• Tidak ada hasil yang ditemukan

RKPD 2016 Kab Kulon Progo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RKPD 2016 Kab Kulon Progo"

Copied!
734
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

Halaman Judul ...

i

Batang Tubuh ...

ii

Daftar Isi ...

vii

Daftar Tabel ...

ix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang ...

1

1.2.

Dasar Hukum Penyusunan ...

3

1.3.

Hubungan Antar Dokumen ...

4

1.4.

Sistematika Dokumen RKPD ...

6

1.5.

Maksud Dan Tujuan ...

6

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah ... 9

2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi ...

9

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ...

30

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum ... 100

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah ... 141

2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD, dan Realisasi RPJMD

Sampai Tahun 2014 ... 163

2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah ... 201

2.3.1. Isu Strategis ... 201

2.3.2. Permasalahan Daerah yang Berhubungan dengan Prioritas dan

Sasaran Pembangunan Daerah ... 201

2.3.3. Identifikas iPermasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah

Daerah ... 203

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

DAERAH

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ... 221

3.1.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pertumbuhan

Ekonomi ... 221

3.1.2. PDRB PerKapita ... 226

3.1.3 Pertumbuhan Ekonomi dan Proyeksi PDRB ... 229

(9)

3.2.2. Arah Kebijakan Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan

Daerah ... 240

3.2.3. Arah Kebijakan Belanja Daerah ... 242

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH ... 251

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan ... 251

4.2. Prioritas Pembangunan ... 254

4.3. Keselarasan RKPD Tahun 2016 dengan Perubahan RPJMD

Tahun 2011-2016 ... 267

4.4. Pendekatan Prioritas, Sasaran Pembangunan Kulonprogo

dan Sasaran SKPD ... 282

4.5. Keselarasan Tema Pembangunan Antara Dokumen RKP, RKPD DIY

dengan RKPD Kabupaten Kulon Progo ... 287

4.6. Keselarasan Prioritas Pembangunan antara Dokumen RKP,RKPD DIY

dengan RKPD Kabupaten Kulon Progo ... 258

4.7. Sinkronisasi Target KInerja Pembangunan Kewilayahan RKP 2016,

RKPD DIY Tahun 2016 dengan Sasaran target Kinerja Pembangunan

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 ... 271

4.8. Sinkronisasi Prioritas Pembangunan Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Kulonprogo Tahun 2012-2013 dengan Sasaran Target Kinerja

Pembangunan Kabupaten Kulonprogo Tahun 2016 ... 272

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

5.1 Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Kabupaten Kulon Progo ... 278

5.2 Rencana Program dan Kegiatan Usulan APBD Provinsi ... 544

5.3 Rencana Program dan Kegiatan Usulan APBN ... 556

BAB VI PENUTUP

6.1 Kaidah Pelaksanaan ... 571

6.2 Kesimpulan ... 574

LAMPIRAN

Program Kegiatan dan Sasaran Yang Belum Disepakati Dalam Proses Musrenbang RKPD

(10)

Tabel 2.1

Luas Wilayah dan Persentase menurut Kecamatan Kabupaten Kulon

Progo Tahun 2014...

9

Tabel 2.2

Luas Wilayah berdasarkan Kemiringan LerengKabupaten Kulon

Progo Tahun 2014...

12

Tabel 2.3

Luas

Wilayah

Berdasarkan

Kemiringan

Lereng

Menurut

KecamatanKabupaten Kulon Progo Tahun 2014 ...

13

Tabel 2.4

Pembagian Wilayah Berdasar Ketinggian Lahan Kabupaten Kulon

Progo…………..

...

14

Tabel 2.5

Pengelompokan Batuan Berdasarkan Jenis Batuan Kabupaten Kulon

Progo ...

15

Tabel 2.6

Stratigrafi Formasi Geologi Kabupaten Kulon Progo ...

18

Tabel 2.7

Sumber Mata Air di Kabupaten Kulon Progo dan Cekungan Air

Tanah Wates ...

19

Tabel 2.8

Potensi Energi Baru dan Terbarukan Kabupaten Kulon Progo ...

20

Tabel 2.9

Nama DAS, Sub DAS dan Luasan Kabupaten Kulon Progo ...

20

Tabel 2.10

Curah Hujan dan Hari Hujan Stasiun Hujan Kabupaten Kulonprogo

tahun2008-2013 ...

22

Tabel 2.11

Penggunaan Lahan di Kawasan Budidaya Kabupaten Kulon Progo ...

23

Tabel 2.12

Luas Penggunaan Lahan di Kawasan Budidaya Per Kecamatan di

Kabupaten Kulon Progo ...

24

Tabel 2.13

Penggunaan Lahan di Kawasan LindungKabupaten Kulon Progo ...

25

Tabel 2.14

Luas Penggunaan Lahan Budidaya di Kawasan Lindung Kabupaten

Kulon Progo ...

26

Tabel 2.15

Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Penduduk, dan Jumlah Kepala

Keluarga di Kabupaten Kulon Progo ...

27

Tabel 2.16

Jumlah PendudukMenurut Batasan Umur di Kabupaten Kulon Progo ...

28

Tabel 2.17

Data Sex Ratio Kabupaten Kulon Progo Keadaan per 31 Desember

2014 ...

29

Tabel 2.18

Data hasil perekaman e-KTP Kabupaten Kulon Progo Keadaan per 31

Desember 2014 ...

29

Tabel 2.19

Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Urusan Kependudukan

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 ...

30

Tabel 2.20

Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Atas Dasar Harga

Berlaku Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2014 (dalam Juta

(11)

(dalam juta rupiah) ...

32

Tabel 2.22

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2014 ...

34

Tabel 2.23

Kontribusi Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Lapangan Usaha

PDRB Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009

2014 ...

35

Tabel 2.24

Tabel PDRB Per Tahun Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Kulon

Progo Tahun 2009-2014 (Rupiah) ...

38

Tabel 2.25

Tabel Distribusi Persentase PDRB menurut Lapangan Usaha Atas

Dasar Harga Berlaku Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009

2014 ...

40

Tabel 2.26

Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2009-2014 ...

42

Tabel 2.27

Indeks Koefisien Gini Kabupaten Kulon ProgoTahun 2006-2013 ...

43

Tabel 2.28

Rasio Gini Kabupaten/Kota D.I. Yogyakarta Tahun 2010

2013 ...

43

Tabel 2.29

Capaian kinerja angka partisipasi sekolah kabupaten Kulonprogo

Tahun 2014 ...

47

Tabel 2.30

Capaian kinerja Angka Melek Huruf Kabupaten Kulon Progo Tahun

2014 ...

49

Tabel 2.31

Angka Kelangsungan Hidup Bayi Kabupaten Kulon Progo tahun

2008-2014 ...

50

Tabel 2.32

Angka Harapan Hidup Kabupaten/Kota di DIY Tahun 2008-2013 ...

51

Tabel 2.33

Kondisi balita gizi buruk kabupaten Kulon Progo tahun 2007-2014 ...

53

Tabel 2.34

Target dan Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Bidang Kesehatan Tahun 2014 ...

53

Tabel 2.35

Target dan Capaian MDG’s Kabupaten Kulon Progo Tahun

-2015 ...

55

Tabel 2.36

Garis kemiskinan, jumlah penduduk miskin, dan persentase

Penduduk Miskin di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2013...

58

Tabel 2.37

Indikator Komponen IPM Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009

2013 ...

59

Tabel 2.38

IPM Kabupaten/Kota Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2009

2013 ...

61

Tabel 2.39

Kondisi Ketenagakerjaan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 ...

62

Tabel 2.40

SPM Bidang Kesenian Kabupaten Kulon Progo tahun 2010-2014 ...

63

Tabel 2.41

Perkembangan Peninggalan Sejarah Purbakala dan Permuseuman

(12)

Tabel 2.44

Prestasi Atlet Kulon Progo Tingkat Daerah Istimewa Yogyakartadan

Nasional ...

68

Tabel 2.45

Jumlah penduduk dan proporsi penduduk kabupaten Kulon Progo

tahun 2008-2014 ...

70

Tabel 2.46

Jumlah dan Persentase Pegawai Menurut Golongan Pemerintah

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 ...

71

Tabel 2.47

Jumlah dan Persentase Pegawai Menurut Eselon Pemerintah

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 ...

71

Tabel 2.48

Jumlah Anggota dan Pimpinan DPRD Kabupaten Kulon Progo Tahun

2014 ...

71

Tabel 2.49

Capaian SPM urusan pemberdayaan perempuan kabupaten Kulon

Progo tahun 2014 ...

72

Tabel 2.50

Perkembangan Jumlah KK dan Tahapan Keluarga Kabupaten Kulon

Progo Tahun 2010-2014 ...

74

Tabel 2.51

Hasil Pelayanan Program KB Kabupaten Kulon Progo Tahun

2009-2014 ...

75

Tabel 2.52

Peningkatan Peran Pria dalam ber KB tahun 2010-2014 ...

76

Tabel 2.53

PUS bukan peserta KB (Unmeet Need) kabupaten Kulonprogo tahun

2012-2014 ...

77

Tabel 2.54

Perkembangan kelompok UPPKS Kabupaten Kulon Progo Tahun

2010-2014 ...

78

Tabel 2.55

Jumlah Kelompok Bina Keluarga Tahun 2010-2014 ...

78

Tabel 2.56

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 ...

79

Tabel 2.57

Data PMKS di Kabupaten Kulon Progo ...

82

Tabel 2.58

Capaian SPM bidang sosial kabupaten Kulon Progo tahun 2014 ...

84

Tabel 2.59

Penerima bantuan sosial untuk pemenuhan kabutuhan dasar

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 ...

86

Tabel 2.60

Data Ketenagakerjaan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009

2014 ...

91

Tabel 2.61

Capaian SPM bidang ketenagakerjaan kabupaten Kulon Progo tahun

2014 ...

93

Tabel 2.62

Cakupan Transmigrasi Umum Kabupaten Kulon Progo ...

98

Tabel 2.63

Rincian Jumlah Transmigran Kabupaten Kulon Progo Tahun

2009-2014 ...

99

Tabel 2.64

Angka Melek Huruf Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2014 ... 105

Tabel 2.65

Angka Rata-Rata Lama Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan

(13)

Tabel 2.67

Angka Partisipasi Kasar Dirinci Menurut Tingkat Pendidikan Tahun

2007-2014 ... 109

Tabel 2.68

Jumlah Bantuan Gotong Royong dan Swadaya Masyarakat Tahun

2010-2014 ... 111

Tabel 2.69

Jumlah

Lembaga

Kemasyarakatan

Desa/Kelurahan

(LKD/K)

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2014 ... 112

Tabel 2.70

Jumlah Bantuan Keuangan Desa Dari Kabupaten Kulonprogo Tahun

2012-2014 ... 114

Tabel 2.71

Jumlah Bantuan Keuangan Desa Dari Kabupaten Kulonprogo Tahun

2012-2014 ... 117

Tabel 2.72

Kebutuhan Listrik di Kabupaten Kulon Progo ... 119

Tabel 2.73

Rumah Tidak Layak Huni menurut kecamatan Kabupaten Kulon

Progo Tahun 2014... 121

Tabel 2.74

Kelompok Masyarakat Pengolah Sampah Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2014 ... 124

Tabel 2.75

Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2009-2014 ... 122

Tabel 2.76

Lokasi Taman Perkotaan Kabupaten Kulon Progo yang dibangun

tahun 2014 ... 126

Tabel 2.77

Data Terminal dan Sub Terminal Kabupaten Kulon Progo ... 127

Tabel 2.78

Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan ... 128

Tabel 2.79

Data Perkembangan Angkutan Umum di Kabupaten Kulon Progo ... 130

Tabel 2.80

Tingkat pencapaian standar pelayanan minimal (SPM) urusan

Perhubungan Tahun 2014 ... 130

Tabel 2.81

Data Titik Rawan Kecelakaan di Kabupaten Kulon Progo ... 132

Tabel 2.82

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada urusan perhubungan

kabupatenKulon Progo tahun 2014... 133

Tabel 2.83

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada urusan Kominfo ... 135

Tabel 2.84

Tingkat pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Urusan

Komunikasi dan Informatika tahun 2014 ... 136

Tabel 2.85

Pemilihan Kades dan Pemilihan Kepala Dukuh di Kabupaten Kulon

Progo ... 138

Tabel 2.86

Daftar Inventarisasi Produk Hukum Daerah Tahun 2008-2014 ... 139

Tabel 2.87

Perkembangan jumlah PNSD tahun 2007-2014 ... 140

(14)

Tabel 2.91

Perkembangan Jumlah Desa Rawan Pangan Kabupaten Kulon Progo

tahun2011-2014 ... 143

Tabel 2.92

Jumlah Kelompok Tani, Petani dan Keanggotaan Kelompok Tani ... 144

Tabel 2.93

Capaian Kinerja Pertanian Kabupaten Kulon Progo 2010 - 2014 ... 144

Tabel 2.94

Capaian Kinerja Kelautan dan Perikanan Tahun 2010 - 2014 ... 146

Tabel 2.95

Capaian Kinerja kehutanan kabupaten Kulon Progo 2010 - 2014 ... 146

Tabel 2.96

Perkembangan Koperasi Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2014 ... 147

Tabel 2.97

Data Perkembangan UMKM Kabupaten Kulon Progo Tahun

2011-2014 ... 148

Tabel 2.98

Koperasi Aktif Menurut KecamatanKabupaten Kulon Progo ... 149

Tabel 2.99

Data Pengusaha Memiliki SIUP Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010

2014 ... 149

Tabel 2.100

Data Perusahaan Memiliki TDP Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010

2014 ... 150

Tabel 2.101

Total Penerbitan Perizinan Sektor Pasar Tradisional Tahun 2010

2014 ... 150

Tabel 2.102

Perkembangan Ekspor Komoditi Kabupaten Kulon Progo Tahun

2012-2014 ... 150

Tabel 2.103

Jenis Komoditi dan Negara Tujuan Ekspor ... 151

Tabel 2.104

Jumlah Pedagang Pasar Negeri Kabupaten Kulon Progo Tahun

2010-2014 ... 152

Tabel 2.105

Perkembangan Industri Kecil Kabupaten Kulon Progo Tahun

2012-2014 ... 152

Tabel 2.106

Penerbitan Perijinan Industri Kabupaten Kulon Progo Tahun

2012-2014 ... 153

Tabel 2.107

Perkembangan Wisatawan pada Obyek Wisata Kabupaten Kulon

Progo Tahun 2009-2014 ... 155

Tabel 2.108

Perkembangan Pendapatan Retribusi Pariwisata Kabupaten Kulon

Progo Tahun 2010-2014 ... 155

Tabel 2.109

Desa Wisata di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 ... 156

Tabel 2.110

Nilai Investasi Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 ... 158

Tabel 2.111

Realisasi PMA/PMDN (Sektor Formal) Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2012-2014 ... 158

Tabel 2.112

Nilai Investasi per Sektor/Sub Sektor Kabupaten Kulon Progo Tahun

2014 ... 159

(15)

Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2014 ... 162

Tabel 2.116

Predikat Realisasi Kinerja sasaran RPJMD Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2014 ... 163

Tabel 2.117

Evaluasi Hasil RKPD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 ... 164

Tabel 2.118

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

Kabupaten Kulon Progo tahun 2014 ... 167

Tabel 3.1

Prediksi PDRB Kulon Progo Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008

2017 (dalam Trilyun Rupiah) ... 222

Tabel 3.2

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2008

2017 (dalam juta rupiah) ... 223

Tabel 3.3

PDRB Kabupaten Kulon Progo tahun 2008-2017 ... 224

Tabel 3.4

Struktur Perekonomian Kabupaten Kulon Progo ... 225

Tabel 3.5

PDRB Per Kapita Kabupaten Kulon Progo... 228

Tabel 3.6

Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2013-2016 ... 239

Tabel 3.7

Realisasi dan Proyeksi/Target Penerimaan dan Pengeluaran

Pembiayaan Tahun 2013 s/d 2016 Kabupaten KulonProgo ... 241

Tabel 3.8

Realisasi dan Proyeksi/ Target Belanja Tahun 2013

2016

Kabupaten Kulon Progo ... 249

Tabel 4.1

Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan ... 253

Tabel 4.2

Target Utama Pencapaian Tujuan dan Sasaran Perubahan RPJMD

Tahun 2016 ... 255

Tabel 4.3

Keselarasan Prioritas Pembangunan dengan Sasaran pembangunan

Daerah dan Target Pembangunan Tahun 2016 RPJMD Tahun

2011-2016 ... 267

Tabel 4.4

Pendekatan Prioritas, Sasaran Pembangunan Kulon Progo dan

Sasaran SKPD ... 282

Tabel 4.4

Keselarasan Antara Bidang Agenda Prioritas RKP, Prioritas DIY

dengan Prioritas Pembangunan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 ... 251

Tabel 4.5

Penjabaran Keselarasan Prioritas Kabupaten Kulon Progo dengan

Prioritas Nasional ... 268

Tabel 4.6

Keselarasan antara DimensiPembangunan Pemerintah dengan

Prioritas Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 ... 269

Tabel 4.7

Penjabaran Keselarasan Prioritas Kabupaten Kulon Progo dengan

Prioritas Pemda DIY ... 270

(16)

Gambar 1.1 Alur Penyusunan RKPD ...

5

Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Kulon Progo ...

10

Gambar 2.2 Posisi Geostrategic Kabupaten Kulon Progo ...

11

Gambar 2.3 Grafik Rata-Rata Curah Hujan dan Hari Hujan Pengukuran Tahun

2008-2013 Kabupaten Kulon Progo ...

23

Gambar 2.4 Grafik PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga

Konstan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2014 ...

34

Gambar 2.5 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kulon Progo Tahun

2009-2014 ...

36

Gambar 2.6 Grafik PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2009-2104 ...

38

Gambar 2.7 Grafik Pertumbuhan Sektor Pertanian PDRB Atas Dasar Harga

Konstan Kab. Kulon Progo Tahun 2009-2014 (dalam jutaan rupiah) ...

39

Gambar 2.8 Grafik Pertumbuhan Sektor Jasa-jasa PDRB Atas Dasar Harga Konstan

Kab. Kulon Progo Tahun 2009-2014 (dalam jutaan rupiah) ...

39

Gambar 2.9Grafik Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran PDRB

Atas Dasar Harga Konstan Kab. Kulon Progo Tahun 2009-2014

(dalam jutaan rupiah) ...

40

Gambar 2.10 Grafik Distribusi Persentase PDRB menurut Lapangan Usaha Atas

Dasar Harga Konstan Kab. Kulon Progo Tahun 2014 ...

41

Gambar 2.11 Angka Harapan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2008-2013 ... 52

Gambar 3.1 PDRB dan Prediksi PDRB ADHB Tahun 2008

2017 ... 222

Gambar 3.3 Kontribusi Kelompok Sektor Primer Tahun 2008

2017 ... 225

Gambar 3.4 PersentaseKontribusiKelompokSektorSekunderTahun 2008

2017

(%) ... 226

Gambar 3.5 PersentaseKontribusiKelompokSektorTersierTahun 2008

2017 (%) ... 226

Gambar 3.6 PDRB Perkapita Kabupaten Kulon Progo tahun 2010=2017 ... 228

(17)
(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan

bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah Daerah

berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu

kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional. Sesuai dengan amanat

tersebut, maka setiap pemerintah daerah diharuskan menyusun rencana

pembangunan yang sistematis, terarah, terpadu dan berkelanjutan dengan

mempertimbangkan

keunggulan

komparatif

wilayah

dan

kemampuan

sumberdaya keuangan daerah. Perencanaan pembangunan daerah tersebut

salah satunya adalah Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

RKPD adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk

menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (RAPBD) yang terdiri dari RKPD, Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas

dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) serta Rencana Kerja Anggaran (RKA)

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

RKPD memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, program prioritas

pembangunan daerah, rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju dengan

mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, yang bersumber

dari APBD maupun sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong

(19)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016

disusun dengan menggunakan pendekatan perencanaan partisipatif yang

melibatkan peran serta masyarakat sebagai

stakeholders

dengan proses yang

partisipatif, memungkinkan masyarakat menyalurkan aspirasinya dan mampu

memantau kinerja pemerintah, sehingga semakin meningkatkan transparansi

dan akuntabilitas aparat pemerintah dalam mengakomodasi berbagai

kepentingan masyarakat.

RKPD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 disusun berdasarkan Perubahan

RPJMD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2016 yang telah memasuki tahun

kelima dalam implementasinya. Perubahan RPJMD Kabupaten Kulon Progo

dilakukan karena telah terjadi perkembangan dan dinamika partisipasi

masyarakat yang dalam evaluasi diketahui bahwa terdapat indikator yang

capaian kinerjanya sudah tercapai dari rencana dan diketahui pula beberapa

indikator kinerja yang belum tercapai. Ketidaktercapaian kinerja ini karena

terjadi perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi

daerah terkait dengan kemampuan keuangan daerah. Selain itu adanya

perubahan kelembagaan dan kebijakan pemberdayaan sehingga diperlukan

adanya perbaikan perumusan indikator kinerja yang lebih terukur.

Dengan berbagai faktor perkembangan tersebut, maka penyusunan RKPD Tahun

2016 dengan mengacu pada Perubahan RPJMD Tahun 2011-2016.

Program-program dan indikator capaian kinerja serta target yang akan dicapai pada Tahun

2016 telah sesuai berdasarkan Perubahan RPJMD Tahun 2011-2016.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam mengakomodasi berbagai

kepentingan rakyat, terus berupaya melakukan perbaikan dan pembenahan

dengan tujuan agar masyarakat merasa lebih aman, nyaman dan tentram dalam

menjalani kehidupannya. Perkembangan pembangunan kabupaten ditekankan

pada peningkatan kapasitas ekonomi daerah dan upaya-upaya yang lebih

proporsional antara kepentingan ekonomi dan keseimbangan sosial serta

(20)

persoalan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam membangun

daerah, mulai dari persoalan penduduk dan dinamikanya, permasalahan

pendidikan dan kesehatan masyakarat, kegiatan ekonomi informal yang masih

membutuhkan dukungan pemerintah hingga persoalan lingkungan hidup.

1.2

Dasar Hukum Penyusunan

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan RKPD Tahun 2016 adalah:

1.

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2.

Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

4.

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

5.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

6.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

7.

Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

8.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah;

9.

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2015

2019;

10.

Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Tahun 2016;

11.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

(21)

12.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran

2016;

13.

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun

2005-2025;

14.

Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2012-2017;

15.

Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 14 Tahun 2007 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kulon Progo;

16.

Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2005-2025;

17.

Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 1 Tahun 2012 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah;

18.

Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 16 Tahun 2012 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah;

19.

Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 17 Tahun 2012 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata kerja Satuan Polisi Pamong Praja;

20.

Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 7 Tahun 2014 tentang

Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 2 Tahun 2012

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kulon

Progo Tahun 2011-2016;

21.

Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 69 tahun 2014 tentang Pedoman

Umum Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan;

1.3

Hubungan Antar Dokumen

Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana yang

telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, maka

keberadaan RKPD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 yang selaras kepada

(22)

manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo khususnya

bagi SKPD dalam Rencana Kerja (Renja) SKPD.

Selanjutnya, dalam kaitan dengan sistem keuangan sebagaimana yang

diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, maka RKPD

Kabupaten Kulon Progo akan dijadikan landasan bagi penyusunan Kebijakan

Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016 dalam

rangka penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(RAPBD) Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016.

Gambaran tentang hubungan antara RKPD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016

dengan dokumen perencanaan lainnya baik dalam kaitan dengan sistem

perencanaan pembangunan maupun dengan sistem keuangan adalah

sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1.1.

(23)

1.4

Sistematika Dokumen RKPD

RKPD ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

1.3 Hubungan antar Dokumen

1.4 Sistematika Dokumen RKPD

1.5 Maksud dan Tujuan

BAB II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu Dan Capaian Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintah

2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD, dan Realisasi

RPJMD Sampai Tahun 2015

2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah

BAB III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Dan Kebijakan Keuangan

Daerah

3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah

BAB IV Prioritas Dan Sasaran Pembangunan

4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan

4.2 Prioritas Pembangunan

BAB V Rencana Program Dan Kegiatan Prioritas Daerah

BAB VI Penutup

1.5

Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya RKPD Tahun 2016 adalah untuk mewujudkan sinergitas

antara

perencanaan,

penganggaran,

pelaksanaan

dan

pengawasan

pembangunan antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat

(24)

Adapun tujuan disusunnya RKPD tahun 2016 adalah untuk:

1.

Menjadi pedoman dalam penyusunan rancangan Kebijakan Umum APBD

serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016 yang akan

disampaikan kepada DPRD untuk dibahas, disepakati dan dituangkan dalam

Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan Plafon

Anggaran Sementara Tahun 2016 antara DPRD Kabupaten Kulon Progo

dengan Bupati Kulon Progo yang selanjutnya akan dijabarkan dalam

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2016;

2.

Menjabarkan rencana strategis ke dalam rencana operasional;

3.

Memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis jangka

menengah dengan tujuan perencanaan dan penganggaran tahunan

pembangunan daerah;

4.

Menjadi pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk

menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD;

5.

Mengukur kinerja penyelenggaraan fungsi dan urusan wajib dan pilihan

pemerintahan daerah melalui capaian target kinerja program dan kegiatan

pembangunan;

6.

Menjadi acuan dalam penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

(LKPJ) Kepala Daerah kepada DPRD;

7.

Menyediakan informasi bagi pemenuhan laporan evaluasi;

8.

Penyelenggaraan pemerintahan daerah yang perlu disampaikan kepada

(25)
(26)

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN

KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1.

Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1.

Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1.1.

Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa

Yogyakarta yang terletak di bagian barat provinsi tersebut, dengan ibukota

Kabupaten di Kota Wates. Terdiri dari 12 kecamatan, 87 desa, 1 kelurahan, 918

pedukuhan, 1.825 rukun Warga dan 4.469 Rukun Tetangga. Luas wilayah sebesar

586,627,512 ha. Secara rinci nama kecamatan dan luas wilayah masing-masing

kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1

Luas Wilayah dan Persentase menurut Kecamatan

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014

No

Kecamatan

Luas Wilayah (ha)

Persentase (%)

1. Temon

3.629,890

6,19

2. Wates

3.200,239

5,46

3. Panjatan

4.459,230

7,61

4. Galur

3.291,232

5,61

5. Lendah

3.559,192

6,07

6. Sentolo

5.265,340

8,98

7. Pengasih

6.166,468

10,52

8. Kokap

7.379,950

12,59

9. Girimulyo

5.490,424

9,36

10. Nanggulan

3.960,670

6,76

11. Kalibawang

5.296,368

9,03

12. Samigaluh

6.929,308

11,82

Kabupaten Kulon Progo

58.623,512

100,00

Sumber : Kabupaten Kulon Progo Dalam Angka, BPS, 2014

Adapun batas-batas administrasi Kabupaten Kulon Progo sebelah utara

Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah; sebelah timur Kabupaten Bantul

(27)

Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Selanjutnya batas administrasi

Kabupaten Kulon Progo dapat dilihat pada gambar berikut:

# S

Wates

KEC. KOKAP

KEC. GIRIMULYO

KEC. PENGASIH

KEC. GALUR

KEC. KALIBAWANG

KEC. SENTOLO KEC. SAMIGALUH

KEC. LENDAH KEC. WATES

KEC. TEMON

KEC. NANGGULAN

KEC. PANJATAN

Banaran SindutanJanten

Demen Karangwuluh

Jangkaran

Kebonrejo Temon Kulon

Temon

Sogan Ngestiharjo Kulwaru

KAB. BANTUL

KAB. SLEMAN

PROVINSI

JAWA TENGAH

390000

WILAYAH ADMINISTRASI

KABUPATEN

KULON PROGO

LEGENDA

KAB. SLEMAN

KAB. GUNUNG KIDUL KOTA YOGYAKARTA KAB. KULON PROGO

KAB. BANTUL PROVINSI JAWA TENGAH PROVINSI

JAWA TENGAH Wilayah administrasi kecamatan

di Kabupaten Kulon Progo : GALUR Garis pantai

Jaringan jalan jalan arteri jalan kolektor rel kereta api batas desa / kelurahan batas kecamatan batas kabupaten / kota batas provinsi

%

U

Ibukota provinsi #

S Ibukota kabupaten

Batas administrasi

2 0 2 Km

Analisa dan desain oleh : Yanu Koesum akristi

Gambar 2.1

(28)

2.1.1.2.

Letak dan Kondisi Geografis

Secara astronomis Kabupaten Kulon Progo terletak diantara 7

o

7

o

LS dan 110

o

110

o

6 6

BT. Sedangkan dilihat dari posisi

geostrategic,

Kabupaten Kulon Progo yang terletak di bagian barat Daerah Istimewa

Yogyakarta dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah, merupakan

pintu gerbang

Daerah Istimewa Yogyakarta yang menghubungkan Daerah

Istimewa Yogyakarta dengan pusat-pusat ekonomi dan pemerintahan yang

terletak dengan bagian barat Pulau Jawa dan utara Pulau Jawa. Posisi

geostrategic tersebut dapat memberikan keuntungan bagi perkembangan

wilayah kabupaten maupun perkembangan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Posisi

geostrategic dari Kabupaten Kulon Progo dapat dilihat pada gambar

berikut:

Samudera Indonesia

BenuaAustralia

Prov. Jawa Tengah

Pusat-pusat ekonomi

dengan bagian barat P. Jawa

Gambar 2.2

Posisi Geostrategic Kabupaten Kulon Progo

Pusat-pusat ekonomi dengan bagian utara

(29)

Berdasarkan kondisi fisik wilayahnya, wilayah Kabupaten Kulon Progo dapat

dibagi menjadi tiga kawasan yaitu :

a.

Kawasan pesisir

Merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0

100 meter dari permukaan

air laut, meliputi Kecamatan Temon, Kecamatan Wates, Kecamatan Panjatan,

Kecamatan Galur, dan sebagian Kecamatan Lendah. Berdasarkan kemiringan

lahan, memiliki lereng 0

2%, merupakan wilayah pantai dengan garis pantai

sepanjang kurang lebih 24,8 km.

b.

Kawasan dataran

Merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara 100

500 meter dari

permukaan air laut, meliputi Kecamatan Nanggulan, Kecamatan Sentolo,

Kecamatan Pengasih dan sebagian Kecamatan Lendah. Berdasarkan

kemiringan lahan, memiliki lereng antara 2

15%, tergolong berombak dan

bergelombang merupakan peralihan dataran rendah dan perbukitan.

c.

Kawasan pegunungan

Merupakan dataran tinggi/ perbukitan Menoreh dengan ketinggian antara

500

1000 meter dari permukaan air laut, meliputi wilayah Kecamatan

Girimulyo, Kecamatan Kokap, Kecamatan Samigaluh, Kecamatan Kalibawang.

2.1.1.3.

Topografis

Sebagian besar wilayah Kabupaten Kulon Progo masuk dalam wilayah dengan

kemiringan lereng <2

0

(40,11%) dan 18,73% wilayah dengan kemiringan >40%.

Untuk lebih jelasnya, wilayah Kabupaten Kulon Progo menurut kemiringan

lerengnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.2

Luas Wilayah berdasarkan Kemiringan Lereng

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014

No

Kemiringan Lereng

Luas Wilayah (ha)

Persentase (%)

1. < 2

0

23.514,72

40,11

2. 3

0

-15

0

10.963,42

18,70

3. 16

0

-40

0

13.170,46

22,46

(30)

Dilihat dalam skala kecamatan, kecamatan yang mempunyai wilayah dengan

kemiringan lereng >40

0

(daerah pegunungan) terluas adalah Kecamatan Kokap

yaitu seluas 3.634,63 Ha (33,11%). Sedangkan kecamatan yang tidak mempunyai

wilayah dengan kemiringan lereng >40

0

adalah Kecamatan Wates, Kecamatan

Panjatan, Kecamatan Galur, Kecamatan Lendah, dan Kecamatan Sentolo. Kelima

kecamatan tersebut terletak di daerah dataran rendah sehingga tidak

mempunyai wilayah dengan karakteristik fisiografi pegunungan.

Kecamatan yang mempunyai wilayah dengan kemiringan lereng <2

0

terluas

adalah Kecamatan Panjatan yaitu seluas 3.781,75 Ha (16,08%). Sedangkan

Kecamaran Samigaluh merupakan kecamatan yang hampir tidak mempunyai

wilayah dengan karakteristik fisiografi dataran, wilayah yang mempunyai

kemiringan lereng <2

0

hanya seluas 113,08 Ha (0,48%). Secara rinci wilayah

kabupaten berdasarkan kemiringan lereng menurut kecamatan dapat dilihat

pada tabel 2.3. berikut ini :

Tabel 2.3

Luas Wilayah Berdasarkan Kemiringan Lereng Menurut Kecamatan

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014

No

Kecamatan

<2

0

3

0

-15

0

16

0

-40

0

40

0

Luas

%

Luas

%

Luas

%

Luas

%

1. Temon

3.469,80 14,76

92,10

0,84

62,05

0,47

5,05

0,05

2. Wates

2.956,50 12,57

243,50

2,22

0,00

0,00

0,00

0,00

3. Panjatan

3.781,75 16,08

677,25

6,18

0,00

0,00

0,00

0,00

4. Galur

3.291,00 14,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

5. Lendah

2.066,50

8,79

1.492,50 13,61

0,00

0,00

0,00

0,00

6. Sentolo

2.451,10 10,42

2.757,80 25,15

56,10

0,43

0,00

0,00

7. Pengasih

1.996,80

8,49

1.563,07 14,26

2.122,15 16,11

485,05

4,42

8. Kokap

284,18

1,21

858,07

7,83

2.603,15 19,76

3.634,63

33,11

9. Girimulyo

129,12

0,55

606,08

5,53

1.827,10 13,87

2.928,70

26,68

10. Nanggulan

2.328,71

9,90

1.416,15 12,92

193,09

1,47

23,05

0,21

11. Kalibawang

646,18

2,75

1.233,85 11,25

2.914,77 22,13

501,20

4,57

12. Samigaluh

113,08

0,48

23,05

0,21

3.392,12 25,76

3.400,75

30,98

Luas total

23.514,72

100 10.963,42

100 13.170,53

100

10.978,43

100

Sumber : Kabupaten Kulon Progo Dalam Angka, BPS, 2014

Berdasarkan ketinggian lahan, persentase luas tanah di Kabupaten Kulon Progo

(31)

ketinggian <7 meter di atas permukaan laut (dpal), 15,20% berada pada

ketinggian 8-25 meter dpal, 22,84% berada pada ketinggian 26-100 meter dpal,

33,0% berada pada ketinggian 101-500 meter dpal, dan 11,37% berada pada

ketinggian >500 meter dpal. Kabupaten Kulon Progo dapat dibagi menjadi 3

wilayah menurut ketinggian lahan sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.4

Pembagian Wilayah Berdasar Ketinggian Lahan

Kabupaten Kulon Progo

No

Ketinggian Lahan

Cakupan Kecamatan

1. 500-1000 m dpal

Kecamatan

Girimulyo,

Kecamatan

Nanggulan,

Kecamatan Samigaluh, Kecamatan Kalibawang

2. 100-500 m dpal

Kecamatan

Sentolo,

Kecamatan

Pengasih

dan

Kecamatan Kokap

3. 0-100 m dpal

Kecamatan Temon, Kecamatan Wates, Kecamatan

Panjatan, Kecamatan Galur, dan Kecamatan Lendah

Sumber : Kabupaten Kulon Progo Dalam Angka, BPS, 2014, diolah

2.1.1.4.

Geologi

a.

Karakteristik dan Struktur

Karakteristik Kabupaten Kulon Progo secara umum berupa kubah atau

menyerupai kubah (Dome), dengan struktur geologi daerah terdiri atas :

a.

Struktur Geologi berupa Perlipatan Batuan (Fold), perlipatan batuan di

formasi Sentolo. Perlipatan ini terdapat di bagian perbukitan Formasi

Sentolo di daerah Pengasih, Sentolo, Panjatan, Lendah dan Galur.

b.

Struktur Geologi Patahan/Sesar (Fault), merupakan bagian dari batuan

yang saling bergerak antara bagian blok batuan satu dengan blok batuan

yang lain yang dipisahkan oleh zona patahan atau dapat diistilahkan

pecahan batuan yang disertai gerakan massa batuan. Patahan di wilayah

Kulon Progo dapat dipisahkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu :

-

Patahan Regional, merupakan satu kesatuan patahan Yogyakarta.

Patahan ini merupakan Patahan Graben Yogyakarta. Patahan Graben

Yogyakarta adalah Patahan Opak dan Patahan Progo yang menyebabkan

wilayah Kulon Progo dan Wonosari menjadi daerah dataran Tinggi dan

(32)

wilayah Kalibawang bagian timur, Nanggulan bagian Timur, Sentolo,

Panjatan, Galur dan Lendah.

-

Patahan Lokal, merupakan patahan yang hanya terjadi di Kulon Progo.

Patahan ini banyak terjadi di bagian pegunungan atau kubah di Kulon

Progo utara bagian barat, dimana patahan berbentuk relatif radial yaitu

berarah barat laut

tenggara, barat

timur dan barat daya

timur laut.

Patahan ini terdapat di wilayah Kecamatan Kokap, Temon bagian utara,

Pengasih, Naggulan bagian barat.

c.

Struktur Kekar (joint) yaitu pecahan batuan yang tidak mengalami

pergerakan. Struktur kekar ini sangat intensif terdapat di formasi batuan

andesit dan formasi andesit tua.

b.

Formasi Batuan

Formasi batuan dan sebarannya dibedakan menjadi endapan gunung api

(40,37%), batuan sedimen (47,81%), batuan gunung api (7,48%) dan batuan

terobosan (4,43%). Lebih detail dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.5

Pengelompokan Batuan Berdasarkan Jenis Batuan

Kabupaten Kulon Progo

No

Kecamatan

Luas Satuan Batuan (Ha)

Endapan

Gunung Api

Batuan

Sedimen

Batuan

Gunung

Api

Batuan

Instrusi

Jumlah

1. Temon

3.688

-

-

-

3.688

2. Wates

3.063

138

-

-

3.197

3. Panjatan

3.872

588

-

-

4.454

4. Galur

2.229

-

1.063

-

3.288

5. Lendah

2.009

1.075

475

-

3.555

6. Sentolo

3.165

1.175

925

-

5.259

7. Pengasih

4.342

1.825

-

-

6.161

8. Kokap

550

4.230

-

2.600

7.372

9. Girimulyo

125

5.366

-

-

5.485

10. Nanggulan

250

2.736

975

-

3.957

11. Kalibawang

375

3.971

950

-

5.290

12. Samigaluh

-

6.929

-

-

6.922

TOTAL

23.667

28.032

4.388

2.600

58.628

Prosentase

40,37%

47,81%

7,48%

4,43%

100%

(33)

Kabupaten Kulon Progo secara stratigrafis termasuk ke dalam stratigrafis

Pegunungan Kulon Progo. Unit stratigrafis yang paling tua di daerah Pegunungan

Kulon Progo dikenal dengan Formasi Nanggulan, kemudian secara tidak selaras

diatasnya diendapkan batuan-batuan dari Formasi Jonggaran dan Formasi

Sentolo, yang menurut Van Bemmelen (1949) kedua formasi terakhir ini

mempunyai umur yang sama, keduanya hanya berbeda faises.

1)

Formasi Nanggulan

Formasi Nanggulan merupakan formasi yang paling tua di daerah pegunungan

Kulon Progo. Singkapan batuan batuan penyusun dari Formasi Nanggulan

dijumpai di sekitar desa Nanggulan, yang merupakan kaki sebelah timur dari

Pegunungan Kulon Progo. Penyusun batuan dari formasi ini terdiri dari batu

pasir dengan sisipan lignit, Napal pasiran, batu lempung dengan konkresi

limonit, sisipan napal dan batu gamping, batupasir dan tuff serta kaya akan fosil

foraminifera dan moluska. Diperkirakan ketebalan formasi ini adalah 30 meter.

2)

Formasi Andesit Tua

Batuan penyusun dari formasi ini terdiri atas breksi andesit, tuff, tufflapili,

aglomerat dan sisipan aliran lava andesit. Lava, terutama terdiri dari andesit

hiperstein dan andesit augit hornblende. Formasi Andesit Tua ini mempunyai

ketebalan mencapai 500 meter mempunyai kedudukan yang tidak selaras di

atas formasi Nanggulan. Batuan penyusun formasi ini berasal dari kegiatan

vulkanisme di daerah tersebut, yaitu dari beberapa gunung api tua di daerah

Pegunungan Kulon Progo yang oleh Van Bemmelen (1949) disebut sebagai

Gunung Api Andesit Tua. Gunung api yang dimaksud adalah Gunung Gajah, di

bagian tengah pegunungan, Gunung Ijo di bagian selatan, serta Gunung

Menoreh di bagian utara Pegunungan Kulon Progo. Formasi Andesit Tua

(34)

Formasi Kaligesing tersusun oleh litologi breksi laharik dengan sisipan lava

andesit, batupasir tufaan. Formasi ini berdasarkan radiometroi berumur

Oligosen dan menumpang tidak selaras di atas Formasi Nanggulan. Formasi ini

terdapat di bagian Tengah sisi selatan barat dan barat laut dari kubah Kulon

Progo.

4)

Formasi Dukuh

Formasi Dukuh tersusun oleh perselangselingan antara breksi, batu pasir

kerikilan, batu gamping dan batu lempung. Litologi satuan ini menunjukkan

perlapisan baik dan silang

siur, sejajar pada batu lempung dan batupasir.

Formasi ini tidak selaras ditas Formasi Nanggulan. Formasi ini berumur

Oligo-Miosen dan pelamparan di daerah Dukuh Kecamatan Samigaluh.

5)

Formasi Jonggrangan

Litologi dari Formasi Jonggrangan ini tersingkap baik di sekitar desa

Jonggrangan, suatu desa yang ketinggiannya di atas 700 meter dari muka air

laut dan disebut sebagai Plato Jonggrangan. Bagian bawah dari formasi ini

terdiri dari Konglomerat yang ditumpangi oleh Napal tufan dan Batupasir

gampingan dengan sisipan Lignit. Formasi Jonggrangan ini terletak secara tidak

selaras di atas Formasi Andesit Tua. Ketebalan dari Formasi Jonggrangan ini

mencapai sekitar 250 meter (Van Bemmelen, (1949). Formasi Jonggrangan dan

Formasi Sentolo

keduanya erupakan For asi Kulon Progo

Westopo Beds

diduga berumur Miosen Tengah.

6)

Formasi Sentolo

Litologi penyusun Formasi Sentolo ini di bagian bawah, terdiri dari Aglomerat

dan Napal, semakin ke atas berubah menjadi Batugamping berlapis dengan

fasies neritik. Batu gamping koral dijumpai secara lokal, menunjukkan umur

yang sama dengan formasi Jonggrangan, tetapi di beberapa tempat umur

Formasi Sentolo adalah lebih muda Formasi Sentolo ini mempunyai ketebalan

sekitar 950 meter. Satuan Endapan Vulkanik Kuarter merupakan endapan

(35)

Satuan ini berumur Pliosen-Pleistosen. Satuan ini terdapat di atas semua

formasi di bagian timur. Satuan Endapan Aluvial tersusun oleh endapan kerikil,

pasir, lanau dan lempung dan bongkah sepanjang sungai dan dataran pantai.

Untuk lebih jelasnya stratigrafi formasi geologi Kabupaten Kulon Progo dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.6

Stratigrafi Formasi Geologi Kabupaten Kulon Progo

Umur

Formasi

Deskripsi Litologi

Ketebalan

(m)

Kuarter

Aluvium

Kerikil, pasir, lanau dan lempung sepanjang

sungai dan dataran pantai.

100

Pliosen-Pleistosen

Endapan Vulkanik

Kuarter

Breksi sisipan lava dan endapan lahar

20

Miosen Bawah

Sentolo

Bagian atas batu gamping berlapis baik kaya

foraminifera

Bagian bawah konglomerat alas di atasnya

napal tufaan bersalangan dengan vitriks tuf

950

Miosen Bawah

Jonggrangan

Bagian atas batu gamping berlapis ke arah

atas menjadi batu gamping koral

Bagian bawah konglomerat di atasnya napal

tufaan dan bapsir gampingan

berselang-seling dengan lignit

250

Oligo

Miosen

Dukuh

perselangselingan antara breksi, batu pasir

kerikilan, batu gamping dan batu lempung

660

Oligosen

Kaligesing

breksi laharik dengan sisipan lava andesit,

batu pasir tufaan

600

Oligo-Miosen

Andesit Tua

Breksi andesit, tuf, lapilli tuf, aglomerat dan

berselingan dengan lava andesit. Terdapat

fragmen batua lebih tua.

660

Eosen Atas

Oligosen

Nanggulan

Batu pasir seling-seling dengan lignit, napal

pasiran, batu lempung gampingan struktur

konkresi, selang-seling napal dan batu

gamping, batu pasir dan tuf, kaya

foraminifera dan moluska foraminifera dan

moluska

(36)

c.

Potensi Air Tanah

Kabupaten Kulon Progo mempunyai potensi air tanah yaitu Cekungan Air Tanah

(CAT) tersendiri yang tidak melampar ke wilayah kabupaten lain yaitu Cekungan

Wates dengan potensi air tanah bebas sejumlah 38.000.000 m

3

/tahun. Selain

Cekungan Air Tanah (Cekungan Wates), sumber mata air yang ada di Kabupaten

Kulon Progo lainnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.7

Sumber Mata Air di Kabupaten Kulon Progo

dan Cekungan Air Tanah Wates

No

Sumber

Lokasi (Kecamatan)

Debit

(Liter/Detik)

Pemanfaatan

1. Mata air Clereng

Pengasih

100 - 300 Sudah/PDAM

2. Tuk Mudal

Girimulyo

5 - 15 Sudah

3. Tuk Gua Kiskendo

Girimulyo

24 - 60 Sudah

4. Tuk Grembul

Kalibawang

5 - 10 Sudah/PDAM

5. Tuk Gua Upas

Samigaluh

1,5 - 3,5 Sudah/PDAM

6. Mata air Sekepyar

dan Kayangan

Samigaluh

- Belum

7. Tuk Mudal Anjir

Pengasih

3 - 11 MCK

8. Cekungan Air

Tanah Wates

*)

Pengasih, Girimulyo,

Kalibawang,

Samigaluh,

Nanggulan

38.000.000 Belum

Sumber :- Bappeda , DPU, Disperindag ESDM, PDAM Kab. Kulon Progo, 2014

-

*)

Departemen ESDM, 2010

d.

Potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT)

Selain potensi geologi serta potensi air tanah, Kabupaten Kulon Progo juga

mempunyai potensi Energi Baru dan Terbarukan yang tersebar di beberapa

kecamatan. Untuk lebih lengkapnya sebaran potensi energi alternatif di

(37)

Tabel 2.8

Potensi Energi Baru dan Terbarukan Kabupaten Kulon Progo

No

Kluster

Bahan

Lokasi

1. Biofuel, Biokerosene,

Bioethanol

Ketela rambat,

jarak pagar,

nyamplung

Seluruh kecamatan

2. Biogas

Limbah tahu,

limbah ternak

141 sentra industri tahu, 51.405

populasi ternak bisa

dikembangkan biogas 15 ribu

3. Briket

Limbah kayu

Seluruh kecamatan

4. Energi Tenaga Surya

Sinar matahari

Seluruh kecamatan

5. Mikrohidro

Air

Semawung, Kedungrong,

Kalisangga, Sermo

6. Energi Tenaga Angin

Angin

Sepanjang pantai dan

pegunungan

7. Energi Limbah Sampah Limbah sampah

TPA Sampah 70-75 m

3

Sumber : Dinas Perindag ESDM Kab. Kulon Progo, 2014

2.1.1.5.

Hidrologi

Menurut data dari Statistik dan Informasi BPDAS Serayu Opak Progo tahun 2009,

sebagian besar wilayah Kabupaten Kulon Progo masuk dalam DAS Progo, DAS

Serang dan sebagian kecil yang masuk dalam DAS Bogowonto. Sedangkan

menurut Direktorat Bina Penatagunaan Sumberdaya Air, Kabupaten Kulon Progo

masuk dalam Wilayah Sungai Serang-Bogowonto, dan Wilayah Sungai

Progo-Opak-Serang. Adapun nama DAS dan sub DAS tersebut beserta luasannya dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.9

Nama DAS, Sub DAS dan Luasan Kabupaten Kulon Progo

No.

DAS

Luas DAS (ha)

Sub DAS

1. Bogowonto

3.977,72 Keduren

Kodil

Plamping

(38)

No.

DAS

Luas DAS (ha)

Sub DAS

Serang Sekiyep

Sidatan

Sumitro

3. Progo

24.920,89 Diro

Jenes

Kedung Gong

Krawang

Penter

Progo Hilir

Sindong Salak

Sudu

Tinalah

Sumber : Statistik dan Informasi BPDAS Serayu Opak Progo, 2009

Daerah Aliran Sungai Progo dengan sungai utama Kali Progo memiliki daerah

pengaliran seluas 8.894 hektar, dengan debit maksimum 381,90 m³/detik dan

debit minimum 13,00 m³/detik. Daerah Aliran Sungai Serang dengan sungai

utama Kali Serang dengan anak

anak sungainya, memiliki daerah pengaliran

seluas 3.635,75 hektar, dengan debit maksimum 153,6 m³/detik dan debit

minimum 0.03 m³/detik. Kedua sungai tersebut telah dimanfaatkan untuk irigasi

persawahan seluas 9.351 ha.

Kabupaten Kulon Progo terdapat danau buatan Waduk Sermo yang terletak di

Kecamatan Kokap dengan luas genangan waduk sebesar 157 Ha. Waduk dibuat

dengan membendung Kali Menguri dan anak-anak cabangnya, Kali Pantaran, Kali

Kembang, Kali Papon dan sungai-sungai kecil yang bermuara di Kali Ngrancah.

Waduk Sermo berfungsi sebagai suplisi irigasi sawah yang berada di Kecamatan

Temon, Wates dan Pengasih dan sebagian suplisi kebutuhan air minum.

2.1.1.6.

Klimatologi

Curah hujan dan hari hujan diukur menurut 5 stasiun hujan (Gejagan, Singkung,

Gembongan, Beji, Brosot) di Kabupaten Kulon Progo. Kabupaten Kuloprogo

termasuk dalam sub DAS Progo Hilir dengan tipe iklim Am, Aw, dengan curah

hujan tahun 2007-2012 sebesar 117 mm/hari sampai 190 mm/tahun dengan

(39)

Secara umum curah hujan dan hari hujan mengalami fluktuasi dari tahun

ketahun, dengan kecenderungan mengalami naik turun dalam tiap tahun. Curah

Hujan dan Hari Hujan tinggi terjadi pada bulan Januari - April dan

Nopember-Desember tiap tahunnya. Hal ini terjadi karena bulan-bulan tersebut merupakan

musim penghujan.

Secara rinci Curah Hujan dan Hari Hujan menurut bulan dan rata-rata Curah

Hujan dan Hari Hujan Tahun 2008-2013 pada tabel dan gambar berikut:

Tabel 2.10

Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Stasiun Hujan

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2008-2013

No

Bulan

2008

2009

2010

2011

2012

2013

CH

HH

CH

HH

CH

CH

CH

HH

CH

HH

CH

HH

1. Januari

305

15

263

16

246

16

300

20

306

15

490

22

2. Pebruari

335

15

258

15

151

13

343

18

209

12

245

14

3. Maret

257

14

138

7

242

14

262

20

229

13

222

11

4. April

182

9

190

9

189

11

228

15

112

9

142

10

5. Mei

14

2

92

8

315

14

195

10

70

5

183

10

6. Juni

0

0

67

3

67

7

2

1

0

1

138

10

7. Juli

0

0

17

2

26

4

1

1

0

0

89

7

8. Agustus

0

0

0

0

4

6

0

0

0

0

1

1

9. September

1

0

4

1

257

13

0

0

0

0

1

1

10. Oktober

160

8

52

3

271

15

12

2

60

4

45

4

11. Nopember

457

19

190

9

183

13

278

14

291

14

220

14

12. Desember

295

16

138

7

331

16

310

17

493

18

335

16

Jumlah

2.006 98 1.409 80 2.282 142 1.931 118 1.770 91 2.111

120

Rata-rata

167

8

117

7

190

12

161

10

148

8

187

14

Gambar

Gambar 1.1 Alur Penyusunan RKPD
Tabel  2.1
Gambar 2.1
Gambar 2.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 berlandaskan pada Undang-Undang (UU) Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; UU Nomor 23

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional maka dalam rangka memberikan

bahwa keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Proses dan tahapan penyusunan RKPD Kabupaten Tegal tahun 2022 mengacu pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN),

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) Kabupaten Subang dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode satu tahun, yang memuat evaluasi pelaksanaan RKPD tahun

Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 26 ayat (2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,Pasal 129 ayat (2) Peraturan Menteri

Berkaitan dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana yang telah diamanatkan dalam UU No.25 tahun 2004, maka keberadaan RPJMD Kabupaten Blitar Tahun