikasi

Pemahaman

Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa (%) 1 Sangat baik - - 2 Baik - - 3 Cukup - - 4 Kurang 4 13.79 5 Sangat Kurang 25 86.20

Tabel 10

Pemahaman Siswa Berdasarkan Skala CRI dari Data Pretest Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa No

Soal PB MIS KP TD PB MIS KP TD

1a 4 2 22 1 13.79 6.89 75.86 3.45 1b 4 1 21 3 13.79 3.44 72.41 10.3 1c 0 4 23 2 0 13.79 79.31 6.9 1d 0 6 22 1 0 20.69 75.86 3.45 2 0 2 26 1 0 6.89 89.66 3.45 3a 14 2 12 1 48.28 6.89 41.38 3.45 3b 16 1 11 1 55.17 3.44 37.93 3.45 3c 16 0 12 1 55.17 0 41.38 3.45 3d 3 6 19 1 10.34 20.69 65.52 3.45 3e 2 9 16 2 6.89 31.03 55.17 6.9 4 0 10 19 0 0 34.48 65.52 0 5 10 5 14 0 34.48 17.24 48.28 0 6 5 5 19 0 17.24 17.24 65.52 0 7 8 5 15 1 27.59 17.24 51.72 3.45 8 10 7 12 0 34.48 24.14 41.38 0 9 3 8 17 1 10.34 27.59 58.62 3.45 10a 5 9 14 1 17.24 31.03 48.28 3.45 10b 1 14 13 1 3.44 48.28 44.83 3.45 11a 2 1 26 0 6.89 3.44 89.65 0 11b 19 1 8 1 65.52 3.44 27.59 3.45 12 1 11 17 0 3.44 37.93 58.62 0 13a 4 8 17 0 13.79 27.59 58.62 0 13b 1 8 19 1 3.44 27.59 65.52 3.45 14 3 6 19 1 10.34 20.69 65.52 3.45 15 4 9 16 0 13.79 31.03 55.17 0

Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa No

Soal PB MIS KP TD PB MIS KP TD

16 5 6 17 1 17.24 20.69 58.62 3.45 17 6 6 17 0 20.69 20.69 58.62 0 18 0 9 20 0 0 31.03 68.97 0 19a 3 3 23 0 10.34 10.34 79.31 0 19b 3 1 23 2 10.34 3.44 79.31 6.9 20 0 2 26 1 0 6.89 89.66 3.45 21a 2 3 24 0 6.89 10.34 82.76 0 21b 2 4 23 0 6.89 13.79 79.31 0 Catatan : PB = Pemahaman Benar MIS = Miskonsepsi KP = Kurang Pemahaman TD = Tidak Diisi Tabel 11

Urutan Jumlah Siswa yang Miskonsepsi Berdasarkan Nomor Soal Pretest No

Soal

Jumlah Siswa yang Miskonsepsi

Persentase Jumlah Siswa yang Miskonsepsi (%) 3c 0 0 1b 1 3.44 3b 1 3.44 11a 1 3.44 11b 1 3.44 19b 1 3.44 1a 2 6.89

No Soal

Jumlah Siswa yang Miskonsepsi

Persentase Jumlah Siswa yang Miskonsepsi (%) 2 2 6.89 3a 2 6.89 20 2 6.89 19a 3 10.34 21a 3 10.34 1c 4 13.79 21b 4 13.79 5 5 17.24 6 5 17.24 7 5 17.24 1d 6 20.68 3d 6 20.68 14 6 20.68 16 6 20.68 17 6 20.68 8 7 24.13 9 8 27.58 13a 8 27.58 13b 8 27.58 15 9 31.03 3e 9 31.03 10a 9 31.03 18 9 31.03 4 10 34.48 12 11 37.93 10b 14 48.27

Tabel 12

Miskonsepsi yang Dimiliki Oleh Setiap Siswa Berdasarkan Soal Pretest No Urut Kode Siswa Jumlah Miskonsepsi

Nomor Soal dimana siswa mengalami miskonsepsi 1 1 4 6, 10b, 16, 18 2 2 2 10a, 13a 3 3 3 3e, 7, 13a 4 4 9 3d, 3e, 4, 9, 10b, 13b, 14, 15, 18 5 5 14 2, 3d, 3e, 6, 7, 9, 12, 13a, 13b, 14, 15, 16, 19a, 21a 6 6 12 3d, 3e, 5, 6, 7, 8, 10a, 10b, 12, 14, 16, 20 7 9 12 1a, 1b, 1d, 3a, 3d, 3e, 4, 7, 9, 13b, 21a, 21b 8

11 14 3a, 3b, 4, 6, 7, 9, 10a, 10b, 11a, 11b, 12, 14, 15, 21b 9 12 5 1d, 8, 12, 13a, 13b 10 13 6 3d, 3e, 4, 12, 13b, 15 11 14 8 3e, 4, 5, 10b, 14, 15, 17, 18 12 15 8 2, 3d, 12, 13a, 13b, 16, 17, 18 13 16 7 3e, 5, 8, 10b, 12, 17, 18 14 17 5 1c, 8, 9, 10b, 13a 15 18 0 - 16 20 4 3a, 5, 10a, 10b

17 21 11 1a, 1d, 4, 6, 9, 10a, 12, 17, 18, 21a, 21b 18 23 5 3a, 4, 8, 10b, 12

19 24 4 4, 10a, 10b, 15

20 25 8 1d, 3a, 3e, 10a, 10b, 13b, 16, 19a 21 26 5 1c, 8, 10b, 13b, 18

22 27 0 -

No Urut Kode Siswa Jumlah Miskonsepsi

Nomor Soal dimana siswa mengalami miskonsepsi 24 29 1 19a 25 31 10 1d, 4, 5, 8, 10b, 12, 13b, 18, 19b, 20 26 32 2 1c, 21b 27 33 0 - 28 34 7 1d, 9, 10a, 13a, 14, 15, 17 29 35 3 4, 15, 18 Tabel 13

Frekuensi Jawaban Benar dan Salah Siswa Berdasarkan Soal Pretest

No Soal Frekuensi Jawaban Benar Persentase Frekuensi Jawaban Benar (%) Frekuensi Jawaban Salah Persentase Frekuensi Jawaban Salah (%) 1a 19 65.52 10 34.48 1b 22 75.86 7 24.13 1c 2 6.89 27 93.10 1d 7 24.14 22 75.86 2 4 13.79 25 86.20 3a 23 79.31 6 20.68 3b 28 96.55 1 3.44 3c 29 100 0 0 3d 12 41.38 17 58.62 3e 11 37.93 18 62.06 4 0 0 29 100 5 16 55.17 13 44.82 6 9 31.03 20 68.96 7 11 37.93 18 62.06

8 16 55.17 13 44.82 9 4 13.79 25 86.20 10a 10 34.48 19 65.51 10b 6 20.69 23 79.31 11a 3 10.34 26 89.65 11b 27 93.1 2 6.89 12 4 13.79 25 86.20 13a 8 27.59 21 72.41 13b 4 13.79 25 86.20 14 10 34.48 19 65.51 15 11 37.93 18 62.06 16 12 41.38 17 58.62 17 12 41.38 17 58.62 18 3 10.34 26 89.65 19a 15 51.72 14 48.27 19b 3 10.34 26 89.65 20 4 13.79 25 86.20 21a 12 41.38 17 58.62 21b 2 6.89 27 93.10

Lampiran 4 : Pokok-Pokok Pertanyaan Wawancara I

Pokok-pokok Pertanyaan Wawancara I

1. Apabila di depan Anda dinyalakan sebuah lilin pada siang hari, bagaimanakah perambatan cahayanya?

2. Apabila lilin tersebut dinyalakan pada malam hari, bagaimanakah perambatan cahayanya?

3. Apakah besarnya ruangan mempengaruhi perambatan cahaya?

4. Jika dibandingkan dengan siang hari, bagaimanakah perambatan cahaya dari senter yang dinyalakan pada malam hari akan merambat? Apakah lebih jauh, lebih dekat, atau sama saja?

5. Pada soal nomor 10, apakah hukum pemantulan cahaya berlaku pada kedua permukaan?

6. Apabila tidak, maka permukaan yang mana yang berlaku hukum pemantulan cahaya?

7. Apakah bayangan akan terbentuk oleh kedua permukaan tersebut? 8. Berilah contoh kedua permukaan seperti dalam soal nomor 10 dalam

kehidupan sehari-hari!

9. Bagaimanakah bunyi hukum pemantulan cahaya?

10.Pada soal nomor 12, manakah bidang datar yang dimaksudkan dalam hokum pemantulan cahaya bahwa sudut datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar?

Lampiran 5 : Hasil Wawancara Setelah Pretest

Hasil Wawancara Setelah Pretes

Berikut ini merupakan hasil wawancara antara peneliti dengan enam partisipan. Dalam penulisan ini simbol A adalah peneliti dan B adalah partisipan.

Siswa Kode 27

A : Apabila di depan Anda dinyalakan lilin pada siang hari, trus bagaimana perambatan cahayanya?

B : Menyebar tapi nggak kelihatan, nggak kelihatan terang soale kan ini panas, cahayanya menyebar trus cahayanya nggak kelihatan soale disini panas dan merata

A : Menyebarnya itu menyebar ke mana? B : Ke segala arah.

A : Ke segala arah? Berarti perambatannya dia ke segala arah. Kalau misalnya dia ada di suatu ruangan, berarti bagaimana perambatannya kalau di ruangan? Seperti soal nomor 4. Itu kan diandaikan suatu ruangan, perambatan cahayanya?

B : Ruangan tertutup apa? A : Ruangan tertutup.

B : Ya memenuhi ruangan itu kalau malam, kalau siang ya hanya di sekitar lilin. A : Kalau, bagaimana?

B : Kalau malam memenuhi seluruh ruangan, tapi kalau siang hanya di sekitar lilin.

A : Berarti kalau siang hari hanya di sekitar lilin, sedangkan kalau malam ke segala arah?

B : Ya.

A : Itu kira-kira karena pengaruh apa? Kok kalau siang dan malam beda.

B : Kalau siang panas, jadi kan cahayanya lebih besar dari matahari. Kalau malam kan gelap.

A : Kalau malam gelap. Kalau misalnya ada lampunya ngaruh nggak? B : Kalau lampunya 5 Watt ya ngaruh mbak.

A : Tetap kelihatan atau tidak? B : Ya,remang-remang.

A : Remang-remang, tapi cahaya lilinnya? B : Di sekitar.

A : Cuma di sekitar lilin? B : Ya.

A : Berarti kalau misalnya siang, siang itu sama dengan malam kalau ada lampunya , perambatan cahayanya?

B : Siang sama malam?

A : Kan tadi bilangnya kalau siang ada sinar matahari, nah kalau malam, malam saya beri lampu tadi katanya

B : Juga di sekitar lilin. A : Berarti sama?

A : Berarti perambatan cahaya itu tergantung intensitas sumber lain? B : Ya.

A : Ya. Trus kalau besarnya ruangan mempengaruhi perambatan cahaya tidak? B : Besarnya, ya bisa

A : Bisa dijelaskan?

B : Kalau siang atau malam?

A : Ya, Dua-duanya boleh. Terserah Kamu.

B : Kalau misale malam ada ruangan ada cahaya sing redup gitu, tergantung letake lampune itu, misale letak lampune di pojok sebelah kanan, trus liline pojok sebelah kiri, cahayane kan, apa, cahaya lampu cuman bisa menerangi ,sing paling terang itu kan yang deket lampu, trus sing pojok nggak. Sama kayak lilin, maksude liline kan gini, ini lampune, nah cahayanya lampunya kan bisa sampai sana tapi kan paling terang sebelah sini. Sininya lilin, lilin juga sama kayak cahaya lampu ini, kalau dekat sini ya terang banget, kalau sampai sana tidak kelihatan.

A : Tidak kelihatan kalau sampai lampu ini? B : Nggak. Ya cuman titik apinya itu.

A : Berarti kan kalau dari jauh, misalnya kamu duduk di bawah balon itu, di bawah lampu itu, berarti lilinnya kelihatan tidak?

B : Kelihatan.

A : Tapi cahayanya cuma di sekitar lilin?

B : Ya, cahaya titik apinya itu tok. Kalau melihatnya dari lampu lho. Ngliate sini, liline kan sini, ini kan ada cahayane jadi kan sini Cuma kelihatan titik api itu sama lilin itu tok, cahaya lilin tidak kelihatan kayake.

A : Cahaya lilin nggak kelihatan? B : Nggak

A : Tadi katanya kelihatan kalau dari situ kita nglihat B : Titik apinya itu lho, yang bentuknya gini.

A : Titik apinya kelihatan kalau dari jauh? B : Ya, tapi cahaya sing, rambatannya itu A : Rambatannya tidak sampai?

B : Ya.

A : Emang yang kamu ketahui tentang rambatan cahaya itu seperti apa? Maksude, rambatan cahaya itu. Kamu mengatakan kalau sampai sana yang paling jauh itu tidak kelihatan, cahaya itu tidak merambat sampai sana. Nah sebenarnya perambatan cahaya itu piye?

B : Itu kan lilin. Lilin kalau dari dekat kan cahayane bisa kelihatan kalau malem, trus semakin jauh, semakin jauh kan semakin apa ya …memudar.

A : Kembali ke pertanyaan tadi, berarti ruangan itu mempengaruhi rambatan cahayanya. Kalau ruangannya semakin gede itu mempengaruhi rambatan cahaya?

B : Ya

A : Kalau ruangannya lebih besar perambatannya seperti apa?

B : Tergantung dari cahayanya itu, kalau cahayane semakin besar, ya bisa nyampe.

B : Cuma lilin, misale ruangane besare seberapa? A : Kayak bioskop gitu.

B : Ya sama to mbak. Sing kelihatan jelas itu yo pas, opo yo, deket apinya itu. A : Yang kelihatan jelas?

B : Ya, tapi kan semakin lama semakin redup, redup, redup A : Tapi rambatannya semakin tidak kelihatan?

B : Ya.

A : Trus kalau malam hari tadi, rambatannya sampai jauh? Kalau di bioskop, rambatannya kelihatan sampai paling ujung?

B : Hanya menerka. A : Ya dibayangkan!

B : Kalau malam hari seperti di lapangan ini,

A : Kalau bioskop itu kan ada tutupnya, kalau lapangan itu kan terbuka. B : Gimana mbak? Diulangi!

A : Kalau diumpamakan aja di bioskop, jangan di lapangan, kalau lapangan itu kan terbuka, kalau di bioskop ada ruang tertutup, kalau malam hari di bioskop gitu, perambatannya? Kelihatan sampai paling ujung belakang gitu? Kalau lilinnya diletakkan di tengah-tengah.

B : Lilin di tengah-tengah bioskop trus ngliate dari pojok belakang? A : Ya, pojok belakang.

B : Rambatane.

A : Sampai mana kira-kira? Kalau kayak nomor 4, hanya tinggal di sekitar lilin, atau merambat sampai tengah-tengah antara lilin dan Ucup, atau merambat dari lilin sampai tempat Ucup, atau merambat sampai terhalang oleh dinding? B : Sampai terhalang dinding.

A : Karena? Atau alasannya

B : Cahaya merambat sesuai tempate, memenuhi ruangan

A : Memenuhi ruangan. Itu syaratnya? Ada syaratnya ga? Dia memenuhi ruangan pada malam hari atau siang hari? Atau?

B : Semuanya sama, Cuma kalau siang kita kan nggak lihat A : Perambatannya nggak sampai?atau?

B : Kalau siang kayake juga sama kayak malam, tapi kita kan cuma nglihat cahaya dari matahari dalam ruangan sudah terang, jadi kalau nglihat cahaya lilin cuma di sekitarnya.

A : Jadi aku boleh mengatakan tidak, kalau misalnya siang itu cahaya hanya di sekitar lilin, sedangkan kalau malam, dia merambat sampai terhalang oleh dinding? Boleh dikatakan seperti itu?

B : (Mengangguk)

A : Berarti pernyataan itu benar? Kalau siang hanya tinggal di sekitar lilin, kalau malam merambat sampai cahayanya terhalang oleh dinding?

B : He’em.

A : Sekarang kalau misalnya dibandingkan dengan siang hari,perambatan cahaya senter yang dinyalakan pada malam hari,apakah lebih jauh, lebih dekat, atau sama saja?

A : Jadi siang hari sama malam hari. Jadi ada satu senter, dia dinyalakan siang hari, yang kedua dinyalakan malam hari. Dia itu perambatannya akan lebih jauh pada malam hari, lebih dekat pada malam hari, atau sama saja? B : Misale senter trus

A : Senter trus?

B : Kita ngarahinnya ke atas apa ke bawah?

A : Kalau misalnya cara mengarahkannya sama, hanya beda siang hari dan malam hari? Bedanya hanya itu.

B : Lebih jauh pada malam hari. A : Lebih jauh pada malam hari? B : (menggangguk)

A : Berarti seperti yang tadi dikatakan ya? B : (menggangguk)

A : Sekarang ke soal nomor 5, eh 10. Buka soal nomor 10 di situ.Nah dalam soal itu ada dua permukaan di situ. Apakah hukum pemantulan berlaku untuk kedua permukaan?

B : Nggak.

A : Tidak berlaku? B : Gimana to soale?

A : Ya sama. Ini kan ada dua permukaan, nah hukum pemantulan itu berlaku untuk dua permukaan ini? Atau salah satu permukaan saja yang berlaku disitu?

B : Sama.

A : Maksudnya dalam kedua bidang, dua permukaan ini berlaku hukum pemantulan?

B : Berlaku. A : Alasannya?

B : Misale yang kedua ini yo mbak, hukum pemantulan ini kan mantule sama? Maksude ki piye yo.

A : Yang sama itu apanya? Tadi menunjuk-nunjuk gini itu apa? B : Misale ini kan sinar datang, sinar datang = sinar pantul. A : Yang sama apanya? Sinarnya atau?

B : Kalau yang kedua ini sinar datang = sinar pantul trus lurus gini. Trus nek sing ini,

A : Yang pertama berlaku tidak?

B : Nggak ding mbak. Cuma sing ini tok. (menunjuk permukaan yang rata) A : Yang permukaan rata. Berarti yang permukaan tidak rata ini tidak berlaku? B : Nggak.

A : Tidak berlaku?

B : (menggangguk tidak yakin) A : Trus. Masih ragu?

B : (menggelengkan kepala )

A : Sekarang kalau soal yang nomor 11 ini. Kemarin kamu menjawab soal nomor 11 ini dengan berdasarkan apa, menggambarkan sinar pantulnya itu? Atau hanya asal? Atau?

B : Kalau sing ini kayake…nek gambarnya ini pakai busur kok mbak. 90 atau 45 ya? Trus nek sing ini, sing ini aku gambare pakai penggaris sing biasanya itu trus ini kan ada arah-arahe.

A : Asal gitu? Atau? B : Ya

A : Tapi ini tidak berlaku hukum pemantulan? Hanya yang permukaan ini? Permukaan yang rata?

B : Ini kan kemarin aku gambare gini to sama to mbak. A : O’ tegak lurus gitu trus?

B : Kalau sing ini, nggak tau wong permukaane nggak datar kok A : Ya trus?

B : Asal mbuat.

A : Apakah, oh berarti menurutmu sudut datang dan sudut pantul itu besarnya B : Sama

A : Ya besarnya sama tapi selalu 90 derajat gitu? Selalu tegak lurus? B : He’em.Kalau sing ini datar.

A : Kalau yang tidak datar asal tapi tidak berlaku hukum pemantulan? B : Sepenuhnya menerka

A : Ya, maksudnya berarti yang kamu terka hanya bidang datar saja yang berlaku hukum pemantulan?

B : Ya.

Dokumen terkait