• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. SIMPULAN DAN SARAN

6.2. Saran

Beberapa alternatif kebijakan pemerintah yang disarankan terkait penelitian ini sebagai berikut:

1. Pemerintah sebaiknya tetap menerapkan kebijakan subsidi pupuk untuk meningkatkan produktivitas padi.

2. Pemerintah sebaiknya meningkatkan harga pembelian terhadap gabah agar harga gabah pada tingkat petani meningkat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani padi. Sebagai upaya mensejahterakan petani yang telah mengolah gabahnya menjadi beras, maka pemerintah sebaiknya juga meningkatkan harga pembeliannya terhadap beras.

3. Pemerintah sebaiknya mendorong peningkatan produksi beras (sehingga penawaran beras juga meningkat) agar jumlah impor beras berkurang dan permintaan beras domestik dapat dipenuhi. Peningkatan produksi beras dapat dilakukan dengan cara pengembangan program intensifikasi seperti teknik pengolahan lahan pertanian, pengaturan irigasi, pemupukan, pemberantasan hama, dan penggunaan bibit unggul.

4. Pemerintah sebaiknya terus berupaya menggalakkan program KB sebagai upaya menanggulangi tingkat pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi yang memungkinkan peningkatan jumlah impor beras.

5. Jika terjadi kelebihan produksi beras, maka beras tersebut bisa disimpan menjadi cadangan beras pemerintah agar petani tidak merugi ketika produksi beras meningkat yang umum terjadi saat musim panen tiba. Sedangkan jika produksi beras menurun (musim paceklik), maka beras yang telah disimpan bisa disalurkan kepada masyarakat melalui operasi pasar.

6. Pemerintah dapat menggalakkan kembali program diversifikasi konsumsi pangan (substitusi beras) sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan melalui pola pangan harapan.

DAFTAR PUSTAKA

Adriana, R. 2007. Penawaran Beras Dunia dan Permintaan Impor Beras Indonesia serta Kebijakan Perberasan di Indonesia. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB, Bogor.

Ashari, dan M. Ariani. 2003. Arah, Kendala, dan Pentingnya Diversifikasi Konsumsi Pangan Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol. 21 No. 2. Desember 2003 : 99-112. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2004. Laju Alih Fungsi Lahan Pertanian Tahun 2004, Jakarta.

. 2009. Ketersediaan dan Konsumsi Beras (ton) di Indonesia Tahun 2005-2008, Jakarta.

. 2009. Konsumsi Rata-rata Per Kapita Seminggu Beberapa Macam Bahan Makanan Penting Indonesia (rupiah) Tahun 2005, 2007, 2008, Jakarta.

. 2009. Luas Areal Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi di Indonesia Tahun 2004-2008, Jakarta.

Bulog. 2008. Pengadaan dan Penyaluran Beras (juta ton) Tahun 2005-2008, Jakarta.

Daniel, M. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta.

Darwanto, D. H. 2005. Ketahanan Pangan Berbasis Produksi dan Kesejahteraan Petani. Ilmu Pertanian Vol. 12 No. 2, 2005 : 152-164. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor.

Debertin, D. L. 1986. Agricultural Production Economics. Macmillan Publishing Company, New York.

Dolan, E. G. 1974. Basic Microeconomics: Principles and Reality. The Dryden Press, Illinois.

Doll J. P., and F. Orazem. 1984. Production Economics: Theory with Applications 2nd ed. John Wiley and Sons, New York.

Firdaus, M, L. M. Baga, dan P. Pratiwi. 2008. Swasembada Beras dari Masa ke Masa. Telaah Efektifitas Kebijakan dan Referensi Perumusan Strategi Nasional. IPB Press, Bogor.

Girsang, M. I. T. 2009. Penilaian Ekonomi Air Irigasi pada Usahatani Padi Sawah (Kasus Daerah Irigasi Teknis Cigamea, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Bogor.

Gujarati, D. 1978. Ekonometrika Dasar. Erlangga, Jakarta.

Hadi, P. U., dan B. Wiryono. 2005. Dampak Kebijakan Proteksi terhadap Ekonomi Beras di Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi, Vol. 23 No. 2, Oktober 2005 : 159-175. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Bogor.

Hessie, R. 2009. Analisis Produksi dan Konsumsi Beras dalam Negeri serta Implikasinya terhadap Swasembada Beras di Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Bogor.

Irawan, B. 2005. Konversi Lahan Sawah : Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya, dan Faktor Determinan. Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol. 23 No. 1. Juli 2005 : 1-18. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor.

Juanda, B. 2008. Ekonometrika. Modul Kuliah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Bogor.

Kementerian Pertanian. 2008. Komposisi Energi, Protein, dan Lemak dari Berbagai Bahan Makanan (per 100 gram) Tahun 2008, Jakarta.

. 2008. Produksi Padi dan Tanaman Pangan Utama Lain (000 ton) di Indonesia Tahun 2002-2008, Jakarta.

Koutsoyiannis, A. 1977. Theory of Econometrics. The Macmillan Press Ltd, London.

. 1979. Mo de r n Microeconomics. The Macmillan Press Ltd, London.

Nainggolan, K., dan A. Suprapto. 1987. Supply Response for Rice in Java : Empirical Evidence. Ekonomi dan Keuangan Indonesia, XXXV (2) : 239-264.

Pindyck, R. S., dan D. L. Rubinfeld. 1981. Econometric Models and Economic Forecasts, Second Edition. Exclusive Rights by Mc. Graw-Hill Book Company, Tokyo.

Pratiwi, P. 2008. Efektifitas dan Perumusan Strategi Kebijakan Beras Nasional. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB, Bogor.

Saifullah, A. 2001. Peran Bulog dalam Kebijakan Perberasan Nasional. Bunga Rampai Ekonomi Beras. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Sitepu, R. K. 2002. Dampak Kebijakan Ekonomi dan Liberalisasi Perdagangan Terhadap Penawaran dan Permintaan Beras di Indonesia. Tesis. Program Pascasarjana IPB, Bogor.

Sitepu, R. K., dan B. M. Sinaga. 2006. Aplikasi Model Ekonometrika. Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian. Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor.

Solahuddin, S. 2009. Pertanian : Harapan Masa Depan Bangsa. IPB Press, Bogor. Sood, M. 1995. Penerapan Tarif Impor Berdasarkan Ketentuan GATT-WTO,

AFTA dan Perundang-Undangan Indonesia, Mataram.

Sumaryanto, dan T. Sudaryanto. 2005. Pemahaman Dampak Negatif Konversi Lahan Sawah Sebagai Landasan Perumusan Strategi Pengendaliannya. Dalam S. Sunito, H. Purwandari, dan D. I. Mardiyaningsih (penyunting). Prosiding Seminar Penanganan Konversi Lahan dan Pencapaian Lahan Pertanian Abadi. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Bekerja sama dengan Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan LPPM-IPB, Bogor.

Sunani, N. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Konsumsi Beras di Kabupaten Siak, Riau. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Bogor.

Supranto, J. 2004. Ekonometri. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Suryana, A. 2005. Kebijakan, Kendala, dan Tantangan dalam Upaya Mewujudkan Pemantapan Ketahanan Pangan Nasional Kedepan. Makalah disampaikan pada Semiloka Nasional Bidang IPTEK yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP-IMM), Jakarta.

Lampiran 1. Nama Variabel yang Digunakan dalam Model Permintaan dan Penawaran Beras di Indonesia

TREN : Trend Waktu

IHK : Indeks Harga Konsumen EXCT : Nilai Tukar Rupiah (Rp/US$) PRDP : Produksi Padi (000 ton) PRDB : Produksi Beras (000 ton) PRDV : Produktivitas Padi (ton/Ha) LPRDV : Produktivitas Padi t-1 (ton/Ha) QDBR : Permintaan Beras (ton)

LQDBR : Permintaan Beras t-1 (ton) QSBR : Penawaran Beras (ton)

HGTP : Harga Gabah Tingkat Petani (Rp/Kg) HGTPR : Harga Riil Gabah Tingkat Petani (Rp/Kg) LHGTPR : Harga Gabah Tingkat Petani t-1 (Rp/Kg) HBIN : Harga Beras Indonesia (Rp/Kg)

HBINR : Harga Riil Beras Indonesia (Rp/Kg) LHBINR : Harga Beras Indonesia t-1 (Rp/Kg) HJTP : Harga Jagung Tingkat Petani (Rp/Kg) HJTPR : Harga Riil Jagung Tingkat Petani (Rp/Kg) LHJTPR : Harga Riil Jagung Tingkat Petani t-1 (Rp/Kg) HPUK : Harga Pupuk Urea (Rp/Kg)

HPUKR : Harga Riil Pupuk Urea (Rp/Kg) HDPP : Harga Pembelian Pemerintah (Rp/Kg) HDPPR : Harga Riil Pembelian Pemerintah (Rp/Kg) HIMP : Harga Beras Impor Indonesia (Rp/Kg) HIMPR : Harga Riil Beras Impor Indonesia (Rp/Kg) LHIMPR : Harga Riil Beras Impor Indonesia t-1 (Rp/Kg) HBRD : Harga Beras Dunia (US$/Kg)

HBRDR : Harga Riil Beras Dunia (US$/Kg) AREA : Luas Areal Panen Padi (000 Ha) LAREA : Luas Areal Panen Padi t-1 (000 Ha) KUTA : Kredit Usahatani (Rp)

CRAH : Curah Hujan (mm/thn) IMPR : Jumlah Impor Beras (ton) LIMPR : Jumlah Impor Beras t-1 (ton) TRIF : Tarif Impor Beras (Rp/Kg) LTRIF : Tarif Impor Beras t-1 (Rp/Kg) FK : Faktor Konversi

INCK : Pendapatan Per Kapita (Rp) INCKR : Pendapatan Riil Per Kapita (Rp) JPDK : Jumlah Penduduk (Juta Jiwa) STOK : Stok Beras (ton)

LSTOK : Stok Beras t-1 (ton)

RHGHP : Rasio Harga Riil Gabah Tingkat Petani dengan Harga Riil Pupuk Urea

Dokumen terkait