• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Pesantren dan Madrasah dalam meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia hubungannya dengan lapangan kerja. Sumber Daya Manusia hubungannya dengan lapangan kerja

BAB IV HASIL PENELITIAN

D. Peranan Pesantren dan Madrasah dalam meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia hubungannya dengan lapangan kerja. Sumber Daya Manusia hubungannya dengan lapangan kerja

Seiring dengan semakin antusiasnya masyarakat Banti dalam menunjang perkembangan Pesantren dan Madrasah dimasa yang akan datang, maka kita perlu untuk memgembangkan beberapa kiat atau langkah-langkah pengelolaan Pesantren dan Madrasah dalam memacu kualitas alumninya untuk menjaga prospek masa depan Pesantren dan Madrasah.

Paling tidak ada tiga hal yang harus mendapat perhatian utama dalam uapaya memacu kualitas Pesantren dan Madrasah kedepan:

1. Keinginan para pengelola dan masyarakat dalam melakukan perubahan dan perbaikan

2. Kemampuan menerapkan system pembelajaran yang efektif 3. Strategi pengawasan dan evaluasi yang intensif.

Ketiga aspek diatas menurut peneliti mendapat perhatian yang serius. Apabila para pembina dan pengelola Pesantren dan Madrasah berkeinginan kuat melakukan perubahan mendasar, maka yakinlah prospek Pesantren dan Madrasah ini akan semakin mendapat pengakuan dari masyarakat.

Disamping itu, dari hasil pengambilan data terbukti bahwa masyarakat Desa Banti mengharap perlunya perubahan system yang ada kearah yang lebih baik sebagaimana dalam hasil tabulasi data berikut ini:

Tabel 11

Frekuensi dan persentase tentang pandangan masyarakat terhadap perlunya perubahan

No Jawaban responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Membutuhkan 4 15’38%

2 Membutuhkan 4 15’38%

3 Tidak membutuhkan perubahan 18 69,23%

Jumlah 26 100%

Sumber data: hasil pengelolaan angket, pada item no 9

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa masyarakat tidak lebih banyak memandang sangat perlu banyak perubahan. Sebab hanya sekitar 15,38% yang memandang sangat perlunya perubahan mendasar. Ini berarti bahwa telah ada perbaikan-perbaikan yang telah di usahakan selama ini sehingga tidak perlu adanya perubahan dasar yang meliputi

seluruh aspek kelembagaan. Jadi, yang perlu dilakukan perubahan yaitu hal-hal yang belum mendapat penanganan sepenuhnya sebagai misalnya system pembelajaran yang ada bahwa masyarakat relatif menghendaki agar cara-cara lama yang mengandung budaya, moral dan etika yang tinggi harus senantiasa dipertahankan, tentunya dengan memadukan dengan system baru yang bernilai efektif, misalnya dengan memanfaatkan sarana teknologi dengan materi-materi yang berwawasan kekinian.

Dari hasil penelitian peneliti mendapat informasi dari responden yang cenderung agar pengawasan terhadap Pesantren dan Madrasah perlu dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah, melalui sebagai lembaga independen yang dibentuk bersama. Dengan kata lain bahwa system pengawasan perlu dibenahi dengan menyertakan masyarakat dalam mengambil peran pengawasan.

Sedemikian pentingnya keterpaduan antara masyarakat dan pemerintah dalam membangun Pesantren dan Madrasah itu, karena rasa kepemilikan dan sepenanggungan akan lahir keduanya. Seiring dengan cita-cita pemerintah untuk menerapkan system pendidikan terpadu kedepan sebagaimana dalam undang-undang No 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional.

Oleh karena itu, maka Pesantren dan Madrasah perlu mendapat dukungan luas semua komponen masyarakat. Sebab dengan itu prospek Pesantren dan Madrasah kedepan akan semakin baik, terutama dengan hal yakni: dukungan masyarakat, keinginan pengelolah untuk

mengadakan perubahan, penerapan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien dengan system pengawasan yang terpadu oleh masyarakat tentang Pesantren dan Madrasah hubungannya dengan lapangan kerja.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan bab-bab terdahulu, lebih khusus pada bab IV,hasil penelitian dan pembahasan, peneliti dapat kemukakan beberapa simpulan akhir dari temuan peneliti dan beberapa implikasi yang ada kaitannya dengan persepsi masyarakat tentang Pesantren dan Madrasah hubungannya dengan lapangan kerja:

1. Persepsi masyarakat tentang Pesantren dan Madrasah di Desa Banti Kec Baraka Kab Enrekang masih memandang penting adanya Pesantren dan Madrasah. Kendatipun demikian standar mengenai pentingnya Pesantren dan Madrasah sangat bergantung kepada sejauh mana kemampuan kedua lembaga tersebut merespon kebutuhan dan kemajuan masyarakat. Paling tidak ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya persepsi masyarakat tentang Pesantren dan madrasah hubungannya dengan lapangan kerja di Dusun Ledan Desa Banti Kec Baraka Kab Enrekang antara lain adalah:

Adanya perbedaan signifikan kemampuan suatu Pesantren dan Madrasah dalam membenahi diri dan menjawab perkembangan zaman serta kebutuhan masyarakat sekitarnya. Lebih dari itu, juga tak dapat dipungkiri bahwa oleh karena perbedaan latar belakang tingkat pendidikan masyarakat, latar belakang ekonomi, dan latarbelakang

pekerjaan dapat membengaruhi perbedaan pandangan terhadap pesantren dan madrasah hubungannya dengan lapangan kerja. Paling tidak dari keempat faktor ini yang paling dominan adalah faktor tingkat pendidikan dan latar belakang pekerjaan.

2. Peranan Pesantren dan Madrasah dalam meningkatkan kualitas alumni hubungannya dengan lapangan kerja di Desa Banti Kec Baraka Kab Enrekang yakni pengawasan terhadap Pesantren dan Madrasah perlu dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah, melalui sebuah lembaga independen yang dibentuk bersama. Dengan kata lain bahwa sistem pengawasan perlu dibenahi dengan menyertakan masyarakat dalam mengambil peran pengawasan sebab dengan itu prospek Pesantren dan Madrasah kedepan akan semakin baik, terutama dengan empat hal yakni: dukungan masyarakat, keinginan pengelola untuk mengadakan perubahan, penerapan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien dengan system pengawasan yang terpadu.

B. Saran

Dari ulasan temuan data yang ada menggambarkan bahwa perhatian dan pandangan masyarakat terhadap Pesantren dan Madrasah hubungannya dengan lapangan kerja di Dusun Ledan Desa Banti Kec Baraka Kab Enrekang cukup tinggi. Kendatipun demikian tidak semua Pesantren dan Madrasah mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan minat masyarakat. Oleh karena itu, dengan hasil temuan ini dapat memberikan sumbangan yang signifikan paling tidak sebagai tambahan informasi dalam

rangka upaya pengembang kualitas pemberdayaan Pesantren dan Madrasah hubungannya dengan lapangan kerja tersebut.

Kenyataan masih rendahnya daya saing sebagian Madrasah dan Pesantren ini menuntut perlunya perhatian masyarakat bersama pemerintah lebih intensif, khususnya pihak Kementrian Agama dan lembaga pendidikan itu sendiri untuk mencari alternatif pemecahannya. Oleh karena itu, peneliti dapat memberikan beberapa hal pokok sebagai sumbangsi saran peneliti, yakni sebagai berikut:

1. bahwa seiring denga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan tuntutan masyarakat, pada satu sisi system tradisional Pesantren dan Madrasah perlu pembenahan lebih lanjut dan di sisi lain modernisasi system Madrasah yang klasifikal perlu untuk dibenahi. Sehingga paling tidak idealnya Pesantren dan Madrasahyang ada perlu mempertahankan system terpadu antara keduanya yakni mengambil nilai-nilai kemoderenan yang lebih dan mengambil subtansial sehingga Madrasah dan Pesanatren tetap mendapat respon dan perhatian dari kalangan masyarakat.

2. paling tidak kedepan perlunya pengawasan secara terpadu antara masyarakat dan pemerintah terhadap kreadibilitas Pesantren dan Madrasah, termasuk dalam hal pola pengawasan dan pertanggung jawabannya. Jika selama ini system pengawasan hanya dilakukan oleh lembaga pemerintah terkait dalam hal ini Kementrian Agama, maka kedepan keterlibatan masyarakat sudah semakin diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA