• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.3. Populasi dan Sampel 1.Populasi 1.Populasi

Populasi adalah seluruh perawat Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia Medan.

Jumlah populasi adalah perawat yang terdaftar sebagai pegawai Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia Medan sesuai dengan data yang ditemukan dari administrasi kepegawaian sampai dengan Juni 2011 yaitu sebanyak 138 orang.

3.3.2. Sampel

Cara pemilihan sampel pada penelitian ini adalah teknik Proportional Area Sampling karena ruang pelayanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia Medan tersebar dibeberapa area atau ruangan.

Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini agar dapat mewakili populasi atau sampel tersebut representative dihitung dengan rumus yang dikutip dari Setiadi (2007) sebagai berikut:

N n =

1 + N(d²)

Keterangan : n : Jumlah sampel yang dinginkan N : Jumlah Populasi

d : Tingkat kepercayaan

Berdasarkan rumus tersebut diatas, maka dapat dihitung jumlah sampel adalah sebagai berikut:

138 138

n = = = 57,98. (n = 57,98 dibulatkan menjadi 58). 1 + 138 (0,1²) 2,38

Berdasarkan perhitungan, maka jumlah sampel yang akan diambil dengan menggunakan teknik area sampling berdasarkan ruangan yang ada di Rumah Sakit

Imelda Pekerja Indonesia Medan seperti yang terlihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Perincian Jumlah Sampel Setiap Ruangan RS IPI Medan

No Nama Ruangan Populasi Sampel

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 Keperawatan I G D Poli Klinik Kemotherapy Melati OK. Baru Neonati New ICU V I P Mawar Anggrek I C U O K Tulip Catalia Tulip II 5 x 42 % 14 x 42 % 2 x 42 % 6 x 42 % 15 x 42 % 8 x 42 % 6 x 42 % 3 x 42 % 7 x 42 % 8 x 42 % 9 x 42 % 9 x 42 % 12 x 42 % 13 x 42 % 13 x 42 % 8 x 42 % 2 orang 6 orang 0 orang 3 orang 6 orang 3 orang 3 orang 1 orang 3 orang 3 orang 4 orang 4 orang 5 orang 6 orang 6 orang 3 orang Jumlah 138 orang 58 orang

Sumber: Bagian Personalia RS-IPI Medan 2010

3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: a. Data primer: yaitu data yang langsung diperoleh dari responden melalui

kuesioner, dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti.

b. Data sekunder: yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui studi dokumentasi dari bagian rekam medik dan bagian kepegawaian.

3.4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Sebelum digunakan pada penelitian responden yang sebenarnya lebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang akan dipergunakan, agar layak digunakan sebagai alat pengumpulan data primer, yaitu untuk mengetahui atau mengukur sejauh mana kuesioner dapat dijadikan sebagai alat ukur yang mewakili variabel terikat dan variabel bebas pada suatu penelitian. Uji validitas dilakukan untuk mengukur korelasi antar variabel dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment Correlation Coefficient (r) dengan ketentuan, bila r hitung > r tabel maka dikatakan valid. Uji reliabilitas yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dengan menggunakan metode

Cronbach’s Alpha, dengan ketentuan, jika r Alpha > r tabel maka dikatakan reliabel (Gozhali, 2005). Uji coba instrumen ini dilakukan pada 30 orang responden (perawat)

(Dahlan, 2008) di RSU Sari Mutiara Jalan Kapten Muslim Medan. 3.5. Variabel dan Definisi operasional

3.5.1. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang diukur, yaitu:

a. Variabel Independen (X) adalah Beban Kerja keberadaannya mempengaruhi variabel dependen yang terdiri dari sub variabel (personalia dan tanggung jawab). b. Variabel Dependen (Y) adalah komunikasi terapeutik perawat keberadaannya

dipengaruhi oleh variabel independen yang terdiri dari sub variabel (kemampuan, beradaptasi, mengatasi dan berhubungan).

3.5.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam mengertikan makna penelitian.

Beban Kerja adalah tugas dan tanggung jawab yang harus diemban oleh seorang perawat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam periode tertentu, hal ini berkaitan erat dengan jumlah personalia yang tepat dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut, yang terdiri dari beberapa komponen atau sub variabel yang terdiri dari (Personalia, Tanggung Jawab) sebagai mana dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Independen (X) Beban Kerja Sub Variabel Definisi Operasional Indikator a. Personalia b. Tanggung Jawab Personalia adalah jumlah tenaga perawat yang tepat untuk penyelesaian tugas-tugas keperawatan pada periode tertentu Tanggung jawab adalah tugas yang harus diemban oleh seorang perawat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam periode tertentu

1. Berimbang tenaga perawat dengan

2. Memilih tipe orang yang mampu melakukan Setiap pekerjaan dengan baik

3. Mengadakan pelatihan peningkatan keteram- pilan dalam keperawatan

4. Mengevaluasi tenaga perawat yang keluar masuk di RS. IPI Medan

5. Jumlah pasien yang harus dirawat sesuai dengan jumlah tenaga perawat

1. Tugas-tugas berdasarkan fungsi utamanya dapat diselesaikan dengan baik.

2. Tugas tambahan tidak mengganggu dalam melaksanakan fungsi utamanya

3. Kapasitas kerja perawat sesuai dengan Pendidikan yang dimiliki

4. Waktu mengerjakan tugasnya sesuai dengan jam kerja yang berlangsung setiap hari 5. Kelengkapan fasilitas yang tersedia membantu perawat menyelesaikan tugas dengan baik

Sebagai mana telah diuraikan pada bab terdahulu bahwa Northouse (1998)

menyatakan “Komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat

untuk membantu klien beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan psikologis, dan

belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain”. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa komunikasi terapeutik terdiri dari beberapa komponen atau sub variabel yaitu (Kemampuan, Beradaptasi, Mengatasi, dan Berhubungan dengan pasien sebagaimana terlihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Dependen (Y) Komunikasi Terapeutik Sub Variabel Definisi Operasional Indikator a. Kemampuan b. Beradaptasi Kemampuan adalah persepsi perawat RS. IPI Medan yang berkaitan dengan kecakapan perawat untuk memanfaat- kan sumber daya atau potensi yang dimiliki untuk mem- bantu pemenuhan kebutuhan klien Beradaptasi adalah persepsi perawat RS. IPI Medan ten- tang kesediaan perawat menyesuai- kan diri dalam membantu klien menyesuaikan diri terhadap stres atau masalah yang dihadapinya

1. Memberi obat pasien sesuai dengan pesan dokter yang merawat dengan tepat waktu 2. Melakukan pemeriksaan penunjang sesuai dengan diagnosa penyakit pasdien

3. Memberitahukan setiap tindakan yang akan diberikan kepada pasien

4. Menjelaskan diit atau makanan pantang yang tidak boleh dikonsumsi oleh pasien 5. Memberikan kemudahan untuk memper- oleh alat penunjang keperawatan kepada pasien

1. Selalu memberi petunjuk kepada pasien sesuai dengan masalah yang dihadapinya 2.Menganjuran kepada pasien untuk tidak terlalu gelisah sesuai dengan kondisi penyakitnya

3.Selalu mengantisipasi keluhan-keluhan pasien yang baru muncul

4. Memesan kepada pasien agar segera me= lapor bila ada perubahan yang dirasakan 5. Menerima keadaan pasien apa adanya tanpa membedakan ras, suku dan agama

Lanjutan Tabel 3.3. Sub Variabel Definisi Operasional Indikator c. Mengatasi d. Berhubungan Mengatasi adalah Persepsi perawat RS. IPI Medan ten- tang bantuan yang diberikan perawat dalam menghilang- kan gangguan

psikologis(kejiwaan) yang dihadapi klien termasuk masalah kesehatan fisiknya Berhubungan adalah persepsi Perawat RS. IPI Medan merupa- kan pembelajaran yang diberikan oleh perawat kepada klien untuk berinteraksi kepada orang lain sebagai komunikasi kesehatan antara perawat dengan klien

1. Selalu tanggap terhadap masalah kesehatan pasien

2. Menjelaskan gaya hidup yang benar kepada pasien sesuai dengan masalah kesehatannya.

3. Membantu klien untuk mengembang- kan diri mengevaluasi kesehatannya 4. Merespon dengan serius setiap per- tanyaan pasien maupun keluarga

5. Mengalihkan perhatian pasien agar tidak terfokus pada masalah kesehatannya

1. Berusaha mengajarkan cara berhu- bungan antara perawat dengan pasien 2.Mengajarkan cara hubungan harmonis antara perawat dan klien/keluarga 3. Mengajarkan memberitahukan hal- hal yang dirasakan oleh pasien 4. Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien

5. Menyatakan kepada pasien bahwa interaksi antara perawat dengan pasien bersifat kekeluargaan

Dokumen terkait