Bab IV ANALISIS YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR DI DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN
OBLIGASI SEBAGAI INSTRUMEN PERDAGANGAN DI PASAR MODAL
A. Obligasi sebagai Instrumen Perdagangan di Pasar Modal
2. Pihak-pihak yang Terlibat dalam Penerbitan Obligas
Dalam melakukan penerbitan suatu obligasi, tidak terlepas dari beberapa pihak yang berperan dalam penerbitan obligasi tersebut, antara lain :
a. Emiten (Issuer)
Emiten merupakan suatu perusahaan yang menjadi aktor utama yang bermaksud menerbitkan suatu obligasi. Pasal 1 Angka 6 Undang-Undang Pasar Modal, mendefinisikan Emiten sebagai berikut : “ Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum”.33 Pihak adalah orang perseorangan, perusahaan usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi. Yang dapat bertindak menjadi Emiten adalah perusahaan, BUMD, BUMN, pemerintah daerah, negara, badan-badan internasional, atau badan otonomi khusus. Untuk mencari dana dari masyarakat pemodal (investor), maka emiten menerbitkan dan memperjualbelikan Efek yang bersifat utang (obligasi) di pasar modal.34 Ada 4 keharusan yang wajib dilakukan Emiten untuk beraktivitas di pasar modal, yaitu :35
1) Keterbukaan Informasi
32
Gunawan Widjaja&Jono, Op. cit, hlm. 54.
33
Bab I Pasal 1 Angka 6 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 34
Ibid, hlm. 56. 35
Setiap Emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan kepada Bapepam dan mengumumkan pada masyarakat secepat mungkin apabila terjadi sebuah peristiwa, informasi atau fakta material yang mungkin dapat mempengaruhi nilai Efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal. Pelaksanaan prinsip keterbukaan dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu :
a) Tahap keterbukaan pada saat Emiten melakukan penawaran umum (primary market level).
b) Tahap keterbukaan setelah Emiten mencatat dan memperdagangkan sahamnya di bursa Efek (secondary market level), di mana Emiten berkewajiban untuk menyampaikan secara terus menerus laporan berkala (continuously disclosure) kepada Bapepam.
c) Tahap keterbukaan karena terjadi peristiwa penting yang laporannya harus disampaikan secara tepat waktu kepada Bapepam dan bursa Efek (timely disclosure).
2) Peningkatan Likuiditas
Emiten dapat meningkatkan likuiditas Efek di pasar modal karena harga Efek di pasar modal melalui penambahan jumlah Efek yang beredar, yang dapat dilakukan melalui penawaran dengan Hak Memesan Terlebih Dahulu (HMETD), penerbitan obligasi konversi, dan lain-lain. Melalui peningkatan
kinerja Emiten, berupa peningkatan laba, hal ini akan lebih menarik investor untuk menginvestasikan dananya pada efek perusahaan.
3) Pemantauan Harga Efek
Emiten harus selalu memantau harga efeknya di pasar modal, karena harga efek adalah cerminan dari kinerja dan kondisi suatu perusahaan. Harga efek yang tinggi berarti kinerja emiten baik dan sebaliknya harga Efek yang rendah menunjukkan kinerja Emiten baik dan sebaliknya harga Efek yang rendah menunjukkan kinerja Emiten yang buruk.36
4) Menjaga hubungan baik dengan investor
Untuk meningkatkan kepercayaan pemegang saham ataupun calon investor kepada perusahaan, Emiten perlu terus menerus membina hubungan baik pemegang saham dan calon investor. Sehingga apabila suatu saat Emiten memerlukan tambahan dana, Emiten tidak mengalami kendala komunikasi, karena hubungan baik telah terbangun melalui komunikasi. Dengan begitu calon investor telah mengenal, mengetahui, dan percaya pada kinerja perusahaan.37
b. Penjamin Emisi Efek (Underwriter)
Penjamin emisi Efek merupakan pihak yang juga memegang peranan sangat penting dalam penerbitan obligasi. Pasal 1 Angka 17 UUPM memberikan definisi sebagai berikut :“Penjamin emisi Efek adalah pihak yang membuat kontrak dengan Emiten untuk melakukan penawaran umum
36
Ibid, hlm. 154. 37
bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual”38. Penjamin emisi adalah perusahaan yang menjamin penjualan obligasi. Pada dasarnya penjamin emisi merupakan mediator antara Emiten dengan pemodal.39
Dalam praktek penerbitan obligasi biasanya penjaminan emisi efek dilakukan oleh lebih dari satu penjamin emisi. Dalam hal ini salah satu dari penjamin emisi ini akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi (managing underwriter) yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan suatu penawaran umum. Jadi, penjamin emisi efek ini yang mempersiapkan segala sesuatunya sehubungan dengan penerbitan obligasi termasuk mempersiapkan prospektus dan sebagainya.40
c. Wali Amanat
Dalam penerbitan obligasi dikenal lembaga wali amanat (trustee). Lembaga ini merupakan lembaga khusus yang harus ada dalam setiap penerbitan efek yang bersifat hutang seperti obligasi. Wali amanat merupakan pihak yang mewakili para pemegang obligasi dalam hubungannya dengan penerbitan obligasi yang bersangkutan. Obligasi pada dasarnya merupakan surat hutang yang sifatnya sepihak dan para
38
Pasal 1 angka 17 Undang-undang Pasar Modal. 39
Gunawan Widjaja&Jono, Op. cit, hlm. 58.
40
pemegangnya tersebar luas. Oleh karena itu untuk mengurus dan mewakili mereka selaku kreditur perlu dibentuk lembaga perwaliamanatan.41
d. Penanggung (Guarantor)
Wali amanat dalam Undang-undang Pasar Modal didefinisikan sebagai berikut: “ Wali amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek yang bersifat hutang .” Dalam Undang-undang pasar modal menyebutkan bahwa kegiatan usaha sebagai wali amanat dapat dilakukan oleh bank umum atau pihak lain yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah.
Jasa penanggung (guarantor) diperlukan apabila suatu pihak (perusahaan, negara, pemerintah daerah) menerbitkan obligasi. Tujuannya adalah untuk menjamin pelunasan seluruh pinjaman pokok beserta bunga, apabila ternyata di kemudian hari Emiten tidak mampu membayar atau wanprestasi. Biasanya jasa pertanggungan ini dilaksanakan oleh bank atau lembaga keuangan bukan bank yang mempunyai reputasi sangat baik.42
Penanggung dalam penerbitan obligasi dapat lebih dari satu penanggung. Penanggungan yang demikian merupakan suatu sindikasi. Dalam hal ini setiap penanggung bertanggung jawab baik secara sendiri- sendiri maupun bersama-sama (tanggung renteng).43
e. Investor (masyarakat pemodal)
Investor merupakan aktor utama yang berperan dalam kegiatan pasar modal. Investor sebagai pihak yang menginvestasikan dananya di pasar
41
Ibid, hlm. 46.
42
Gunawan Widjaja&Jono, Op. cit, hlm. 60.
43
modal, dengan cara membeli Efek yang bersifat utang (obligasi) maupun efek yang bersifat ekuitas. Investor yang terlibat dalam pasar modal Indonesia adalah investor domestik dan asing, perorangan dan institusi yang mempunyai karakteristik masing-masing.44
f. Lembaga Kliring
Lembaga ini berfungsi menyelesaikan semua hak-hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi di bursa Efek. Lembaga kliring dapat juga bertindak sebagai agen pembayaran atas transaksi jual beli obligasi. Umumnya yang ditunjuk sebagai lembaga kliring adalah bank. Ia bertugas membayar bunga dan pinjaman pokok atas obligasi, namun keterlibatan hanya setelah obligasi masuk di bursa Efek atau di pasar sekunder.
g. Bursa Efek
Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka (Pasal 1 butir 4 UUPM). 45
h. Profesi Penunjang Pasar Modal
Menurut Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 Bab VIII dan PP No. 45 Tahun 1995 Bab X, profesi penunjang pasar modal memiliki ketentuan sebagai berikut:46
44
Gunawan Widjaja&Jono, Loc. cit, hlm. 60. 45
Ibid, hlm.61.
46
1) Profesi penunjang pasar modal wajib terdaftar di Bapepam.
2) Setiap profesi pasar modal wajib menaati kode etik dan standar profesi yang ditetapkan asosiasinya masing-masing sepanjang tidak bertentangan dengan UU Pasar Modal dan atau peraturan pelaksanaannya.
3) Dalam melaksanakan kegiatan usaha di bidang pasar modal profesi penunjang pasar modal wajib memberikan pendapat atau penilai independen.
Profesi penunjang pasar modal terdiri dari: 1) Akuntan Publik
Akuntan publik merupakan profesi penunjang pasar modal yang berfungsi memeriksa kondisi keuangan emiten serta memberikan pendapatnya tentang kelayakan Emiten dalam menerbitkan obligasi. Apabila Emiten adalah perseroan maka penilaian akuntan publik atas kesehatan perusahaan selama dua tahun berturut-turut adalah faktor yang sangat menentukan atas boleh tidaknya perseroan tersebut melakukan penjualan obligasi di bursa efek.47
2) Konsultan Hukum
47
Konsultan hukum yang ditunjuk oleh Emiten berperan sebagai legal drafter and adviser. Dari segi keberpihakan, fungsi konsultan hukum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai inhouse lawyer dan
independent lawyer. Sebagai inhouse lawyer tugas konsultan hukum adalah menyiapkan semua dokumen untuk kepentingan Emiten, terutama membantu Emiten menyiapkan perjanjian penjaminan emisi, perjanjian perwaliamanatan, perjanjian penanggungan, perjanjian dengan lembaga kliring, perjanjian dengan akuntan publik, dan memberikan nasihat mengenai masalah-masalah hukum sehubungan dengan emisi obligasi. Tugas konsultan hukum sebagai inhouse lawyer
ini, dapat mewakili Emiten dalam melakukan negoisasi dengan pihak- pihak tertentu, dan berusaha mempertahankan kepentingan emiten dalam berbagai persoalan hukum. Sedangkan sebagai independent lawyer, tugasnya adalah melakukan legal audit dan memberikan pendapat hukum atas emisi obligasi. Independent lawyer harus bersikap netral dan objektif dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya.48 3) Penilai
Penilai yang dimaksud di sini adalah suatu pihak yang memberikan penilaian atas asset perusahaan yang melakukan penawaran umum. Penilai di sini juga harus terlebih dahulu terdaftar di Bapepam sebelum melakukan kegiatan sebagai salah satu profesi penunjang pasar modal. 4) Notaris
48
Yang dimaksud dengan notaris di sini ialah notaris sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 Angka (1) Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Dalam ketentuan tersebut notaris didefinisikan sebagai berikut:49
Notaris yang bermaksud melakukan kegiatan sebagai profesi penunjang pasar modal diwajibkan terlebih dahulu terdaftar di Bapepam. Perlunya notaris dalam proses emisi obligasi ialah dalam rangka pembuatan perjanjian-perjanjian yang berkaitan dengan emisi obligasi, seperti misalnya perjanjian perwaliamanatan, perjanjian penjaminan emisi, perjanjian penanggungan dan sebagainya yang diwajibkan oleh Undang-undang Pasar Modal.
“Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik dan kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini”.
50
5) Agen Pembayaran (Paying Agent)
Agen pembayaran bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya dilakukan setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi jatuh tempo.
6) Agen Penjual (Selling Agent)
Agen ini umumnya dilakukan perusahaan Efek dengan tugas: a) Melayani investor yang akan memesan saham;
49
Pasal 1 Angka (1) Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. 50
b) Melaksanakan pengembalian uang pesanan (refund) kepada investor; c) Menyerahkan sertifikat Efek kepada pemesan (investor).51