• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Surat Kabar sebagai Media Dakwah

3. Pesan Dakwah

Dalam komunikasi, pesan menjadi salah satu unsur penentu efektifitas suatu tindakan komunikasi. Bahkan unsur pesan menjadi unsur utama selain komunikator dan komunikan. Terjadinya komunikasi antar manusia tanpa adanya unsur pesan maka tidak akan pernah terjadi komunikasi antar manusia.

21

Ibid hal. 4

22

xxxv

Menurut Totok Asmara pesan dakwah adalah semua penyampaian pesan yang bersumber dari Al-Qur`an dan Al-Hadits atau Sunnah baik itu tertulis maupun dalam bentuk risalah-risalah.23

Sedangkan menurut Prof. H. Mahmud Yunus berpendapat bahwa kata dakwah mempnyai dua akar kata yaitu (bhs. Arab (da`a, yad`u, da`watan)) yang artinya memanggil, mengajak, menjamu. Dan kedua yaitu (Bhs.arab da`a, yad`u, dua`a)) yang artinya memanggil, mendoa, dan memohon.24

Muhammad Nasir mendefinisikan dakwah sebagai usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan pada perorangan dan seluruh umat konsepsi islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia didunia ini, yang melipui amar ma`ruf nahi munkar dengan berbagai macam media dan cara yang diperbolehkan.25

Sementara itu, Prof. Dr. M. Quraish Shihab mendefinisikan dakwah sebagai seruan atau ajakan kepada keinsyafan, atau usaha untuk mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat dan dakwah harusnya berperan dalam pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan.26

Dari definisi diatas, maka pesan dakwah adalah sebagai sebuah pernyataan yang bersumber dari Al-Qur`an dan Sunnah untuk mengajak seluruh umat manusia agar mengikuti ajaran Islam dan mampu

23

Totok Asmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta; gaya Media Pratama, 1987), Cet. Ke-1, Hal.43

24

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta : Hidakarya Agung, 1990),Hal. 127

25

Abdul Rasyid Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, ( Jakarta :Bulan Bintang, 1993 ), Cet. Ke-3, Hal. 8-9

26

Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur`an ; Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung : Mizan, 1998), Cet. Ke-17, Hal 194

xxxvi

mengamalkannya dalam kehidupan dengan tujuan kebahagiaan didunia dan diakhirat. Pesan dakwah dapat dikategorisasikan sebagai berikut.27

A. Pesan Akidah.

Yang dimaksud dengan pesan akidah adalah pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap umat Muslim berdasarkan dalil Aqli dan Naqli ( Nash dan Akal)28.

Aqidah sangat erat hubungannya dengan rukun iman. Adapun materi pembahasannya tidak hanya mencakup pada poin-poin yang wajib diimani saja, akan tetapi juga mencakup pada materi dakwah yang membahas mengenai hal-hal yang dilarang. Misalnya syirik yaitu menyekutukan adanya Allah Rabbul Izzati, mengingkari Allah dan sebagainya. Sesuai dengan firman Allah dalam surat An-Anbiya ayat 25:

Artinya: Dan kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, melainkan kami wahyukan kepadanya : “bahwasannya tidak ada Tuhan yang hak melainkan Aku, maka sembahlah Aku olehmu sekalian”. (Q. S. Al-Anbiya’: 25)

Dari Firman yang diungkapkan diatas, dapat disimpulkan bahwa rukun Iman terdiri dari Iman kepada Allah, malaikat, Kitab, Rasul, dan Iman kepada hari Akhir, dan Iman kepada Qadha dan Qadar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pesan akidah adalah pesan yang berkaitan dengan dengan rukun Iman.

27

Wardi Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah,(Jakarta,1997), Cet.1, Hal.33-34,

28

A. Zainudin dan Muahmmad Jamri, Al-Islam 1: Akidah dan Ibadah, (Jakarta; Pusaka Setia, 1999). Cet. Ke-1, Hal.49

xxxvii B. Pesan Syariah.

Pesan syariah adalah pesan dakwah yang berisikan tentang ketentuan-keteuntuan norma-norma Ilahi yang menghubungkan manusia dengan Tuhannya, manusia dan alam sekitar terbagi dua, yaitu;

1. Ibadah sebagai bentuk dari norma hubungan manusia dengan tuhannya, dan tata caranya sudah ditentukan oleh Allah SWT kepada Rasul Nya secara rinci kajiantentang ibadah ini berkisara pada masalah thaharah, shalat, puasa, zakat dan haji.29

2. Muamalah merupakan bentuk norma hubungan manusia dengan manusia lainnya serta dengan lingkungan sekitarnya yang berkaitan dengan masalah ekonomi, politik, social, hukum, kebudayaan, dan lain-lainnya.30

C. Pesan Akhlak.

29

E. Hasan Shaleh, Studi Islam Perguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ & Pengembangan Wawasan, ISTN, Jakarta, 2000, Cet. Ke-2, Hal. 56

30

xxxviii

Akhlak secara etimologi adalah tingkah laku atau perbuatan dan secara termonologi akhlak adalah tingkah laku (etika) manusia dalam hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, serta alam sekitarnya.31

Akhlak berdasarkan ruang lingkupnya adalah mencakup akhlak kepada Allah dan akhlak kepada sesama manusia. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pesan akhlak adalah pesan yang berkaitan dengan tingkah laku atau sikap sesama manusia.

2. Jenis dan Sifat Pesan.

Yang dimaksud dengan jenis pesan adalah macam-macam atau bentuk-bentuk bahasa yang selalu dipakai dalam setiap percakapan khalayak, jenis-jenis pesan tersebut adalah pesan verbal, non-verbal, persuasive, informative, dan koersif.32

1. Verbal, yang dimaksud dengan pesan verbal adalah suatu symbol yang menguraikan suatu kata atau lebih pada orang lain dalam melakukan suatu komunikasi, karena hampir semua rangsangan bicara yang kita dasari termasuk dalam kategori pesan verbal yang disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan dengan orang lain secara lisan.33

2. Non-Verbal, yaitu secara bahasa adalah pesan tanpa bahasa (isyarat) atau secara istilah pesan non-verbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Pesan non-verbal mencakup rangsangan dalam suatu setting

31

Ibid Hal.62

32

Sugiana, Dadang dan Nina Winangsih, Perencanaan Pesan dan Media, Jakarta : Univeersitas Terbuka, 2004

33

M. Jamaludin Piktoringa, Tipologi Pesan Persuasive, (Jakarta;PT.Indeks, 2005)Cet.1 Hal. 1

xxxix

komunikasi yang dihasilkan oleh suatu individu yang mempunyai pesan potensial bagi sang pengirim atau penerima.34

3. Persuasive, adalah pesan yang dapat menghasilkan respon tertentu jika dirancang dengan baik Untuk itu pesan hendaknya dioptimalkan lambang komunikasi yang tersedia. Kepersuasifan suatu pesan sebenarnya tidak sebatas menstimulasi emosi khalayak atau sasaran.35 4. Pesan koersif, koersif adalah pesan yang bersifat memaksa dengan

menggunakan fungsi-fungsi yang tidak dilaksanakan.36

5. Pesan informative, yaitu pesan yang bersifat memberikan keterangan-keterngan yang kemudian dapat diambi kesimpulan dan keputusan oleh komunikan.37

3. Strategi Pesan. 1. Penekanan Inti Pokok Pesan.

Masalah ini berkaitan dengan kemampuan audience untuk mengingat dan memberikan perhatian pada pesan komunikasi yang kita sampaikan atau tekankan pada awalan dan diulang lagi pada akhir kegiatan komunikasi. Hal ini mengingat sewaktu kita berada dalam proses komunikasi terdapat kecendrungan audience yang kurang memperhatikan kita.38

2. Pengorganisasian Pesan.

38

xl

Agar kita dapat membantu pemahaman audience, pesan yang kita sampaikan dapat kita organisasikan sedemikian rupa sehingga penyampaiannya menjadi teratur. Cara pengorganisasian pesan antara lain; a. Deduksi. Yaitu inti pesan kita sampaikan terlebih dahulu baru kemudian

penjelasan-penjelasan serta perincian-perincian menyusul diberikan. b. Induksi. Yaitu kebalikan dari deduksi, yang disampaikan pertama adalah

uraian-uaraian, detail-detail dari suatu gagasan yang susunannya mengarah pada suatu kesimpulan yang diberikan pada akhir kegiatan komunikasi.

c. Kronologis. Yaitu pesan disampaikan secara urutan menurut urutan waktu terjadinya peristiwa.

d. Spasial. Pesan komunikasi disampaikan menurut urutan tempat.

e. Topical. Pesan komunikasi disampaikan menurut prioritas tertentu. Dari yang penting ke yang kurang penting, dari yang menarik sampai ke yang kurang menarik, dari yang konsep yang dikenal sampai ke konsep yang kurang dikenal. Dapat juga sebaliknya.

f. Kausal. Yaitu menyampaikan pesan dengan urutan sebab-akibat.

Dokumen terkait