Menimbang, bahwa dalil gugatan Penggugat I dan Penggugat II sepanjang berkaitan dengan pokok perkara adalah sebagaimana diuraikan dalam duduk perkara ;
Menimbang, bahwa surat yang dimohonkan batal atau tidak sah oleh Para Penggugat dalam gugatannya adalah :
1. Sertipikat Hak Pakai No. 617/Simpang Tiga tanggal 17 Mei 2004, Surat Ukur No. 1621/Sp.Tiga/2004 tanggal 25 Februari 2004, seluas 18.415 M2 atas nama Ir. Alhadi, MM., MT. Charijah, Drs Alfian; selanjutnya disebut sebagai Objek Sengketa I ;
Halaman 82 dari 91 halaman Putusan Nomor : 34/G/2014/PTUN-Pbr. 2. Sertipikat Hak Pakai Nomor 618/Simpang Tiga tanggal 17 Mei 2004, Surat Ukur Nomor
1618/Sp.Tiga/2004 tanggal 25 Februari 2004 seluas 17.449 M2 atas nama Drs. Warman selanjutnya disebut sebagai Objek Sengketa II ;
3. Sertipikat Hak Pakai Nomor 40/Simpang Tiga tanggal 17 Mei 2004 Surat Ukur Nomor 1617/Sp.Tiga/2004 tanggal 25 Februri 2004 seluas 11.780 M2 atas nama PT. Robina Putra Perkasa selanjutnya disebut sebagai Objek Sengketa III.
Menimbang, bahwa oleh karena telah dinyatakan sebelumnya bahwa tanah yang didalilkan dimiliki oleh Penggugat I maupun Penggugat II tidak tumpang tindih dengan tanah yang disebutkan dalam objek sengketa III sehingga baik Penggugat I maupun Penggugat II tidak memiliki kepentingan yang dirugikan akibat terbitnya objek sengketa III tersebut, maka selanjutnya Majelis Hakim hanya akan mempertimbangkan gugatan Penggugat I dan Penggugat II sepanjang berkaitan dengan Objek Sengketa I Sertipikat Hak Pakai No. 617/Simpang Tiga tanggal 17 Mei 2004, Surat Ukur No. 1621/Sp.Tiga/2004 tanggal 25 Februari 2004, seluas 18.415 M2 atas nama Ir. Alhadi, MM., MT. Charijah, Drs Alfian; dan objek sengketa II Sertipikat Hak Pakai Nomor 618/Simpang Tiga tanggal 17 Mei 2004, Surat Ukur Nomor 1618/Sp.Tiga/2004 tanggal 25 Februari 2004 seluas 17.449 M2 atas nama Drs. Warman ;
Menimbang, bahwa di dalam gugatannya Penggugat I dan Penggugat II mendalilkan pada pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa penerbitan objek sengketa I dan objek sengketa II secara yuridis mengandung kesalahan prosedur dikarenakan pendaftaran maupun pengukuran tanah masih diproses dan dilakukan Tergugat dalam wilayah Kelurahan Simpang Tiga kecamatan Bukit Raya seharusnya diajukan melalui Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor : 3 Tahun 2003 tanggal 20 Juni 2003 ;
- Bahwa Penggugat I dan Penggugat II tidak pernah memberikan izin kepada Tergugat untuk menerbitkan hak pakai diatas tanah yang didalilkan sebagai tanah milik Penggugat I dan Penggugat II, sehingga penerbitan objek sengketa I dan objek sengketa II bertentangan dengan Pasal 42 ayat ( 1 ) dan Pasal 44 ayat ( 1 ) Peraturan
Halaman 83 dari 91 halaman Putusan Nomor : 34/G/2014/PTUN-Pbr. Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 serta Pasal 23 huruf ( a ) butir ke-2 Peraturan Pemerintah Nomor 24/1997 yang mengatur bahwa pemberian hak pakai diatas tanah hak milik harus seizin pemiliknya ;
Menimbang, bahwa dalil gugatan Para Penggugat tersebut telah dibantah oleh Tergugat, Tergugat II Intervensi 1, Tergugat II Intervensi 2 dan Tergugat II Intervensi 3 dalam Jawaban dan Dupliknya ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dalil Penggugat yang menyatakan bahwa pendaftaran dan pengukuran tanah masih diproses dan dilakukan Tergugat dalam wilayah Kelurahan Simpang Tiga kecamatan Bukit Raya seharusnya diajukan melalui Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor ; 3 Tahun 2003 tanggal 20 Juni 2003, sebagai berikut :
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 3 Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 3 tahun 2003 tentang Pembentukan Kecamatan Marpoyan Damai, Kecamatan Tenayan Raya, Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Rumbai Pesisir berbunyi sebagai berikut :
Pasal 3
Wilayah Kecamatan Marpoyan Damai yang berasal dari sebagian wilayah Kecamatan Bukit Raya sebagian Wilayah Kecamatan Sukajadi dan sebagian wilayah Kecamatan Tampan terdiri dari :
a. Kelurahan Tangkerang Barat ; b. Kelurahan Tangkerang Tengah ; c. Kelurahan Sidomulyo Timur ; d. Kelurahan Wonorejo ;
e. Kelurahan Maharatu.
Menimbang, bahwa Pasal 17 Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 3 tahun 2003 tentang Pembentukan Kecamatan Marpoyan Damai, Kecamatan Tenayan Raya, Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Rumbai Pesisir berbunyi sebagai berikut :
Halaman 84 dari 91 halaman Putusan Nomor : 34/G/2014/PTUN-Pbr. Pasal 17
Peraturan Daerah ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Pekanbaru ;
Menimbang, bahwa Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 3 tahun 2003 tentang Pembentukan Kecamatan Marpoyan Damai, Kecamatan Tenayan Raya, Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Rumbai Pesisir diundangkan pada tanggal 20 Juni 2003 dalam Lembaran Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2003 Nomor 66 ;
Menimbang, bahwa oleh karena Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 3 tahun 2003 tentang Pembentukan Kecamatan Marpoyan Damai, Kecamatan Tenayan Raya, Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Rumbai Pesisir telah diundangkan pada tanggal 20 Juni 2003, maka Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2003 tersebut berlaku sejak tanggal 20 Juni 2003 ;
Menimbang, bahwa Tergugat II Intervensi 1 telah mengajukan permohonan hak pakai pada tanggal 18 November 2003, dan Tergugat II Intervensi 3 telah mengajukan permohonan hak pakai pada tanggal 28 Oktober 2003, dilanjutkan dengan Pembuatan peta pendaftaran guna keperluan penerbitan surat ukur pada tanggal 25 Februari 2004, dilanjutkan dengan terbitnya Berita Acara Pemeriksaan Tanah “A” pada tanggal 14 April 2004 sebagaimana disebutkan dalam Surat Keputusan Pemberian Hak yang diterbitkan Tergugat pada tanggal 15 April 2004 (vide: bukti T-7 dan T-8) ;
Menimbang, bahwa oleh karena Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 3 tahun 2003 tentang Pembentukan Kecamatan Marpoyan Damai, Kecamatan Tenayan Raya, Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Rumbai Pesisir berlaku sejak tanggal 20 Juni 2003 sementara pengajuan permohonan hak pakai yang diajukan oleh Tergugat II Intervensi 1 dan Tergugat II Intervensi 3 diajukan pada tanggal 18 November 2003 dan tanggal 28 Oktober 2003, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa pada saat pengajuan permohonan tersebut, tanah yang dimohonkan hak pakainya tersebut secara administratif terletak di Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai ;
Halaman 85 dari 91 halaman Putusan Nomor : 34/G/2014/PTUN-Pbr. Menimbang, bahwa terhadap permohonan hak atas tanah oleh Tergugat II Intervensi 1 dan Tergugat II Intervensi 3 diajukan sebagai tanah yang terletak di Kelurahan Simpang Tiga Kecamatan Bukti Raya, sementara secara administratif tanah yang dimohonkan haknya tersebut terletak di Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai sebagaimana yang diakui kebenarannya oleh para pihak, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 dinyatakan bahwa satuan wilayah tata usaha pendaftaran tanah adalah desa atau kelurahan ;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 54 ayat (3) huruf c Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 tahun 1999 dalam rangka melaksanakan administrasi pemberian hak atas tanah negara Kepala Kantor Pertanahan dibantu oleh Panitia Pemeriksa Tanah A ;
Menimbang, bahwa oleh karena proses penerbitan hak pakai dalam perkara a quo terjadi pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2004, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa pada saat pengajuan sampai terbitnya objek sengketa I dan objek sengketa II Peraturan tentang Susunan Dan Tugas Panitia Pemeriksaan Tanah yang berlaku saat itu adalah Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 12 Tahun 1992 ;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 2 huruf c keanggotaan Panitia Pemeriksa Tanah salah satunya adalah Kepala Desa/Lurah yang bersangkutan atau aparat desa/Kelurahan yang ditunjuk untuk mewakili ;
Menimbang, bahwa dalam perkara a quo para pihak baik khususnya Tergugat tidak menjadikan Risalah Pemeriksaan Tanah A sebagai salah satu alat bukti meskipun kepadanya telah diberikan kesempatan dan beban pembuktian yang cukup ;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-1, T-2, T-5 dan T-6 yaitu berupa Buku Tanah dan Surat Ukur objek sengketa I dan objek sengketa II diketahui bahwa letak tanah
Halaman 86 dari 91 halaman Putusan Nomor : 34/G/2014/PTUN-Pbr. yang disebutkan dalam kedua objek sengketa terletak di Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya ;
Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Keterangan Lurah Simpang Tiga Nomor 590/18/SK-ST/2003 tanggal 15 Oktober 2003 dan berdasarkan Surat Keterangan Lurah Simpang Tiga Nomor 590/23/SK-ST/2003 tanggal 15 Oktober 2003 Lurah Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya menerangkan bahwa tanah yang disebutkan dalam objek sengketa I dan objek sengketa II terletak di wilayah RT. 4 RW. 1 Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya (vide : bukti T-7 ,T-8) ;
Menimbang, bahwa oleh karena letak objek sengketa sebagaimana dituangkan dalam buku tanah maupun surat ukur dinyatakan terletak di Kelurahan Simpang tiga sebagaimana sebelumnya telah diterangkan pula oleh Lurah Simpang Tiga, maka secara mutatis mutandis dapat disimpulkan bahwa Lurah Simpang Tiga merupakan anggota dalam Panitia Pemeriksa Tanah A ;
Menimbang, bahwa oleh karena baik dalam buktu tanah maupun dalam surat ukur objek sengketa I dan objek sengketa II tercantum bahwa tanahnya terletak di Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya sementara secara nyata tanah objek sengketa terletak di Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai sebagaimana diakui kebenarannya oleh para pihak dan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 3 tahun 2003 tentang Pembentukan Kecamatan Marpoyan Damai, Kecamatan Tenayan Raya, Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Rumbai Pesisir berlaku sejak tanggal 20 Juni 2003, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa objek sengketa I dan objek sengketa II diterbitkan berdasarkan satuan wilayah kelurahan yang salah sehingga secara prosedural mengandung cacat yuridis ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dalil Para Penggugat yang menyatakan bahwa penerbitan hak pakai dalam objek sengketa I dan objek sengketa II mengandung cacat dikarenakan Penggugat I dan Penggugat II selaku
Halaman 87 dari 91 halaman Putusan Nomor : 34/G/2014/PTUN-Pbr. pemilik tidak pernah memberikan izin tanah yang didalilkan sebagai miliknya untuk diterbitkan hak pakai di atasnya, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa meskipun Penggugat I dan Penggugat II memperoleh tanah melalui jual beli dengan H. Daeng Sulaiman sebagaimana tercatat dan Akta Jual Beli Nomor 3023/1988 tanggal 11 Mei 1988 dan Akta Jual Beli Nomor 2691/1988 tanggal 10 Mei 1988, namun Majelis Hakim berpendapat bahwa objek tanah yang diperjualbelikan dalam kedua akta jual beli tersebut adalah tanah yang masih harus ditegaskan lagi dan belum terbit suatu hak atas tanah tersebut ;
Menimbang, bahwa oleh karena tanah yang menjadi objek dalam kedua akta jual beli tersebut masih harus ditegaskan lagi serta belum terbit suatu hak di atasnya, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa tanah yang didalilkan Penggugat I dan Penggugat II sebagai miliknya sesungguhnya merupakan tanah negara sebagaimana pula dinyatakan dalam Surat Keputusan Pemberian Hak Nomor: 14-530.1-05-01-2004 tanggal 15 April 2004 dan Nomor: 12-530.1-05-01-2004, tanggal 15 April 2004 (vide: bukti T-7, T-8) ;
Menimbang, bahwa oleh karena tanah yang didalilkan oleh Penggugat I dan Penggugat II secara administratif masih merupakan tanah negara, maka dalil Penggugat perihal keharusan adanya izin dari Penggugat I dan Penggugat II dalam rangka penerbitan hak pakai di atas tanah tersebut haruslah dinyatakan ditolak ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah penerbitan objek sengketa I dan objek sengketa II secara substantif mengandung cacat yuridis atau tidak sebagai berikut :
Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Keterangan Pemilikan Tanah Nomor 730/277/SH/ST/1981 dan Nomor 730/280/SH/ST/1981 yang keduanya diterbitkan oleh Kepala Desa Simpang Tiga pada tanggal 17 Maret 1981 (vide: lampiran bukti T-7, T-8) diketahui bahwa tanah yang disebutkan dalam objek sengketa I dan objek sengketa II merupakan tanah kebun ;
Halaman 88 dari 91 halaman Putusan Nomor : 34/G/2014/PTUN-Pbr. Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Keputusan Pemberian Hak Nomor: 14.530.1-05-01-2004 tanggal 15 April 2004 dan Nomor: 12-530.1-05-01-2004, tanggal 15 April 2004 (vide: bukti T-7, T-8) diketahui bahwa pemohon in casu Tergugat II Intervensi 1 dan Tergugat II Intervensi 3 telah/akan mempergunakan tanah tersebut untuk pertanian ;
Menimbang, bahwa meskipun tanah yang disebutkan dalam objek sengketa I dan objek sengketa II sejak tahun 1981 diterangkan merupakan tanah kebun dan pada tahun 2004 dinyatakan sebagai tanah pertanian, namun berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Setempat tanggal 2 Februari 2015 dalam perkara a quo diketahui bahwa tanah yang disebutkan dalam objek sengketa I dan objek sengketa II masih berupa rawa-rawa yang ditumbuhi semak belukar dan berdasarkan keterangan Tergugat II Intervensi 3 Drs. Warman yang menyatakan bahwa tanah tersebut memang tidak ditanami dikarenakan memang tidak memungkinkan untuk ditanami ;
Menimbang, bahwa oleh karena Surat Keputusan Pemberian Hak Nomor: 14-530.1-05-01-2004 tanggal 15 April 2004 dan Nomor: 12-530.1-05-01-2004, tanggal 15 April 2004 (vide: bukti T-7, T-8) sebagai dasar penerbitan objek sengketa I dan objek sengketa II memuat informasi mengenai data fisik tanah yang berbeda dan tidak sesuai dengan keadaan tanah yang sesungguhnya maupun peruntukannya, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa penerbitan objek sengketa I dan objek sengketa II mengandung cacat yuridis secara substansial khususnya yang berkaitan dengan keabsahan data fisik dan peruntukannya ;
Menimbang, bahwa oleh karena Majelis Hakim berpendapat bahwa penerbitan objek sengketa I dan objek sengketa II mengandung cacat prosedural dikarenakan diajukan dan didaftarkan berdasarkan letak satuan wilayah dan kecamatan yang salah serta mengandung cacat yuridis secara substansial yaitu berupa kesalahan data fisik tanah yang berbeda dari kenyataannya dan peruntukannya, maka objek sengketa I dan objek sengketa II sudah sepatutnya dinyatakan batal dan kepada Tergugat diperintahkan untuk mencabut objek sengketa I dan objek sengketa II ;
Halaman 89 dari 91 halaman Putusan Nomor : 34/G/2014/PTUN-Pbr. Menimbang, bahwa oleh karena objek sengketa I dan objek sengketa II telah dinyatakan batal, sementara terhadap objek sengketa III Penggugat I dan Penggugat II telah dinyatakan tidak memiliki kepentingan, maka gugatan Para Penggugat haruslah dinyatakan dikabulkan sebagian ;
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan para Penggugat dikabulkan sebagian, maka berdasarkan ketentuan Pasal 110 Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, kepada para Tergugat, Tergugat II Intervensi 1 dan Tergugat II Intervensi 3 selaku pihak yang dikalahkan maka dihukum untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini secara tanggung renteng, yang besarnya akan disebutkan dalam amar putusan ini ;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mendapatkan keyakinan menjatuhkan putusan berdasarkan alat-alat bukti sebagaimana terurai dalam pertimbangan hukum, bukti-bukti lainnya setelah dipertimbangkan ternyata tidak relevan dalam sengketa ini, namun tetap dilampirkan dalam berkas perkara ;
Mengingat, Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor : 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dan terakhir telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor : 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, serta Peraturan Perundang-undangan dan ketentuan hukum lain yang berkaitan dengan perkara ini ;
M E N G A D I L I :