• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Ekonomi

Dalam dokumen Laporan pendahuluan konsultan perencana (Halaman 46-49)

BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

3.4 PEREKONOMIAN

3.4.3 Potensi Ekonomi

Pembangunan pertanian dalam arti luas meliputi, bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan. Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai potensi lahan pertanian yang cukup signifikan untuk dikembangkan sebagai daerah pertanian baru di luar Jawa dan Sumatera. Ketersediaan lahan pertanian diperkirakan seluas 2.584.269 Ha. terdiri dari lahan sawah 79.702 Ha, lahan kering 2.322.090 Ha dan lahan lainnya 282.477 Ha. Dari potensi yang ada, lahan sawah baru dimanfaatkan 35.976 Ha (45,146 %) sedangkan untuk lahan kering sekitar 1.705.249 Ha (76,74 %) dan lahan lainnya 21.418 Ha (7,58 %).

Potensi yang lain adalah adanya Sungai Mahakam sebagai sumber pengairan, tersedianya alat dan mesin pertanian serta tersedianya Rice Processing Unit (RPU) dengan kapasitas 50 ton/jam menjadikan Kabupaten Kutai Kartanegara surplus padi setiap tahun dengan produksi padi sawah pada 2004 sebesar 183.845,22 ton dan padi lading 15.192,17 ton. Dengan beberapa keunggulan ini telah menjadikan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai lumbung pangan untuk Provinsi Kalimantan Timur dengan kontribusi beras ± 50-60% per tahun. Perkembangan luas areal tanaman perkebunan mencapai pertumbuhan rata-rata 4,27%, peningkatan terbesar pada perkebunan rakyat tumbuh sebesar 7,98% pertahun sedangkan perkebunan besar meningkat sebesar rata-rata 3,7% per tahun sedang perkebunan negara justru terjadi penurunan.

Sesuai jenis komoditas yang diusahakan, luas areal tertinggi terdapat pada tanaman kelapa sawit (20,707 Ha) dengan pertumbuhan rata-rata 8,34 % per tahun.

Penyerapan terhadap tenaga kerja (sebagai petani dan buruh pabrik) di Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak ± 32.980 orang terdiri dari petani 29.215 orang dan tenaga kerja pada perusahaan perkebunan (pada 4 PBS) sekitar 3.765 orang.

Alat menangkap ikan menurut jenisnya dibedakan atas jaring insang hanyut sebanyak 25.008, bubu sebanyak- 58.147, jaring insang tetap sebanyak 34.263, pancing sebanyak 14.400, anco sebanyak- 18.265 dan lainnya sebanyak 72.137. Dari banyaknya jenis alat penangkapan ikan tersebut, maka berikut ini akan dirincikan luas areal budidaya ikan, dimana sampai dengan tahun terakhir luas areal budidaya tambak seluas 24.379 Ha dengan produksi 15,3 ton dan nilai Rp.153.000. Luas areal budidaya kolam seluas 89,90 Ha dengan produksi 8.6821,4 ton dan nilai Rp.377.537.200. Sedangkan untuk produksi dan nilai ikan perairan umum mencapai produksi 6.817,10 Ha dengan nilai Rp.156.905.650.

Sampai dengan tahun 2004 pencapaian populasi ternak dapat dibedakan atas populasi Sapi sebanyak 9.195 ekor, Kerbau 4.494 ekor, Kambing sebanyak 21.734 ekor, Domba sebanyak- 13 ekor, Babi sebanyak 7.972 ekor. Untuk pencapaian populasi unggas dibedakan atas Ayam Buras sebanyak 800.870 ekor, Ayam Potong 362.170 ekor, Ayam

Kebutuhan akan asupan gizi dari protein hewani didapatkan dari daging ternak dan unggas, dimana sampai dengan tahun 2004 produksi ternak Sapi mencapai 212.214,70 Kg, Kerbau sebesar 19,607 Kg, Kambing sebesar 39,065,49 kg dan daging Babi sebesar 302.420,79 Kg. Produksi daging unggas sampai dengan tahun 2004 untuk Ayam Buras mencapai 73.381,85 Kg, Ayam Potong mencapai 33.691.618,39 Kg, Ayam Petelur mencapai 370.035,00 Kg, Itik mencapai 7.451.875,32 Kg dan untuk produksi telur Ayam Petelur mencapai 573.612 Kg, Ayam Buras 347.797 Kg, Itik 634.543 Kg.

Untuk mengetahui potensi lahan (Ha) pertanian dan perkebunan beserta produksinya (ton) yang terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun terakhir ini, maka berikut ini dapat ditampilkan tabel potensi luas lahan beserta produksinya.

Tabel 3-10

Jenis Komoditi Beserta Luas Lahan dan Jumlah Produksi di Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2006

No Jenis Komoditi Luas Lahan (Ha) Produksi (Ton)

1 Padi Sawah 35.775 1.738.369,2 2 Padi Ladang 6.861 19.348,25 3 Palawija 3.519 27.153,08 4 Sayuran 3.249 28.680 5 Buah - 200.960 6 Perkebunan Rakyat 45.983,80 20.667,67 7 Perkebunan Karet 9.181,25 3.789,50 8 Perkebunan Lada 10.408 7.249,50 9 Perkebunan Kopi 3.870,50 1.198,08 10 Perkebunan Cengkeh 124,50 9,60 11 Perkebunan Kelapa 13.326,50 5.940,60 12 Perkebunan Kakao 1.463.10 369,70 13 Perkebunan Kapuk 107,00 21,35 14 Perkebunan Kemiri 1.087,20 272,03 15 Perkebunan Aren 201,50 26,45 16 Jambu Mente 114,50 16,66 17 Jahe 22,16 30,50 18 Panili 16,50 0,50 19 Pala 3,00 - 20 Kayu Manis 16,00 0,15 21 Pinang 35,50 0,50 22 Kelapa Sawit 4.611,84 1.740,00

Sumber : Diolah dari Kutai Kartanegara dalam Angka 2007

Secara umum komoditas tanaman padi (sawah dan ladang) dan palawija memberikan kontribusi cukup besar kepada produksi sektor pertanian untuk Kabupaten Kutai Kartanegara. Padi sawah merupakan komoditas dengan nilai produksi tertinggi dibandingkan komoditas lainnya.

Adapun komoditas ubi kayu memberikan kontribusi tertinggi untuk produksi tanaman palawija di Kabupaten Kutai Kartanegara. Gambaran perkembangan produksi tanaman padi dan palawija di Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3-11

Produksi Tanaman Padi dan Palawija (Ton) di Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2000-2004

Komoditi Tahun 2000 Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006

Padi Sawah 161.783,20 160.586,41 187.999,23 156.444,88 183.845,22 175.968,00 1.738.369,20 Padi Ladang 23.627,00 22.978,76 24.954,09 20.038,25 15.192,17 19.024,00 19.348,25 Jagung 6.736,00 3.899,49 5.488,76 3.185,00 1.437,00 1.689,27 2.351,00 Ubi Kayu 23.175,00 35.532,02 63.580,51 39.585,00 20.999,56 19.221,23 17.608,85 Ubi Jalar 6.102,00 7.475,85 13.963,64 10.009,00 6.525,82 6.758,89 6.206,81 Kacang Tanah 662,00 997,15 1.964,41 1.320,00 530,81 473,74 553,15 Kedelai 610,00 704,50 1.720,33 556,00 152,37 127,54 252,20

Adapun Luas hutan menurut tata guna hutan. Kesepakatan tahun 2003- 2004 adalah: 1) Kawasan Budidaya Kehutanan (K-BK) seluas 1.647.797 Ha:

Hutan Lindung / Protection Are Forest seluas 239.816 Ha.

Hutan Suaka Alam dan Wisata / Park and Reserve Forest seluas 68.884 Ha. Hutan Produksi Tetap/Definitive seluas 806.128 Ha.

Hutan Pendidikan dan Penelitian / Education and Research Forest seluas 14.099 Ha.

2) Kawasan Hutan Non Budidaya Kehutanan (KBNK) seluas 989.960 Ha. B Pertambangan

Kegiatan pertambangan di Kabupaten Kutai Kartanegara mencakup pertambangan migas dan non migas. Dari kegiatan tersebut, minyak bumi dan gas alam merupakan hasil tambang yang sangat besar pengaruhnya dalam perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara khususnya, dan Provinsi Kalimantan Timur pada umumnya, karena hingga kini kedua hasil tambang tersebut merupakan komoditi ekspor utama. Perkembangan produksi batu bara misalnya, pada tahun 2004 produksinya mencapai 11.751.667,49 metrik ton.

Tabel 3-12

Produksi Batu Bara Berdasarkan Perusahaan di Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2002 – 2004 (M. Ton)

No Coal Company Perusahaan 2002 Tahun 2003 2004

1. PT. Multi Harapan Utama 861.929,00 1.574.456,00

2. PT. Tanito Harum 1.831.263,81 2.083.041,91

3. PT. Bukit Baiduri Enterprises 699.514,83 195.042,70

4. PT. Fajar Bumi Sakti 100.454,00 70.387,38

5. PT. Anugrah Bara Kaltim 1.579.703,00 2.478.749,00

6. PT. Kitadin 1.849.414,00 2.291.493,00

7. PT. Welarco Subur Jaya 330,772

8. PT. Kartika Selabumi Mining 253.342,90

9. KUD Tani Maju 68,18

10. Koperasi Tahta Pokmas IDT 33.045,18

Jumlah 6.922.278,63 8.979.957,02 15.902.235,65 Sumber : Diolah dari Kutai Kartanegara dalam Angka, 2004

C Perdagangan, Industri dan Koperasi

Perdagangan luar negeri merupakan sektor ekonomi yang sangat berperan dalam menunjang pembangunan ekonomi Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Kutai Kartanegara pada khususnya. Dari kegiatan ekspor dapat diperoleh devisa yang merupakan salah satu sumber dana untuk pembangunan.

Definisi ekspor adalah pengiriman barang dagangan ke luar negeri melalui pelabuhan di seluruh wilayah Republik Indonesia, baik bersifat komersial maupun bukan komersial. Nilai ekspor adalah nilai transaksi barang ekspor sampai di atas kapal pelabuhan muat dalam keadaan Free On Board (FOB). Nilai ekspor non migas Kabupaten Kutai Kartanegara berdasarkan data tahun 2004 berjumlah sekitar US $ 154.333.393,18. Dari jumlah tersebut, ekspor amoniak merupakan produk andalan di sektor non migas dengan US $ 121.810.618,18 disusul masing-masing ekspor udang beku (US $ 16.219.324,00), Batubara (US $ 5.185.878,40) sedangkan ekspor komoditi yang lain rata-rata kurang dari US $ 5 juta.

Jumlah unit usaha industri di Kabupaten Kutai Kartanegara sampai dengan saat ini berjumlah 1.822 buah, terdiri dari Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan berjumlah 1.334 usaha dan Industri Logam, Mesin Elektro dan Aneka Industri sejumlah 488 usaha.

sebanyak 10.465 orang. kemudian pada unit Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan sebanyak 1.445 orang.

Nilai investasi yang dicapai pada tahun 2004 adalah sebesar Rp. 136.885.642.000,- dengan nilai produksi keseluruhan mencapai Rp. 3.676.893.343.966, dimana investasi terbesar berada pada kelompok industri kimia yakni sebesar Rp. 129.776.142.000,- dengan nilai produksi sebesar Rp. 3.693.170.779.906 dan disusul oleh kelompok industri logam dengan nilai investasi sebesar Rp. 7.109.500.000,- dengan nilai produksi sebesar Rp. 37.722.564.060.

Dalam dokumen Laporan pendahuluan konsultan perencana (Halaman 46-49)

Dokumen terkait