• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Kegiatan Children Forest Programme (CFP) Di MI

BAB II KONSEP CHILDREN FOREST PROGRAMME (CFP)

A. Pola Kegiatan Children Forest Programme (CFP) Di MI

Program yang sedang digalakkan OISCA saat ini adalah program penghijauan dan penghutanan kembali. Hingga saat ini OISCA sebagai organisasi non-pemerintah telah banyak ikut serta dalam menciptakan hutan-hutan rakyat, khususnya di negara Asia, bekerja sama dengan organisasi swasta lain atau pemerintah. Program ini sedang berjalan di negara Philipina, Malaysia, Thiland, Indonesia, Nepal, dan lain negara. Untuk program ini dari Jepang telah banyak dikirimkan sukarelawan untuk mengorganisir pelaksanaan program penanaman pohon tersebut. Walau dengan dukungan dana yang sangat terbatas, OISCA masih mampu mengerahkan gerakan penanaman pohon hingga saat ini.

Usaha tersebut memang masih dalam usaha kecil bila dibandingkan dengan proses cepatnya penggundulan hutan yang sedang terjadi. OISCA juga memotivasi dan melibatkan masyarakat pedesaan setempat dimana penghijauan dilakukan, untuk ikut berpartisipasi secara sukarela. Karena masih banyak anggota masyarakat yang belum menyadari arti dan pentingnya penanaman pohon dan memelihara lingkungan.

Melalui program tersebut di atas, dan berbaurnya masyarakat setempat dengan sukarelawan dari Jepang ataupun dari negara lain yang secara khusus datang untuk melaksanakan program tersebut, dengan harapan bahwa masyarakat pedesaan secara bertahap akan menyadari makna penghijauan dan pelestarian alamnya begi kehidupan di masa yang akan datang.

Pada perkembangan program ini, lalu diperkenalkan program Childrens Forest Program (CFP) yaitu pelaksanaan penghijauan oleh anak-anak usia sekolah dasar sampai menengah, yang dilaksanakan di negara-negara Asia Pasifik. Untuk mendukung program CFP ini, di Jepang dipromosikan kepada masyarakatnya untuk ikut menjadi anggota sukarelawan atau donaturnya.

Pelaksanaan program dilapangan dengan melibatkan sekolah-sekolah tingkat dasar dan menengah tersebut supaya siswanya ikut berpartisipasi aktif. Sehingga sedini mungkin kepada para siswa tersebut bisa di perkenalkan akan pentingnya pelestarian lingkungan.

Kepada siswa hal ini juga bisa dijadikan media pelajaran mengenai buah yang akan dihasilkan, manfaat kayunya, pelestarian sumber alam dan lain-lain. Karena mereka sendiri yang menanam, diharapkan mereka akan memotivasi untuk memelihara dan melihat perkembangan pohon yang ditanamnya, sehingga ini nantinya akan menjadi hutan sekolah. Secara langsung program ini bisa menjadi media pendidikan dan promosi penghijauan.

OISCA mengabdi untuk kemanusian dan berpartisipasi menciptakan dunia yang damai, dimana sesama manusia saling menjalin pengertian sehingga dapat bekerjasama melalui komunikasi yang benar-benar tulus dari hati ke hati. Menghimpun orang-orang yang mempunyai gagasan dan semangat yang sejalan dan saling mendukung. Anggota organisasi sukarela ini, dalam pengabdiannya mempunyai semangat gotong royong atau bekerjasama dengan perorangan dan organisasi lain, untuk membutikan pelayanan kemanusiaan tanpa pamrih.

Organisasi ini merupakan jaringan semangat pelayanan dan pengabdian bagi orang-orang dengan sepenuh hati ingin membantu dan menyumbangkan

gerakannya tanpa pamrih. Kemudian berusaha menyebarkan jaringan kerjasama Internasional secara ideologi dan lebih bisa berdayaguna.

Kegiatan CFP mencakup seminar lingkungan, kuliah atau presentasi lingkungan hidup untuk anak-anak dan masyarakat. Kegiatan ini juga mengkampanyekan pengelolaan hutan, masalah ekologi global dan lingkungan yang berkelanjutan. Anak-anak belajar berbagai kegiatan yang bermanfaat, seperti meningkatkan tanaman obat, seperti jamur dan membuat kertas. Anak-anak terlibat dalam kegiatan CFP akhirnya menginspirasi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan lingkungan juga. Keluarga mereka mulai menanam pohon di sekitar rumah mereka dan daerah lain.

CFP mengembangkan green campuss dan mengenalkan pendidikan lingkungan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih baik. Progam ini berfokus pada sekolah, anak-anak, guru, manajemen sekolah dan masyarakat setempat.

Mengembangkan hutan mini dengan menanam berbagai jenis pohon asli yang sesuai di daerah yang ditunjuk oleh sekolah dan dipelihara untuk jangka panjang. Mendidik dan menyadarkan siswa dan keluarga serta masyarakat mereka tentang pentingnya hutan memelihara lingkungan kita. Mempromosikan rasa kasih sayang terhadap alam melalui pendidikan lingkungan. Memotivasi siswa dalam memulai jaringan dan memobilisasi masyarakat untuk melakukan kegiatan perlindungan lingkungan dan konservasi ekologis.

Penanaman pohon dilaksanakan CFP dengan criteria sebagai berikut: 1. Sekolah negeri dan swasta

2. Memiliki ruang untuk menanam setidaknya 100 bibit pohon yang bermanfaat untuk mengembangkan green campuss dan bersedia memperbaiki pembelajaran.

Sekolah CFP akan melakukan tindakan berikut:

1. Pembentukan komite CFP termasuk kepala sekolah, guru, perwakilan siswa, staff, keluargan masyarakat.

2. Pemilihan guru CFP yang bertanggungjawab dan berpartisipasi dalam progam pelatihan pembentukan tim CFP aksi siswa.

Sekolah telah terdaftar untuk progam ini dan progam orientasi dilakukan untuk kelompok tersebut. Setelah melalui orientasi, anak-anak sekolah dibawa ke alam untuk mendapatkan paparan tentang penghijauan dan konservasi.

Upaya yang telah dilakukan untuk mengembangkan progam ini adalah menjalin kerjasama dengan para alumni OISCA dan pemerintah. Dengan motto “Lindungilah Hutan dan Bumi Kita Bersama Anak-anak.” Progam ini mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat pada umumnya dan dunia pendidikan serta anak-anak khususnya, untuk tetap peduli pada hutan dan lingkungan di muka bumi ini, guna menciptakan generasi baru yang sangat peduli akan kelestarian lingkungannya.

Dalam aksinya bersama CFP, siswa-siswi menanam bibit tanaman di pekarangan sekolah dan sekitarnya. Setiap siswa sangat bersemangat untuk menanam pohon muda mereka sendiri dan melihatnya tumbuh dengan cinta dan perawatan mereka. Siswa menggali lubang untuk kegiatan penanaman pohon,

menyiapkan pupuk, dan membuat pagar untuk perlindungan tanaman dari binatang.

Tugas sebenarnya dari penanaman pohon ini adalah memelihara tanaman tersebut agar tetap hidup. Setiap siswa bertanggung jawab untuk menghilangkan rumput, penyiraman dan pemberian apresiasi kepada tanaman mereka setiap hari. Pengalaman seperti ini mengarah pada pengembangan hutan penuh yang akan memberikan banyak manfaat bagi manusia, hewan dan Ibu Pertiwi. Warisan berharga yang ditinggalkan oleh satu generasi. Anggaran madrasah untuk upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebesar 20 % dari total anggaran madrasah.

Di bawah bimbingan tim OISCA Training Centre Karangpandan, siswa-siswi MI Muhammadiyah Karanganyar melaksanakan berbagai kegiatan di bawah ini untuk mensukseskan Children Forest Programme.

1. Kegiatan penanaman tanaman holtikultura dalam pot. 1 siswa bertanggung jawab terhadap 1 tanaman. Kegiatan ini dilaksanakan mulai sekitar tahun 2010.

2. Kegiatan pemanfatan lahan sempit untuk menaman tanaman holtikulturan dengan media tanam berupa pipa pralon.

3. Pengenalan sistem tanam vertikulture. Sistem pembudidayaan tanaman sayuran dan buah di lahan yang sempit dengan media pralon/pipa yang disebut dengan sistem ventrikultur. Sstem ini cocok di terapkan di daerah perkotaan.

4. Mensukseskan Green Wave sejak tahun 2012. Green Wave adalah kegiatan penghijauan khusus dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati (International Day for Biological Diversity). Kegiatan ini bertujuan

untuk menumbuhkembangkan kecintaan peserta didik MI Muhammadiyah Karanganyar terhadap keanekaragaman hayati atau biodiversitas (biodiversity). Pada saat yang sama, dilaksanakan penanaman tanaman lokal serentak di seluruh penjuru dunia. Ajakan penanaman tanaman lokal ini dikenal gerakan gelombang hijau (Green Wave). Green wave mengajak para manusia di bumi untuk ikut serta berkontribusi dan berpartisipasi pada tanggal 22 Mei dengan melakukan aksi serentak yaitu menanam satu pohon pada pukul 10 pagi waktu setempat.

5. MI Muhammadiyah Karanganyar berpartisipasi dalam Kegiatan Penghijauan Gunung Lawu yang diselenggarakan oleh Pemda Karanganyar, OISCA dan Perhutani di Desa Segoro Gunung Ngargoyoso Karanganyar.

6. MI Muhammadiyah Karanganyar juga berpartisipasi dalam penanaman tanaman holtikultura di TK Mutiara Hati Tasikmadu.

7. CFP mengantarkan siswa MIM Karanganyar kunjungan belajar di Jepang. OISCA Training Centre Karanganyar melaksanakan seleksi siswa-siswi MI Muhammadiyah Karanganyar yang mewakili OISCA Indonesia dalam kunjungan belajar selama 2 minggu ke Jepang. Dari kurang lebih 1200-an siswa-siswi MIM Karanganyar yang diseleksi terpilihlah Ananda Maharani Dean Pramudita sebagai CFP Ambassador 2015.

B. Opini Guru, Kepala Sekolah Mengenai Children Forest Progamme (CFP) Di

Dokumen terkait