• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Analisis Perbandingan Peran Pemerintah dalam Pengawasan BUMN

1. Temasek Holdingss di Singapura

Temasek Holdingss adalah BUMN Singapura yang didirikan pada tahun 1974 oleh Pemerintah Singapura. BUMN ini bergerak dalam bidang investasi. Didukung dengan 11 kantor secara global di beberapa negara Asia, termasuk di Jakarta, Indonesia, bahkan juga berada di London yang mulai beraktivitas pada bulan Maret 2014 dan kantor yang berada di New York

167

Riant Nugroho D dan Ricky Siahaan, “ BUMN Imdonesia : Issue..., Op.Cit, hlm. xxiii-xxiv. Selanjutnya disebutkan bahwa di Indonesia seringkali bukan bisnisnya yang tidak saja inefisien, namun juga auditnya. Jika di swasta hanya ada satu kali audit, maka di BUMN bisa sampai lima kali audit. Secara yuridis, dapat saja diberikan pembenaran : agar tidak terjadi penyelewengan. Tetapi apakah ada jaminan bahwa “multipel-audit” ini menutup seluruh kemungkinan penyelewengan, termasuk oleh si pemeriksa sendiri?

168

Penulis telah melakukan kunjungan langsung ke kantor Petronas di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 31 Maret 2015, dan ke kantor Temasek Holding di Orchad Road, Singapura pada tanggal 1 April 2015. Menindaklanjuti kunjungan yang dilakukan penulis, selanjutnya beberapa kali penulis telah berkirim email kepada kedua BUMN tersebut untuk memintai keterangan-keterangan lebih lanjut.

yang mulai aktif sejak bulan Juni 2014 lalu.169 Temasek Holdingss semakin melebarkan sayapnya berekspansi investasi merambah Eropa dan Asia. Hal ini sejalan dengan tema investasi yang juga menjadi target pencapaian Temasek Holdingss, yaitu Transformasi Ekonomi, Menumbuhkan Pendapatan Masyarakat Menengah, Mencapai Keuntungan Komparatif yang

lebih baik, dan Tampil sebagai Sang Juara.170

Perusahaan milik Pemerintah Singapura ini menegaskan bahwa saat ini saham Temasek Holdings dimiliki secara penuh oleh Departemen Keuangan Singapura. Walaupun dimiliki oleh

Pemerintah Singapura, namun pengelolaannya tidak dilakukan oleh Pemerintah Singapura.171

Investasi yang dikelola oleh Temasek Holdings merambah banyak bidang, yaitu:172

a. Keuangan dan Perbankan (DBS Bank, PT. Bank Danamon Indonesia (link), Bank of

China, Hana Financial, ICICI Bank, Fullerton Fun Management, China Minsheng Banking, China Construction Bank, NIB Bank Pakistan)

b. Telekomunikasi dan Media (Singapore Telecommunications, ST Telemedia (link),

MediaCorp, mbTelesystem, Telekom Malaysia, Indosat, Telkomsel)

c. Multi-Industri (Singapore Technologies (link), Kepel Corporation (link), SembCorp

Industries (link))

d. Transportasi & Logistik (PSA International, Airport Authority of Thailand, SIA, Jetstar

Asia Airways, Qantas, Tiger Airways, Spice Jet, Neptune Orient Lines, SMRT Corporation, SembCorp Logistic (link))

169

Temasek Review 2014, Our Journey has Begun, 40 Years Temasek. Temasek, hlm. 13

171

Penjelasan langsung Official Temasek Holding pada saat kunjungan penulis ke kantor Temasek Holding, Orchar Road – Singapura pada tanggal 1 April 2015

e. Property (Capital Land (link), Mapleetee Investment (link), Keppel Land (link), The Ascott Group (link), Raffles Holdings (link))

f. Infrastruktur dan Rekayasa (Keppel Offshore and Marine, Singapore Technologies

Engineering (link), SembCorp Marine (link))

g. Utilitas (Singapore Power (link), Power Seraya (link), Tuas Power (link), Senoko

Power(link), SembCorp Utilities, City Gas, Gas Supply, China Power)

h. Farmasi (Quintles, Martrix Laboratories)

i. Lain-lainnya (Chartered Semiconductor Manufacturing (link), Statas ChipPAC (link),

Wildlife Reserves Singapore (link), Aetos Security Managmenet (link), MPlant (link), Mahindra & Mahindra, Amtel Holland Holdings, Shin Corporation)

Dari sejumlah perusahaan yang dimiliki sahamnya oleh Temasek Holdings tersebut, beberapa di antaranya merupakan Temasek Link Companies (TLC). Untuk mencapai tujuannya, Temasek memiliki prinsip-prinsip yang menjadi petunjuk sikap yang merupakan acuan perusahaan dalam pengelolaannya. Pinsip-prinsip pengelolaan ini dirangkum dalam Temasek Charter.

Temasek Charter mengulas tentang identitas perusahaan, dalam hal ini Temasek Holdings, apa yang harus mereka lakukan sebagai inestor dan pemegang saham aktif dan terpercaya. Sebagai sebuah lembaga, Temasek memiliki nilai-nilai yang menjadi filosofi mereka, yaitu MERITT, yang merupakan istilah untuk:

1. Meritocracy / meritokrasi

keadilan dan objektivitas dalam menilai kontribusi dan kinerja 2. Excellence / keunggulan

3. Respect / saling menghormati

memperlakukan sesama sebagaimana kami ingin diperlakukan 4. Integrity / integritas

jujur kepada diri kami sendiri, kepada profesi kami, kepada institusi kami, dan kepada stakeholders.

5. Teamwork

saling menghargai dan bekerja sama dan saling melengkapi 6. Trust / kepercayaan

membudayakan sikap saling mendukung dan saling percaya

Total return sejak berdiri tahun 1974 adalah 16% gabungan tahunan. Temasek telah mendapatkan rating korporate ‘Aaa’ oleh Moody’s dan ‘AAA’ oleh Standard & Poor’s.

Dewan Pengurus Temasek terdiri dari komite-komite, masing-masing dipimpin oleh seorang Direktur non-eksekutif yang independen dari manajemen yang dibentuk dengan otoritas

yang sudah didelegasikan sebagai berikut :173

a. Komite Eksekutif (Executive Committee – Exco) : memiliki wewenang untuk menyetujui

investasi baru dan keputusan divestasi sampai batas yang ditetapkan. Di luar batas itu, transaksi akan dipertimbangkan oleh Dewan. Notulen rapat Exco dilaporkan kepada Dewan.

b. Komite Audit (Audit Committee – AC) : Terdiri hanya direktur independen, peran AC

adalah untuk mendukung Dewan dalam tanggung jawab pengawasannya dengan mengkaji, antara lain sistem, kontrol internal, dan proses yang digunakan untuk pelaporan keuangan, audit, dan pemantauan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. AC juga mengkaji ruang lingkup dan hasil audit eksternal, dan independensi auditor eksternal. AC didukung oleh

173

Audit Internal (IA). IA memiliki akses penuh dan tidak terbatas untuk semua catatan, properti dan personil untuk secara efektif menjalankan fungsinya. Selain tinjauan yang dilaporkan secara periodik tentang proses kontrol utama bagi semua kantor, IA juga dapat melakukan tinjauan khusus jika diminta oleh Dewan, AC atau manajemen senior.

c. Pengembangan Kepemimpinan & Komite Kompensasi (Leadership Development &

Compensation Committee – LDCC) : bertanggung jawab untuk merekomendasikan Dewan dan manajemen tentang rencana / program kepemimpinan Dewan Temasek, termasuk Dewan dan

d. CEO. serta pedoman dan kebijakan terhadap penilaian kinerja dan rencana kompensasi

Untuk meminimalisir resiko operasional, Temasek memberlakukan manajemen resiko dalan sistem dan proses, termasuk persetujuan perwakilan otoritas, kebijakan perusahaan, dan pelaporan resiko kepada Dewan Pengurus. Proses-proses seperti sistem dua-kuci, dan tinjauan para ahli yang spesial menangani bidang-bidang tertentu memberikan pandangan-pandangan yang bervariasi untuk dibagi dan didebatkan dalam diskusi. Resiko baik dalam skala negara ataupun sektor disusun ke dalam resiko biaya yang sudah disesuaikan dari modal yang mengalami kendala dari setiap investasi.

Unit Legal dan Peraturan perundang-undang (Legal & Regulation Unit- LRU),

meyakinkan bahwa kebijakan-kebijakan, proses-proses, dan sistem-sistem konsisten dengan Undang-Undang yang berlaku, dan sejalan dengan arahan Dewan Direksi. LRU melakukan pengawasan terhadap laporan berkenaan dengan ketaatan terhadap peraturan melalui sistem pelacakan keamanan yang tangguh. Peraturan-peraturan yang menjadi syarat ditinjau secara berkesinambungan dan terus diperbaharui agar senantiasa mengikuti perubahan dan perkembangan peraturan dan perundangan.

Temasek memiliki kode etik dan tata laku yang disebut Temasek Code of Ethic & Conduct (T-Code) dan kebijakan-kebijakan lainnya yang terkait sebagai acuan bagi Dewan Direksi dan Staff dalam menjalankan aktivitas profesionalnya sehari-hari. Dengan integritas yang menyatu dari prinsip-.prinsip yang menyeluruh, yang meliputi anti-suap dan pengungkapan praktik-praktik yang tidak sesuai dengan peraturan yang terjadi dalam transaksi (mengungkap

pelanggaran).174

Temasek mendukung proses pengelolaan dewan pengurus yang kokoh yang melembagakan manajemen yang profesional dan objektif dari perusahaan dan pembaharuan kepemimpinan. Usaha Temasek dipandu dan diarahkan oleh Dewan yang terdiri dari 9 anggota,

dibantu oleh tiga komite Dewan yaitu Komite Eksekutif (Exco), Komite Audit (AC), dan

Pengembangan Kepemimpinan dan Kompensasi.

Pendekatan Mutakhir mengenai Tata Kelola Perusahaan/The New Corporate Governance

approach sebagaimana diungkapkan Hilb175

Exco pada Temasek, berwenang untuk bertindak atas nama Dewan. Komite ini meninjau, mempertimbangkan, dan melakukan persetujuan, termasuk yang berkaitan dengan pengawasan dan pengendalian, pembiayaan dan pendanaan, merger dan akuisisi, perubahan struktur

bahwa jumlah optimal dari anggota dewan adalah tujuh, dibantu oleh dua komite dewan. Sebuah komite dewan manajemen terintegrasi yang bertanggung jawab untuk penunjukan, umpan balik, remunerasi dan pengembangan Dewan dan Top Manajemen. Meskipun tidak persis mengikuti model dalam hal jumlah anggota dan dewan, struktur Temasek sejalan dengan komposisi yang direkomendasikan yang memiliki AC yang bertanggung jawab atas audit dan manajemen risiko fungsi, dan bahwa LDCC memenuhi fungsi dewan kedua.

174I b i d,

hlm. 29

175

kepemilikan saham, dividen, kebijakan dan keputusan bisnis utama dalam batas-batas keuangan yang sudah didelegasikan oleh Dewan. Juga bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan dan pedoman untuk mengelola sumber daya modal secara efektif dan efisien.

Dikarenakan Temasek adalah perusahaan investasi, ukuran yang digunakan oleh dewan untuk keberhasilan didefinisikan sebagai orientasi pemegang saham yang berkomitmen untuk memaksimalkan return pemegang saham jangka panjang. Sebelumnya hingga tahun 2006, fungsi terakhir ini dilakukan oleh dewan lain.

Pemegang saham mengharuskan perusahaan mendapatkan return investasi yang tepat

sebagai entitas komersial Temasek. Orientasi para stakeholder tercermin dari akuntabilitas

kepada Presiden Singapura, independen dan dipilih langsung wakil rakyat Singapura, sebagai stakeholder Temasek. Dalam hal ini, Temasek juga harus membuat keputusan bisnis yang

menguntungkan masyarakat Singapura sebagai stakeholders dengan menciptakan nilai bagi

Pemerintah Singapura sebagai pemegang saham.176

Dalam hal pengawasan, Temasek Holdings melakukakan pengawasan dalam kerangka corporate governance mencakup empat fungsi pengawasan, yaitu audit, manajemen risiko,

komunikasidan evaluasi. Berikut penjabaran terkait fungsi pengawasan tersebut:177

1. Audit Fungsi

Fungsi audit dewan Temasek dilakukan berdasarkan persetujuan audit rekening tahunan. Audit Komite (AC) membantu Dewan dalam fungsi ini dengan meninjau sistem dan proses berikut ini untuk memastikan perilaku bisnis perusahaan terkait Laporan keuangan, Audit internal dan eksternal, Manajemen risiko keuangan, Pengendalian internal, dan Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. AC memiliki akses penuh terhadap informasi dan kerjasama dari

176

Agung Wicaksono, Op.Cit, hlm 100-102

177I b i d,

semua karyawan. Ini memiliki kewenangan untuk terlibat hukum eksternal dan penasihat profesional yang sesuai.

2. Manajemen Fungsi & Risiko

Manajemen risiko dan pengawasan adalah tanggung jawab Dewan. Didukung oleh CEO bersama dengan seniornya manajemen dan Unit Manajemen Risiko (RMU), Dewan menentukan tujuan dan kebijakan yang mengatur risiko bisnis dan investasi, meninjau manajemen risiko kerangka kerja dan mempromosikan budaya sadar risiko dalam perusahaan.

3. Dewan fungsi komunikasi.

Dewan bertemu setidaknya secara triwulanan, dan lebih sering jika diperlukan. 4. Fungsi Evaluasi

Dewan fungsi evaluasi di Temasek tidak diuraikan secara rinci. Namun, ia memiliki 360 ° sistem kinerja evaluasi, artinya setiap anggota dewan dievaluasi oleh semua anggota lain. Hal ini juga dievaluasi oleh bawahan dalam rangka untuk memastikan bahwa semua keputusan yang dibuat adalah adil.

Struktur Perusahaan induk (Holding Company) sebagai cara untuk mengelola aset negara "di bawah satu atap" sekarang menjadi kecenderungan global, terutama di negara-negara yang dianggap sebagai negara berkembang. Pelaksanaan corporate governance di perusahaan perusahaan Linked pemerintah (GLCs) di bawah Temasek Holdings Singapura (Temasek) menimbulkan ketertarikan di tanah air dimana terbuka kemungkinan bagi Indonesia untuk menerapkan yang demikian dalam mengatur BUMN. Saat ini beberapa BUMN di Indonesia

telah di terapkan pengelolaan BUMN di bawah satu atap (Hoding Company), diantaranya adalah

seluruh perusahaan PT. Perkebunan Nusantara (Persero) saat ini sudah dikelola dengan sistem Holding Company di bawah PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Dokumen terkait