12. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Beban masih harus dibayar terdiri dari:
15. PINJAMAN JANGKA PANJANG
Thor Merchant 1.615.962 1.398.308
Gorgon MMJV Leighton 361.929 839.784
PT Bredero Shaw Indonesia - 3.700.000
Norce - 2.532.213 Swift Drilling NV - 1.472.887 Eni Bukat Ltd. - 1.044.453 Con Drive LLC - 599.311 Lain-lain 623.516 911.393 Jumlah 2.601.407 12.498.349
15. PINJAMAN JANGKA PANJANG
Pinjaman jangka panjang terdiri dari:
2010 2009
Pinjaman bank
PT ANZ Panin Bank 13.360.009 6.069.236
PT Bank Internasional Indonesia Tbk., Batam 5.441.596 5.093.696
PT Bank CIMB Niaga Tbk., Batam 1.383.811 283.040
Pinjaman lainnya
PT Bredero Shaw Indonesia 3.700.000 -
Wilson Byard Plc. - 604.404
Kewajiban sewa pembiayaan 153.797 437.557
Jumlah 24.039.213 12.487.933
Dikurangi bagian yang akan
jatuh tempo dalam satu tahun
Pinjaman bank 2.357.348 2.676.501
Kewajiban sewa pembiayaan 71.034 401.935
Jumlah bagian yang akan
jatuh tempo dalam satu tahun 2.428.382 3.078.436
Pinjaman jangka panjang - dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
Pinjaman bank 17.828.068 8.769.471
Pinjaman lain 3.700.000 604.404
Kewajiban sewa pembiayaan 82.763 35.622
Jumlah bagian jangka panjang 21.610.831 9.409.497
37 15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
a. Pinjaman bank
PT ANZ Panin Bank (APB)
Pada tanggal 17 April 2009, PT Sarana Citranusa Kabil (SC), Anak Perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari APB dengan jumlah fasilitas kredit maksimum sebesar AS$15.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk melunasi pinjaman bank SC yang diperoleh dari PT Bank OCBC NISP Tbk. sejumlah AS$3.248.000 dan untuk mendanai proyek new jetty sebesar AS$11.752.000. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 7,23% dan dijamin dengan corporate guarantee dari Perusahaan, bangunan dan jetties. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 9 September 2013. Fasilitas pinjaman ini memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan SC untuk memperoleh persetujuan tertulis dari APB sebelum, antara lain melakukan merger atau konsolidasi, membayar dividen, merubah susunan pemegang saham, memberikan dan memperpanjang pinjaman diluar usaha normal SC dan mempertahankan rasio keuangan sebagaimana yang dinyatakan dalam perjanjian pinjaman. Fasilitas pinjaman ini juga memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan SC untuk memperoleh persetujuan tertulis dari APB sebelum, antara lain, memberikan dan memperpanjang pinjaman diluar usaha normal SC, menjual, menyewakan atau menjaminkan aset yang material kepada pihak lain dan mempertahankan rasio keuangan sebagaimana yang dinyatakan dalam perjanjian pinjaman.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII)
Berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman Notaris Maria Anastasia Halim, S.H., di Batam No. 11 tanggal 6 Desember 2005, CPPI, Anak Perusahaan, mengadakan perjanjian pinjaman berjangka dengan BII, dengan jumlah kredit maksimum Sin$600.000. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 5,50% per tahun dan dibayar dalam enam puluh (60) kali cicilan bulanan. Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Pinjaman dengan notaris yang sama No. 105 tanggal 29 Juni 2006, CPPI memperoleh tambahan pinjaman berjangka dengan jumlah kredit maksimum Sin$400.000. Pinjaman berjangka tambahan ini dikenakan bunga sebesar 5,50% per tahun dan dibayar dalam lima puluh delapan (58) kali cicilan bulanan. Pinjaman berjangka ini dijamin dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 30 – 31.
Pada tanggal 26 Februari 2008, DSAW, Anak Perusahaan, mendapatkan fasilitas pinjaman berjangka dari BII dengan jumlah fasilitas kredit maksimum sebesar AS$7.000.000. Fasilitas ini dipergunakan untuk pengalihan fasilitas kredit uncommitted short-term multi-currencies yang diperoleh DSAW dari ING Bank N.V., Singapura. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 1,75% di atas SIBOR dan dijamin dengan sertifikat HGB No. 8, 9, 10, 11, 19 dan 20, mesin dan peralatan dan persediaan. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan berkisar antara 6,0% sampai 6,5% pada periode 2010 dan antara 5,05% sampai 6,50% pada periode 2009. Pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 26 Februari 2013.
Fasilitas pinjaman ini memuat beberapa pembatasan yang menyatakan bilamana nilai mata uang rupiah terdepresiasi terhadap nilai mata uang dolar Amerika Serikat menjadi US$1 sama dengan Rp13.500 dan/atau rasio kecukupan nilai jaminan terhadap pinjaman turun di bawah 125,05% dari pagu kredit dengan pemberitahuan 7 hari sebelumnya, DSAW bersedia untuk menurunkan outstanding kredit apabila diminta oleh BII. BII berhak meminta kepada DSAW untuk menambah jaminan, penambahan jaminan wajib dilakukan segera setelah permintaan pertama dari BII dan, apabila pembatasan-pembatasan yang telah disebutkan sebelumnya tidak dilaksanakan oleh DSAW, BII berhak untuk sewaktu-waktu mengkonversikan pinjaman dalam mata uang dolar Amerika Serikat yang telah diterima DSAW ke dalam mata uang rupiah. DSAW harus menjaga current ratio minimum 1,1x dan leverage ratio maksimum 3,75x.
38
a. Pinjaman bank (lanjutan)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (lanjutan)
Pada tanggal 14 Oktober 2009, DSAW, Anak Perusahaan, mendapatkan fasilitas pinjaman berjangka dari BII dengan jumlah fasilitas kredit maksimum sebesar AS$2.824.900. Fasilitas ini dipergunakan untuk pembiayaan pembangunan gudang, pembelian mesin dan tanah. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 6,25% dan dijamin dengan tanah dan bangunan serta mesin dan peralatan tertentu dan piutang dari Samsung C&T Corporation. Pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 26 Februari 2013. DSAW setuju untuk menyisihkan sebagian pendapatannya, yang digunakan untuk membayar kembali cicilan hutang dan bunga terkait pinjaman ini.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Pada tanggal 1 Juli 2008, CPPI, Anak Perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk., Batam sebesar Sin$720.000, yang digunakan untuk pembelian kendaraan operasional. Pinjaman tersebut dibayar dalam enam puluh (60) kali angsuran bulanan dengan angsuran terakhir pada tanggal 30 Juni 2013. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 6,00%. Pinjaman ini dijamin dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 54 senilai Sin$500.000 dan 14 unit kendaraan bermotor senilai Sin$650.000.
Pada tanggal 1 Maret 2010, CPPI, Anak Perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk., Batam sebesar Sin$3.150.000, yang digunakan untuk mendanai investasi modal. Pinjaman tersebut dibayar dalam enam puluh (60) kali angsuran bulanan dan dikenakan bunga tahunan sebesar 5,50% (dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar uang). Pinjaman ini dijamin dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 46 dan 54 (Catatan 9). Fasilitas pinjaman ini memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan CPPI untuk memperoleh persetujuan tertulis dari CIMB sebelum, antara lain melakukan merger atau akuisisi, membayar dividen, menjaminkan aset yang material kepada pihak lain dan melakukan transaksi dengan pihak lain dengan cara-cara yang berada di luar praktek dan kebiasaan dagang yang ada.
Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa semua pembatasan telah dipenuhi pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009.
b. Pinjaman lainnya
PT Bredero Shaw Indonesia
Pada tanggal 20 November 2009, SC, Anak Perusahaan, memperoleh pinjaman dari PT Bredero Shaw Indonesia sebesar AS$3.700.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 0,25% diaras US Prime Rate (3,5% - 5,35% per tahun). Pinjaman ini jatuh tempo 24 bulan setelah tanggal pembayaran cicilan pertama, tetapi tidak lebih lama dari tanggal 31 Maret 2018.
Wilson Byard Plc.
CB, Anak Perusahaan, memperoleh pinjaman dari Wilson Byard Plc. sebesar AS$604.404 yang dikenakan tingkat suku bunga sebesar LIBOR 3 bulan + 1%. Pinjaman ini tidak memiliki jaminan dan tidak memiliki jangka waktu pengembalian yang pasti. Pinjaman ini telah dihapuskan pada bulan Agustus 2009 dikarenakan Wilson Byard Plc telah dinyatakan pailit.
39 15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
c. Kewajiban sewa pembiayaan
Perusahaan memiliki perjanjian sewa atas peralatan pengangkutan (Toyota Fortuner dan Toyota Lexus) dengan jangka waktu masing-masing tiga (3) tahun sampai dengan Agustus 2012 dan dua (2) tahun sampai dengan April 2012.
CTI, Anak Perusahaan, memiliki perjanjian sewa atas peralatan pengangkutan (kendaraan bermotor) dengan jangka waktu tujuh (7) tahun sampai dengan Mei 2013.
DSAW, Anak Perusahaan, memiliki perjanjian sewa atas peralatan pengangkutan (Toyota Avanza) dengan jangka waktu tiga (3) tahun sampai dengan Maret 2013.
Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pada tanggal 30 September 2010 adalah sebagai berikut:
Tahun Jumlah 2011 124.291 2012 46.187 2013 4.888
Jumlah pembayaran minimum 175.366
Dikurangi bunga (21.569)
Jumlah kewajiban sewa guna usaha 153.797
Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (71.034)
Bagian jangka panjang 82.763