• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTENSITAS BEROBAT PENDUDUK SEKITAR PEMUKIMAN KARANG SONG

4.2.1 Potensi Kabupaten Indramayu

6 20 30 a. Interaksi sosial sesudah relokasi < Interaksi sosial sebelum relokasi. b. Interaksi sosial sesudah relokasi > Interaksi sosial sebelum relokasi. c. Interaksi sosial sesudah relokasi = Interaksi sosial sebelum relokasi.

Interaksi sosial merupakan indikator kesuksesan relokasi. Dari sampel yang diuji terdapat jumlah sampel yang mengalami perubahan ada 10 responden, yang menurun sebanyak 4 responden (40 %), yang mengalami kenaikan 6 responden (60 %), dan sampel yang tetap sebanyak 20 responden. Dari hasil pengujian didapat nilai p-value = 0,754 ( > 0,05) artinya tidak terdapat kecenderungan yang signifikan bahwa persepsi terhadap interaksi sosial naik atau turun, kecenderungan keduanya sama.

Test Statistics b

Interaksi sosial sesudah relokasi – Interaksi sosial sebelum relokasi

Exact Sig. (2-tailed) ,754a a. Binomial distribution used

b. Sign Test

 

4.2 Pembahasan

4.2.1 Potensi Kabupaten Indramayu

Indramayu adalah salah satu Kabupaten yang terletak di Pesisir Utara Jawa Barat. Didirikan Oleh Raden Aria Wiralodra, putra Tumenggung Gagak Singalodra dari Bagelen Jawa Tengah, pada hari Jumat Kliwon, I Muharram, 934 H atau 1 Sura 1449 S,

yang menurut kalender masehi adalah tanggal 7 Oktober 1527, Titimangsa tersebut resmi ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Indramayu.

Wilayah Kabupaten Indramayu memiliki luas 204.011 ha dengan panjang pantai 114 km dan banyak ditumbuhi hutan mangrove. Indramayu dikenal sebagai "lumbung padi", mengingat 58,27 % dari luas wilayahnya merupakan areal persawahan, dikenal juga sebagai produsen ikan laut, karena dari seluruh produksi ikan laut Jawa Barat sepertiganya berasal dari Indramayu.

Selain terkenal sebagai penghasil buah mangga yang merupakan trademark, Indramayu juga memiliki potensi wisata yang lengkap, baik wisata alam, wisata ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), wisata agro dan wisata rohani, serta potensi seni dan budaya yang beraneka ragam misalnya upacara adat ngarot, nadran, ngunjung, sintren, tarling, dan genjring akrobat.

Untuk mencapai kesejahteraan masyarakatnya dilakukan melalui tiga fungsi utamanya, yaitu fungsi pelayanan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. Ketiga fungsi ini akan berjalan dengan baik bila memenuhi berbagai syarat yang dijadikan input dalam proses fungsi Pemerintahan tersebut.

Penyelenggaraan pemerintahan daerah yang modern ditandai dengan komitmen yang disusun melalui pengkajian mendalam terhadap kondisi Indramayu dengan berbagai lingkungan strateginya, telah terlihat dari visi, misi dan program kerja jangka pendek pada kurun waktu 2005 - 2010.

Berangkat dari permasalahan pokok yang dihadapi, dipadukan dengan aspirasi dan harapan yang berkembang di masyarakat, serta diperkuat oleh visi dalam membangun Indramayu pada tahun 2005-2010, yaitu : Terwujudnya Masyarakat

Indramayu Yang Religius, Maju, Mandiri, dan Sejahtera.

Sebagai langkah operasional yang telah ditetapkan, telah disusun misi yang diyakini dapat memecahkan permasalahan pokok yang dihadapi Kabupaten Indramayu, adalah :

1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia berbasis nilai agama dan budaya. 2) Meningkatkan kinerja pemerintahan daerah yang mandiri dan bebas KKN.

4) Pemerataan dalam peningkatan sarana dan prasarana wilayah serta prasarana dasar pemukiman.

5) Meningkatkan pendapatan asli daerah. 6) Menciptakan pelestarian lingkungan hidup. 7) Meningkatkan ketentraman dan ketertiban.

Sebagai implementasi dan penjabaran dari misi, maka telah disusun program kerja pembangunan, yaitu :

1) Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia berbasis nilai agama dan budaya.

• Meningkatkan pemahaman dan pengalaman ajaran dan nilai-nilai moral keagamaan.

• Menciptakan iklim yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya syiar islam. • Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat.

• Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

• Meningkatkan keterampilan, keahlian dan perlindungan tenaga kerja serta etos kerja masyarakat.

• Meningkatkan budaya dan prestasi olahraga. • Meningkatkan aktivitas dan kreatifitas pemuda.

• Menumbuhkan minat, bakat dan perhatian masyarakat terhadap seni budaya. • Meningkatkan kesadaran berpolitik masyarakat.

• Memantapkan pelaksanaan pembangunan berbasis gender.

2) Meningkatkan kinerja pemerintah daerah yang mandiri dan bebas KKN • Mengoptimalkan mekanisme perencanaan pembangunan daerah. • Mengoptimalkan koordinasi antar satuan kerja perangkat daerah. • Mengoptimalkan pemberantasan korupsi.

• Menyiapkan produk hukum daerah dalam mengantisipasi perubahan peraturan perundang undangan nasional.

• Menyiapkan produk hukum daerah dalam mengantisipasi perubahan peraturan perundang undangan nasional.

• Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan personil perangkat daerah serta badan usaha milik daerah.

• Menyederhanakan prosedur pelayanan publik / peningkatan pelayanan prima. 3) Pemantapan struktur perekonomian masyarakat dan pengembangan potensi daerah

• Meningkatkan produktifitas pertanian dalam arti luas berbasis lahan dan teknologi.

• Memantapkan kinerja agrobisnis berbasis wilayah andalan dan komoditi unggulan.

• Meningkatkan produksi kehutanan dan perkebunan yang berbasis ekologi. • Meningkatkan hasil produksi industri berbasis pertanian dan perikanan.

• Meningkatkan produksi hasil pertambangan yang berbasis sosial dan pelestarian lingkungan hidup.

• Membangun dan mengembangkan sarana dan prasarana perekonomian.

• Menciptakan iklim yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya arus investasi.

• Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana clan prasarana obyek wisata. • Meningkatkan akses permodalan bagi usaha kecil dan menengah.

• Mengembangkan sentra dan cluster pertumbuhan ekonomi berdasarkan potensi sumberdaya alam dan potensi lokal

• Menciptakan kelancaran arus distribusi barang perekonomian dan pengamanan stabilitas harga pangan.

• Membangun hubungan kemitraan antar pelaku ekonomi dalam daerah dan antar daerah.

4) Memerataan dalam peningkatan sarana dan prasarana wilayah serta prasarana dasar pemukiman.

• Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur sumberdaya air dan irigasi. • Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur transportasi darat dan

perhubungan laut.

• Meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan swasta dalam penyediaan perumahan.

• Meningkatkan cakupan jaringan distribusi listrik perdesaan dan energi alternatif. Strategi yang digunakan dalam melaksanakan pembangunan sosial budaya adalah penguatan desentralisasi peningkatan peran masyarakat/swasta, pemberdayaan masyarakat/keluarga, penguatan kelembagaan antar sektor dan antar lembaga.

Pembangunan sosial budaya di Kabupaten Indramayu meliputi peningkatan kesejahteraan sosial (kesehatan, peran serta masyarakat, keluarga berkualitas, pemberdayaan perempuan, gardu taskin dan ketahanan masyarakat) pelestarian kebudayaan masyarakat lokal dan pariwisata, kepemudaan dan olah raga, perluasan produktivitas tenaga kerja dan agama.

Arah kebijaksanaan pembangunan sosial budaya di Kabupaten Indramayu adalah sebagai berikut :

1) Mewujudkan kehidupan yang lebih sehat, terutama kelompok masyarakat miskin dan anak terlanta

2) Memantapkan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.

3) Menciptakan iklim yang kondusif bagi generasi muda seperti mengaktualisasikan potensi, bakat, minat dan kebebasan mengorganisasikan dirinya sebagai wahana pendewasaan

Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mutlak adanya potensi dan peluang investasi. Sebagai gambaran peluang dan investasi Kabupaten Indramayu sebagaimana dibawah ini.

1) Gambaran umum

Kabupaten Indramayu dikenal dengan sebutan “Bumi Wiralodra” merupakan salah satu kabupaten di propinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 204.011 hektar yang terdiri dari 118.513 hektar areal sawah, hutan 34.299 hektar, lahan industri 3.505 hektar, pemukiman 19.472 hektar, perkebunan 6.058 hektar, tambak/rawa/kolam 16.231 hektar, lain-lain 5.916 hektar.

Jumlah Penduduk Kabupaten Indramayu pada tahun 2005 tercatat 1.697.986 jiwa dengan komposisi laki-laki 865.682 jiwa dan perempuan 832.304 jiwa, adapun kepadatan

rata-rata 820 jiwa per kilometer persegi, dan tercata 99,7% masyarakatnya memeluk agama Islam, sisanya memeluk agama lain seperti Kristen, Katolik, Budha dan Hindu. Adapun tingkat laju pertumbuhannya tahun 2005 tercatat 4,27%.

Tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Indramayu menunjukkan perkembangan yang signifikan, hal ini tentu dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi di Kabupaten Indramayu. Ada beberapa indikator untuk melihat pertumbuhan ekonomi, yaitu Produk Domestik Regional Bruto atas harga yang berlaku dan berdasarkan kelompok sektor.

2) Rencana pengembangan wilayah

Dalam mewujudkan visi dan misi, Pemerintah Kabupaten Indramayu telah menetapkan skala prioritas pembangunan berdasarkan latar belakang dan keterkaitan masalah, serta tantangan pembangunan yang ada dengan tetap menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Skala prioritas yang dimaksud adalah sebagaimana tercantum dibawah ini

ƒ Mewujudkan pemerataan pembangunan dalam sistem sosial dan budaya demokratis.

ƒ Meningkatkan kualitas sumberdaya dan kesejahteraan masyarakat.

ƒ Mewujudkan supremasi hokum.

ƒ Memberdayakan kapasitas kelembagaan masyarakat.

ƒ Membangun infrastruktur dasar dan mengembangkan ekonomi lokal berbasis pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan.

Didasarkan pada prioritas pembangunan tersebut , mesin pertumbuhan Kabupaten Indramayu disandarkan pada 6 bisnis inti yaitu Pengembangan Sumber Daya Manusia, Agrobisnis, Manufakturing , Minyak dan Gas Bumi, Jasa dan Pelayanan, Perikanan dan Kelautan.

3) Kawasan industri terbatas Balongan

Adanya industri pengilangan Minyak Exor-1 seluas 1.000 Ha di kawasan industri terbatas Balongan merangsang perkembangan industri hilirnya (petrokimia). Aglomerasi ini terjadi karena kedekatan dengan bahan baku yang merupakan faktor penting dalam pernilihan lokasi industri untuk meminimalisasi biaya transportasi. Perkembangan

kegiatan industri di kawasan ini memberi efek bagi kegiatan lainnya seperti perdagangan dan jasa lainnya.

4) Zona industri

Pemberlakuan Sistem Perdagangan global dunia, merupakan suatu tantangan dan sekaligus peluang bagi daerah Indramayu untuk dapat meningkatkan masuknya para calon investor dari berbagai negara. Sehubungan dengan itu, Pemerintah Kabupaten Indramayu telah menyiapkan suatu kebijakan yang komprehensif dalam rangka pengembangan Hi-tech Industry/ Manufaktur pada lokasi Zona Industri Indramayu yang sudah ditentukan, yaitu zona Industri Losarang, Kandanghaur dan Sukra seluas 5.000 ha.

Secara geografis, berdekatan dengan Pelabuhan Eretan dan dilalui jalan regional pantura sehingga diharapkan dapat menampung investasi dan sektor swasta yang akan menanamkan modalnya di kawasan ini, terutama jenis-jenis industri yang memiliki kaitan erat dengan penggunaan fasilitas pelabuhan yang berorientasi ekspor.

5) Pelayanan prima

Untuk mendukung kegiatan investasi pada zona industri yang telah disediakan, Pemerintah Kabupaten Indramayu telah menetapkan untuk memberikan Pelayanan Prima, khususnya dalam proses pelayanan perizinan sehingga para calon investor merasa puas.

Dokumen terkait