• Tidak ada hasil yang ditemukan

PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) LONG-TERM DEBTS (continued)

RIGHT-OF-USE ASSETS AND LEASE LIABILITIES Rincian berikut menampilkan jumlah berkaitan dengan aset

19. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman bank jangka panjang Long-term bank loans

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

(i) (i)

(ii) (ii)

Pada tahun 2019, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari BCA yang digunakan untuk melunasi pinjaman di Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri dan

pembelian kapal dengan pagu pinjaman sebesar

Rp923.000. Pinjaman dari fasilitas ini terutang dalam angsuran bulanan dengan tanggal pembayaran terakhir pada tanggal 5 September 2026 dan 5 November 2026. Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019 pinjaman terutang dari fasilitas-fasilitas ini sebesar Rp463.706 dan Rp.521.598. Jumlah pembayaran yang dilakukan selama tahun 2020 dan 2019 adalah Rp57.892 dan Rp224.059.

Pinjaman tersebut dijamin dengan gedung dan beberapa unit kapal milik Perusahaan (Cat 11).

Pada tahun 2020, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari BCA yang digunakan untuk pembelian kapal dengan pagu pinjaman sebesar Rp.176.000. Pada tanggal 30 September 2020 pinjaman terutang dari fasilitas-fasilitas ini sebesar Rp.0. Selama 2020, Perusahaan melakukan pembayaran senilai Rp.176.000.

Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian pinjaman dengan BCA, Perusahaan diharuskan untuk menjaga rasio utang terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,2 dan interest coverage ratio minimal 1 kali. Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan telah memenuhi rasio yang telah disyaratkan oleh BCA.

Pada tahun 2019, TD memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari BCA yang digunakan untuk pembelian alat berat dengan pagu pinjaman sebesar Rp3.000. Pinjaman dari fasilitas ini terutang dalam angsuran bulanan dengan tanggal pembayaran terakhir pada tanggal 13 Desember 2022. Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, pinjaman terutang dari fasilitas-fasilitas ini sebesar Rp.2.500 dan Rp3.000. Jumlah pembayaran yang dilakukan selama tahun 2020 dan 2019 adalah Rp750 dan Rp0.

Pinjaman tersebut dijamin dengan alat berat milik TD (Catatan 11).

In 2019, the Company obtained Investment Credit facilities from BCA totaling Rp923,000 which were used to refinancing its loansfrom Bank Mandiri and Bank Syariah Mandiri and purchasing new vessel. The loan from the facilities are payable in monthly installments with the last installments being due on September 5, 2026 and November 5, 2026. As of September 30, 2020 and December 31,2019 the outstanding loan from these facilities amounted to Rp463,706 and Rp.521,598. Total installment payments made during 2020 and 2019 amounted to Rp57,892 and Rp224,059, respectively. The loan is collateralized by the building and several vesselsowned by Company (Note 11).

In 2020, the Company obtained Investment Credit facilities from BCA totaling Rp176,000 which were used to purchase new vessel. As of September 31, 2020 the outstanding loan from these facilities amounted to Rp0. During 2020, the company made a payment amounted to Rp. 176.000.

Under the terms of the loan agreements with BCA, the Company is required to maintain total debt-to-equity ratio of not more than 2.2 and interest coverage ratio at a minimum of 1. As of December 31, 2019, the Company has complied with these financial loan covenants. In 2019, TD obtained Investment Credit facilities from BCA totaling Rp3,000 which were used to finance heavy equipment purchase. The loan from the facility are payable in monthly installments with the last installments being due on December 13, 2022. As of September 30, 2020 and December 31, 2019, the outstanding loan from these facilities amounted to Rp. 2,500 and Rp3,000. Total installment payments made during 2020 and 2019 amounted to Rp750 and Rp0, respectively

The loan is collateralized by the heavy equipment owned by TD (Note 11).

19. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman bank jangka panjang (lanjutan) Long-term bank loans (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

(i) (i)

(ii) (ii)

(iii) (iii)

Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian pinjaman dengan BCA, TD diharuskan untuk menjaga rasio debt service coverage ratio minimal 1 kali. Pada tanggal 31 Desember 2019, TD telah memenuhi rasio yang telah disyaratkan oleh BCA.

Seluruh pinjaman tersebut di atas yang diperoleh dari BCA dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 8,25%.

Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit investasi dari Bank Mandiri dan telah diubah beberapa kali. Rincian fasilitas kredit yang masih terutang pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

Pada tahun 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi yang digunakan untuk membiayai pembelian kapal dengan pagu pinjaman sebesar Rp38.640. Pinjaman dari fasilitas ini terutang dalam angsuran triwulanan dengan tanggal pembayaran terakhir pada tanggal 27 Oktober 2018. Pinjaman ini memiliki masa tenggang untuk pembayaran cicilan selama 3 bulan sampai dengan Desember 2014.Pada tahun 2018, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman untuk fasilitas ini. Pada tanggal 31 Desember 2017, pinjaman terutang dari fasilitas ini sebesar Rp7.618.

Pada tahun 2015, Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas Kredit Investasi yang digunakan untuk membiayai

pembelian kapal dengan pagu pinjaman sebesar

Rp180.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal sejak bulan Juli 2020 sampai dengan bulan Desember 2020. Pada tahun 2019, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman untuk fasilitas ini. Jumlah pembayaran yang dilakukan selama tahun 2019 sebesar Rp63.667.

Pada tahun 2016, Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas Kredit Investasi yang digunakan untuk membiayai

pembelian kapal dengan pagu pinjaman sebesar

Rp417.732. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal sejak bulan Oktober 2021 sampai dengan bulan Desember 2022. Pada tahun 2019, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman untuk fasilitas ini. Jumlah pembayaran yang dilakukan tahun 2019 sebesar Rp222.974.

Under the terms of the loan agreements with BCA, TD is required to maintain debt service coverage ratio at a minimum of 1. As of December 31, 2019, the Company has complied with this financial loan covenant.

All the above loans obtained from BCA bore interest at annual rates ranging 8.25%.

The Company obtained several investment credit facilities from Bank Mandiri which have been amended several times. Details of credit facilities which are still outstanding as of December 31, 2019 are as follows:

In 2014, the Company obtained Investment Credit facilities totaling Rp38,640 which were used to finance the purchase of vessels. The loans from the facilities are payable in quarterly installments with the last installments being due on October 27, 2018. These loans have grace periods for installment payment of three months until December 2014.In 2018, these facility has been fully paid by the Company. As of December 31, 2017, the outstanding loans from these facilities amounted to Rp7,618.

In 2015, the Company obtained several Investment Credit facilities which were used to finance the purchase of vessels totalling Rp180,000. The loans were up to various dates from July 2020 to December 2020. In 2019, these facilities had been paid fully by the Company. Total installment payments made during 2019 amounted to Rp63,667.

In 2016, the Company obtained several Investment Credit facilities which were used to finance the purchase of vessels totalling Rp417,732. The loans were up to various dates from October 2021 to December 2022. In 2019, these facility has been fully paid by the Company. Total installment payments made during 2019 amounted to Rp222,974.

19. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman bank jangka panjang (lanjutan) Long-term bank loans (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)

(iv) (iv)

(v) (v)

Pada tahun 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi yang digunakan untuk membiayai pembelian dan pembiayaan kembali kapal dengan pagu pinjaman sebesar Rp318.572. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Januari 2023. Pada tahun 2019, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman untuk fasilitas ini. Jumlah pembayaran yang dilakukan selama tahun 2019 sebesar Rp226.540. Pada tahun 2016, TS memperoleh fasilitas Kredit Investasi yang digunakan untuk membiayai pembelian kapal dengan pagu pinjaman sebesar Rp50.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2021. Pada tahun 2019, TS telah melunasi seluruh pinjaman untuk fasilitas ini. Jumlah pembayaran yang dilakukan selama tahun 2019 sebesar Rp29.829.

Seluruh pinjaman tersebut di atas yang diperoleh dari Bank Mandiri dikenakan bunga mengambang dengan tingkat bunga tahunan sebesar 9,75% pada tahun 2019.

In 2017, the Company obtained Investment Credit facilities which were used to finance the purchase and refinance of vessels totalling Rp318,572. The loans from the facilities is due on January 2023. In 2019, these facility has been fully paid by the Company. Total installment payments made during 2019 amounting to Rp226,540.

In 2016, TS obtained Investment Credit facilities which were used to finance the purchase of vessel totalling Rp50,000. The loans from the facilities is due on October 2021. In 2019, these facility has been fully paid by TS. Total installment payments made during 2019 amounting to Rp29,829.

All the above loans obtained from Bank Mandiri bore floating interest at annual rates at 9.75%in 2019.

19. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman bank jangka panjang (lanjutan) Long-term bank loans (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian pinjaman dengan Bank Mandiri (BM), Perusahaan diharuskan untuk menjaga rasio utang terhadap ekuitas tidak lebih dari 300% serta debt service coverage ratio(DSCR) lebih dari 1,1 kali. Pada tanggal 31 Desember 2018, Perusahaan tidak dapat memenuhi rasio keuangan tertentu yang ditetapkan oleh BM. Perusahaan telah menginformasikan hal tersebut kepada BM dan BM setuju untuk tidak meminta pelunasan lebih awal atas seluruh pinjaman meskipun rasio keuangan yang disyaratkan tidak terpenuhi. Sehingga, jadwal pembayaran yang berlaku tetap sama seperti kesepakatan awal.

Berdasarkan perjanjian, persyaratan tertentu tidak

memperbolehkan untuk, antara lain, melakukan perubahan pada anggaran dasar kecuali perubahan pada direksi Perusahaan; memindahtangankan atau menjaminkan aset yang dijaminkan; melakukan transaksi derivatif; mengumumkan dan membagikan dividen kas; melakukan investasi baru; dan

berpartisipasi dalam kepemilikan entitas baru, tanpa

sepengetahuan Bank Mandiri.

Pada tahun 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi yang digunakan untuk membiayai pembelian kapal dengan pagu pinjaman sebesar Rp168.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Februari 2022. Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, pinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp56.816 dan Rp85.196. Jumlah pembayaran yang dilakukan selama tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp28.380 dan Rp31.680.

Pinjaman tersebut dijamin dengan kapal yang kepemilikannya dibiayai oleh fasilitas tersebut (Catatan 11).

Under the terms of the loan agreement with Bank Mandiri (BM), the Company is required to maintain total debt-to-equity ratio of not more than 300% with total debt service coverage ratio (DSCR) at more than 1.1 time. As of December 31, 2018, the Company was not able to meet certain financial ratios set by BM. The Company has informed BM and BM agreed not to ask for early full repayment of the outstanding loan as the consequence for not being able to fulfill the required financial ratio. Consequently, the payment schedule will remain as previously agreed by both parties.

Based on the agreements, the restrictive covenants prohibit, among others, changes in the articles of association except changes in the Company’s board of directors; transfer or pledge of the collateral assets; entering into derivative transaction; declaration and payment of cash dividend; new investment; and participation in the ownership of a new company, without the consent of Bank Mandiri.

In 2017, the Company obtained Investment Credit facilities which were used to finance the purchase of vessel totalling Rp168,000. The loans from the facilities is due on February 2022. As of September 30,2020 and December 31, 2019, the outstanding loans from this facility amounting to Rp56,816 and Rp85,196, respectively. Total installment payments made during 2020 and 2019 amounting to Rp28,380 and Rp31,680. The loan is collateralized by the vessel whose acquisitions were financed by the facility (Note 11).

19. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman bank jangka panjang (lanjutan) Long-term bank loans (continued)

Utang pembiayaan konsumen Consumer financing payables

PT Mitsui Leasing Capital Indonesia PT Mitsui Leasing Capital Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (lanjutan) Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian pinjaman dengan BNI, Perusahaan diharuskan untuk menjaga rasio lancar minimal 1 kali, rasio utang terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,2 dan debt service coverage ratio (DSCR) minimal 110%. Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan tidak dapat memenuhi rasio keuangan tertentu yang disyaratkan, akan tetapi Perusahaan telah memperoleh waiver atas rasio tersebut dari BNI. Pada tahun 2016, TP memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja yang digunakan untuk membiayai pembelian mesin peralatan beserta alat pendukungnya dengan pagu pinjaman sebesar Rp61.000. Pinjaman dari fasilitas ini akan terutang dalam angsuran bulanan sebanyak 60 kali. Pinjaman dari fasilitas ini dikenakan suku bunga tetap dengan tingkat bunga tahunan sebesar 10,75%. Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, pinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp13.977 dan Rp22.962. Jumlah pembayaran yang dilakukan selama tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar sebesar Rp8.985 dan Rp11.980.

Pinjaman tersebut dijamin dengan alat berat yang

kepemilikannya dibiayai oleh fasilitas tersebut (Catatan 11). Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian pinjaman dengan BNI, TP diharuskan untuk menjaga rasio lancar minimal 1 kali, rasio utang terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,2 dan debt service coverage ratio (DSCR) minimal 120%. Pada tanggal 31 Desember 2019, TP telah memenuhi persyaratan keuangan tersebut.

Pada tahun 2018, Kelompok Usaha memperoleh fasilitas pembiayaan sebesar Rp6.958 dari PT Mitsui Leasing Capital Indonesia yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, pinjaman terutang dari fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp4.219 dan Rp5.194. Jumlah pembayaran yang dilakukan selama tahun 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp968 dan Rp1.193. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dengan fasilitas ini.

Under the terms of the loan agreements with BNI, the Company is required to maintain current ratio minimum 1 time, total debt-to-equity ratio of not more than 2.2 and debt service coverage ratio (DSCR) at a minimum of 110%. As of December 31, 2019, the Company did not able to meet a certain financial ratios. However, the Company already obtained a waiver for such ratios from BNI.

In 2016, TP obtained Working Capital Loan facility which was used to finance the purchase of machine and heavy equipment with total facility amounting to Rp61,000. The loan from the facility is payable in 60 monthly installments. The loan from this facility bears fixed interest at the annual rate of 10.75%. As of June 30,2020 and December 31, 2019, the outstanding loans from this facility amounting to Rp13,977 and Rp22,962, respectively. Total installment payments made during 2020 and 2019 amounting to Rp8,985 and Rp11,980.

The loan is collateralized by the heavy equipment whose acquisitions were financed by the facility (Note 11). Under the terms of the loan agreements with BNI, TP is required to maintain current ratio minimum 1 time, total debt-to-equity ratio of not more than 2.2 and debt service coverage ratio (DSCR) at a minimum of 120%. As of December 31, 2019, TP has complied with these financial loan covenants.

In 2018, the Group obtained a financing facility amounting to Rp6,958 from PT Mitsui Leasing Capital Indonesia to finance the acquisition of vehicles. As of September 30,2020 and December 31, 2019, the outstanding loans from this facility amounting to Rp4,219 and Rp5,194, respectively. Total installment payments made during 2020 and 2019 amounting Rp968 and Rp1,193,respectively. The payable is collateralized by the vehicles which acquisitions were finance by this facility.

19. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)

Utang lembaga keuangan Loan payable to financial institution

Pada tahun 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari Chailease International Financial Service Co.,LTD., dengan jumlah sebesar US$3.500.000. Fasilitas ini akan digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar LIBOR+ 3,95%. Pinjaman dari fasilitas tersebut dijamin dengan kapal Perusahaan dan Tirtamas (Catatan 11). Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, pinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar US$166.666 dan US$1.555.555. Jumlah pembayaran yang dilakukan selama tahun 2020 dan 2019 adalah masing-masing

sebesar US$1.388.889 dan US$1.166.667.Sehubungan

dengan pinjaman ini, Perusahaan diharuskan untuk

menempatkan sejumlah dana sebagai uang jaminan sebesar US$350.000. Uang jaminan tersebut disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” (Catatan 13).

In 2018, the Company obtained a loan facility amounting to US$3,500,000 from Chailease International Financial Service Co.,LTD. This facility will use to finance Company working capital. The loans from the facility bear interest at the annual rate LIBOR+ 3.95%. The loans are collateralized by vessel owned by the Company and Tirtamas (Note 11). As of September 30,2020 and December 31,2019 the outstanding loans from this facility amounting to US$277,783 and US$1,555,555, respectively. Total installment payments made during 2020 and 2019 amounting US$1,277,772 and US$1,166,667. In relation with this loan, the Company is required to put some fund as security deposit amounted to US$350,000. This security deposit is presented as part of ”Other Non-Current Assets” (Note 13).

Pinjaman dari fasilitas ini terutang dalam angsuran bulanan sampai dengan bulan April 2021.

Pada tahun 2019, TS memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari Chailease International Financial Service Co.,LTD., dengan jumlah sebesar US$5.500.000. Fasilitas ini akan digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar LIBOR+ 3,95%. Pinjaman dari fasilitas tersebut dijamin dengan kapal Perusahaan dan Tirtamas (Catatan 11). Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 pinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar US$4.583.333 dan US$5.133.333. Jumlah pembayaran yang dilakukan selama tahun 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar adalah sebesar US$550.000 dan US$366.667.Sehubungan dengan pinjaman ini, TS diharuskan untuk menempatkan sejumlah dana sebagai uang jaminan sebesar US$550.000. Uang jaminan tersebut disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” (Catatan 13).

Pinjaman dari fasilitas ini terutang dalam angsuran bulanan sampai dengan bulan Agustus 2024.

The loan from the facility is payable in monthly installments up to April 2021.

In 2019, TS obtained a loan facility amounting to US$5,500,000 from Chailease International Financial Service Co.,LTD. This facility will use to finance Company working capital. The loans from the facility bear interest at the annual rate LIBOR+ 3.95%. The loans are collateralized by vessel owned by the Company and Tirtamas (Note 11). As of June 30,2020 and December 31,2019 the outstanding loans from this facility amounting to US$4,583,333 and US$5,133.333, respectively. Total installment payments made during 2020 and 2019 amounting US$550,000 dan US$366,667. In relation with this loan, TS is required to put some fund as security deposit amounted to US$550,000. This security deposit is presented as part of ”Other Non-Current Assets” (Note 13).

The loan from the facility is payable in monthly installments up to August 2024.

Chailease International Financial Service Co.,LTD. Chailease International Financial Service Co.,LTD.

19. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)

Utang lain-lain Other payables

JA Mitsui Leasing Ltd JA Mitsui Leasing Ltd

20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 20. FINANCE LEASE LIABILITIES

30 September 2020/

September 30, 2020

Rupiah Rupiah

PT Orix Indonesia Finance 25,390 PT Orix Indonesia Finance PT Maybank Indonesia Finance 14,423 PT Maybank Indonesia Finance PT Mitra Pinasthika Mustika Finance 1,613 PT Mitra Pinasthika Mustika Finance PTBumiputera - BOT Finance 2,023 PT Bumiputera - BOT Finance

Sub-total 43,449 Sub-total

Dolar Amerika Serikat ($ dalam jumlah penuh) United States dollar ($ in full amount) SeaCube Containers LLC., Singapura 180,717 SeaCube Containers LLC., Singapura

(US$ 12.114.023 per 30 September 2020 dan (US$12,114,023 as of September 30, 2020 and US$ 16.803.614 per 31 Desember 2019) US$ 16,803,614 as of December 31,2019 ) SeaCo Global Ltd. 18,633 SeaCo Global Ltd. (US$ 1.249.028 per 30 September 2020 dan (US$1,249,028 as of September 30, 2020 and US$ 2.246.494 per 31 Desember 2019) US$ 2,246,494 as of December 31,2019

Sub-total 199,350 Sub-total

Total 242,799 Total

Dikurangi bagian lancar (113,200) Less current portion

Bagian jangka panjang 129,599 Long-term portion

Pada tanggal 5 Juni 2018, Perusahaan melakukan pembelian alat berat secara angsuran kepada JA Mitsui Leasing Ltd. Alat berat tersebut sampai di tahun 2019. Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, pinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp329.194 dan Rp347.959. Jumlah pembayaran yang dilakukan selama tahun 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar adalah sebesar Rp48.949 dan Rp0.

Kelompok Usaha mengadakan beberapa perjanjian sewa untuk pembiayaan pembelian peti kemas dan alat berat, dengan jangka waktu berkisar antara 30 sampai dengan 66 bulan dan berakhir pada bulan Juli 2022, dengan rincian sebagai berikut:

On June 5, 2018, the Company made heavy equipment installment purchase to JA Mitsui Leasing Ltd. The heavy equipments were delivered in 2019. As of September 30,2020 and December 31,2019 the outstanding loans from this facility amounting to Rp329,194 and Rp347,959, respectively. Total installment payments made during 2020 and 2019 amounting Rp48,949 dan Rp0.

The Group entered into several agreements for the lease of containers and heavy equipment, with lease terms ranging from 30 to 66 months and expiring on July 2022, with details as follows: 31 Desember 2019/ December 31, 2019 36,574 20,142 3,764 (121,322) 207,570 3,595 64,075 233,588 31,229 264,817 328,892 67