• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. POPULASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN

Populasi merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Populasi adalah semua individu yang membentuk suatu kelompok (Bordens & Abbott, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Oleh karena adanya keterbatasan peneliti dalam menjangkau populasi target secara keseluruhan, maka digunakan sampel. Sampel adalah serangkaian elemen yang diambil dari suatu populasi yang besar yang didasarkan pada aturan atau syarat tertentu, dimana elemen merupakan unit dasar yang dipilih dari suatu populasi berupa individu, kelompok atau objek. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik pengambilan sampel secara purposive (purposive sampling). Dalam purposive sampling pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat- sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Adapun kriteria sampel pada penelitian ini adalah:

a) Mahasiswa Fakultas Psikologi USU stambuk 2008, 2009, dan 2010 yang aktif melakukan perkuliahan dan tidak dalam masa PKA.

b) Tidak dalam keadaan alergi terhadap bau-bauan dan juga tidak mengalami penyakit sinusitis.

c) Tidak dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang secara konsisten.

Tidak dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang secara konsisten hal ini dimaksudkan karena penggunaan alkohol dan obat- obatan terlarang merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi memori.

Subjek penelitian terdiri dari dua kelompok, terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dimana semua kelompok dipilih dengan cara randomisasi (Mitchell & Jolley, 2004). Subjek penelitian terdiri dari 60 orang dimana masing-masing kelompok terdiri dari 30 orang. Peraturan umum menyatakan bahwa lima belas orang subjek penelitian pada masing- masing kelompok telah memenuhi kriteria penelitian eksperimen yang sesungguhnya (Myers & Hansen, 2006).

Pembagian subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan randomisasi, yaitu setiap subjek penelitian memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh atau tidak memperoleh perlakuan. Randomisasi dilakukan agar pada suatu kelompok tidak terdiri dari subjek-subjek yang memiliki variabel pengganggu yang sama. Dengan dilakukannya randomisasi, diharapkan variabel pengganggu yang tidak terkontrol tidak mempengaruhi atau hanya sedikit pengaruhnya pada variabel tergantung (Myers & Hansen, 2006).

D. TEKNIK KONTROL

Peneliti harus menciptakan kondisi ruangan yang sesuai sehingga efek dari variable bebas dapat terlihat dengan jelas. Variabel-variabel pengganggu dapat mengacaukan validitas internal maka harus dilakukan teknik kontrol (Myers & Hansen, 2006). Variabel penggganggu adalah variabe-variabel lain selain variable bebas yang dapat mempengaruhi variabel tergantung dan variable tersebut bukan merupakan fokus dari penelitian (Myers & Hansen, 2006).

Peneliti juga mempunyai kuasa untuk memanipulasi kondisi lingkungan fisik, misalnya mengontrol kebisingan, penerangan, suhu ruangan, dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kondisi ruang eksperimen yang kondusif sehingga pengaruh variable bebas terhadap variable tergantung tidak dipengaruhi oleh variable pengganggu yang berupa kebisingan, suhu udara yang panas, dan sebagainya (Seniati, 2005).

Kontrol yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Variabel Lingkungan. Variabel lingkungan dikontrol dengan menyamaratakan variabel yang dapat mempengaruhi kelompok ekperimen (KE) dan kelompok kontrol (KK) seperti materi, instruksi, penyajian, kondisi ruangan, dan waktu yang relatif sama. Peneliti memilih ruangan yang cukup ventilasi dan pencahayaan, waktu dan tempat yang tidak banyak dilalui orang lain ketika ekperimen berlangsung, serta menempatkan pengawas di luar ruangan untuk tidak membiarkan orang lain membuat kebisingan yang mengganggu kelancaran ekperimen.

E. Rancangan Penelitian

Peneliti menggunakan penelitian yang bersifat eksperimen laboratorium dengan nama rancangan Randomized Matched Two-Group Design, post-

test only dengan skema rancangan dapat dilihat pada table berikut:

Sumber: Experimental Psychology

Keterangan: R : Randomisasi

M : Matched (memasangkan subjek penelitian) X1 : Perlakuan (KE: pemberian aroma Lavender) X2 : Perlakuan (KK : pemberian aroma Green Tea)

O : Pengukuran (pengukuran kemampuan mengingat jangka pendek)

F. INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN

Data dalam penelitian ini akan diperoleh dengan menggunakan sederet kata-kata yang ditampilkan dalam bentuk slide power-point dengan menggunakan peralatan audio-visual, berupa komputer dan proyektor. Jumlah kata yang akan disaikan adalah 16 kata. Setiap slide powerpoint tersebut berisi satu kata yang berbeda yang harus diingat oleh subjek penelitian.

R (KE) M X1

O

Setiap slide akan berisi satu kata, sehingga jumlah keseluruhan slide adalah 16 slide dalam waktu 30 detik. Selain instrumen utama penelitian juga terdapat instrumen tambahan, seperti peralatan audio-visual yang digunakan untuk menampilkan slide yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Perlengkapan lainnya berupa pulpen dan kertas dengan ukuran setengah ukuran kertas A4 yang kemudian akan digunakan oleh subjek untuk menuliskan kata-kata yang diingat dalam selang waktu yang telah ditentukan. Pada bagian ini, juga dijelaskan mengenai validitas dan reliabilitas.

1. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumenmengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2007). Suatu instrument pengukuran atau tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Suatu instrumen pengukur yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai instrumen pengukur yang memiliki validitas yang rendah. Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermaetan pengukuran. Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut.

2. Reliabilitas

Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2007). Pada penelitian ini, penghitungan reliabilitas dalam uji coba ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS version 17.0 for windows. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisiensi reliabilitas yang angkanya berkisar dari 0 sampai dengan 1. Azwar (2007) menyatakan bahwa koefisiensi reliabilitas yang semakin mendekati angka satu berarti bahwa tingkat reliabilitas yang samakin tinggi. Sebaliknya, koefisien yang semakin mendekati angka nol berarti tingkat reliabilitas yang dimiliki semakin rendah.

G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

Dokumen terkait