• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Analisis Perbandingan Peran Pemerintah dalam Pengawasan BUMN

2. Petronas di Malaysia

Sebagaimana negara-negara lainnya, Malaysia juga memilki Badan-Badan Usaha Milik

Negara. Di Malaysia, perusahaan negara dibedakan menjadi tiga.178

Petronas merupakan BUMN Malaysia, atau masuk kedalam kategori ketiga terkait perusahaan negara dalam pemilahan di atas. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 17 Agustus

1974 melalui Undang-Undang 1965 tentang keperusahaan (Companies Act 1965). BUMN ini

berdiri dengan mempergunakan landasan hukum de petrolium development act 1974. Tujuan

pertama dari pembentukan Petronas sesuai dengan Undang-Undang tersebut adalah untuk membantu pemerintah dalam mendayagunakan sumber daya alam minyak dan gas bumi yang

ada di Malaysia. Tujuan kedua adalah membantu pemerintah dalam melaksanakan new economic

policy, sebuah program sosial ekonomi yang berusaha mengurangi kesenjangan sosial ekonomi antar etnis dengan cara membangun kesetaraan dengan memperbesar kesempatan ekonomi pada etnis yang tertinggal.

Pertama, perusahaan yang ada di dalam kewenangan atau otoritas suatu kementerian. Perusahaan ini dikontrol secara penuh oleh otoritas negara tersebut, dimana anggaran atau anggarannya berasal dari negara, tidak dikenakan pajak, dan audit oleh negara. Kedua, perusahaan yang bersifat semi-negara. Walaupun anggarannya berasal dari negara, namun lembaga bisnis ini dikontrol secara parsial oleh negara, tidak dikenakan pajak, dan diaudit oleh negara. Ketiga, perusahaan negara dalam bentuk BUMN. Perusahaan-perusahaan ini bersifat independen ataupun tidak dikontrol oleh negara. Anggaran maupun modalnya pun tidak didukung oleh negara. Namun demikian, perusahaan-perusahaan ini dikenakan sebagai wajib pajak. Selain itu, perusahaan BUMN ini tidak diaudit oleh negara atau pemerintah, melainkan oleh auditor independen.

178

Baharudin Mydin,Memanajemeni BUMN : pengalaman Petronas Malaysia”, dalam “BUMN Imdonesia : Issue, Kebijakan, dan Strategi “, Penyunting Riant Nugroho D dan Ricky Siahaan, Op.Cit, hlm. 173- 175

Petronas didirikan sebagai perusahaan negara dengan tujuan agar dapat memaksimalkan kemanfaatan berada didalam payung perlindungan negara, namun dikelola sebagai perusahaan komersial yang mandiri. Paling tidak terdapat empat hubungan khas antara pemerintah dengan

Petronas sebagai BUMN. Pertama, tidak dibebani beban pelayanan sosial (civil service rules and

regulations) dan bebas dari batasan dan pemikiran birokratik. Kedua, diberi keleluasaan yang

cukup untuk mengembangkan kapasitas binsisnya. Ketiga, diizinkan untuk memanfaatkan laba

yang diperolehnya untuk meningkatkan investasinya. Keempat, didorong untuk kompetitif dan

business driven.

Selama perjalanan sebagai perusahaan, pada saat ini Petronas menjadi salah satu

perusahaan yang duduk dijajaran fortune larges corporation di dunia. Perusahaan ini

berkembang menjadi perusahaan minyak dan gas yang terpadu dan terintegrasi, beroperasi di lebih dari tiga puluh negara dengan karyawan dua puluh ribu orang lebih tersebar diseluruh unitnya di seluruh dunia. Pada saat ini 80% dari pendapatan kotor perusahaan diperoleh dari kegiatan bisnis internasional. Petronas berkembang lebih dari tujuan dan harapan yang pernah diberikan kepadanya pada saat didirikan.

Petronas Group memiliki 103 anak perusahaan penuh, 19 anak perusahaan sebagian, dan 57 perusahaan terkait. Perusahaan-perusahaan tersebut membentuk Petronas Group yang terlibat

dalam berbagai aktivitas berbasis minyak dan ga

satu dari

179

Kegiatan usaha Petronas mencakup (1) eksplorasi, pengembangan dan produksi minyak mentah dan gas alam di Malaysia dan luar negeri; (2) pencairan, penjualan dan transportasi Liquefied Natural Gas (LNG); (3) pengolahan dan transmisi alami gas, dan penjualan produk gas alam; (4) penyulingan dan pemasaran produk

minyak bumi; (5) manufaktur dan penjualan petrokimia produk; (6) perdagangan minyak mentah, minyak bumi, gas dan LNG produk dan petrokimia produk; dan (7) pengiriman dan

logistik yang berkaitan untuk LNG, minyak mentah dan produk minyak bumi.180

Petronas mempunyai “tiga terbesar”. Pertama, mempunyai ladang dengan produksi

dalam satu lokasi yang terbesar di dunia, yaitu kompleks LNG di Bintulu Sarawak. Kedua,

Petronas memiliki armada 15 tengker LNG, yang merupakan jaringan armada tengker LNG

terbesar di dunia. Ketiga, Petronas berkantor di salah satu gedung tertinggi di dunia, menara

kembar Petronas di Kuala Lumpur. Upacara peletakan batu pertama untuk PETRONAS Twin Towers berlangsung pada tahun 1992. Menara yang dirancang oleh arsitek ternama Amerika Argentina Cesar Pelli, memiliki salah satu pondasi terdalam di dunia sedalam 120 meter dan menjadi menara kembar tertinggi di dunia. The Petronas Twin Towers secara resmi dibuka oleh

Perdana Menteri, YABhg Tun Dr Mahathir Mohamad, pada 1 Agustus 1999.181

Pada tanggal 1 April 2012, Kebijakan Anti-Suap Petronas diberlakukan untuk memberikan jalan bagi seluruh karyawan Petronas dan anggota masyarakat untuk mengungkapkan perlakuan yang tidak pantas dan tidak sesuai dengan prosedur sebagaimana

diatur dalam Kebijakan. Di bawah Kebijakan Anti Suap, whistleblower (karyawan dan

masyarakat yang melaporkan tindak suap dan perilaku tak pantas lainnya) akan diberikan perlindungan kerahasiaan identitas, sejauh yang wajar dapat dilakukan. Perlindungan tersebut

diberikan bahkan jika penyelidikan kemudian mengungkapkan bahwa whistleblower keliru

mengenai fakta-fakta dan aturan dan prosedur yang terlibat. Petronas tetap teguh dalam komitmennya untuk mempertahankan standar integritas tertinggi dan kode etik dalam urusan bisnis, termasuk mematuhi semua aturan antisuap yang berlaku dan hukum korupsi di beberapa

180

Petronas Annual Report 2013, Petronas, hlm. 7

yurisdiksi dimanapun Grup beroperasi. Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk

memerangi suap dan korupsi, Petronas telah mengadopsi kebijakan tak ada toleranci (zero

tolerance) terhadap segala bentuk suap dan korupsi.182

Sejak peluncuran Petronas Kode Etik dan Etika Bisnis (COBE) pada 1 April 2012, serangkaian lokakarya pelatihan di seluruh rantai bisnis untuk melatih para pelatih telah dilakukan. Pelatih diharapkan untuk melatih karyawan dalam bisnis masing-masing. Lokakarya COBE juga telah dimasukkan sebagai bagian baru dari program on-boarding untuk eksekutif di Perusahaan sejak tanggal 1 Juli 2013. Pada tanggal 31 Desember 2013, tiga puluh lima ribu sembilan ratus delapan puluh (35.980) karyawan telah menjalani pelatihan langsung di COBE dan pelatihan penyegaran juga akan dilakukan secara berkala untuk memastikan kepatuhan

berkelanjutan di antara semua direksi dan karyawan.183

Perusahaan akan mengintensifkan program pelatihan dengan memberikan pelatihan online untuk lebih menjangkau untuk lebih karyawan yang akan beroperasi di 2014.COBE dengan persyaratan yurisdiksi lokal dimana Petronas operasi. COBE, yang Mengingat aplikasi internasional COBE ini, beberapa ketentuan COBE akan dimodifikasi untuk mengadaptasi, menekankan kemajuan prinsip-prinsip disiplin, baik perilaku, profesionalisme, loyalitas, integritas dan kekompakan, memiliki Negara Suplemen terpisah untuk negara-negara dimana Petronas beroperasi untuk memenuhi yurisdiksi lokal, Undang-Undang yang berlaku dan adat istiadat sosial. COBE disertai dengan Panduan yang menetapkan FAQ (Frequently Asked

Questions) Pertanyaan dan beberapa "Instruksi dan Larangan" untuk situasi khusus tertentu.184

182

Petronas Annual Report 2013, Petronas, hlm. 24-25

183I b i d 184I b i d

Dalam mencapai tujuan perusahaan, Baharudin185

Kedua, kualitas kepemimpinan. Dalam keberlangsungan Petronas, syarat seseorang pemimpin ada tiga, yaitu mempunyai visi yang jelas, konsisten dalam menjalankan visi dan misi,

mengemukan beberapa kunci

keberhasilan Petronas. Pertama, Petronas dikelola sebagai sebuah perusahaan komersial

(commercial entrprise). Hubungan dengan pemerintah, dalam hal ini dengan kepala pemerintahan, yaitu Perdana Menteri, hanya pada tingkat konsultatif saja. Sementara, perusahaan secara konsisten dikelola dengan mengacu kepada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang

baik atau Good Gorporate Governance (GCG). Di dalam penyelenggaraanya, dilarang adanya

penyelahgunaan privilese (abause of provilege).

186

Ketiga, kualitas sumber daya manusia. Setiap karyawan Petronas harus mengacu kepada negara dan loyal kepada kepentingan bangsa. Kekuatan sumber daya manusia juga ditunjukkan dari kuatnya semangat tim. Kekuatan dan kualitas ini ditopang oleh adanya kesamaan nilai

diantara karyawan (shared values). Nilai perusahaan yang dijadikan shared values dari sumber

daya manusia Petronas adalah loyalitas, profesionalisme, integritas, dan kohesivitas.

dan manajemen yang kuat (strong management) yang ditunjukkan dengan manajemen

yang pro-aktif dan hands on.

Keempat, kewirausahaan dan keberanian untuk mengambil resiko (enterpreneurial fair and willingness to venture). Petronas beroperasi berdasarkan perencanaan strategis jangka panjang sebagai korporasi, Petronas berani untuk mengambil resiko bisnis yang memberikan peluang besar untuk pengembangan usaha. Disamping itu Petronas melakukan hubungan yang baik secara eksternal, khususnya dengan para konstituen.

185

Baharudin Mydin, Op.Cit, hlm 176

186

Visi dari Petronas adalah A Leading Oil and Gas Multinational of Choice. Sementara Misi Petronas adalah : 1. We are a business entity, 2. Petroleum is cour business, 3. Our Primarily responsibility is to develop and add to this national resource, 4. Our objective is to contribute to the well-being of the people and the nation.

Kelima, dalam hal teknologi Petronas relatif sangat adoptif terhadap perkembangannya,

sehingga Petronas menyebutnya sebagai fast follower of technology. Untuk mengembangkan

teknologi Petronas berupaya semaksimal mungkin untuk selalu up dated, sehingga Petronas

senantiasa melakukan bench marking dengan kompetitor maupun dengan best practice di dunia.

Keenam, menjadi warganegara yang baik (good corporate citizen). Dalam hal ini mempunyai indikator selain memenuhi kewajibannya sebagai perusahaan, seperti membayar pajak dan deviden kepada negara, Petronas juga mempunyai program kepedulian sosial atau corpoarate social responsibility. Petronas juga mengemban tugas-tugas spesifik dalam bentuk memberikan dukungan kepada proyek-proyek strategis nasional.

Menyoroti pengelolaan perusahaan BUMN Malaysia ini, Tanri Abeng187

Tanri Abeng memberikan pandangannya terkait sistem pengelolaan BUMN di Indonesia. Perusahaan negara ini dapat bersaing dengan perusahaan Petronas bahkan mampu menjadi

perusahaan Go Internasional dengan beberapa syarat-syarat khusus. Pertama, perusahaan

BUMN harus memperbesar ukuran perusahaan dengan membentuk induk usaha atau holding company bagi masing-masing sektor usaha. Hal ini dinilai dapat memperbesar kapitalisasi perusahaan. Sebagai contoh, holding BUMN untuk usaha infrastruktur, semen, perkebunan, mengatakan bahwa rahasia di balik keuntungan luar biasa Petronas adalah karena pemerintah Malaysia memberikan keleluasaan bagi Petronas untuk menjalankan aksi korporasi secara global. Sehingga suatuhal yang wajar jika saat ini cakupan wilayah kerja Petronas ada di tiga puluh dua negara di dunia. Jika kita bandingkan dengan seluruh BUMN di Indonesia, Satu BUMN Malaysia yaitu Petronas bisa mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.

187

http://pewartaekbis.com/satu-perusahaan-malaysia-ini-keuntungannya-lebih-besar-dari-138-bumn- indonesia/6535/, diakses tanggal 25 April 2015

hingga keuangan. Menurutnya kebijakan itu dapat membuat perusahaan BUMN akan memiliki

skala internasional. Kedua,Chief Executive Officer (CEO) dari BUMN harus berkelas

internasional. kemampuan CEO level global diperlukan untuk membawa dan memimpin BUMN bersaing di pasar global.

Ketiga, perusahaan BUMN hendaknya memiliki roadmap pengembangan BUMN jangka panjang. Roadmap inilah yang dapat dibuat sebagai panduan bagi direksi untuk membangun

perusahaan BUMN di masa mendatang. Lebih dari pada road map, syarat “keberanian” yang

harus dimiliki pucuk pimpinan sebuah perusahaan BUMN dalam pengambilan

keputusan.Terakhir keempat, perusahaan BUMN harus benar-benar diproteksi dari intervensi

politik. Intervensi politik adalah sumber utama penghambat perkembangan perusahaan BUMN, termasuk untuk proyeksi pembentukan holding BUMN.Belum jalannya korporatisasi holding sektoral diakibatkan terlalu banyak politisasi.

Dokumen terkait