• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pilar Anti Aging Medicine

Dalam dokumen CDK_150_Masalah_Hati (Halaman 58-62)

Amarullah H. Siregar

Perkumpulan Awet Sehat Indonesa

PENDAHULUAN

SPA merupakan suatu singkatan kata yang berasal dari kata Solus Per Aqua (Solus = Pengobatan atau Perawatan Per = Dengan dan Aqua = Air). Berdasarkan arti tersebut maka dapat dikatakan bahwa SPA adalah suatu sistem pengobatan atau perawatan dengan air atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Hydrotherapy. Secara lebih rinci SPA didefinisikan sebagai suatu cara penatalaksanaan kesehatan dengan mem-pergunakan air dalam berbagai bentuk untuk mengobati suatu penyakit atau untuk mempertahankan kesehatan individu.

Walaupun cara ini telah dilakukan sejak dahulu kala tetapi dunia kedokteran konvensional masa kini masih memberikan perhatian sebelah mata terhadap metode ini. Mengingat banyak sekali riset dan data yang menunjukkan bahwa SPA merupakan suatu cara yang sangat efektif dengan bukti ilmiah yang cukup dapat dipertanggungjawabkan maka dunia kedokteran naturopati mulai melihat sarana ini sejak era 70an sebagai suatu upaya untuk melakukan upaya promotif, preventif, rehabilitatif dan kuratif.

Dunia kedokteran Anti Aging juga melihat bahwa perawatan dengan SPA yang benar dalam hal ini SPA MEDIC merupakan sarana yang cukup akurat secara klinis untuk mengatasi dan mencegah proses degenerasi yang dapat menimbulkan terjadinya penyakit akibat proses penuaan dini. Melihat peran SPA MEDIC tersebut sangat efektif dalam perawatan Anti Aging maka dunia kedokteran Anti Aging telah memasukkannya ke dalam salah satu pilar Anti Aging

Medicine. Dalam dunia Anti Aging Medicine terdapat 7 pilar;

yaitu: [1]. Baseline knowledge; [2]. Biomarker and Preventive screening; [3]. Multihormone orchestra; [4]. Nutrition and Nutraceutical; [5]. Exercise and Musculoskeletal mainten-ance [6]. Spa Body-mind interaction dan [7]. Spiritual ageing.

Melihat saat ini banyak sekali bertebaran SPA di mana mana, maka perlu diluruskan bahwa sistem SPA tersebut hanya berlandaskan pada perawatan tubuh untuk relaksasi ataupun kecantikan saja; tidak dalam kategori sebagai SPA MEDIC sebagaimana yang dimaksud dalam definisi tersebut di atas.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SPA

Sebagai suatu metode pengobatan kuno, pengobatan dengan SPA telah dikenal sejak jaman Mesir Kuno. Penggunaan SPA sebagai sarana pengobatan telah tercantum dalam suatu kepustakaan medis pada tahun 1500 SM dengan

judul Rig Veda yang berarti “perawatan air untuk penyembuhan demam”.

Dalam dunia kedokteran, Hipokrates sebagai Bapak Kedokteran Modern telah mempergunakan SPA secara luas untuk pengobatan sejak tahun 400 sM. Di dalam bukunya ia banyak mengulas berbagai macam penyakit yang dapat disembuhkan dengan mempergunakan perawatan SPA. Ia juga menjelaskan secara luas indikasi dan kontra-indikasi perawatan dengan air. Prinsip prinsip dasar yang diuraikan Hipokrates ini menjadi titik tolak munculnya SPA MEDIC.

Di jaman modern perawatan SPA MEDIC dimulai pada abad 17 (1697), diperkenalkan oleh Sir John Floyer dalam tulisannya yang berjudul The History of Cold Bathing. Mengikuti cara Floyer yang mempunyai dasar ilmiah klinis kuat mengenai penggunaan air sebagai upaya penyembuhan maka di daratan Eropa mulai muncul beberapa ahli baik medis maupun non-medis yang berkecimpung dalam dunia SPA di antaranya adalah Priessnitz, Rausse dan Father Kneipp. Mereka sangat populer dalam mempergunakan SPA sebagai metode pengobatan sampai akhir abad 19.

Di daratan Amerika dikenal J.H. Kellog, seorang dokter yang memperkenalkan dan mempergunakan SPA secara ilmiah melalui beberapa risetnya atas penggunaan air dan efeknya. Pada tahun 1900 ia mempublikasikan tulisan berjudul Rational

Hydrotherapy yang mengulas efek fisiologis dan efek

terapeutik air dengan berbagai macam teknik hidroterapinya. Memasuki abad ke 20 popularitas SPA sebagai sarana pengobatan mulai menurun seiring dengan mulai munculnya jenis-jenis terapi baru dan berkembang pesatnya teknologi kedokteran modern. Di antara dokter yang masih bertahan mempergunakan SPA sebagai metode pengobatan adalah Dr. OG. Carroll, seorang dokter yang juga ahli kedokteran naturopati. Ia mengembangkan teknik SPA MEDIC secara lebih spesifik dan ilmiah medis yang akhirnya dikenal sebagai

constitutional hydrotherapy.

Metode ini pulalah yang saat ini menjadi landasan utama para ahli kedokteran naturopati dalam mempergunakan SPA untuk perawatan dan pengobatan. Seiring dengan kemajuan dan perkembangan dunia kedokteran di negara-negara maju, terutama di Barat maka landasan constitutional hydrotherapy kedokteran naturopati dipergunakan juga dalam proses perawatan Anti Aging sejak mulai berdirinya kedokteran Anti

APA BEDANYA ?

Dalam perkembangannya saat ini SPA mempunyai dua kiblat; yaitu apa yang dikenal sebagai European SPA dan

American SPA. European SPA

Awalnya spa ini berasal dari suatu daerah atau perkam-pungan di Belgia yang bernama Spau. Perkamperkam-pungan ini mempunyai sarana mineral air panas yang banyak dikunjungi orang. Pada mulanya kunjungan tersebut hanya untuk liburan; tetapi di alam perjalanannya banyak orang yang mempunyai penyakit tertentu dari gangguan kulit sampai ke penyakit degeneratif mengalami penyembuhan setelah berendam di tempat tersebut berulang kali, sehingga beberapa ahli melihat ada keuntungan tersendiri dalam perawatan SPA tersebut untuk penyembuhan penyakit.

Seiring dengan hal tersebut mulai banyak pusat perawatan SPA untuk perawatan dan penyembuhan penyakit di daratan Eropa dengan menggabungkan manfaat kandungan mineral yang ada di dalam air dengan teknologi mutakhir perawatan air dan teknik perawatan komprehensif. Berdasarkan hal tersebut maka European SPA lebih dikenal sebagai Retreatment Spa atau Medispa.

American SPA

Mengingat sangat jauh dan mahalnya perjalanan dari Amerika ke Eropa; maka beberapa orang di Amerika mulai mendirikan pusat perawatan spa. Di dalam perjalanannya ternyata lebih menguntungkan bila pusat perawatan spa tersebut tidak hanya untuk indikasi medis tetapi juga menyediakan fasilitas lain; seperti relaksasi, perawatan kecantikan, program kebugaran, program penurunan berat badan, dll. Seiring dengan perjalanan waktu ternyata spa yang ada di Amerika saat ini lebih banyak untuk tempat relaksasi dan pusat perawatan tubuh & kecantikan sehingga lebih dikenal sebagai Relaxation Spa atau Relaxation/Leisurespa.

DAY SPA

Sampai sekitar tahun 70an banyak sekali biro perjalanan yang menawarkan liburan ke pusat pusat spa baik di Eropa maupun di Amerika. Melihat peluang ini seorang pengusaha Amerika Noelle De Caprio (1974) mendirikan salon perawatan kecantikan di sertai perawatan spa minimal; sehingga orang tidak perlu membuang waktu dan biaya terlalu besar. Fasilitas ini ia sebut sebagai Day Spa. Sayangnya di dalam perjalanannya fasilitas spa tersebut menghilang; sehingga apa yang disebut sebagai day spa tersebut sama dengan salon profesional tanpa perawatan spa.

MANFAAT MEDIS SPA

Air mempunyai unsur yang sangat unik sehingga sangat efektif untuk sarana terapeutik. Air mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan menyalurkan panas dua kali lebih besar dibandingkan alkohol atau parafin; 10 kali lebih besar dari besi dan tembaga dan 30 kali lebih besar dibanding timbal ataupun emas. Air mempunyai densitas yang hampir mendekati tubuh manusia sehingga dengan tekanan tertentu air dapat lebih

mudah mempengaruhi fungsi tubuh seperti aliran kelenjar limfe dan vena.

Manfaat klinis perawatan SPA secara medis dapat diperoleh dari [a] Efek fisiologis [b] Efek aplikasi suhu [c] Efek PsikoNeuroEndokrinoImunoSirkulasi

a. Efek fisiologis

Efek fisiologis SPA dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok; yaitu: termal, mekanik dan kimiawi. Efek termal dapat dihasilkan dari aplikasi air pada berbagai suhu; baik di bawah suhu tubuh maupun di atas suhu tubuh. Makin besar variasinya dari suhu tubuh, makin besar pula efek yang akan diperoleh.

Cold water

Lessen organ activity

Rush blood to one part

Hot water

Stimulate organ & system

Depress central nervous system

Alternate

Stimulate nutritive power Tepid water

Soothing effect

Cooler than body rousing & stimulate Warmer than body

bracing, invigorate,

strengthening

Colder than body vasoconstriction effect increase blood pressure Hotter than body

soothing and calming effect exhaust the system Efek suhu pada berbagai organ tubuh:

Sistem atau organ Dingin Panas

Pembuluh darah kulit Respirasi Pembuluh darah Jantung (denyut) Saraf Otot Pernafasan Saluran cerna Konstriksi Menurun Konstriksi

Naik kemudian turun Depresi

Volume menurun Melemah dan dangkal Motilitas dan HCl meningkat

Dilatasi Meningkat Dilatasi

Turun kemudian naik Eksitasi

Volume meningkat Meningkat

Motilitas dan HCl menurun

Efek mekanik perawatan spa dapat diperoleh dengan cara

aplikasi air ke permukaan tubuh melalui spray, douches, friksi,

bubble jet, hydromassage, dan lain-lain. Efek mekanik ini

merupakan kunci perawatan spa untuk memperoleh atau mencapai keseimbangan sistem sirkulasi darah.

Tekanan hidrostatik ↓

Sensasi seperti massage ↓

Stimulasi touch reflex ↓

Sirkulasi darah↑ ↓

Distribusi nutrient & Eliminasi waste product ↑ ↓

Proses detoksifikasi ↑ ↓

Dari diagram di atas dapat terlihat bahwa efek fisiologis yang ditimbulkan oleh aplikasi tekanan hidrostatik terhadap sistem sirkulasi darah merupakan cara yang diperlukan untuk meningkatkan proses penyembuhan dan mencegah proses penuaan dini.

Dengan baiknya sistem sirkulasi maka: [1] oksigenasi akan lebih baik, [2] sel akan lebih kaya akan nutrient, dan [3] kandungan substansi yang tidak berguna didalam darah atau materi toksik akan berkurang.

Dengan efek mekanik yang baik dan tepat; terutama dalam hal aplikasi alat alat yang sesuai maka optimalisasi sirkulasi darah dengan perawatan SPA ini dapat dilakukan dengan berbagai modifikasi; diantaranya: meningkatkan atau menurunkan aliran darah kepada organ atau daerah tertentu didalam tubuh atau juga dengan cara meningkatkan volume darah ke daerah yang anemic atau menurunkan volume darah ke daerah yang mengalami kongesti.

Penggunaan air dalam perawatan spa ini secara fisiologis dilakukan berdasarkan 5 prinsip dasar; yaitu:

1. Revulsive effect

Efek ini berupaya untuk meningkatkan sirkulasi aliran darah ke tempat tertentu didalam tubuh sehingga sirkulasi lokal akan lebih optimal. Efek aplikasi ini merupakan decongestant yang sangat baik dan juga dapat berfungsi sebagai analgetika pada daerah yang mengalami kongesti

2. Derivative effect

Efek ini merupakan kebalikan dari efek revulsif; dimana terjadi perubahan volume pada daerah tertentu tubuh. Dengan melakukan efek thermal yang bergantian secara terus menerus maka volume darah pada organ tertentu dapat dikurangi (aplikasi panas) dan dapat ditingkatkan (aplikasi dingin).

3. Collateral effect

Efek ini merupakan lanjutan dari efek derivative. Kalau efek derivative hanya pada daerah superfisial; efek ini dapat mempengaruhi sirkulasi lokal pada daerah yang lebih dalam (internal) terutama pada daerah kolateral dari pembuluh darah yang terlibat pada permukaan kulit.

4. Arterial trunk reflex

Efek ini menggambar efek secara menyeluruh terhadap sistem sirkulasi darah terutama pada arteri dan cabangnya. Gambaran yang terlihat pada efek ini adalah vasodilatasi atau vasokonstriksi.

5. Spinal reflex effect

Efek ini ditujukan untuk perbaikan fungsi fungsi fisiologis pada organ organ dalam tubuh; dimana dengan melakukan aplikasi thermal, mekanik ataupun kimiawi pada permukaan tubuh diharapkan dapat merangsang atau menurunkan spinal

reflex arc. Dengan diaturnya reflex spinal tersebut maka kerja

fisiologis organ atau sistem juga bisa diperbaiki.

Efek kimiawi yang diperoleh dengan perawatan spa

sangat tergantung sekali terhadap kandungan makro dan mikro mineral yang terdapat atau yang diberikan kepada air yang dipergunakan pada saat perawatan. Kandungan mineral yang terdapat didalam air sangat berperan penting terhadap status kesehatan dan kesejahteraan dari tubuh manusia. Kandungan makromineral (Na,K,Ca,Mg, dan lain-lain) dan kandungan mikromineral (Zn,Mn,Se,Fe,Cu,Ch,Mo, dan lain-lain) sangat

berhubungan sekali dengan fungsi dari sistem dan organ tubuh manusia.

Contoh:

Efek aplikasi panas

Lokasi Efek Ekstremitas Abdomen Panggul Prekordial Thoraks Vertebrae Pinggang Vasodilatasi kolateral Sirkulasi intestinal↓ Motilitas & Sekresi asam↓ Relaksasi otot panggul Vasodilatasi Aliran darah haid ↑ Denyut jantung ↑ Tekanan darah ↓ Oksigenasi paru ↑ Ekspektorasi ↑

Relaksasi ureter & empedu Produksi urine ↑

Efek aplikasi dingin

Lokasi Efek Leher belakang Leher depan Prekordial Abdomen Panggul Kepala Sendi

Kontraksi pembuluh darah di daerah mukosa hidung Fungsi tiroid ↓ Vasodilatasi Denyut jantung ↓ Stroke volume↑ Sirkulasi intestinal ↑ Motilitas & Sekresi asam ↑ Stimulasi otot panggul Vasokonstriksi serebral Vasokonstriksi Analgetik lokal

Melalui aplikasi atau cara tertentu dalam perawatan spa; seperti dengan penggunaan hydro jet massage atau aplikasi

bubble jet maka mineral yang ada di dalam air dapat masuk ke

dalam sirkulasi darah. Kandungan mineral yang masuk ke dalam sirkulasi tersebut akan sangat mempengaruhi fungsi organ dan sistem tubuh manusia sehingga takaran sangat perlu diperhatikan, tergantung dari status mineral air yang dipergunakan.

b. Efek aplikasi suhu

Aplikasi suhu dingin - baik berupa es, air dingin, udara dingin atau melalui peningkatan evaporasi cairan dari permukaan kulit secara tidak langsung - akan menimbulkan efek depresif terhadap fungsi organ dan sistem tubuh. Makin lama aplikasi dilakukan makin kuat efek depresan yang ditimbulkan. Aplikasi suhu rendah ini juga akan menimbulkan efek sekunder; misalnya pada pembuluh darah secara primer akan menimbulkan vasokonstriksi tetapi beberapa saat kemudian bila tubuh sudah mampu beradaptasi akan timbul vasodilatasi sebagai efek atau reaksi sekunder.

Aplikasi panas dapat diberikan dalam berbagai bentuk, di antaranya hot packs, fomentation, steam, sauna, shower, perendaman dan lain-lain. Efek yang ditimbulkan sangat bervariasi tergantung kepada metode pemberian, besaran suhu

dan lamanya aplikasi. Aplikasi singkat suhu di atas suhu tubuh akan menimbulkan efek stimulasi bagi fungsi organ ataupun sistem tubuh. Pemberian suhu panas yang terlalu lama dapat menimbulkan kelelahan dan kejenuhan organ dan sistem tubuh sehingga harus dipertimbangkan indikasi yang tepat dan aplikasinya untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.

c. Efek PsikoNeuroEndokrinoImunoSirkulasi

Salah satu manfaat yang dapat dirasakan dalam perawatan dengan SPA adalah diperolehnya kenyamanan dan relaksasi sehingga secara tidak langsung dapat menurunkan tingkat stres individu. Sebagai salah satu pilar Anti Aging Medicine, SPA MEDIC dikenal sebagai The Mind Body Connection. Mind merupakan hal yang penting bagi kelangsungan kerja fungsi tubuh; setiap kita berpikir akan ditransmisikan impuls ke triliunan sel. Mind merupakan indikator utama terjadinya proses aging atau anti aging. Perasaan mempunyai efek yang kuat terhadap organ organ vital. Dari ke tiga toksin emosional (anxietas, depresi dan marah) marah akan menimbulkan gangguan serius bagi jantung; demikian juga halnya dengan stres.

Pandangan atau pendekatan PNEIS saat ini merupakan suatu mainstream di dalam dunia kedokteran; terutama dalam

Anti Aging Medicine. Berdasarkan pandangan ini jelas terlihat

korelasi antara jiwa dan raga. Stres menyebabkan sistem imunitas cepat menurun; killer cell di de-aktifasi sehingga kita akan lebih mudah diinvasi oleh bakteri, virus, bahkan sampai sel kanker.

Selain itu stres kronis akan meningkatkan resistensi terhadap insulin sehingga kadar gula darah menjadi di luar kontrol.

Kadar gula darah yang di luar kontrol ini akan menimbulkan glikosilasi yang berlebihan di dalam tubuh yang pada akhirnya akan menimbulkan proses degenerasi sel, jaringan ataupun organ tubuh; hal ini merupakan sumber utama penyebab penuaan dini. Saat ini sangat banyak hal yang dapat menimbulkan stres; tidak hanya secara emosional tetapi juga secara fisik, kimiawi ataupun biologis. Tanpa disadari secara perlahan-lahan paparan yang berlangsung terus menerus akan mengganggu keseimbangan hormonal individu yang lambat laun akan mempercepat proses aging.

Berdasarkan beberapa kajian dan penelitian, paparan stres baik emosional, fisik, kimiawi maupun biologis tadi dapat diantisipasi atau ditanggulangi dengan SPA MEDIC. Atas dasar tersebut Anti Aging Medicine menyimpulkan bahwa perawatan spa medik dapat menghasilkan manfaat dalam penanganan kasus aging ataupun untuk mencegah proses

aging.

Manfaat Anti Aging dari SPA MEDIC

1. Penurunan produksi kortisol 2. Pelepasan beta endorphin meningkat

3. Perbaikan sistem sirkulasi; sehingga nutrien dan oksigen akan terdistribusi dengan baik

STRES

HIPOTALAMUS

Long Term Short Term

PITUTARI BRAIN STEM

ACTH SIMPATETIK Adrenal cortex Adrenal Medulla CORTISOL ADRENALIN

Disfungsi Psiko Neuro Endokrinolmuno Sirkulasi

PROSES AGING

PENYAKIT KRONIS

AUTOIMUN KEGANASAN

SPA MEDIC

4. Sistem limfatik lebih aktif

5. Menurunkan ketegangan otot dan saraf 6. Meningkatkan mobilisasi sendi

7. Keseimbangan otak kiri dan kanan tercapai 8. Peningkatan proses detoksifikasi

9. Menghilangkan blokade energi 10. Meningkatkan metabolisme

KEPUSTAKAAN

1. Batmanghelidj F. Water for health, for healing, for life. New York. Warner Books. 2003.

2. Buchman D. The complete book of water healing. New York NY:

Contemporary Books. 2002

3. Chaitow L. Water Therapy. San Fransisco:Thorsons. 1994

4. Hawlett AW. The effect of some hydrotherapeutic procedures on the blood flow in the arm. Arch Intern Med 1911; 8: 591

5. Horay P, Harp D. Hot Water Therapy. New Delhi: Orient Paperbacks. 2000.

6. Kellog JH. Rational Hydrotherapy. 4thed. Battle Creek, Mn: Modern Medical. 1923

7. Kuhn G, Buhring M. Physical medicine and quality of life: design and results of a study on hydrotherapy. Comp Ther Med 1995; 3: 138-141 8. Kulkarni VM. Drugless Prevention and Cure Diseases with water. New

Delhi. Crest Publishing House. 1999

9. Lange A. Hydrotherapy. In: Pizzorno J.E Jr, Murray M.T. eds. Text book of Natural Medicine. Churchill Livingstone. 2000; 345-356

10. Miller E. Day Spa Technique. Milady Publishing. NY. 1996

11. Mitton G. Spa Therapies. In: Anti Ageing Handbook. London. New Holland. 2004

12. Ramaiah S. Healing Powers of Water. New Delhi: New Dawn. 2003. 13. Short L. Self-healing with Spas and Retreats. Indianapolis:Alpha Books.

2000.

14. Simpson G, Sinatra ST, Menendez JS. Spa Medicine. Basic Health. NJ. 2004.

Dalam dokumen CDK_150_Masalah_Hati (Halaman 58-62)

Dokumen terkait