• Tidak ada hasil yang ditemukan

WANITA KARIER DALAM MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH (Ditinjau dari Segi Pendidikan Islam)

C. Sisi Positif dan Negatif Wanita Karier

Berbicara tentang wanita dengan karier yang digelutinya, tentunya juga memberikan dampak atau efek dari kantor yang digelutinya, efek tersebut terdiri dari:

1. Sisi Positif

a. Bagi wanita yang berkarier akan memperoleh pengalaman kepribadian perkembangan dalam wawasan pengetahuan. Selain itu akan dapat mengusir atau setidaknya mengurangi kebosanan yang mencekamnya yang disebabkan lamanya berada dalam rumah. Sehingga dari pengalaman yang diperolehnya dan yang semakin berkembang dapat dijadikan dasar dalam memberikan pendidikan bagi keturunan dan keluarganya.

b. Dapat membantu terwujudnya kejayaan suatu bangsa, karena dengan diperbolehkannya wanita karier akan memberikan peluang bagi

mereka yang memiliki ilmu pengetahuan atau keahlian untuk menyalurkan bakat dan kemampuan mereka masing-masing asalkan mereka tidak melupakan tugas utamanya.

c. Dengan banyaknya wanita memegang posisi penting dan menjadi pimpinan dalam berbagai bidang, termasuk dalam dunia bisnis, maka semakin terbuka kesempatan wanita untuk memasukki lapangan pendidikan hingga ke perguruan tinggi.

d. Keberhasilan seorang wanita karier sampai mendapat tingkat pimpinan adalah hal yang baik, wajar dan tidak menjadi masalah, jika dilakukan sesuai dengan kemampuannya. Wanita yang bekeija, bisa membantu perekonomian keluarganya, bahkan mungkin ia dapat turut memajukan perekonomian masyarakat pada umumnya. Menurut ajaran Islam tidak ada larangan bagi wanita untuk berkarier, namun tugas lainnya terutama mengurus rumah tangga jangan sampai terabaikan.

2. Sisi Negatif

a. Keluarga kurang harmonis

Wanita yang berkarier berarti ia tidak berfimgsi penuh sebagai ibu rumah tangga. Padahal fungsi ini mutlak harus ada pada setiap keluarga, sebab kalau istri bekeija, lalu siapa yang merawat, mendidik dan mengatur kebutuhan rumah tangga? Dapat diperkirakan bahwa keluarga akan berantakan kalau istri tidak bisa memberikan pelayanan

63

sepenuhnya kepada suami dan anak, sehingga anak-anak dan suami tidak lagi menerima kasih sayang.

b. Kurangnya mental dan moral generasi muda

Tugas mengasuh dan mendidik anak pada wanita karier dialih tugaskan kepada pembantu atau baby sitter atau dititipkan ke tempat penitipan anak. Penggantian fungsi ibu untuk merawat, mengasuh dan mendidik anak oleh pembantu atau baby sitter dapat mengganggu psikologi anak. Karena kurangnya kasih sayang ibunya terhadap anaknya, sebab perhatian dan kasih ibu sangatlah penting bagi perkembangan mental dan moral anak. Sehingga dengan kurangnya perhatian dan kasih sayang tersebut langsung atau tidak langsung merusak generasi muda.

c. Beban ganda (konflik batin)

Wanita karier dalam membentuk keluarga sakinah yang bahagia sejahtera yang dicita-citakan mengharuskan wanita tersebut untuk berperan ganda antara menjadi wanita karier dan menjadi ibu rumah tangga. Bagaimanapun kombinasi dengan tugas keibuan mau tidak mau menghadapkan wanita dengan berbagai masalah, seperti:

Peningkatan tanggung jawab yang menyita waktu dan menimbulkan stres fisik dan emosional.

Rasa bersalah karena kurang dapat memberikan perhatian dan waktu pada anak atau pada pekeijaan.

- Kesempatan karier yang terbatas karena sikap atasan yang meragukan komitmen terhadap keluarga.

Kewajiban mendidik anak tidak saja dibebankan kepada wanita (ibu) saja, melainkan juga kepada laki-laki (bapak) mengingat anak adalah amanah yang dibebankan kepada manusia baik laki-laki maupun perempuan yang dalam hal ini tidak ada perbedaan maupun pengecualian sebagai hamba Allah. Jadi jelas bahwa pria dan wanita semua memiliki kewajiban yang sama untuk mendidik anak-anaknya secara bertahap dan dalam kondisi yang berbeda tentunya. Hak dan tanggung jawab mendidik anak tidaklah dilihat dari bentuk biologis manusia maupun dari pembagian tugas masing-masing.

Bagi wanita karier yang waktunya sedikit di rumah, sehingga

anak kurang mendapatkan kasih sayang, perawatan dan

pendidikannya, untuk mengisi waktu luang si anak ibu tersebut dapat memasukkannya dalam berbagai les privat dengan tujuan agar anak melakukan kegiatan yang positif yang bisa menunjang masa depannya kelak. Disamping memasukkannya ke dalam les privat, perawatan terhadap anak bisa dipercayakan kepada pembantu atau baby sitter.

Dengan ketentuan pembantu atau baby sitter tersebut haruslah orang yang mampu untuk menjaga dan merawat anaknya dengan baik dan mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap anaknya.

Agar keluarga menjadi harmonis istri tidak boleh melupakan kewajibannya terhadap suami, maka bagi keduanya harus mengerti

65

kunci pokok dalam melestarikan kebahagiaan keluarga yaitu adanya saling pengertian, tenggang rasa, kebersaaman dalam memikul tanggung jawab dalam berbagai hal.

Peran wanita karier dalam membangun keluarga sakinah

Dengan keberhasilan seorang wanita karier yang bekeija di luar rum ah tentu saja akan menghasilkan materi, sehingga dengan materi tersebut kebutuhan anggota keluarganya akan terpenuhi. Maka dengan terpenuhinya kebutuhan anggota keluarga, kebahagiaan dan ketentraman dalam rumah tangga akan dapat dirasakan seluruh anggota keluarga.

Dalam menekuni kariemya, wanita karier tidak boleh hanya memikirkan materi saja tetapi hams juga memperhatikan kewajiban- kewajiban terhadap keluarganya. Dalam membentuk keluarga sakinah wanita karier hamslah dapat membedakan antara tugas kariemya dan tugas dalam membina keluarga yang sakinah, mawadah warrohmah yang dikehendaki oleh Islam.

Dalam proses pembentukan keluarga bahagia sejahtera menurut ajaran Islam adalah perlunya orang tua dalam membina anak-anaknya agar menjadi manusia berbudi pekerti luhur dan kokoh dalam pendirian sehingga tidak mudah terombang-ambing dalam era modemisasi masyarakat.

Juga kesadaran dari kedua orang tua bahwa kehidupan berumah tangga adalah kehidupan dengan hak dan kewajiban. Hal ini berarti bahwa tugas kerumah tanggaan bukanlah beban berat yang hams dijauhi tetapi mempakan

tali pengikat yang manis untuk melestarikan kebahagiaan keluarga, asal ia diemban dengan penuh kesadaran dan rasa damai.

Sebagai uraian akhir penulis berkesimpulan bahwa wanita dapat berkarier seperti ia kehendaki tapi tidak boleh meninggalkan kewajiban- kewajiban dalam keluarga. Karena setiap menusia pasti menginginkan kehidupan yang berkecukupan baik materi dan spiritual, yang akan membawa kepadanya keluarga yang sakinah, mawadah, warrahmah yang dikehendaki oleh Islam.

BABY

Dokumen terkait