EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2.1.3.9. Perumahan Tidak Layak Huni
Kriteria rumah tidak layak huni adalah rumah tempat tinggal yang memenuhi kriteria indikator sebagai berikut: 1) Jenis lantai bangunan tempat tinggal terluas (60% lebih) terbuat dari tanah/bambu/kayu kualitas rendah, 2) Jenis dinding bangunan tempat tinggal terluas (60% lebih) terbuat dari bambu/kayu kualitas rendah. Berdasarkan data hasil pendataan Masyarakat Miskin Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014, jumlah rumah tidak layak huni sebanyak 21.708 unit, sebagaimana ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:
BAB II
Gambaran Umum Kondisi Daerah 121
Tabel 2.73
Rumah Tidak Layak Huni Menurut Kecamatan Kabupaten Kulon ProgoTahun 2014
No Kecamatan Jumlah KK Miskin
(orang) Jumlah KK Hampir Miskin (orang) Jumlah RTLH Unit % 1. Temon 801 272 1.073 4,94 2. Wates 909 287 1.196 5,51 3. Panjatan 877 539 1.416 6,52 4. Galur 624 141 765 3,52 5. Lendah 1.252 517 1.769 8,15 6. Sentolo 1.999 746 2.745 12,65 7. Pengasih 2.162 704 2.866 13,20 8. Kokap 2.339 1.228 3.567 16,43 9. Girimulyo 1.467 571 2.038 9,39 10. Nanggulan 557 349 906 4,17 11. Samigaluh 1.451 647 2.098 9,66 12. Kalibawang 951 318 1.269 5,85 Jumlah 15.389 6.319 21.708 100,00
Sumber : Bappeda Kab. Kulon Progo Tahun 2014
2.1.3.10. Lingkungan Hidup
Meningkatnya pertumbuhan penduduk suatu wilayah beserta aktivitas kegiatan penduduknya akan berimplikasi pada meningkatnya pertumbuhan produk sampah, baik sampah domestik maupun sampah non domestik. Upaya pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan upaya reduksi sampah di sumber penghasil sampah, yaitu di lingkungan rumah tangga. Salah satu cara melakukan reduksi sampah di lingkungan rumah tangga adalah dengan membentuk kelompok masyarakat pengolah sampah. Kabupaten Kulon Progo terus berupaya mendorong peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah. Berikut adalah kelompok masyarakat di Kabupaten Kulon Progo yang melakukan pengelolaan sampah.
Tabel 2.74
Kelompok Masyarakat Pengolah Sampah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014
No Nama Dusun Desa Kecamatan
1. Ngudi Resik Mejing Banjararum Kalibawang
2. Bumi Arum Lestari Sayangan Banjararum Kalibawang
3. Arum Berseri Kagongan Banjararum Kalibawang
4. Kuncup Asri Kepiton Banjarasri Kalibawang
5. Banjar Lestari Banjaran Banjaroya Kalibawang
6. Uwuh Harjo Ngrajun Banjarharjo Kalibawang
7. Resik Manfaat Tulangan 34/14 Ngargosari Samigaluh
8. Pulung Sari Tegalsari Ngargosari Samigaluh
9. Lestari Pucung Ngargosari Samigaluh
10. Rejeki Nguntu Kuntuk Ngargosari Samigaluh
11. Sumber rejeki Ngaran III Banjarsari Samigaluh
12. Sido Asri Pengos Gerbosari Samigaluh
13. Legowo Dukuh Gerbosari Samigaluh
14. Tinalah Asri Pagutan Purwoharjo Samigaluh
15. Ngudi resik Kalirejo Lor Pagerharjo Samigaluh
16. Sulur Permai Sulur Sidoharjo Samigaluh
17. Pulung Rejeki Pundak Lor Kembang Nanggulan
18. Rizki Mulia Ngrojo Kembang Nanggulan
19. Sekar Sekawan Pundak Tegal Kembang Nanggulan
20. Sapu Jagad Donomulyo Nanggulan
21. Pelopor Kebersihan Cepitan Wijimulyo Nanggulan
22. Tanjung berkah Tanjunggunung Tanjung Harjo Nanggulan
23. Sadidu 29 Wonosidi Lor RW 29 Wates Wates
24. Maju Sehati Wonosidi Lor RW 30,
31
Wates Wates
25. Mawar Mekar Durungan RT 45 RW
21
Wates Wates
26. Flamboyan Sebokarang RT 86
RW 38
Wates Wates
27. Migunani Kedungdowo RW 24 Wates Wates
28. 42 Sehat Gadingan Wates Wates
29. Berkah Kuncen RT 05 RW 03 Bendungan Wates
30. Sehat Sideman Giripeni Wates
31. Teratai Putih Graulan RT 03 RW 02 Giripeni Wates
32. Melati Kembang Margosari Pengasih
33. Skansa SMKN 1 Pengasih Pengasih Pengasih
34. Karya Muda Kepek Pengasih Pengasih
35. Barokah RT 24/11 Sidomulyo Pengasih
36. Gemah Ripah RT 23/11 Sidomulyo Pengasih
BAB II
Gambaran Umum Kondisi Daerah 123
No Nama Dusun Desa Kecamatan
38. Kompak Kutogiri Sidomulyo Pengasih
39. Obika Karangasem Sidomulyo Pengasih
40. Bakung Asri Cemetuk Kedungsari Pengasih
41. Hijau Daun Klegen Sendangsari Pengasih
42. Mugi Makmur Garang Tawangsari Pengasih
43. Ngudi Resik Kopok Kulon Tawangsari Pengasih
44. Uwuh Mulyo Segajih Hargotirto Kokap
45. Berkah Tirto Hargotirto Kokap
46. Sido Mulyo Sambeng Hargorejo Kokap
47. Sarwo Guno Selo timur Hargorejo Kokap
48. Ngudi Rejeki Tegalrejo Hargowilis Kokap
49. Ngudi Makmur Bibis Hargowilis Kokap
50. Giri Uwuh Klepu Hargowilis Kokap
51. Bina Sejahtera Depok XI Depok Panjatan
52. Mekar Mandiri Depok VIII Depok Panjatan
53. Guyub Rukun Depok IV Depok Panjatan
54. Mbangun Lestari Kanoman III Kanoman Panjatan
55. Suka Maju Tayuban I Tayuban Panjatan
56. KPSM Perintis Panjatan I Panjatan Panjatan
57. KPSM Ijo Resik Panjatan III Panjatan Panjatan
58. Migunani Bangeran 35/16 Bumirejo Lendah
59. Mapan Bonosoro 40/18 Bumirejo Lendah
60. Ngugemi Kepek Jatirejo Lendah
61. Resik Geden RT 40 Sidorejo Lendah
62. Uwuh Berkah Tubin RT 36 Sidorejo Lendah
63. KPSM Makmur I Wahyuharjo Lendah
64. Wijaya Kusuma Karangwuluh Kidul Karangwuluh Temon
65. Sekar Mandiri Plumbon Plumbon Temon
66. Asri Lestari Salam 3 Plumbon Temon
67. QT.A Panginan Sindutan Temon
68. Mestiti Nagung Kedundang Temon
69. Melati 2 Kledekan Jangkaran Temon
70. Bunda Mandiri Banyunganti Kidul Kaliagung Sentolo
71. Limbah Mulya Ngrandu Kaliagung Sentolo
72. Harapan Makmur Banyunganti Lor Kaliagung Sentolo
73. Tambah Rejeki Gedangan Sentolo Sentolo
74. Dadi Migunani Gedangan Sentolo Sentolo
75. KSM Asri Sentolo Sentolo Sentolo
76. Berokah Wora-wari Sukoreno Sentolo
77. Rahayu Banggan Sukoreno Sentolo
78. Utama Jonggrangan Jatimulyo Girimulyo
79. Pemuda Jonggrangan RT 95 Jatimulyo Girimulyo
No Nama Dusun Desa Kecamatan
81. Menoreh Sukomoyo Rt 12 Jatimulyo Girimulyo
82. Mekar Asri Sukomoyo Rt 10 Jatimulyo Girimulyo
83. Sekar Arum Kujon Lor Kranggan Galur
84. KSM Sampurna Asih Tobanan Pengasih Galur
85. KSM Melati Beji Wates Wates
86. KSM Asri Mulyo Bendungan Bendungan Wates
87. KSM Asri Sentolo Sentolo Sentolo
88. KPSM Sapu Jagad Kriyanan Wates Wates
89. KPSM Kreatif Mandiri Driyan Wates Wates
90. KPSM Sumber Waras Beji RT 08/04 Wates Wates
91. KPSM Ngudi Makmur Beji, RT 07/04 Wates Wates
92. KPSM Berhias Wetan Pasar Wates Wates
93. KPSM Jembatan Putih Wonosidi Kidul Wates Wates
94. KPSM Beringin Ringinardi Karangsari Pengasih
95. KPSM Menara Jogahan Temon Wetan Temon
96. KPSM Ngrojo Ngrojo Kembang Nanggulan
97. KPSM Perintis Ped. I Panjatan Panjatan Panjatan
98. KPSM Ijo Resik Ped. III Panjatan Panjatan Panjatan
99. KPSM Galuh Asri Jetis Gerbosari Samigaluh
100. KPSM Makmur I Wahyuharjo Lendah
Sumber: KLH Kab. Kulon Progo, 2014
Program dan kegiatan yang terkait dengan penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal bidang lingkungan hidup diwadahi pada Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. Kegiatannya yaitu Pemantauan Kualitas Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan dan Penanganan Kasus Lingkungan Hidup.
Target dan Realisasi Pencapaian Standar Pelayanan Minimal di daerah Kabupaten Kulon Progo mengacu pada Indikator dan nilai Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup secara nasional sebagai berikut :
Tabel 2.75
Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2009-2014
No Jenis Pelayanan Target Realisasi
1. Pelayanan pencegahan pencemaran air 1. Tahun 2009 : 20% 2. Tahun 2010 : 40% 3. Tahun 2011 : 60% 20% 80% 60%
BAB II
Gambaran Umum Kondisi Daerah 125
No Jenis Pelayanan Target Realisasi
4. Tahun 2012 : 80% 5. Tahun 2013 : 100% 6. Tahun 2014 : 100% 80% 100% 100% 2. Pelayanan pencegahan
pencemaran udara dari sumber tidak bergerak 1. Tahun 2009 : 20% 2. Tahun 2010 : 40% 3. Tahun 2011 : 60% 4. Tahun 2012 : 80% 5. Tahun 2013 : 100% 6. Tahun 2014 : 100% 20% 40% 60% 100% 100% 100% 3. Pelayanan informasi status
kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomasssa
1. Tahun 2009 : 20% 2. Tahun 2010 : 40% 3. Tahun 2011 : 60% 4. Tahun 2012 : 80% 5. Tahun 2013 : 100% 6. Tahun 2014 : 100% 20% 70% 100% 100% 100% 100% 4. Pelayanan tindak lanjut
pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup 1. Tahun 2009 : 50% 2. Tahun 2010 : 60% 3. Tahun 2011 : 70 % 4. Tahun 2012 : 80% 5. Tahun 2013 : 90% 6. Tahun 2014 : 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Sumber: KLH Kab. Kulon Progo, 2014
Berdasarkan hasil kajian dan análisis capaian dan penerapan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 telah tercapai target. Hal ini ditunjukkan capaian target pelayanan pencegahan pencemaran air 100% dari target 5 titik lokasi yang ditentukan, pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak 100% dari target 4 titik lokasi yang ditentukan, pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa 100% yaitu seluas 28.396 Ha. serta pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup 100% dari 5 (lima) kasus yang ada di tahun 2014.
Penyediaan RTH merupakan amanat dari UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang dimana disyaratkan luas RTH minimal sebesar 30% dari luas wilayah
kawasan perkotaan yang dibagi menjadi RTH Publik minimal 20% dan RTH Privat minimal 10%. Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau Perkotaan di Kabupaten Kulon Progo juga telah termuat dalam RTRW Kabupaten Kulon Progo.
Kantor Lingkungan Hidup dalam rangka mendukung pemenuhan RTH publik pada tahun anggaran 2014 membangun taman perkotaan dan penanaman pohon. Berikut ini lokasi pembuatan taman perkotaan pada tahun 2014.
Tabel 2.76
Lokasi Taman Perkotaan Kabupaten Kulon Progo Yang Dibangun Tahun 2014
No. Jenis Lokasi Luas (m2)
1. Sempadan Jalan Jl. Sugiman 187,75 m2
2. Sempadan Jalan Desa Sendangsari Kec. Pengasih 195,4 m2
3. Pulau Jalan Desa Tunjungan Kec. Pengasih 387,75 m2
4. Taman Perkantoran Kantor KLH dan Inspektorat Daerah 133,72 m2
Sumber: KLH Kab. Kulon Progo, 2014
2.1.3.11.Perhubungan
Transportasi mendukung perkembangan kota dan wilayah sebagai sarana penghubung maupun titik simpul distribusi. Rencana tata guna lahan kota dan wilayah harus didukung secara langsung oleh rencana pola jaringan jalan yang merupakan rincian tata guna lahan yang direncanakan. Pola jaringan jalan yang baik akan mempengaruhi perkembangan kota dan wilayah yang direncanakan sesuai dengan rencana tata guna lahan. Ini berarti transportasi mendukung penuh perkembangan fisik suatu kota atau wilayah.
Peningkatan sarana prasarana perhubungan dilaksanakan guna memberikan jaminan ketersediaan dan peningkatan kualitas prasarana dan fasilitas perhubungan. Pengelolaan Terminal meliputi 1 (satu) Terminal Induk Wates dan 5 (lima) Sub Terminal, dilakukan dengan mengoptimalkan fasilitas yang ada sebagai upaya untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
BAB II
Gambaran Umum Kondisi Daerah 127
dalam bidang transportasi darat agar tercipta keselamatan, kenyamanan, keamanan dan ketertiban terutama di lingkungan terminal:
Tabel 2.77
Data Terminal dan Sub Terminal Kabupaten Kulon Progo
No Uraian Nama Terminal/ Sub Terminal
Wates Brosot Sentolo Kenteng Jagalan Jangkaran 1. Luas (m2) 7.910 700 1.000 1.664 1.000 1.000 2. Tipe B C C C C C 3. Lokasi Desa/ Kelurahan Kecamatan Wates, Kec. Wates Brosot, Kec.Galur Sentolo, Kec.Sentol o Nanggulan, Kec. Nanggulan Banjaroyo, Kec. Kalibawang Jangkaran, Kec. Temon 4. Status tanah Kas Desa Kas Desa Kas Desa Kas Desa Kas Desa Person 5. Sistim
pemakaian tanah
Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa
6. Tahun
Pembangunan Terminal
1974 1975 2007 1975 2008 2008
7. Fasilitas Utama 1. Ruang tunggu 1. Ruang tunggu 1. Ruang tunggu 1. Ruang tunggu 1. Ruang tunggu 1. Ruang tunggu 2. Pos TPR 2.Pos TPR 2. Pos TPR 2. Pos TPR 2.Pos TPR 2.Pos TPR 3. Kantor 3. Kantor 3. Kantor 3. Kantor 3. Kantor 3. Kantor 4. Parkir 4. Parkir 4. Parkir 4. Parkir 4. Parkir 4. Parkir
5. Menara
8. Kondisi Fasilitas Dasar
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup 9. Fasilitas
Penunjang
1. MCK 1. MCK 1. MCK 1. MCK 1. MCK 1. MCK 2. Kios
(44)
2. Kios (1) 2. Kios (3) 2. Kios (4) 3.
Musholla
3. Musholla
10. Kondisi Fasilitas Penunjang
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Sumber : Dinas Hubkominfo Kab. Kulon Progo, 2014
Pengelolaan perparkiran dimaksudkan untuk menata dan menertibkan parkir utamanya di tepi jalan umum agar tidak mengganggu fungsi utama dari jalan dan lalu lintas tetap aman, nyaman, tertib, dan lancar.
Pengendalian dan pengamanan lalu lintas dilaksanakan guna mengembangkan sarana dan prasarana lalu lintas angkutan jalan dan melaksanakan operasi pengendalian lalu lintas untuk meningkatkan faktor keselamatan, kelancaran dan
pelayanan kepada masyarakat. Program ini didukung oleh pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan berupa APILL, LPJU, rambu lalu lintas, RPPJ, marka jalan, dan guardraill.
Sarana kelengkapan jalan dalam kondisi baik pada tahun 2014 melampaui target dalam pengadaan marka jalan dari target 1.460 m2 terealisasi 1.655 m2 yang dialokasikan di wilayah Kecamatan Wates, Temon dan Pengasih. Rambu lalu lintas sebanyak 154 unit yang dialokasikan di Kecamatan Wates, Girimulyo dan Temon. Pembangunan guardraill sepanjang 208 m di wilayah Kalirejo Kecamatan Kokap. Selain itu juga dilaksanakan pengadaan 17 unit water barrier dan 5 unit cermin tikungan. Pelaksanaan operasional dan pengendalian dilaksanakan sesuai target sebanya 40 kali.
Pembangunan LPJU dilaksanakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat agar tercipta keselamatan dan kenyamanan selaku pengguna jalan khususnya di malam hari. Pada tahun 2014 penambahan LPJU seluruhnya sebanyak 97 titik dari target RPJMD 100 unit dan penambahan 2 lokasi APILL. Alokasi pembangunan LPJU terdiri 45 titik di Kota Wates kemudian pada APBD Perubahan sebanyak 22 titik menuntaskan kekurangan LPJU di Kota Wates dan menerangi Stadion Cangkring. Selain pembangunan LPJU, tahun 2014 juga dilakukan pemasangan tingisasi sebanyak 500 unit melanjutkan kegiatan yang sama tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 mendapat alokasi pembangunan sarana prasarana LLAJ melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika DIY berupa 30 titik LPJU di sekitar Kantor Kepala Desa Kaliagung Sentolo dan pembangunan 2 lokasi APILL di Simpang 4 Tambak, Triharjo, Wates dan Simpang 3 Siluwok, Pengasih.
Tabel 2.78
Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan
No. Jenis Fasilitas Perlengkapan Jalan dan LPJU
Jumlah yang sudah ada pada jalan kabupaten
(Unit)
Jumlah kebutuhan pada jalan kabupaten
(Unit)
a. Fasilitas Perlengkapan Jalan
BAB II
Gambaran Umum Kondisi Daerah 129
No. Jenis Fasilitas Perlengkapan Jalan dan LPJU
Jumlah yang sudah ada pada jalan kabupaten
(Unit)
Jumlah kebutuhan pada jalan kabupaten
(Unit)
- Marka (m²) 34.223 368.822
- Guardraill (m) 1.379 24.579
b. LPJU 1.711 19.153
Sumber : Dinas Hubkominfo Kab. Kulon Progo, 2014
Operasional dan pengendalian lalu lintas dilakukan melalui pemantauan lalu lintas, penertiban dan pengawasan lalu lintas dan penegakan hukum bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pada tahun ini juga telah dilaksanakan pengadaan 1 unit timbangan portable untuk mengefektifkan pengendalian angkutan barang dengan sasaran kelebihan tonase/overload.
Peningkatan pelayanan angkutan dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan angkutan dengan aksesibilitas tinggi, terpadu, tertib, teratur, lancar dan cepat, selamat, aman, mudah, nyaman. Namun halnya operasional angkutan umum saat ini dalam kondisi lesu karena para penggunanya beralih menggunakan kendaraan pribadi terutama sepeda motor, hal inilah yang menyebabkan panjang jalan yang terlayani oleh angkutan umum cenderung tetap. Pembinaaan terus dilakukan kepada pengusaha angkutan sebagai operator bekerja sama dengan ORGANDA agar pelayanan angkutan umum dapat ditingkatkan.
Dalam peningkatan pelayanan angkutan yang dimaksudkan untuk meningkatkan keselamatan, kelancaran, dan ketertiban pada masa-masa Lebaran, Natal dan Tahun Baru dilakukan pengendalian dan pengawasan serta koordinasi dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika DIY, Kepolisian, dan Satpol PP. Dalam rangka memberikan jaminan kelaikan jalan pada kendaraan angkutan barang maupun orang dilakukan pelayanan pengujian kendaraan bermotor.
Tabel 2.79
Data Perkembangan Angkutan Umum Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012-2014
No Uraian Jumlah Kendaraan Tahun Satuan
2012 2013 2014
1. Mobil Penumpang (Angkudes dan Taksi) Umum
51 59 49 unit
2. Mobil Penumpang (Angkudes dan Taksi) Bukan Umum
0 12 12 unit
3. Bus Umum 211 197 191 unit
4. Bus Bukan Umum 32 42 45 unit
5. Mobil Barang (Truck, Pick up, Tractor Head) Umum
222 291 411 unit
6. Mobil Barang (Truck, Pick up, Tractor Head) Bukan Umum
2.315 2.426 2.478 unit
7. Kendaraan Khusus (Ambulance dan Tangki) Umum
0 0 0 unit
8. Kendaraan Khusus (Ambulance dan Tangki) Bukan Umum
15 0 0 unit
9. Kereta Gandeng 0 0 0 unit
10. Kereta Tempelan 0 0 0 unit
Jumlah 2.846 3.027 3.186 unit
Sumber : Dinas Hubkominfo Kab. Kulon Progo, 2014
Penyelenggaraan urusan perhubungan di Kabupaten Kulon Progo terutama transportasi darat dalam rangka meningkatkan keselamatan, keamanan, ketertiban, kelancaran dan kenyamanan berlalu lintas. Sebagai salah satu bidang pelayanan dasar, Pemerintah telah menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Perhubungan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 2 Tahun 2013. Capaian SPM bidang Perhubungan Tahun 2014 sebagaimana Tabel berikut ini:
Tabel 2.80
Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Urusan Perhubungan Tahun 2014
Jenis Pelayanan Dasar
Angkutan Jalan Indikator SPM
Target Nasional Realisasi 2013 2014 1. Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan
1. Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kabupaten/Kota
BAB II
Gambaran Umum Kondisi Daerah 131
Jenis Pelayanan Dasar Angkutan Jalan
Indikator SPM Target
Nasional
Realisasi
2. Tersedianya angkutan umum
yang melayani jaringan trayek yang menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah tersedia jaringan jalan Kabupaten/Kota*)
60% - -
2. Jaringan
Prasarana Angkutan Jalan
3. Tersedianya halte pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek.
100% 58,3% 50%
4. Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek. 40% 18,2% 18,2% 3. Fasilitas Perlengkapan Jalan 5. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Kabupaten/Kota.
60% 14,5% 16,2%
a. Tersedianya fasilitas
perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) pada jalan Kabupaten/Kota.
- 20,6% 23,2%
b. Tersedianya fasilitas penerangan
jalan umum (PJU) pada jalan Kabupaten/Kota. - 8,2% 9,2% 4. Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor
6. Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi Kabupaten/Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4000 (empat ribu) kendaraan wajib uji.
60% 100% 100%
5. Sumber Daya Manusia (SDM)
7. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang terminal pada Kabupaten/Kota yang telah memiliki terminal.
50% 62,5% 69,6%
8. Tersedianya Sumber Daya
Manusia (SDM) di bidang pengujian kendaraan bermotor pada Kabupaten/Kota yang telah melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor.
100% 66,70% 85,7%
9. Tersedianya Sumber Daya
Manusia (SDM) di bidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada Kabupaten/Kota.
Jenis Pelayanan Dasar Angkutan Jalan
Indikator SPM Target
Nasional
Realisasi
10. Tersedianya Sumber Daya
Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum
100% 62,5% 85,7%
6. Keselamatan 11. Terpenuhinya standar
keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten/Kota.
100% 100% 100%
Sumber : Dinas Hubkominfo Kab. Kulon Progo, 2014
Pemasangan rambu-rambu untuk sistem keamanan jalan sudah berjalan dengan baik. Pemasangan rambu-rambu lalu lintas serta rambu pengaman dilakukan di berbagai jalur jalan utama. Pemasangan rambu-rambu perlu dilakukan untuk memberikan informasi dini kepada pengguna jalan pada titik-titik rawan kecelakaan. Adapun data titik rawan kecelakan di Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut:
Tabel 2.81
Data Titik Rawan Kecelakaan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015
No. Titik Rawan Kecelakaan
1. Pongangan, Depan Koramil Sentolo
2. Depan SMP I Sentolo
3. Gembongan, Tanjakan Kalimenur
4. Simpang Tiga Kenteng, Sentolo 5. Simpang Tiga Dalangan
6. Jalan Demen Temon
7. Jalan Mlangsen, Sindutan Temon
8. Depan SMP Kedungsari
9. Depan UPTD Perbengkelan
10. Depan Pasar Temon
Sumber : Dinas Hubkomunikasi Kab. Kulon Progo, 2014
Penyelenggaraan urusan Perhubungan juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Perkembangan PAD yang bersumber dari pelayanan uji kendaraan bermotor, pengelolaan terminal, pengelolaan perparkiran dan pemberian ijin trayek sebagaimana tabel berikut :
BAB II
Gambaran Umum Kondisi Daerah 133
Tabel 2.82
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada urusan Perhubungan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014
Uraian Anggaran Realisasi %
1. Retribusi Jasa Umum
a. Retribusi Pelayanan Parkir di tepi jalan umum
155.886.000 156.545.400 100,42 b. Retribusi Pengujian kendaraan
bermotor
292.346.500 362.668.500 124,05
2. Retribusi Jasa Usaha
a. Retribusi Terminal 232.272.000 238.931.200 102,87 b. Retribusi Tempat khusus parkir 21.120.000 17.437.000 82,56 3. Retrubusi Perijinan Tertentu
Retribusi Ijin trayek 12.216.000 13.996.000 114,57 4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang sah
Pendapatan Denda Retribusi Pendapatan Retribusi Jasa
Umum
- Denda Retribusi Pengujian kendaraan bermotor 23.343.500 46.813.500 200,54 - Denda Retribusi Pengendalian menara 743.078 743.078 100,00 Jumlah 737.927.078 837.134.678 113,44
Sumber : Dinas Hubkominfo Kab. Kulon Progo, 2014
Permasalahan urusan perhubungan di Kabupaten Kulon Progo diantaranya kebutuhanakan fasilitas perlengkapan jalan berupa:rambu, marka, guradraill dan LPJU yang belum dapat optimal dipenuhi disebabkan luas wilayah dan kondisi geografis yang berupa pegunungan maupun dataran.Berkurangnya minat masyarakat untuk menggunakan kendaraan angkutan umum sebagai dampak meningkatnya angka kepemilikan sepeda motor dan kendaraan pribadi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan terlebih masih rendahnya disiplin dan pemahaman masyarakat terhadap peraturan lalu lintas.
Beberapa upaya yang ditempuh untuk memecahkan masalah dengan melaksanakan evaluasi/ kajian kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan, mengajukan anggaran untuk memenuhi kebutuhan penyediaan fasilitas perlengkapan jalan secara bertahap, melakukan penyediaan LPJU secara
bertahap dan prioritas, mengoptimalkan fasilitas angkutan jalan dan melaksanakan monitoring angkutan umum agar meningkatkan layanan dan memperhatikan kelaikan kendaraan.
2.1.3.12. Komunikasi dan Informatika
Menara telekomunikasi merupakan salah satu infrastruktur pendukung yang utama dalam penyelenggaraan telekomunikasi yang vital dan memerlukan ketersediaan lahan, bangunan dan ruang udara, sehingga perlu ditata dan dikendalikan. Perkembangan menara telekomunikasi di Kabupaten Kulon Progo sampai dengan tahun 2014 sejumlah 95 unit sesuai target.
Pengendalian pembangunan menara telekomunikasi dilaksanakan melalui pemberian fasilitasi perijinan berdasarkan verifikasi titik koordinat calon lokasi menara oleh Tim Pengawasan dan Pengendalian Menara Telekomunikasi, monitoring eksisting menara telekomunikasi untuk meminimalisir permasalahan di lapangan dan pemungutan Retribusi Pengendalian Menara. Monitoring menara telekomunikasi dilaksanakan dengan melakukan verifikasi data menara dan memberikan stiker pengawasan yang mencantumkan data menara dan informasi kepada pemilik menara terhadap tindak lanjut hasil pengawasan. Tahun 2014 telah diselesaikan penyusunan Sistem Informasi Manajemen Pengawasan dan Pengendalian Menara Telekomunikasi untuk mendukung kegiatan pengawasan dan pengendalian menara dan pelayanan kepada tower provider. Realisasi PAD dari Retribusi Pengendalian Menara sebesar Rp. 789.260.943,- dan denda dari target Rp. 665.742.869,-.
Tabel 2.83
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Urusan Komunikasi dan Informatika Tahun 2015
Uraian Anggaran Realisasi %
1. Retribusi Jasa Umum
a. Retribusi Pengendalian menara
telekomunikasi
665.742.869 789.260.943 118,55
Jumlah 665.742.869 789.260.943 118,55
BAB II
Gambaran Umum Kondisi Daerah 135
Untuk memperoleh dan mengelola informasi membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat. Diperlukan adanya pemberdayaan masyarakat dengan mengembangkan paradigma komunikasi dengan masyarakat bukan lagi komunikasi untuk masyarakat. Hal tersebut melatarbelakangi pembentukan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang diharapkan mengatasi hambatan informasi di lingkungan masyarakat terutama masyarakat pedesaan. KIM adalah suatu lembaga yang dibentuk dan dikelola dari, oleh, dan untuk masyarakat yang secara khusus berorientasi pada diseminasi informasi dan pemberdayaan masyarakat sesuai kebutuhannya. Pada tahun 2014 terdapat 10 KIM di Kabupaten Kulon Progo, yang perlu diberdayakan dan direvitalisasi.
Penyelenggaraan urusan komunikasi dan informatika dalam era globalisasi saat ini berperan penting dalam memenuhi tuntutan masyarakat akan adanya akses informasi yang cepat,akurat dan mudah dijangkau terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik serta tersalurnya aspirasi masyarakat. Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Komunikasi dan Informatika berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 22/PERIM.KOMINFO/12/2010. Capaian SPM bidang Komunikasi dan Informatika Tahun 2014 sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2.84
Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Urusan Komunikasi dan InformatikaTahun 2014
No. Jenis Pelayanan
Dasar Indikator SPM Target (%) Capaian (%) 2013 2014 1. Pelaksanaan Diseminasi Informasi Nasional
Media massa seperti majalah, radio, dan televisi;
100 230 230
Media baru seperti website (media online);
100 100 100
Media tradisionil seperti pertunjukan rakyat
100 750 750
Media interpersonal seperti sarasehan, ceramah/ diskusi dan lokakarya
Media luar ruang seperti media buletin, leaflet, booklet brosur,