IV. METODE PENELITIAN
4.4. Perumusan Model
Setiap analisis suatu sistem ekonomi didasarkan atas suatu struktur logis yang kemudian dikenal sebagai model. Model menggambarkan perilaku dalam sistem dan merupakan kerangka dalam analisis. Model disusun dalam bentuk
persamaan-persamaan sehingga mampu menggambarkan perilaku ekonomi dan variabel-variabel yang berhubungan. Jadi, model dapat didefinisikan sebagai abstraksi atau penyederhanaan dari realitas (Juanda, 2008).
Model ekonometrika adalah suatu ukuran ekonomi atau didefinisikan sebagai analisis kuantitatif dari fenomena ekonomi yang sebenarnya (aktual) yang didasarkan pada pengembangan dari teori dan pengamatan, dihubungkan dengan metode inferensi yang sesuai (Gujarati, 1978). Model Ekonometrika dalam penelitian disebut model permintaan dan penawaran beras di Indonesia. Model tersebut terdiri atas 7 persamaan struktural dan 3 persamaan identitas yang disajikan pada Lampiran 12. Penjelasan hasil perumusan model yaitu sebagai berikut.
4.4.1. Luas Areal Panen Padi
Luas areal panen padi diestimasi sebagai fungsi dari rasio harga riil gabah tingkat petani dengan harga riil pupuk urea, harga riil jagung tingkat petani, kredit usahatani, curah hujan, dan luas areal panen padi t-1. Hubungan ini dirumuskan sebagai berikut:
AREAt = a0 + a1R H G H Pt + a2H J T PRt + a3K U T At + a4C RA Ht
+ a5LAREAt +ε1 ... (4.1)
Keterangan:
AREAt = Luas areal panen padi tahun ke-t (Ha)
RHGHPt = Rasio harga riil gabah tingkat petani dengan harga riil pupuk
urea tahun ke-t
HJTPRt = Harga riil jagung tingkat petani tahun ke-t (Rp/Kg) KUTAt = Kredit usahatani tahun ke-t (Rp)
CRAHt = Curah hujan tahun ke-t (mm/th)
LAREAt = Luas areal panen padi tahun ke-t-1 (Ha) a0 = Intersep
ai = Koefisien regresi (i = 1,2,3...)
ε1 = error
Tanda parameter estimasi yang diharapkan adalah a1, a3, a4 > 0; a2 < 0 dan
4.4.2. Produktivitas Padi
Produktivitas padi dipengaruhi oleh harga riil gabah tingkat petani t-1, harga riil pupuk urea, tren waktu, kredit usahatani, dan produktivitas padi t-1. Persamaan tersebut dirumuskan sebagai berikut:
PRDVt = b0 + b1LHGTPRt + b2HPU KRt + b3TRENt + b4KUTAt
+ b5LPRDVt + ε2 ... (4.2)
Keterangan:
PRDVt = Produktivitas padi tahun ke-t (ton/Ha)
LHGTPRt = Harga riil gabah tingkat petani tahun ke-t-1 (Rp/Kg) HPUKRt = Harga riil pupuk urea tahun ke-t (Rp/Kg)
TRENt = Tren waktu
KUTAt = Kredit usahatani tahun ke-t (Rp)
LPRDVt = Produktivitas padi tahun ke-t-1 (ton/Ha)
ε2 = error
Tanda parameter estimasi yang diharapkan adalah b1, b3, b4 > 0; b2 < 0 dan
0 < b5 < 1
4.4.3. Harga Riil Gabah Tingkat Petani
Harga riil gabah tingkat petani dipengaruhi oleh harga riil pembelian pemerintah, produksi padi, dan harga riil gabah tingkat petani t-1. Harga riil gabah tingkat petani dirumuskan sebagai berikut:
HGTPRt = c0 + c1HDPPRt + c2PRDPt + c3LHGTPRt + ε3 ... (4.3)
Keterangan:
HGTPRt = Harga riil gabah tingkat petani tahun ke-t (Rp/Kg) HDPPRt = Harga riil pembelian pemerintah tahun ke-t (Rp/Kg) PRDPt = Produksi padi tahun ke-t (ton)
LHGTPRt = Harga riil gabah tingkat petani tahun ke-t-1 (Rp/Kg)
ε3 = error
Tanda parameter estimasi yang diharapkan adalah c1 > 0; c2 < 0 dan 0 < c3 < 1
4.4.4. Jumlah Impor Beras
Jumlah impor beras dipengaruhi oleh harga riil beras impor Indonesia, produksi beras, jumlah penduduk, stok beras t-1, dan jumlah impor beras t-1. Jumlah impor beras dirumuskan sebagai berikut:
IMPRt = d0 + d1H I M PRt + d2PR D Bt + d3J PD Kt + d4L S T O Kt
+ d5LIMPRt + ε4 ... (4.4)
Keterangan:
IMPRt = Jumlah impor beras tahun ke-t (ton)
HIMPRt = Harga riil beras impor Indonesia tahun ke-t (Rp/Kg) PRDBt = Produksi beras tahun ke-t (ton)
JPDKt = Jumlah penduduk tahun ke-t (juta jiwa) LSTOKt = Stok beras tahun ke-t-1 (ton)
LIMPRt = Jumlah impor beras tahun ke-t-1 (ton)
ε4 = error
Tanda parameter estimasi yang diharapkan adalah d3 > 0; d1, d2, d4 < 0 dan
0 < d5 < 1
4.4.5. Permintaan Beras
Berdasarkan teori ekonomi, permintaan terhadap suatu barang dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri, harga barang lain yang berkompetisi (substitusi) dalam hal ini adalah jagung, selera, pendapatan, dan jumlah penduduk. Persamaan permintaan beras untuk konsumsi secara nasional dirumuskan sebagai berikut:
QDBRt = e0 + e1HBINRt + e2LHJTPRt + e3INCKRt + e4JPDKt
+ e5LQDBRt+ ε5 ... (4.5)
Keterangan:
QDBRt = Permintaan beras tahun ke-t (ton)
HBINRt = Harga riil beras Indonesia tahun ke-t (Rp/Kg)
LHJTPRt = Harga riil jagung tingkat petani tahun ke-t-1 (Rp/Kg) INCKRt = Pendapatan riil per kapita tahun ke-t (Rp)
JPDKt = Jumlah penduduk tahun ke-t (Juta jiwa) LQDBRt = Permintaan beras tahun ke-t-1 (ton)
ε5 = error
Tanda parameter estimasi yang diharapkan adalah e2, e3, e4 > 0; e1 < 0 dan
0 < e5 < 1
4.4.6. Harga Riil Beras Indonesia
Harga riil beras Indonesia dipengaruhi oleh penawaran beras, harga riil pembelian pemerintah, dan harga riil beras Indonesia t-1. Persamaan harga riil beras Indonesia dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
HBINRt = Harga riil beras Indonesia tahun ke-t (Rp/Kg) QSBRt = Penawaran beras tahun ke-t (Kg)
HDPPRt = Harga riil pembelian pemerintah tahun ke-t (Rp/Kg) LHBINRt = Harga riil beras Indonesia tahun ke-t-1 (Rp/Kg)
ε6 = error
Tanda parameter estimasi yang diharapkan adalah f2 > 0; f1 < 0 dan 0 < f3 < 1
4.4.7. Harga Riil Beras Impor Indonesia
Harga riil beras impor Indonesia dipengaruhi oleh harga riil beras dunia, tarif impor beras t-1, dan harga riil beras impor Indonesia. Persamaan ini dirumuskan sebagai berikut:
HIMPRt =g0 + g1HBRDRt + g2LTRIFt + g3LHIMPRt +ε7 ... (4.7)
Keterangan:
HIMPRt = Harga riil beras impor Indonesia tahun ke-t (Rp/Kg) HBRDRt = Harga riil beras dunia tahun ke-t (US$/Kg)
LTRIFt = Tarif impor beras tahun ke-t-1 (Rp/Kg)
LHIMPRt = Harga riil beras impor Indonesia tahun ke-t-1 (Rp/Kg)
ε7 = error
Tanda parameter estimasi yang diharapkan adalah g1,g2 > 0 dan 0 < g3 < 1
4.4.8. Produksi Padi
Jumlah produksi padi merupakan perkalian antara luas areal panen padi dengan produktivitas padi. Persamaan produksi padi dirumuskan sebagai berikut:
PRDPt = AREAt * PRDVt ... (4.8)
Keterangan:
PRDPt = Produksi padi tahun ke-t (ton)
AREAt = Luas areal panen padi tahun ke-t (Ha) PRDVt = Produktivitas padi tahun ke-t (ton/Ha)
4.4.9. Produksi Beras
Jumlah produksi beras Indonesia diperoleh dari hasil perkalian antara produksi padi dengan faktor konversi atau tingkat rendemen pengolahan padi
menjadi beras. Berdasarkan hal tersebut, produksi beras Indonesia dapat dirumuskan sebagai berikut:
PRDBt = PRDPt * FKt ... (4.9)
Keterangan:
PRDBt = Produksi beras tahun ke-t (ton) PRDPt = Produksi padi tahun ke-t (ton) FKt = Faktor konversi (0.63)
4.4.10. Penawaran Beras
Penawaran beras merupakan persamaan identitas dari penjumlahan produksi beras, jumlah impor beras, dan stok beras serta dikurangi dengan stok beras t-1. Persamaannya sebagai berikut:
QSBRt = PRDBt + IMPRt + LSTOKt- STOKt ... (4.10)
Keterangan:
QSBRt = Penawaran beras tahun ke-t (ton) PRDBt = Produksi beras tahun ke-t (ton) IMPRt = Jumlah impor beras tahun ke-t (ton) STOKt = Stok beras tahun ke-t (ton)
LSTOKt = Stok beras tahun ke-t-1 (ton)