• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. Metode Penelitian

2.1 Posisi Kasus

Pada kasus yang penyusun angkat dalam skripsi ini adalah kasus

pembunuhan yang terjadi di Surabaya, dimana yang menjadi korban adalah Rizal dan Fahmi Abdul Syukur. Keduanya adalah saudara yang bertempat tinggal di sebuah kamar kost tepatnya di jalan Medokan Ayu MA blok I-G/19 atau di jalan Rungkut Asri Tengah XIX/5 Surabaya. Dimana sesuai dengan Berkas Perkara Kepolisian dengan Nomor Polisi :BP/458/IX/2010/Satreskrim, pada hari Sabtu tanggal 7 Agustus 2010 kira-kira jam 04.00 WIB pelaku yang bernama Dimas Nusantoro bin Mochammad Yakin yang merupakan tersangka dalam kasus pembunuhan ini tiba-tiba masuk kedalam kamar kost korban yang tidak terkunci sambil menggenggam pisau sangkur, yang ketika itu kedua korban sedang tidur. Kemudian tersangka langsung menusukkan pisau sangkur kearah kepala bagian belakang korban Fahmi dan seketika itu korban Fahmi tidak berdaya. Kemudian korban Rizal terbangun, lalu tersangka langsung menusukkan pisau sangkurnya ke arah dada korban Rizal, yang selanjutnya korban Rizal lari keluar kamar sambil teriak-teriak, dan kemudian tersangka mengejar yang akhirnya korban Rizal terjatuh terlentang didekat

pintu keluar-masuk (dekat ruangan nonton TV),yang selanjutnya tersangka menyerang korban dengan menusukkan pisau sangkur kearah tubuh korban Rizal berulang kali. Kemudian saksi Mochammad Faik melerai dengan cara mendorong-dorongkan jemuran pakaian ke arah tersangka dan selanjutnya tersangka langsung keluar rumah kost. Selanjutnya kedua korban diberi pertolongan dengan dibawa ke Rumah Sakit, namun akhirnya kedua korban terebut meninggal dunia.

Berdasarkan disposisi kasus tersebut diatas dengan meninggalnya kedua korban maka telah terjadi tindak pidana pembunuhan, sehingga polisi segera memproses dalam suatu Berita Acara Penyidikan sehingga berkas ini nantinya akan dilimpahkan ke Kejaksaan sebagai dasar untuk membuat Surat Dakwaan.

2.2 Visum et Repertum Kasus Pembunuhan Putusan nomor : 3054/Pid.B/2010/PN.SBY

Berdasar kasus diatas maka setelah pihak Kepolisian mendapatkan

laporan dan membuat Berita Acara Penyidikan maka Pihak Kepolisian khususnya dalam hal ini Polsek Rungkut membuat surat pengantar untuk permintaan Visum Et Repertum mayat, yang ditujukan kepada Kepala Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo di Surabaya. Dimana dalam surat tersebut akan disebutkan identitas korban pembunuhan tersebut diatas yakni Rizal dan Fahmi Abdul sukur Latief. Pada surat pengantar permintaan

penyebab kematian, tempos dan dolus delicti yakni waktu kejadian hari sabtu tanggal 7 Agutus 2010 bertempat di Medokan Asri Barat MA 1 G no. 19 Kecamatan Rungkut Surabaya, dengan akbiat kematian diduga karena penganiayaan/pembunuhan.

Setelah mendapat surat pengantar dari pihak kepolisian maka dilakukan otopsi oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, yang dalam kasus ini dilakukan oleh Dokter Theresia Lindawati. Terdapat 2 (dua) hasil Pemeriksaan Visum Et Repertum yakni yang pertama Visum Et

Repertum atas Jenazah Korban Rizal Abdul Sukur Latief, dengan hasil

pemeriksaan Luar yakni :

1. Jenazah laki-laki berumur sekitar dua puluh tahun, panjang seratus tujuh puluh lima sentimeter, berat tujuh puluh dua koma lima kilogram, kulit kuning langsat, keadaan gizi cukup.

2. Pakaian : Jenazah mengenakan celana pendek berwarna ungu gelap 3. Jenazah berlabel dan tidak bersegel

4. Lebam pada leher, punggung, paha dan betis. Ditemukan kaku mayat lengkap dan tidak ditemukan tanda-tanda pembusukan

5. Kepala :

a. Bentuk kepala: Bulat lonjong simetris. Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan

b. Rambut : warna hitam, berombak, panjang rata-rata enam sentimeter

c. Mata : ditemukan selaput lendir kelopak dan bola mata pucat, selaput bening mata keruh dan manik-manik mata berdiameter rata-rata tiga milimeter

d. Hidung : simetris. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan e. Mulut : Bibir pucat. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan 6. Leher : tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan

7. Dada : Ditemukan luka tusuk berbentuk oval yang menyerong dengan ukuran panjang tiga sentimeter pada dada kiri dengan jarak lima sentimeter dibawah garis puting susu dan sepuluh sentimeter sebelah kiri garis tengah tubuh

8. Perut : tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan

9. Punggung : ditemukan dua luka tusuk pada punggung kiri. Luka pertama berbentuk oval yang mendatar dengan ukuran panjang satu koma lima sentimeter dengan jarak sebelas sentimeter diatas garis tulang belikat dan enam belas sentimeter disebelah kiri garis tengah tubuh. Luka kedua berbentuk oval mendatar dengan ukuran panjang tiga sentimeter dengan jarak dua sentimeter dibawah luka yang pertama. 10.Anggota gerak atas :

• Kanan : ujung-ujung jari pucat. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan

• Kiri : ujung-ujung jari pucat. Ditemukan luka iris dengan ukuran panjang dua koma lima sentimeter pada lengan kiri bawah dengan jarak delapan sentimeter diatas pergelangan tangan

11.Anggota gerak bawah : ujung-ujung jari pucat. Tidak ditemukan kelaianan dan tanda-tanda kekerasan.

12.Alat kelamin dan dubur : tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan.

Dengan berdasar dari hasil pemeriksaan luar maka dr. Theresia Lindawati memberikan kesimpulan bahwa :

1. Jenazah laki-laki, berumur sekitar dua puluh tahun, panjang badan seratus tujuh puluh lima sentimeter, berat badan tujuh puluh dua koma lima kilogram, warna kuning langsat, keadaan gizi cukup. 2. Pada pemeriksaan luar ditemukan :

a. Luka tusuk pada dada dan punggung b. Luka iris pada lengan bawah

c. Kelainan diatas akibat persentuhan dengan benda tajam

3. Sebab kematian tidak dapat ditentukan dengan pasti oleh karena tidak dilakukan pemeriksaan dalam (otopsi), namun adanya perdarahan yang banyak yang bisa menyebabkan kematian.

Hasil pemeriksaan Luar Visum Et Repertum Jenazah kedua yakni korban Fahmi Abdul Sukur Latief, yakni :

1. Jenazah laki-laki berumur sekitar dua puluh tahun, panjang seratus enam puluh lima sentimeter, berat enam puluh lima kilogram, kulit kuning langsat, keadaan gizi cukup.

2. Pakaian : Jenazah tidak mengenakan pakaian 3. Jenazah berlabel dan tidak bersegel

4. Lebam mayat pada leher, punggung, paha dan betis. Ditemukan kaku mayat lengkap dan tidak ditemukan tanda-tanda pembusukan 5. Kepala :

a. Bentuk kepala: Bulat lonjong simetris. Ditemukan luka terbuka (iris) dengan ukuran panjang tujuh belas sentimeter yang dijahit dengan benang sebanyak empat puluh tujuh jahutan pada pelipis kanan hingga kepala bagian belakang.

b. Rambut : digundul

c. Mata : ditemukan selaput lendir kelopak dan bola mata pucat, selaput bening mata keruh dan manik-manik mata berdiameter rata-rata tiga milimeter

d. Hidung : simetris. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan e. Mulut : Bibir pucat. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan 6. Leher : tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan 7. Dada : tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan 8. Perut : tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan 9. Punggung : tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan 10. Anggota gerak atas :

• Kanan : ditemukan luka terbuka dengan ukuran panjang dua setimeter pada jari pertama yang dijahit dengan benang sebanyak empat jahitan.

11. Anggota gerak bawah : Tidak ditemukan kelaianan dan tanda-tanda kekerasan.

12. Alat kelamin dan dubur : tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan.

Berdasar hasil pemeriksaan diatas maka kesimpulan dari Visum Et Repertum jenazah diatas adalah :

1. Jenazah laki-laki, berumur sekitar dua puluh tahun, panjang badan seratus enam puluh lima sentimeter, berat badan enam puluh lima kilogram, warna kuning langsat, keadaan gizi cukup.

2. Pada pemeriksaan luar ditemukan :

a. Luka iris pada kepala akibat tindakan operasi (trepanasi) kepala

b. Luka robek pada jari akibat persentuhan dengan benda tajam 3. Sebab kematian tidak dapat ditentukan dengan pasti oleh karena

tidak dilakukan pemeriksaan dalam (otopsi), namun adanya cedera otak berat bisa menyebabkan kematian

Berdasar Visum Et Repertum jenazah atas kedua korban baik Rizal dan Fahmi Abdul Sukur Latif yang dilakukan oleh dr. Theresia Linawati, hanya melakukan pemeriksaan Luar dan tidak melakukan pemeriksaan dalam. Dimana dalam pemeriksaan luar sudah bisa disimpulkan bahwa penyebab kematian atas kedua korban adalah untuk Rizal penyebab kematian dikarenakan perdarahan yang banyak,

sedangkan untuk korban Fahmi penyebab kematian karena cedera otak berat.

Dokumen terkait