• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETA RAWAN BENCANA KABUPATEN BANTAENG

Dalam dokumen Gambaran Umum Wilayah (Halaman 37-42)

2. Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya

a. Kawasan Hutan

Luas kawasan hutan menurut fungsinya di Kabupaten Bantaeng yaitu pada tahun 1999 luas kawasan hutan produksi biasa/tetap mencapai 2.187 ha, menurun pada tahun 2000 menjadi 2.057 ha. Kemudian kembali lagi pada luas semula 2.187 ha pada tahun 2001, 2002.dan 2003. Kemudian luas kawasan hutan produksi terbatas pada tahun 1999 adalah 1.262 Ha, naik pada tahun selanjutnya menjadi 1.392 ha. Dan tiga tahun selanjutnya kembali menjadi 1.262 ha. Luas Hutan lindung cukup konstan dari tahun 1999-2003 luasnya tetap 2.773 ha.

Tabel 2.18.

Luas Kawasan Hutan dan Persentase Hutan terhadap Luas Kabupaten Bantaeng Tahun 2011

(luas dalam ha)

No Kecamatan Hutan Lindung Hutan Produksi Terbatas Hutan Prod. Biasa Hutan Rakyat Hutan Kota Jumlah 1 Bantaeng - - 364 800 5 1.169 2 Ulu Ere 2.057 843 758 1.200 2 4.860 3 Sinoa - - 710 750 2 1.462 4 Bissappu - - - 350 2 352 5 EreMerasa 14 419 355 800 2 1.590 6 Pa' Jukukang - - - 200 2 202 7 Gatarang Keke - - - 300 2 302 8 Tompobulu 702 - - 2.500 2 3.204 Jumlah 2.773 1.262 2.187 6.900 19 13.141 % dari Luas Wilayah (39.583 ha) 7,01 3,19 5,53 17,43 0,05 33,20

Sumber : RTRW K abupate n Bantaeng 2011 a. Kawasan Pertanian

1) Lahan Sawah/Basah

Sentra produksi padi yang terdapat di Kabupaten Bantaeng hampir terdapat di seluruh wilayah kecamatan, akan tetapi terdapat 3 kecamatan yang memiliki jumlah produksi padi terbesar di Kabupaten Bantaeng, yaitu Kecamatan Pa’jukukkan g, Bissappu dan Bantaeng, hal ini menjadikan ketiga kecamatan tersebut merupakan pusat sentra produksi padi di Kabupaten Bantaeng.

Rencana pengembangan kawasan pesisir atau pertanian dataran rendah (low land) dikembangkan melalui pola agro minapolitan yang terdapat di Kecamatan Bissappu, Bantaeng dan Pa’jukukkang.

KAB.BANTAENG

39

2) Lahan Kering dan Hortikultura

Tanaman holtikultura/buah-buahan merupakan produk andalan Kabupaten Bantaeng. Luas pertanaman buah-buahan di Kabupaten Bantaeng adalah 4.000 ha, dengan produksi 37.000 ton pertahun. Sentra produksi terdapat di Kecamatan Uluere, Sinoa dan Eremerasa.

Tanaman buah/buahan yang dapat dikembangkan di Kabupaten Bantaeng adalah jeruk, langsat, manggis, nangka, durian, alvokat, sukun. Beberap a tanaman buah-buahan spesifik (anggur, apel dan strawberry) dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi biofisik pada b eberapa kecamatan di Kabupaten Bantaeng.

Rencana pengembangan kawasan pertanian tanaman lahan kering dikembangkan di wilayah kabupaten yang memiliki kesesuaian lahan untuk kegiatan pertanian pangan lahan kering terutama di Kecamatan Bissappu, Sinoa, Bantaeng, Eremerasa. Tompobulu, Pa’jukukkang dan Gantarang Keke.

Rencana pengembangan kawasan pertanian tanaman holtikultura dikembangkan di wilayah kabupaten memiliki kesesuaian lahan untuk kegiatan pertanian holtikultura terutama di Kecamatan Ulu Ere, Eremerasa, Sinoa dan Tompobulu.

3) Perkebunan

Rencana pengembangan tanaman perkebunan kakao berada di kecamatan Bissappu, Bantang, Tompobulu, Uluere, Pa’jukukkang dan Eremerasa. Untuk rencana pengembangan tanaman perkebunan Kopi berada di Kecamatan Tompobulu, Uluere dan Eremerasa. Untuk rencanan pengemb angan tanaman perkebunan cengkeh berada di Kecamatan Bissappu, Uluere, Pa’jukukkang dan Eremerasa.

4) Perikanan

Budidaya perikanan di Kabupaten Bantaeng yang terdiri dari budidaya laut, tambak dan kolam. untuk luas daerah peruntukan perikanan budidaya laut sebanyak 2.458 ha, luas wilayah daerah peruntukan budidaya tambak seluas 80 ha dan luas daerah peruntukan budidaya perikanan berupa kolam seluas 132 ha dengan jumlah produksi dari budidaya laut sebanyak 7.677,55 ton, tambak 132,9 ton dan kolam 3,3 ton. Wilayah yang agak jauh dari daerah pantai dikembangkan budidaya perikanan dan pengolahan ikan yang terdiri atas :

• Budidaya Tamb ak terdapat di Kecamatan Bissappu, Bantaeng, dan Pa’jukukang. • Budidaya Kolam terdapat di Kecamatan Bissappu, Bantaeng, Tompobulu, Ulu

Ere dan Eremerasa.

• Pengolahan ikan merupakan kegiatan industri pengolahan ikan yang dikembangkan disepanjang kawasan pesisir terutama di Kampung Bakara Kecamatan Pa’jukukkan g.

Selain perikanan laut dan darat ada pula yang dapat dikemban gkan yaitu Rumput Laut. Rumput laut yang dikembangkan di Sulawesi Selatan terdiri dari 2 jenis komoditas yaitu Gracillaria sp yang dikemb angkan di lokasi tambak-tambak marginal, dan E.Cottoni yang dikemban gkan di perairan pesisir. Lokasi rumput laut di kabupaten Bantaeng berada di sepanjang wilayah pesisir dengan luasan sekitar 13 ha. Produksi rumput laut dapat dikembangkan disepanjang pantai pada Kecamatan Pa’jukukang sebesar 1.144 ton pertahun.

5) Pertamb angan

Sumber daya mineral/bahan galian di Kabupaten Bantaeng didominasi oleh bahan galian bangunan yang terdiri dari 8 bahan galian yaitu Pasir Besi, Batu Apung (Pumice), Andesit, Tufa, Lempung, Skoria, Batu Pasir, dan Sirtu. Lokasi penamban gan tersebut tersebar dibeberapa wilayah sesuai dengan kondisi geologi Kabupaten Bantaeng.

6) Kawasan Industri

Kawasan industri pengolahan yang bersifat umum diarahkan pemb angunannya terpadu dan berada di pusat kegiatan mempunyai aksesibilitas pelabuhan laut tinggi, seperti Kecamatan Pa’jukukang, yang diarahkan perencanaannya mengemb angkan kawasan terpadu agromarine, pelabuhan, industri, pergudangan dan perdagangan dengan memanfaatkan lalu-lintas kapal-kapal di Selat Makassar. Kawasan industri ini terutama diarahkan untuk mengolah barang-barang setengah jadi terutama hasil agroindustri dan agromarine rakyat yang disebar ke sentra-sentra produksi komoditas pertanian di perdesaan.

7) Kawasan Pariwisata

Kawasan peruntukan pariwisata jenis obyek wisata yang diusahakan dan dikembangkan di kawasan peruntukan pariwisata dapat berupa wisata alam ataupun wisata sejarah dan konservasi budaya.

Beberapa Jenis Objek Wisata di Kabupaten Bantaeng, yaitu :  Wisata Alam;

o Air Terjun Bissappu di Desa Bonto Salluang Kec.Bissappu o Air Terjun Cinayya di Desa Bonto Lojong Kec.Uluere o Air Terjun Bialo di Desa Pattaneteang Kec.Tompobulu

o Kolam Renang Zul Kayu Loe di D esa Bonto Tallasa Kec.Uluere o Permandian Alam Eremerasa, di Desa Kampala Kec.Eremerasa

o Permandian Alam Hulu Sungai Calendu, di Desa Kayu Loe Kec.Bantaeng o Hutan Lindung Arakeke di D esa Mamampang Kec.Eremerasa

o Hutan Lindung Campaga, di Desa Campaga Kec.Tompobulu

o Hutan Wisata Gunung Loka & Resort Outbound, di Desa Bonto Marannu Kec.Uluere.

 Wisata Budaya;

o Balla Lompoa Bantaeng, di Kel.Letta Kec.Bantaeng o Balla Lompoa Lantebung, di Kel.Letta Kec.Bantaeng o Balla Tujua, di Kel.Onto Kec.Bantaeng

o Kuburan Belanda, di Kel.Pallantikang Kec.Bantaeng o Kuburan Cina, di Kel.Bonto Sunggu Kec.Bissappu

o Kawasa Balla Lompoa Lembang Gantarangkeke, di Kel.Lembang Gantarangkeke

o Pesta Adat Pajukukang di Kec.Pa’jukukang o Balla Bassia Tompong, di Kel.Letta Kec.Bantaeng o Masjid Tertua Tompong, di Kel.Letta Kec.Bantaeng o Gua Batu Ejaya, di Kel.Bonto Jaya Kec.Bissappu

o Makam Tua Parring-Parring, di Desa Bonto Lojong Kec.Uluere o Makan Tua Raja-Raja La Tenri Ruwa, di Kel.Pallantikang Kec.Bantaeng o Makam Datuk Pakkalimbungan, di Kel.Bonto Sunggu Kec.Bissappu

KAB.BANTAENG

41

 Wisata Bahari;

o Pantai Marina, di Desa Baruga Kec.Pa’jukukang o Pantai Seruni, di Kel. Tappanjeng Kec.Bantaeng o Pantai Lamalaka, di Kel.Lembang Kec.Bantaeng  Wisata Agro;

o Perkebunan Kopi di Desa Labbo, Pattaneteang dan Ereng-Ereng Kec.Tompobulu.

o Perkebunan Hortikultura (Apel dan Strowbery) di Desa Bonto Marannu, Bonto Lojong Kec.Uluere

o Perkebunan Bunga di Desa Bonto Marannu dan sekitarnya di Kec.Uluere. o Perkebunan Jeruk di Kec. Bissappu dan Kec. Pajukukang

8) Kawasan Permukiman

Permukiman perkotaan berorientasi pada pusat kota bantaeng dan daerah pengembangan permukiman di sekitar pusat kota terutama di Kecamatan Bantaeng, Bissappu dan Pa’jukukang. Sedangkan Rencana pengembangan permu kiman perdesaan dengan melihat kondisi kegiatan agraris dengan bangunan yang mengarah ke unsur budaya lokal Kabupaten Bantaeng berada pada kecamatan yang terletak bagian utara Kabupaten Bantaeng yaitu Kecamatan Ulu Ere, Eremerasa dan Tompobulu.

9) Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Rencana pengembangan wilayah pesisir diprioritaskan pada kecamatan yang berbatasan langsung dengan garis pantai. Kecamatan yang termasuk dalam rencana pengembangan wilayah pesisir adalah Kecamatan Bissappu, Bantaeng dan Pa’jukukang.

Peta 2.12

Dalam dokumen Gambaran Umum Wilayah (Halaman 37-42)

Dokumen terkait