• Tidak ada hasil yang ditemukan

43Foto 3.14 : Sarana transportasi batubara dari Unit Pelabuhan Tarahan PTBA ke Unit

3.2 PLTU Program Percepatan Pembangunan 10.000 MW

45

Menyusul krisis energi listrik nasional yang terjadi sejak tahun 2003, pemerintah telah membuat rencana pembangunan sebanyak 40 PLTU dengan daya terpasang sebesar 10.000 MW, 10 PLTU di antaranya akan dibangun di Pulau Jawa dengan kapasitas 7.460 MW, dan 30 sisanya dibangun di berbagai daerah di Indonesia dengan kapasitas 2.540 MW. Total kapasitas PLTU batubara yang dimiliki PLN dan Swasta saat ini sebesar 9.470 MW dengan mengkonsumsi batubara sekitar 36,575 juta ton per tahun.

Untuk merealisasikan rencana tersebut, pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2006 telah menunjuk PLN untuk melakukan Percepatan Pembangunan PLTU batubar 10.000 MW yang diharapkan siap beroperasi tahun 2010. Langkah ini merupakan upaya strategis untuk meningkatkan rasio elektrifikasi serta menyehatkan bauran energi nasional dari ketergantungan pada BBM. Batubara yang dibutuhkan untuk 10 PLTU Sistem Kelistrikan Jawa sedikitnya 25,5 juta ton per tahun, sedangkan batubara yang dibutuhkan untuk 30 PLTU Sistem Kelistrikan Luar Jawa sedikitnya 7,0 juta ton per tahun.

Kemajuan Proyek Percepatan 10.000 MW Sistem Kelistrikan Jawa

Proyek Percepatan 10.000 MW mengalami kemajuan signifikan. Laporan yang disampaikan kepada Menteri ESDM per tanggal 8 Mei 2009 menyebutkan bahwa untuk 10 proyek yang berlokasi di Jawa, sebanyak 7.460 MW telah memasuki tahap kontrak dan tahap kontruksi, dengan total kontrak mencapai Rp 17.279.783.223.885,40 dan USD 4.967.674.659,33.

Ke-10 proyek tersebut terdiri dari 3 PLTU di wilayah Banten, 2 PLTU Jabar, 2 PLTU Jateng, dan 3 PLTU Jatim. PLTU Banten terdiri dari PLTU 1 Banten (Suralaya) dan PLTU 2 Banten (Labuan). PLTU 1 Banten (Suralaya) berkapasitas 1x625 MW dengan kontraktor Konsorsium CNTIC, China National Machinery I&E Corporation, Zheijang Electric Power Design Institute dan PT Rekayasa Industri, kontrak tanggal 12 Maret 2007 senilai Rp 951.677.973.128 dan USD 367.903.081. PLTU 2 Banten (Labuan) berkapasitas 2x315 MW dengan kontraktor Konsorsium Chengda Engineering Corporation dan PT Truba Jurong Engineering, kontrak tanggal 12 Maret 2007 senilai Rp 1.538.121.618.046 dan USD 373.427.613, dan ground breaking 28 April 2007. Sedangkan PLTU 3 Banten (Teluk Naga) berkapasitas 3x315 MW dengan kontraktor Dongfang dan

46

Dalle Energy, kontrak tangal 7 Agustus 2007 senilai Rp 2.079.145.339.700 dan USD 588.789.989.

Sementara itu, untuk PLTU 1 Jabar (Indramayu) 3x350 MW, kontraknya telah ditandatangani pada 12 Maret 2007 senilai Rp 1.647.300.023.978 dan USD 766.407.863 dengan kontraktor Konsorsium Sinomach, CNEEC dan PT Penta Adi Samudera. Sedangkan PLTU 2 Jabar (Pelabuhan Ratu) 3x330 MW ditangani kontraktor Shanghai dan Maxima Infrastructure, kontrak tanggal 7 Agustus 2007 dengan nilai kontrak Rp 2.425.583.521.260 dan USD 623.683.413, ground breaking tanggal 10 September 2007.

Untuk PLTU 1 Jateng (Rembang) 2x315 MW ditangani Konsorsium Zeelan, PT-Priamanaya-Tronoh Malaysia Bhd, kontrak senilai Rp 2.565.638.689.811,50 dan USD 353.793.443,87 ditandatangani 12 Maret 2007 dan ground breaking 20 September 2007. Sementara PLTU 2 Jateng (Adipala) 1x600 MW ditangani Konsorsium Barja, kontrak tanggal 22 Desember 2008 dengan nilai kontrak sebesar Rp 2.446.311.697.151 dan USD 605.296.555.

PLTU Jatim dalam proyek ini terdiri dari PLTU 1 Jatim (Pacitan) 2x315 MW, PLTU 2 Jatim (Paiton) 1x660 MW dan PLTU 3 Jatim (Tanjung Awar-Awar) 2x350 MW. PLTU Pacitan ditangani kontraktor Dongfang dan Dalle Energy, kontrak senilai Rp 1.353.549.015.500 dan USD 379.469.024 telah ditandatangani 7 Agustus 2007, dan ground breaking dilaksanakan 14 Agustus 2007. PLTU Paiton ditangani Konsorsium Harbin Power Engineering dan PT Mitra Selaras Hutama Energy, kontrak tanggal 12 Maret 2007 senilai Rp 777.293.309.274,9 dan USD 428.127.137,46. Sedangkan PLTU Tanjung Awar-Awar ditangani kontraktor Sinomach, CNEEC dan PT Penta Adi Samudra, kontrak ditandatangani 25 April 2008 dengan nilai kontrak Rp 1.495.162.036.036 dan USD 480.776.540.

Kemajuan Proyek Percepatan 10.000 MW Sistem Kelistrikan Luar Jawa

Dari 30 proyek pembangunan PLTU di luar Jawa dalam Program Percepatan 10.000 MW, sebanyak 22 proyek dengan total kapasitas 1.960 MW telah ditandatangani procurement contract-nya. Laporan yang disampaikan kepada Menteri ESDM per tanggal 8 Mei 2009 menyebutkan total kontrak ke-22 proyek tersebut mencapai Rp 7.928.031.007.168,64 dan USD 1.161.131.981,64.

Untuk wilayah Sumatera, telah ditandatangani kontrak pembangunan 9 PLTU yang meliputi: PLTU 2 Sumatera Utara 2x218 MW (kontrak tanggal 30 Oktober

47

2007, kontraktor Konsorsium Guangdong Power Engineering Corp, Nincec Multi Dimensi dan PT Bagus Karya), PLTU Lampung 2x110 MW (30 Oktober 2007, Adhi Karya dan Jiangxi Electric Power Design Institute), PLTU Kepulauan Riau 2x8 MW (14 Januari 2008, Konsorsium Shandong Machinery dan PT Rekadaya Elektrika), PLTU NAD 2x110 MW(25 April 2008, Sinohydro), PLTU Sumatera Barat 2x112 MW (9 Mei 2008, Konsorsium CNTIC dan Rekayasa Industri), PLTU 1 Riau 2x11 MW (11 Juni 2008, Konsorsium Madaco, Kelsri, ABC, dan Guangdong MG), PLTU 2 Riau 2x9,5 MW (11 Juni 2008, Bousted Maxitherm), PLTU 4 Bangka Belitung 2x16,5 MW (11 Juni 2008, Poesser dan Shandong Mach Exim), serta PLTU 3 Bangka Belitung 2x27,5 MW (4 Juli 2008, Konsorsium Truba Alam Manunggal dan China Shanghai).

Pada sistem kelistrikan Sulawesi, 4 PLTU yang telah ditandatangani procurement

contract-nya adalah PLTU Gorontalo 2x27,5 MW (30 Oktober 2007, PT Meta

Epsi), PLTU 2 Sulawesi Utara 2x25 MW (30 Oktober 2007, Wijaya Karya), PLTU Sulawesi Tenggara 2x12 MW (14 Januari 2008, Konsorsium Shandong Machinery dan PT Rekadaya Elektrika), dan PLTU Sulawesi Selatan 2x55 MW (4 Juli 2008, Konsorsium Hubei Hong Yuan dan Bagus Karya).

Demikian juga dengan 4 PLTU pada sistem Nusa Tenggara, yaitu PLTU 2 NTB 2x30 MW (kontrak tanggal 30 Oktober 2007, PT Barata Indonesia), PLTU 1 NTT 2x8 MW (14 Januai 2008, Konsorsium Shandong Machinery dan PT Rekadaya Elektrika), PLTU 1 NTB 2x11 MW (11 Juni 2008, Konsorsium Madaco, Kelsri, ABC, dan Guangdong MG), serta PLTU 2 NTT 2x16,5 MW (11 Juni 2008, Poesser dan Shandong Mach Exim).

Sementara 5 kontrak lainnya tersebar pada sistem kelistrikan Kalimantan, Maluku, dan Papua, yang terdiri dari: PLTU 1 Kalimantan Tengah 2x60 MW (14 Januari 2008, China National Heavy Machinery Corporation-Shandong Electric Power Construction dan PT Mega Power Mandiri), PLTU 2 Kalimantan Barat 2x27,5 MW (11 Juni 2008, Konsorsium Indofuji, Guangdong, Persada dan ATI), PLTU Kalimantan Selatan 2x65 MW (4 Juli 2008, Konsorsium Wika dan Chengda), PLTU Maluku Utara 2x8 MW (11 Juni 2008, Konsorsium Shandong Machinery dan PT Rekadaya Elektrika), serta PLTU 2 Papua 2x12 MW (4 Juli 2008, Konsorsium Modern Widya Tech dan Bousted Maxiterm Industries).

48

Untuk menjaga kelancaran pemasokan batubara, selain komitmen pemasok dalam pengiriman batubara secara konsisten, juga harus didukung oleh infrastruktur yang mampu mengatasi berbagai aspek pengangkutan/pengiriman batubara hingga ke lokasi PLTU. Peningkatan kapasitas pelabuhan, jalan, sungai, armada transportasi (jalan darat, laut, sungai, gerbong kereta api), dan tempat penampungan (stockpile) di PLTU.

3.2.1 PLTU Labuhan

PLTU Labuhan termasuk PLTU Program Pembangunan 10.000 MW yang pertama berpoerasi, diresmikan oleh Presiden pada pertengahan Tahun 2009 (Foto 3.16). PLTU Labuan mempunyai 2 Unit masing-masing berkapasitas 300 MW, dirancang dengan disain bahan bakar batubara berkalori 4.200 kkal/kg (ar). Kebutuhan batubara untuk kedua unit tersebut sebesar 2,31 juta ton pertahun. Fasilitas yang ada antara lain stockyard berkapasitas 243.000 ton dan dermaga berkapasitas 12.000 DWT (Foto 3.17).

49

Foto 3.17 : Stockyard batubara PLTU Labuan Kapasitas 243.000 ton

3.2.2 PLTU Lainnya

PLTU Lainnya yang termasuk Program Pembangunan 10.000 MW yang segera beroperasi diantaranya PLTU Suralaya Unit 8 dengan kapasitas 1 x 625 MW., PLTU Paiton Unit 9 dengan kapasitas 2x660 MW, PLTU Asam-Asam Unit 3 dan 4 masing-masing @ 65 MW, dan PLTU Lampung 2x110 MW (Foto 3.18-3.21)

Foto 3.18 : Proyek Pembangunan PLTU Suralaya 8, 1 x 625 MW Termasuk Program Percepatan Pembangunan PLTU 10.000 MW

Foto 3.19 : Proyek Pembangunan PLTU Paiton Unit 9 Termasuk Program Percepatan Pembangunan PLTU 10.000 MW

50

Dokumen terkait