• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perusahaan selain Palyja yang mengelola sektor air bersih d

Dalam dokumen Analisis Bargaining Power Pemprov DKI Ja (Halaman 90-94)

BAB V. ANALISIS BARGAINING POWER PEMPROV DKI JAKARTA dan PT

5.2 Characteristic of Host

5.2.4 Perusahaan selain Palyja yang mengelola sektor air bersih d

pengangguran masih tinggi. Sehingga menyebabkan mobilitas sosial bagi kaum miskin sulit dan kesenjangan antara penduduk kaya dan miskin masih tinggi. Hal ini tentunya akan melemahkan bargain host dan menguatkan bargain MNC.

5.2.4 Perusahaan selain Palyja yang mengelola sektor air bersih di Jakarta

Dalam pembagian sektor wilayahnya, Palyja memiliki tanggung jawab untuk mengolah air di seluruh bagian Jakarta Barat. Seluruh tanggung jawab pengelolaan air bersih di wilayah Jakarta Barat diserahkan kepada Palyja. Palyja merupakan satu-satunya perusahaan yang mengurus pasokan air bersih di wilayah Jakarta Barat. Sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati selama 25 tahun, PAM Jaya akan menyerahkan seluruh tanggung jawabnya kepada pihak

156

Michal Trnik, Local Goverments and Foreign Direct Investment Examining the Relationship

between MNC’s and Local Goverments in Slovakia (Budapest: Central European University,

2005) hal 18. Melalui http://michal.trnik.com/prace/BELA_research_paper.pdf (diakses 15 April 2014)

78

swasta, termasuk Palyja untuk mengoperasikan, memelihara, dan

mengembangkan sistem penyediaan air bersih di kota DKI Jakarta157. Selain itu,

PAM Jaya juga melimpahkan pekerjaannya dalam bidang perbaikan, pengembangan air bersih, sistem distribusi, hingga jaringan-jaringan pipa kepada

mitra swasta termasuk Palyja158. Pada akhir kerjasama seluruh sistem dan aset

akan dikembalikan lagi kepada PAM Jaya.

Industri air bersih di wilayah Jakarta merupakan industri tunggal yang hanya dikelola oleh satu perusahaan saja. Sumber air bersih masyarakat Jakarta Barat hanya dapat diperoleh melalui satu perusahaan yaitu Palyja. Tetapi, selain bisa didapatkan dari perusahaan Palyja, air bersih juga dapat diperoleh melalui

sumber lainnya yaitu air tanah baik sumur, kompa, pompa, maupun jetpam159.

Bahkan 6 persen dari masyarakat Jakarta meminta air bersih dari tetangga ketika hendak memenuhi kebutuhan air bersihnya.

Sedangkan pada bagian Jakarta Timur, pengolahan air dikelola oleh PT Thames PAM Jaya atau yang berada di bawah Perusahaan Multinasional dari

Inggris yang bernama Thames Water Overseas160.

157

Asri Fitrianti, Op.cit hal 69

158

Ibid

159 Asri Fitrianti, Loc. Cit, hal 64

160 Heni Kurniasih, Water Not For All: The Consequemces of Water Privatisation in Jakarta,

Indonesia (Melbourne: The University of Melbourne), hal 4. Melalui

79

Gambar 3: Pembagian wilayah antara Palyja dan TPJ161

Sumber: Heni Kurniasih, Water Not For All: The Consequences of Water Privatisastion

in Jakarta, Indonesia, h.5

Thames Water Overseas adalah Perusahaan Multinasional air terbaik di Inggris. Pada tahun 1995, Thames Water Overseas di nobatkan menjadi

perusahaan air terbesar nomer tiga di dunia162. Konsumen dari luar Inggris

memanfaatkan keahlian yang dimiliki oleh Thames Water Overseas untuk mengolahan air bersih, termasuk wilayah Jakarta Timur. Thames Water Overseas juga memberikan layanan air yang baik dan terus meningkat di negara Inggris sendiri.

Selama tahun 1998, Thames Water Overseas telah menghabiskan investasi sebesar 471.000.000 Poundsterling untuk melebarkan pasarnya keseluruh

dunia163. Dalam pengembangan pasarnya, Thames Water Overseas telah

161 Ibid, hal 5

162 1995-2001 International Expansion, http://www.thameswater.co.uk/about-us/850_2614.htm

(diakses 20 Juli 2014)

163

80

mendapat beberapa kontrak dari Bangkok, Shanghai, Adelaide, Jakarta Timur, dan Skotlandia. Tidak hanya mengurusi pengolahan air di perkotaan, Thames Water Overseas juga berpengalaman dalam pengolahan air limbah dan sempat mendapatkan project untuk memasok air di sirkuit balap motor Brands Hatch.

Thames Water Overseas sendiri, melalui PT Thames Pam Jaya (TPJ) menandatangani Perjanjian Kerjasama Privatisasi air Jakarta pada tahun 1997. Perjanjian kerjasama tersebut berisi mengenai konsesi penyediaan dan peningkatan layanan air bersih di wilayah timur sungai Ciliwung yang meliputi sebagian wilayah Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan seluruh wilayah Jakarta

Timur164. Tidak jauh berbeda dengan Palyja, Perjanjian Kerjasama PAM JAYA

dengan TPJ berlaku selama 25 tahun yang bertujuan untuk mengelola, mengoperasikan, memelihara, serta melakukan investasi untuk mengoptimalkan pelayanan air bersih di wilayah tersebut.

Terdapat satu Perusahaan Multinasional lain yang mengelola air bersih di wilayah Jakarta, yaitu PT Thames Pam Jaya (TPJ). Palyja mengelola air bersih di wilayah Jakarta Barat, sedangkan PT Thames Pam Jaya (TPJ) mengelola air

bersih di wilayah Jakarta Timur165. Tetapi, walaupun terdapat perusahaan lain

yang mengelola air bersih di wilayah Jakarta Timur. Palyja adalah satu-satunya perusahaan air yang berkuasa di wilayah Jakarta Barat. Pembagian wilayah antara

164

Rina Kartika Sari, Klausa Imbalan Dalam Perjanjian Kerjasama Antara Pemerintah Dengan Swasta: Studi Kasus Perjanjian Kerjasama Antara PDAM DKI Jakarta dengan PT AETRA Air Jakarta (Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011) hal 66. Melalui http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20252237-T%2028696-Klausula%20imbalan-full%20text.pdf (diakses 15 Juli 2014)

165

81

TPJ dan Palyja telah dibagi berdasarkan Perjanjian Kerjasama tahun 1997. Industri air lain yang berada di wilayah Jakarta lainnya memiliki pengelolaan dan infrastruktur masing-masing. Pasar Palyja yang merupakan seluruh masyarakat pengguna air bersih di wilayah Jakarta Barat. Tidak ada perusahaan lain selain Palyja yang berhak atas distribusi air bersih di wilayah Jakarta Barat. Kebutuhan masyarakat Jakarta Barat akan hadirnya air bersih hanya dapat terakomodasi oleh perusahaan Palyja.

Moran berpendapat bahwa semakin banyak industri yang bergerak dalam bidang yang sama maka bargain host semakin kuat dan bargain MNC semakin lemah. Dalam kasus privatisasi air Jakarta, Palyja adalah satu satunya perusahaan yang berkuasa atas pengelolaan air di wilayah Jakarta Barat. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada industri lain yang menjadi pesaing Palyja dalam penyelenggaraan air bersih di wilayah Jakarta Barat yang membuat bargain MNC menjadi kuat dan bargain host menjadi lemah.

Dalam dokumen Analisis Bargaining Power Pemprov DKI Ja (Halaman 90-94)

Dokumen terkait