• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN SENSORI – PERSEPTUAL

Dalam dokumen Asuhan Keperawa tan Bayi Premature (Halaman 46-49)

Dapat dihubungkan dengan : imaturitas sistem neurosensori, perubahan rangsangan lingkungan, efek – efek terapi.

Kemungkinan dibuktikan oleh : perubahan pada respon terhadap rangsangan, apatis, iritabilitas, perubahan tengangan otot, ukuran berubah pada ketajaman sensorium.

Hasil yang diharapkan neonatal akan : berespon dengan tepat pada rangsangan khusus usia. Bebas dari tanda kelebihan sensori. Mendemonstrasikan respon yang diharapkan pada rangsangan visual, bebas dari tanda – tanda retinopati prematuritas (ROP)

TINDAKAN / INTERVENSI Mandiri

1. Berikan perawat primer untuk setiap shift. ( tugas perawat primer per bayi untuk memberikan informasi pada orang tua)

Rasional : meningkatkan kontinuitas perawatan dan mengikuti program perkembangan. Meningkatkan pengenalan perubahan perilaku dan kondisi bayi yang tidak kentara. Adanya seorang perawat yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi membantu untuk menurunkan kejadian informasi dan kesalahan pemahaman orang tua.

2. Sering ganti popok bayi ( khususnya bila bayi mendapat SPAP nasal atau selang endotrakeal) Rasional : memberikan rangsangan kinesthesia. Bayi imatur secara neuromuscular tidak mampu mengubah posisi sendiri atau bergerak dalam isolette.

3. Berikan sentuhan lembut dan perhatian, khususnya pada waktu pemberian maka, kenalkan tekstur (spatel lidah, waslap) bila tepat.

Rasional : memberikan rangsangan taktil, yang berkenaan dengan penambahan berat badan dan khususnya penting bila bayi 40 minggu pascakonsepsi atau lebih.

4. Bicara atau bernyanyi pada bayi, panggil nam, mainkan music lembut dalam ruang perawatan, atau mainan suara orang tua yang direkam tipe.

Rasional : memberikan rangsangan auditorius, permainan, tape suara orang tua dapat meningkatkan pengenalan bayi terhadap mereka.

5. Gendong bayi setinggi wajah, memungkinkan kontak mata. Memberikan linea berwarna, dan mengganti desain atau gambar pada sisi incubator, dan manganjurkan orang tua untuk membuat bentuk dari kertas dan talai yang bergerak segera setelah bayi mencapai usia pasca konsepsi 40 tahun.

Rasional : rangsangan visual paling baik diberikan dengan objek yang ditempatkan pada 7-9 inci dari wajah. Wajah hitam dan putih dan desain checkerboard meningkatkan perhatian visual, bayi menjadi terbiasa pada rangsangan yang tidak berubah. Melibatkan orang tua dalam kreasi rangsangan bayi membantu menjamin bahwa proses berlanjut setelah pulang. 6. Gendong bayi pada posisi ventral

Rasional : merangsang orientasi visual.

7. Kaji bayi terhadap tanda – tanda fisiologis dari kelebihan beban sensori Rasional : rangsangan berlebihan dapt mengakibatkan perubahan fisiologis.

8. Minimalkan rangsangan interaksi social selain dari yang secara langsung berhubungan dengan pemberian makan bila bayi menunjukkan tanda – tanda kelebihan beban sensori. Kurangi rangsangan sebelum pemberian makan.

Rasional : rangsangan berlebihan dapat mengganggu pemberian makanan, sehingga rangsangan yang diperlukan harus doberikan antara pemberian makan. Rangsangan berlebihan sebelum pemberian makan dapat mempengaruhi penghisapan dan motilitas GI secara negative dan dapat menyebabkan muntah.

9. Rencanakan aktivitas untuk memungkinkan periode tidur. Cegah perubahan posisi tiba – tiba atau kebisingan, dan menurunkan sinar secara intermiten dengan menutup incubator dengan handuk atau dengan menurunkan lampu ruangan.

Rasional : membantu melindungi bayi dari rangsangan berlebihan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan keadaan fisiologis secara negative; meningkatkan rasa terhadaap siklus siang – malam pada bayi.

10. Buka penutup mata secara berkala bila bayi menerima fototerapi.

Rasional : tameng pelindung mata diperlukan pada fototerapi yang dengan berat menurunkan kesempatan rangsangan visual.

11. Kaji respon bayi terhadap rangsangan. Buat pola individual dari intervensi yang berdasarkan pada usia perkembangan dan kebutuhan bayi.

Rasional : masing – masing bayi berespon secara unik pada pola intervensi berdasarkan pada kebutuhan individual.

12. Timbang berat badab bayinsetiap hari. Perhatikan frekuansi pemberian makan dan masukan serta frekuensi defekasi.

Rasional : rangsangan vagal yang dihasilakan oleh rangsangan taktil dan kinestasis yang tepat menaikkan penambahan berat badan, meningkatkan persiktaktil dan pengeluaran produk sisa, menurunkan retensi lambung, dan meningkatkan aktivitas pemberian makan.

13. Ukur lingkar kepala.

Rasional : korteks serebral dianggap meningkat pada berat badab dalam berespon terhadap rangsangan pada lingkungan, dan peningkatan ini, yang berlanjut pada periode pascanatal lanjut, dapat meningkatkan perkembangan kognitif dan intelektual.

14. Perhatikan faktor – faktor fisiko berat badan lahir, kondisi yang menyrtai, dan terapi yang berhubungan

Rasional : retinopati prematuria tidak lagi diyakini merupakan akibat tersendiri dari terapi oksigen tingkat lama. Imaturitas, adanya beberapa anomaly congenital, dan berbagai terapi membuat bayi beresiko.

15. Berikan informasi pada orangtua mengenai kondisi, prognosis, dan kebutuhan /respon individu bayi.

Rasional : menurunkan ansietas berkenanan dengan ketidaktahuan, meningkatkan koping dan kemempuan pemecahan masalah. Menyadari bahwa bayi yang mengalami kerusakan visual mungkin tidak mengenal atau menunjukkan perasaan dengan perubahan ekspresi wajah mendorong orang tua untuk mengamati bahasa tubuh yang menunjukkan ekspresi diri yang dengan cara demikian menguatkan ikatan kedekatan.

16. Berikan peningkatan penggunaan rangsngan auditorius dan taktil.

Rasional : memperttahankan rangsangan dini adekuat dan tepat dapat membatasi masalah kongnitif dan emosional masa datang berhubungan dengan isu – isu lingkungan temasuk kekurangan rangsangan dan respon orang tua terlalu melindungi.

17. Berikan tempat tidur yang tidak rata / air bila diindikasikan

Rasional : bayi praterm yang kurangdari gestasi 34 minggu telah menunjukkan peningkatan ukuran kepala dan diameter bipariental dengan rangsangan bentuk ini.

18. Pantau terapi oksigen dengan ketat,sesuai kadar dan pembatasan durasi dengan tepat Rasional : membantu mencegah atau membatasi perkembangan retinopati prematuria. 19. Periksakan fundus oftalmoskopik indirek

Rasional : menganjurkan untuk senua bayi yang kurang dari gestasi minggu ke 36 atau dibawah 2000g dan menerima terapi oksigen. Biasanya dilakukan antara usia minggu ke 4 dan minggu ke-8 dan diulang sesuai indikasi untuk diagnosis/memantau kemajuan retinopati prematuria dan menentukan kebutuhan terapi.

20. Terapi laser atau krioterapi

Rasional : mungkin bermanfaat dalam membatsi efek – efek merugikan berkanaan dalam tahap akut dari retinopati prematurias dengan obliterasi pembentukan pembuluh baru, penurunan traksi pada retina dan pelepasan selanjutnya.

Dalam dokumen Asuhan Keperawa tan Bayi Premature (Halaman 46-49)