BAB 4. HASIL PENELITIAN
4.2 Karakteristik Responden
4.2.7 Postest Pengambilan Keputusan PUS dalam
29
0 )
14 0
30.Apakah ibu/bapak memutuskan menjadi akseptor KB karena ada anjuran dari petugas kesehatan melihat usia ibu yang beresiko untuk hami(P30
12 )
2 12
Jumlah Skor Jawaban yang Sesuai 283
Skor Jawaban yang Ideal: (Skor tertinggi x banyak pertanyaan x banyak sampel) = 1x30x14
420 Maka pengambilan keputusan PUS dalam memilih alat
kontrasepsi sebelum diberikan KIE dengan metode ceramah adalah baik yaitu (283/420x100)
67,38%
Dari Tabel 4.9. dapat diketahui bahwa dari 30 pertanyaan yang disiapkan untuk mengukur pengambilan keputusan PUS dalam memilih alat kontrasepsi sesudah KIE dengan media laeflet dilakukan, ada 21 pertanyaan dengan jawaban yang tepat/sesuai diatas 60% (skor ≥ 8)
adalah pertanyaan P1, P2, P3, P4, P5, P6, P7, P11, P12, P13, P14, P15, P16, P17, P22, P23, P24, P26, P27, P28, dan P30. Sebaliknya ada 9 pertanyaan yang mendapat nilai rendah (skor ≤ 8) yaitu pertanyaan P1, P9, P10, P18, P19, P20 , P21, P25, dan P
Dengan demikian total skor dari 14 responden yang diukur sesudah dilakukan KIE dengan media leaflet adalah 283. Total skor maksimal jika semua responden menjawab dengan tepat adalah 420. Maka pengambilan keputusan PUS dalam memilih alat kontrasepsi sesudah dilakukan KIE dengan media leaflet tergolong baik, yaitu (283/420x100) = 67,38%.
29.
4.2.7 Postest Pengambilan Keputusan PUS dalam Memilih Alat Kontrasepsi pada Kelompok Kontrol
Gambaran postest pengambilan keputusan PUS dalam memilih alat kontrasepsi pretest pada kelompok kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10. Distribusi Hasil Postest Pengambilan Keputusan PUS dalam Memilih Alat Kontrasepsi pada Kelompok Kontrol
Item Pertanyaan tentang Pengetahuan
Jawaban
Skor Tepat Tidak
Tepat
1. Apakah ibu/bapak akan menunda kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi jika anak pertama lahir normal (P1
12
)
1 12
2. Apakah ibu/bapak akan menunda kehamilan jika anak pertama lahir seksio (P2
12
)
1 12
3. Apakah ibu/bapak akan menggunakan alat kontrasepsi jika anak pertama lahir prematur (P3
9 )
4 9
4. Apakah ibu jika ada mengidap penyakit seperti jantung, diabetes militus bapak menganjurkan ibu untuk KB karena akan beresiko jika hamil (P4
7
)
6 7
5. Apakah karena ibu/bapak sudah memiliki dua anak sehingga ibu tidak ingin hamil saat ini dan ibu/bapak memutuskan menjadi akseptor KB (P5
4
)
9 4
6. Pada waktu ibu menggunakan kontrasepsi ibu
mengalami ketidak puasan pada kontrasepsi tersebut sehingga membuat ibu tidak memilih menjadi akseptor KB lagi (P6
5
)
8 5
Tabel 4.10 (Lanjutan)
7. Apakah ibu merasa tidak puas dengan petugas kesehatan sehingga ibu tidak menjadi akseptor KB (P7
6 )
7 6
8. Apakah ibu/bapak tidak akseptor KB karena ibu/bapak beranggapan anak ibu masih terlalu kecil dan ibu takut akan terganggu pertumbuhannya (P8
7 )
6 7
9. Apakah ibu/bapak tidak akseptor KB karena saat ini belum memiliki uang untuk datang ke palayanan kesehatan (P9
5 )
8 5
10.Apakah ibu/bapak akan memutuskan menjadi akseptor KB karena ada anjuran pembatasan anggungan oleh karena
pekerjaan (P10)
11.Apakah ibu/bapak akan memutuskan menjadi akseptor KB karena anjuran petugas kesehatan(Dokter, Bidan atau Perawat) karena jika hamil akan beresiko bagi ibu (P11
11 )
2 11
12.Apakah ibu/bapak akan memutuskan menjadi akseptor KB karena anjuran dari mertua atau orang tua karena sudah cukup memiliki anak (P12
10 )
3 10
13.Apakah ibu/bapak akan memutuskan menjadi akseptor KB karena ada perasaan takut tidak dapat memberikan yang terbaik pada anak ibu/bapak jika memiliki anak banyak (P13
7
)
6 7
14.Apakah ibu/bapak akan memutuskan memilih alat
kontrasepsi karena merasa ada keuntungannya bagi ibu/bapak (P14
10 )
3 10
15.Apakah ibu/bapak akan memutuskan menjadi akseptor KB jika ada diberikan insentif (P15
10 )
3 10
16.Apakah ibu/bapak akan memutuskan menjadi akseptor KB jika pelayanan diberikan secara gratis (P16
12 )
1 12
17.Apakah ibu/bapak akan memutuskan menjadi akseptor KB jika usia ibu beresiko untuk hamil (P17
11 )
2 11
18.Apakah ibu/bapak tidak memutuskan menjadi akseptor KB karena ibu/bapak ragu-ragu dari metode yang ada (P18
9 )
4 9
19.Apakah ibu/bapak tidak memutuskan menjadi akseptor KB karena ibu/bapak merasa tidak ada untungnya (P19
7 )
6 7
20.Apakah ibu/bapak tidak memutuskan menjadi akseptor KB karena tidak ada kecocokan dari semua metode yang ada (P20
6 )
7 6
21.Apakah ibu/bapak tidak memutuskan menjadi akseptor KB
karena tidak ada kecocokan dari semua metode yang ada (P21
8 )
5 8
22.Apakah ibu/bapak akan memutuskan memilih alat
kontrasepsi karena ada tekanan dari mertua dan orang tua (P22
10 )
3 10
Tabel 4.10 (Lanjutan)
23.Apakah ibu/bapak tidak akseptor KB karena ada larangan dari agama ibu/bapak yang tidak membolehkan jika ber KB (P23
10
)
3 10
24.Apakah ibu/bapak akan memutuskan menjadi
akseptor KB jika ibu/bapak tidak memiliki pekerjaan tetap(P24
13
)
0 13
25.Apakah ibu/bapak memutuskan menjadi akseptor KB karena anak masih kecil (P25
8
)
5 8
karena repot mengurus anak jika dekat jaraknya (P26
27.Apakah ibu/bapak belum akseptor KB karena belum paham tentang metode yang ada (P
)
27
7
)
6 7
28.Apakah bapak/ibu belum akseptor KB karena tidak ada informasi tentang KB (P28
6
)
7 6
29.Apakah ibu/bapak memutuskan menjadi akseptor KB karena ibu khawatir dan takut pada pengalaman melahirkan anak yang lalu (P29
6
)
7 6
30.Apakah ibu/bapak memutuskan menjadi akseptor KB karena ada anjuran dari petugas kesehatan melihat usia ibu yang beresiko untuk hami(P30
12
)
1 12
Jumlah Skor Jawaban yang Sesuai 255
Skor Jawaban yang Ideal: (Skor tertinggi x banyak pertanyaan x banyak sampel) = 1x30x13
390 Maka pengambilan keputusan PUS dalam memilih
alat kontrasepsi sebelum diberikan KIE dengan metode ceramah adalah baik yaitu (255/390x100)
65,38%
Dari Tabel 4.10. dapat diketahui bahwa dari 30 pertanyaan yang disiapkan untuk mengukur pengambilan keputusan PUS dalam memilih alat kontrasepsi pada saat pretest, ada 16 pertanyaan dengan jawaban yang tepat/sesuai diatas 60% (skor ≥
8) adalah pertanyaan P1, P2, P3, P11, P12, P13, P14, P15, P16, P17, P18, P22, P23, P24, P25, P26 dan P Sebaliknya ada 14 pertanyaan yang mendapat nilai rendah (skor ≤ 8) yaitu pertanyaan
P
30.
4,P5, P6, P7, P8, P9, P10, P13, P19, P20, P21, P27 , P28 dan P
Dengan demikian total skor dari 13 responden yang diukur pada kelompok kontrol saat postest adalah 255. Total skor maksimal jika semua responden menjawab dengan tepat adalah 390. Maka pengambilan keputusan PUS dalam memilih alat kontrasepsi saat prostest adalah baik, yaitu (255/390x100) = 65,38%.
29.
Tahap pertama dalam penelitian eksperimen tiga kelompok adalah menyamakan rata-rata dari ketiga kelompok. Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa pengelompokkan responden dari kedua sampel yang diberi perlakuan dan kelompok yang tidak diberikan perlakuan mengambil keputusan memilih alat kontrasepsi menunjukkan tidak ada perbedaan.
Hal ini berarti bahwa persyaratan untuk melakukan penelitian eksperimen sudah terpenuhi yang sesuai dengan pendapat Murti (2003), bahwa sebelum melakukan penelitian eksperimental, kondisi kelompok perlakuan harus mempunyai kemampuan yang sebanding untuk menghindari bias.
4.3. Analisis Data
4.3.1 Uji Perubahan Pengambilan Keputusan PUS sebelum dan sesudah