• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pass Political Marketing

Dalam dokumen PARTAI POLITIK DAN KOMUNIKASI POLITIK: (Halaman 88-95)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN POLITIK (POLITICAL

A. Strategi Pemasaran Politik (Political Marketing) PSI Jakarta

3. Pass Political Marketing

3. Pass Political Marketing

Pass political marketing adalah strategi pemasaran politik yang

menggunakan organisasi atau tokoh masyarakat di daerah tersebut yang berpengaruh besar di masyarakat setempat.36 Strategi pass political marketing ini menggunakan individu atau kelompok organisasi untuk mempengaruhi opini masyarakat untuk memilih PSI.

35

Profil Akun Instagram PSI DKI Jakarta

71

Sepanjang perjalanan kampanye PSI, sering kali mendapatkan pertanyaan mengenai narasi yang dibawa oleh PSI itu sendiri. Yaitu mengenai anti korupsi dan anti intoleransi. Sebagai partai baru di perhelatan kompetisi pemilu 2019, bisa dibilang pemilu 2019 ini ialah ajang pembuktian PSI sebagai partai yang keras untuk melawan korupsi dan intoleransi. Sering kali narasi-narasi yang dibawa PSI ini terhambat karena stigma negatif yang tertuju pada PSI. Sebagai partai yang menolak Perda Syariah dan Injil. Dikatakan bahwa PSI ialah partai anti agama terkhusus partai anti Islam. Stigma negatif ini bisa memperburuk elektabilitas dari PSI itu sendiri. Oleh karenanya PSI menggandeng tokoh-tokoh tertentu seperti selebritis, sutradara, pakar ekonomi dan tokoh-tokoh serta kelompok-kelompok lainnya yang mempunyai dampak positif pada citra PSI. Hal ini tentu untuk menaikan elektabilitas PSI itu sendiri.

Pada kampanye pemilu 2019 narasi anti korupsi dan anti intoleransi dikapitalisasi oleh PSI. Karena pesan anti korupsi dan anti intoleransi terus dikembangkan publisitasnya. Publisitas yang baik ini menghasilkan beberapa tokoh yang tertarik dengan gagasan yang dibawa oleh PSI. Sebut saja seperti sutradara Hanung Bramantyo, Ernest Prakarsa, komedia Tretan Muslim dan Choky Pardede, mantan menteri era Presiden SBY yaitu Marie Elka Pangestu, serta ekonom yaitu Faisal Basri mendukung gagasan yang dibawa oleh PSI serta ingin memilih PSI pada hari pencoblosan.

72

Gambar IV.8. Foto Rekaman Dukungan Hanung Bramantyo Untuk Memilih PSI pada Pemilu 201937

Secara eksplisit memang dari sekian banyak testimoni para tokoh yang disebutkan. Memang tidak merujuk langsung untuk memilih caleg-caleg dari partai PSI untuk DPRD DKI Jakarta. Testimoni dari para tokoh tersebut digunakan untuk kebutuhan isi pesan-pesan dan kampanye pada tataran media untuk menggiring opini masyarakat agar memilih PSI secara nasional. Testimoni-testimoni yang ada juga dibuat oleh DPP PSI. Sedangkan DPW PSI Jakarta hanya menggunakannya saja. Oleh karena itu, tidak ada pernyataan khusus untuk memilih caleg-caleg PSI untuk DPRD Jakarta.

Namun secara ketokohan dan popularitas, DPW PSI Jakarta lebih menggunakan strategi pass political marketing tokoh internal partai. Dalam hal ini dengan memanfaatkan kampanye yang dilakukan oleh calon anggota DPR RI di Jakarta yang tentunya memiliki popularitas yang cukup tinggi seperti Grace Natalie yang berkampanye bersama Anthony Winza Probowo, Tsamara Amany

37

73

yang sering kali tampil di media televisi nasional, dan Ryan Ernest yang juga sebagai juru bicara PSI dan juru bicara pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma‟ruf Amin yang sering kali tampil di media televisi nasional.

Secara eksplisit di lapangan untuk penggunaan pass political marketing DPW PSI Jakarta tidak menjelaskan secara rinci pada individu dan kelompok apa saja mereka bekerjasama untuk menggiring opini masyarakat setempat agar memilih PSI. Pada teknisnya di lapangan, DPW menyerahkan sepenuhnya kepada caleg untuk bekerja sama dengan siapa saja dan kelompok apa saja. Asalkan tidak melanggar aturan pemilu dan kebijakan partai. Seperti yang dijelaskan oleh Elva, sebagai berikut:

“Ya kalo kita kan keperluan dia untuk dapet suara banyak kan. Ya elu terserah mau dapat suara dari mana tapi jangan dari kelompok-kelompok kaya HTI gitu yang memang ga sepakat dengan pancasila. Ya intinya selesai di situ, pengembangan-pengembangan lainnya kaya ormas-ormas yang dideketin ya sebenernya itu lebih ke strategi calegnya personalnya gitu. Kalo kita membangunnya lebih ke stake holder kaya Wahid Foundation, ke ICW, ke ya intinya kita ngasih iktikad baik lah ke ICW gitu. Caranya gimana? Ngajak mereka jadi pansel gitu untuk jadi panitia seleksi caleg gitu kalau ga untuk atau untuk ini kaderisasi caleg-caleg kita. Jadi kita buat kelas kaderisasi caleg-caleg kita. Jadi ketika mereka masuk mereka ga kosong, karena udah terbiasa baca-baca naskah-naskah.”38

Secara kepartaian intinya partai hanya menyediakan platform bagi caleg untuk berkampanye dan batasan seperti tidak boleh untuk bekerja sama dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Untuk strategi pass political marketing dari PSI Jakarta sendiri pada kelompok-kelompok tertentu hanya mendekatkan diri pada organisasi-organisasi independen yang memang memiliki kesamaan visi seperti Wahid Foundation yang memang memfokuskan pada isu-isu pluralisme dan ICW

38 Wawancara dengan Elva Farhi Qolbi, Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Wilayah PSI DKI Jakarta, pada 9 Agustus 2019 di Kantor Sekretariat DPW PSI DKI Jakarta.

74

yang memang memfokuskan isu-isu korupsi. Seperti pada seleksi pencalonan bakal calon anggota legislatif.

Hal tersebut terkait dengan kerjasama PSI dengan beberapa organisasi independen tersebut pada tahap penyeleksian bakal calon anggota legislatif. Tidak seperti sebuah partai baru pada umumnya yang jika ada yang ingin menjadi caleg di partainya bisa dengan mudah diterima. Belum menjadi calon anggota legislatif saja sudah ditentukan oleh PSI Jakarta, bahwa bakal calon harus mengadakan kampanye mini untuk mendapatkan dukungan dari warga daerah pemilihannya.39 Selain itu, proses seleksi PSI Jakarta harus menempuhnya dengan mendaftarkan diri dengan menggunakan curriculum vitae (CV), membuat essay akademik mengapa ingin menjadi caleg dari PSI, wawancara dengan panitia seleksi, dan ada debat publik antara para bakal calon anggota legislatif PSI.40 Panitia seleksinya juga tidak hanya berasal dari internal partai, pansel yang dibentuk oleh PSI terdiri dari Indonesian Coruption watch (ICW), WAHID Foundation, dan juga pengamat politik/komunikasi politik.41

39 Wawancara dengan Michael Sianipar, Ketua Dewan Pengurus Wilayah PSI DKI Jakarta, pada 28 Agustus 2019 di Kantor Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.

40 Ibid.,

41 Wawancara dengan Elva Farhi Qolbi, Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Wilayah PSI DKI Jakarta, pada 9 Agustus 2019 di Kantor Sekretariat DPW PSI DKI Jakarta.

75

Gambar IV.9. Panitia Seleksi Caleg DPRD PSI DKI Jakarta42

Secara kepartaian, PSI tetap menargetkan para caleg-calegnya untuk mendekati kelompok-kelompok tertentu yang memang sebagai target tujuan basis suara PSI seperti yang dijelaskan oleh Elva “Mmm ada sih yang pertama itu targetnya muslim moderat, ini evaluasi yang kemarin ya. Muslim moderat, pendukung Jokowi, relawan Ahok, dan menengah atas. Sama ya golongan-golongan ini swing voters.”43 Pada awal wawancara, penulis menanyakan kepada Ketua DPW PSI Jakarta tentang jaringan PSI pada awal berdiri. Secara keanggotaan PSI DKI Jakarta, sebagian besar dari pengurus DPW PSI DKI Jakarta ialah mantan staf Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. Sebagian dari

42

Instagram Profile PSI DKI Jakarta

43 Wawancara dengan Elva Farhi Qolbi, Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Wilayah PSI DKI Jakarta, pada 9 Agustus 2019 di Kantor Sekretariat DPW PSI DKI Jakarta.

76

mereka juga ikut dalam menggerakkan Teman Ahok pada pilkada Jakarta 2017 silam. Hal ini dijelaskan oleh Ketua DPW PSI sebagai berikut:

“Tentu ada juga jaringan di masyarakat, jaringan di masyarakat ni terutama bisa dibilang sebenernya dari kelompok Teman Ahok karena ya dua ribu tujuh belas kemarin banyak gerakan mendukung sosok Ahok pada saat itu. Itu yang berhasil kami konversikan juga. Tentu kami bukan bilang PSI ini partainya Ahok, enggak tapi pada saat orang melihat PSI mereka melihat nilai-nilai yang kita perjuangkan sama. Ya jadi banyak juga menampung di kelompok tersebut, Teman Ahok itu yang akhirnya bergabung ke PSI.”44 Hal ini memungkinkan PSI bergerak menggunakan jaringan-jaringan Teman Ahok yang memang sudah terbentuk pada saat pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Ini juga selaras dengan apa yang dikatakan oleh Sekjend PSI Jakarta yang memang menargetkan dan mencoba menggerakan relawan-relawan Ahok pada tahun 2017 lalu. Walaupun memang hal ini ditolak oleh Ketua DPW PSI Jakarta sendiri yang tidak ingin dianggap menggunakan jaringan-jaringan Teman Ahok dalam pemilu anggota DPRD DKI Jakarta tahun 2019 lalu sebagai berikut:45

“Masalahnya kelompok-kelompok ini kan sering kali nggak bisa dibilang wujudnya dimana. Kaya temen Ahok kan ya pendukungnya Teman Ahok banyak yang isi KTP itu satu koma tiga juta orang. Tapi apakah kemudian artinya satu koma tiga juta orang satu kesatuan? Kan enggak, mereka cuma berkumpul ngumpulin KTP karena waktu itu mendukung tertentu. Tapi apakah kemudian ada temen Ahok ini punya kemampuan untuk menggerakkan satu koma tiga juta orang? Ya enggak juga.”

Selain itu, pada kenyataannya di lapangan sebagai caleg dari PSI Anggara Wicitra tetap melakukan pendekatan secara persuasif pada kelompok atau tokoh masyarakat di daerah pemilihannya untuk meminta izin melakukan kampanye.46 Namun tidak untuk melakukan penggiringan opini memilih dirinya menggunakan

44 Wawancara dengan Michael Sianipar, Ketua Dewan Pengurus Wilayah PSI DKI Jakarta, pada 28 Agustus 2019 di Kantor Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.

45

Ibid.,

46 Wawancara dengan Anggara Wicitra Sastroamidjojo, Anggota Legislatif DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, pada 29 Agustus 2019 di Kantor Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.

77

tokoh masyarakat ataupun kelompok yang memang mempunyai pengaruh di wilayah tersebut.

Ketika penulis tanyakan lebih lanjut mengenai adakah timbal balik dari kegiatan tersebut pada tokoh masyarakat setempat, Anggara Wicitra menjelaskan “Mmmm, ga ada sih ya paling misalnya yang pernah saya temuin tuh kan saya kan minta izin ke RT kan mereka kan punya kas. Maksudnya seikhlasnya itu tuh eee mereka tuh lagi itu lagi bangun apa ya. Ohh perbaikan jalan, mereka tuh kalo misalkan mau nyumbang boleh tapi ga yang memaksa atau apa gitu.”47

Dalam dokumen PARTAI POLITIK DAN KOMUNIKASI POLITIK: (Halaman 88-95)

Dokumen terkait