• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

4.3 Perununan Indeks Plak Sebelum dan Sesudah Berkumur

Hasil dari uji statistik menunjukkan hasil yang signifikan (p<0,05) yang berarti terjadi perubahan yang signifikan dari sampel sebelum dan sesudah berkumur selama 14 hari dengan obat kumur yang mengandung minyak esensial.

Tabel 5. Hasil uji statistik penurunan indeks plak sebelum dan sesudah berkumur

N Penurunan indeks plak Hasil uji

Statistik X±SD

40 0,46 ± 0,17 0,0001*

Gambar 5. Rerata skor indeks plak subjek penelitian yang menggunakan obat kumur dengan kandungan minyak esensial sebelum dan sesudah berkumur. Gambar 3 menunjukkan rerata skor indeks plak obat kumur yang mengandung minyak esensial sebelum dan sesudah berkumur berdasarkan data dari tabel 4. Berdasarkan gambar 3, dapat dilihat rerata skor indeks plak menurun seiring dengan waktu, yaitu hari ke-0 sampai hari ke-14.

Pada tabel 6 dapat dilihat distribusi responden ortodonti cekat yang menyikat gigi tidak teratur yaitu 0%, frekuensi 1 kali sehari yaitu 2,5%, frekuensi 2 kali sehari yaitu 90% dan frekuensi lebih besar dari 2 kali sehari yaitu 7,5%. Responden ortodonti cekat yang menyikat gigi pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur yaitu 27,5%, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur yaitu 62,5%, pagi setelah sarapan, sore dan malam sebelum tidur yaitu 7,5% dan pagi setelah sarapan saja yaitu 2,5%. 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 Hari 0 Hari 14 1,5864 1,1289

Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan frekuensi dan waktu menyikat gigi sebelum perlakuan N % Rata-rata indeks plak sebelum berkumur Frekuensi menyikat gigi Tidak teratur 0 0% - 1 kali sehari 1 2,5% 1,97 2 kali sehari 36 90% 1,37 >2 kali sehari 3 7,5% 1,083 Waktu menyikat gigi

Pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur

11 27,5% 1,59

Pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur

25 62,5% 1,162

Pagi setelah sarapan, sore dan malam sebelum tidur

3 7,5% 1,083

BAB 5

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek obat kumur dengan kandungan minyak esensial terhadap status kebersihan rongga mulut pada pasien yang dirawat dengan alat ortodonti cekat ditinjau dari skor indeks plak sebelum dan sesudah berkumur selama 14 hari. Penelitian ini dilakukan pada 40 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta menyatakan kesediaannya menjadi subjek penelitian dengan menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi subjek penelitian. Subjek adalah mahasiswa/i FKG USU yang menggunakan alat ortodonti cekat. Subjek dianggap homogen karena berasal dari latar belakang pendidikan dan rentang umur yang sama.

Hasil penelitian pada tabel 5 mengenai skor indeks plak sebelum dan sesudah perlakuan menunjukkan terdapat penurunan skor indeks plak setelah perlakuan selama 14 hari. Nilai rerata skor indeks plak sebelum perlakuan adalah 1,59. Nilai rerata skor indeks plak sesudah perlakuan adalah 1,13.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistik antara penggunaan obat kumur yang mengandung minyak esensial terhadap penurunan akumulasi plak. Dari penelitian yang dilakukan selama dua minggu, didapatkan hasil bahwa terjadi penurunan rerata akumulasi plak yang bermakna pada hari ke-14 (p<0,05), hal ini menunjukkan bahwa obat kumur dengan kandungan minyak esensial mampu menurunkan akumulasi plak setelah berkumur selama 14 hari.

Pada tabel 6 dapat dilihat rata-rata skor indeks plak pada frekuensi menyikat gigi yang tidak teratur, 1 kali sehari, 2 kali sehari, dan lebih dari 2 kali sehari menunjukkan bahwa skor indeks plak yang paling rendah adalah skor indeks plak pada frekuensi lebih dari 2 kali sehari. Rata-rata skor indeks plak pada waktu menyikat gigi pada pagi setelah sarapan, sore dan malam sebelum tidur menunjukkan skor indeks plak yang paling rendah dibandingkan dengan waktu menyikat gigi

lainnya. Menurut hasil penelitian Anitasari dkk., (2005), secara statistik ada pengaruh frekuensi menyikat gigi dengan tingkat kebersihan rongga mulut terlihat secara jelas dimana siswa yang menyikat gigi dengan frekuensi 4 kali sehari, tingkat kebersihan gigi dan mulut baik persentasenya lebih tinggi dibandingkan dengan frekuensi 1 kali, 2 kali, dan 3 kali.22

Konsentrasi minyak esensial yang terkandung dalam obat kumur penelitian ini adalah sebanyak 0,064% thymol, 0,092% eucalyptol, dan 0,024% menthol digabungkan dengan 0,060% metil salisilat. Pada penelitian ini, subjek penelitian didapat lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki dikarenakan pada satu angkatan mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Gigi USU terdapat lebih banyak perempuan dan sedikitnya laki-laki yang memenuhi kriteria inklusi. Studi yang dilakukan terhadap dianggap dalam level kooperatif yang sama berdasarkan pada umur dan latar belakang pasien yang hampir sama.

Akumulasi plak pada pasien ortodonti cekat tidak dapat dihindarkan karena pasien mengalami kesulitan saat membersihkan rongga mulut karena adanya bracket, wire, bands, dan ligature. Peneliti menginstruksikan kepada subjek penelitian menggunakan obat kumur 2 kali sehari pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur sesudah menyikat gigi. Subjek penelitian diinstruksikan menyikat gigi dengan metode Bass. Metode Bass ini dapat digunakan sehari-hari dan sangat efektif dalam menghilangkan plak. Setelah itu, subjek akan kembali diperiksa pada hari ke-14.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa skor rerata indeks plak pada kelompok pra-perlakuan lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok setelah perlakuan yang berarti bahwa hipotesis penelitian ini diterima. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Charles dkk., (2011) yang menyatakan bahwa obat kumur yang mengandung minyak esensial dapat menurunkan skor indeks plak dalam 14 hari.19 Hasil penelitian oleh Charles dkk., (2012) menyatakan bahwa obat kumur dengan kandungan minyak esensial mampu menurunkan plak dan gingivitis secara signifikan jika dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan jangka waktu penelitian selama 2 minggu.20

Penelitian yang dilakukan oleh Dolinska (2006) menunjukkan bahwa obat kumur yang mengandung minyak esensial mampu mengurangi akumulasi plak dan gingivitis. Interdental plak menurun signifikan secara statistik dalam 2 minggu.21 Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Tufekci dkk., (2008) yang dalam penelitiannya menyatakan bahwa penggunaan obat kumur dengan kandungan minyak esensial mampu mengurangi plak dan gingivitis pada pasien ortodonti cekat dengan lama penelitian selama 6 bulan.4

Selama pelaksanaan penelitian ini terdapat beberapa hambatan diantaranya adalah peneliti tidak melakukan pengawasan pada diet yang dikonsumsi oleh subjek penelitian, sementara indeks plak mudah terpengaruh oleh makanan dan minuman yang dikonsumsi pasien. Dalam penelitian ini, peneliti tidak mengendalikan konsistensi dan pH saliva, sementara perkembangan plak sangat dipengaruhi oleh

buffer saliva. Tahap perawatan ortodonti pada pasien tidak dikendalikan dalam penelitian ini, plak dipengaruhi oleh hal ini karena pada pasien yang susunan giginya masih crowded (tahap awal) lebih sulit untuk melakukan pembersihan rongga mulut sehingga menyebabkan penumpukan plak yang lebih banyak.

BAB 6

Dokumen terkait