• Tidak ada hasil yang ditemukan

Delapan jenis mangsa macan tutul yang dijumpai di koridor memakan berbagai jenis makanan dari vegetasi dan jenis serangga. Dari Hasil analisis vegetasi di jumpai 181 jenis vegetasi yang merupakan potensi pakan yang besar. Serangga secara umum di Taman Nasional Gunung Halimun diperkirakan ratusan ribu jenis. Hasil studi di sekitar canopy trail ada 2000 jenis, 48 famili dari ordo hymenoptera (Kahono et al., 2003).

1. Surili

Vegetasi sumber pakan surili dari hasil perbandingan antara hasil analisis vegetasi di koridor dan vegetasi pakan surili Siahaan (2002), diketahui ada 28 jenis, 2 habitus liana dan 26 habitus pohon di koridor. Dari 28 jenis pakan surili hanya sembilan jenis pohon yang memiliki sebaran pertumbuhan merata. Sebaran pertumbuhan yang merata dapat dilihat dari dijumpainya jenis pada setiap tingkat pertumbuhan, semai, pancang tiang dan pohon. Untuk jenis perdu tidak akan didapat sampai tingkat pertumbuhan pohon karena ukurannya tidak akan mencapai ukuran pohon sehingga kemerataan tingkat pertumbuhan untuk perdu cukup sampai pertumbuhan tiang. Jenis-jenis vegetasi dan nilai INP untuk tiap tingkat pertumbuhan disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Vegetasi pakan surili dengan sebaran pertumbuhan merata di koridor (diolah dari Siahaan, 2002)

No Jenis Nama latin Bagian INP S INP Pc INP T INP Ph 1 Jirak Sympolocos fasiculata D 1,91 13,4 15,65 7,20 2 Kanyere Bridelia monoica Bh,D 0,21 3,67 1,19 1,98 3 Kihujan Engelhardtia spicata D 0,42 1,08 1,19 0,87 4 Kisampang Evodia latifolia D 0,21 1,08 1,19 2,69 5 Pasang Quercus sundaicus Bh,D 0,42 1,08 1,19 11,62 6 Mara Macaranga tanarius D 4,92 29,1 10,43 0 7 Puspa Schima walichii Bh,D 3,05 10,8 10,43 88,84 8 Ramo giling Scefflera longifolia D 1,17 3,01 1,19 0,84 9 Saninten Castanopsis argentea Bh,D 0,42 1,08 1,19 12,77

Keterangan : Bh : Buah D : Daun Ba : Bunga Pc: Pucuk INP S:INP Semai INP Pc: INP Pancang INP T: INP Tiang INP Ph : INP Pohon

Di habitat koridor surili lebih banyak makan dedaunan. Dari keseluruhan jenis vegetasi pakan yang terdaftar, daun yang dimakan 78,6%, buah sebanyak 46,4% dan bunga 7,1%. Di ketahui ada 7 jenis vegetasi yang di makan buah dan daun diantaranya harendong, kanyere, kibarera, pasang, puspa, rasamala dan saninten. Empat jenis hanya dimakan buahnya, antara lain benying, hamerang, kisireum, kopo dan teureup.

2. Lutung

Dari hasil perbandingan vegetasi pakan lutung hasil studi Paulina (2005) di Kawasan Unocal Geotermal, Gunung Salak dengan hasil analisis vegetasi di koridor tercatat 23 jenis vegetasi pakan lutung di koridor. Satu jenis yaitu pisang dan 22 jenis lainya adalah habitus pohon. Beunying, cecengkehan, kaliandra dalah 3 dari 8 jenis pakan dengan habitus pohon yang sebaran pertumbuhannya

merata. Lutung memakan daun, buah dan pucuk dari jenis pakan yang ada. Seperti vegetasi pakan surili, vegetasi pakan lutung terhambat dalam proses regenerasi. Hal ini dapat dilihat dengan nilai 0 (nol) pada INP.

Lutung lebih banyak makan dedaunan dibandingkan dengan buah dan pucuk. Lutung memakan daun sebanyak 95,7%, buah sebanyak 30,4% dan pucuk 13,04%. Ada 6 jenis yang dimakan daun dan buah diantaranya darangdan, kawoyang, kiara , kokopian, hamerang dan saninten. Untuk jenis rasamala dan saninten bagian yang dimakan daun dan pucuk. Pakan yang sangat potensial adalah saninten, dengan 3 bagian yang dimakan lutung buah, daun dan pucuk. Di lapangan saninten salah satu dari 8 jenis pakan yang memiliki sebaran pertumbuhan merata. Jenis-jenis vegetasi dan nilai INP pada tiap tingkat pertumbuhan disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Vegetasi pakan lutung dengan sebaran pertumbuhan merata di koridor (diolah dari Paulina, 2005)

No Jenis Nama latin Bagian INP S INP Pc INP T INP Ph 1 Beunying Ficus fustilosa D 0,21 5,41 2,38 0,87 2 Cecengkehan Urophyllum arboreum D 2,41 2,16 2,38 0 3 Kaliandra Calliandra callothirsus D 5,26 16,26 28,42 0 4 Kanyere Bridelia monoica D 0,21 3,67 1,19 1,98 5 Kareumi Omalanthus populneus D 0,42 1,08 1,19 0 6 Kawoyang Prunus arborea D, Ba 0,42 4,33 3,57 1,20

7 Ramo giling Scefflera longifolia D 1,17 3,01 1,19 0,84 8 Saninten Castanopsis argentea D, Ba,Pc 0,42 1,08 1,19 12,77

Keterangan : Bh : Buah D : Daun Ba : Bunga Pc: Pucuk INP S:INP Semai INP Pc: INP Pancang INP T: INP Tiang INP Ph : INP Pohon

3. Owa Jawa

Dikoridor teridentifikasi 30 jenis pakan owa jawa, 27 habitus pohon dan 3 jenis habitus liana (Farida, 2000). Dari 27 jenis habitus pohon hanya 11 jenis yang memiliki sebaran pertumbuhan yang merata. Tiga jenis pakan yang merata baik sebaran pertumbuhan maupun sebaran lokasi adalah batarua, puspa, saninten dan kihiur. Jenis puspa mendominasi tingkat pertumbuhan pohon dengan INP hingga 88,837%. Jenis-jenis pakan dengan tingkat pertumbuhan merata ditampilkan dalam tabel 8.

Bagian vegetasi yang dimakan owa jawa buah, daun dan biji. Owa jawa lebih banyak mengkonsumsi buah-buahan dibandingkan dengan daun dan biji. Terhitung 84,6% makanan owa jawa adalah buah-buahan, 7,7% biji-bijian dan 15,4% dedaunan. Terdapat 6 jenis pakan yang dimakan 2 bagian yaitu buah dan daun antara lain cempaka, ceri, hamerang, nanangkaan, kibarera dan rasamala.

Tabel 9. Vegetasi pakan owa jawa dengan sebaran pertumbuhan merata di koridor (diolah dari Farida, 2000)

No Jenis Nama latin INP S INP Pc INP T INP Ph 1 Batarua Platea excelsa 0,21 1,74 6,86 12,72 2 Beunying Ficus fustilosa 0,21 5,41 2,38 0,87 3 Cempaka Michelia montana 0,46 1,08 2,38 3,18 4 Jirak Sympolocos fasiculata 1,91 13,36 15,65 7,20 5 Kanyere Bridelia monoica 0,21 3,67 1,19 1,98 6 Kawoyang Prunus arborea 0,42 4,33 3,57 1,20 7 Kihiur Castanea javanica 0,25 5,79 3,57 18,28 8 Kihujan Engelhardtia spicata 0,42 1,08 1,19 0,86 9 Pasang Quercus sundaicus 0,42 1,08 1,19 11,62 10 Puspa Schima walichii 3,05 10,77 10,43 88,84 11 Saninten Castanopsis argentea 0,42 1,08 1,19 12,77

Keterangan: INP S:INP Semai INP Pc: INP Pancang INP T: INP Tiang INP Ph: INP Pohon

4. Kancil

Berdasarkan identifikasi pakan kancil diketahui ada 43 jenis pakan kancil dimana 15 jenis dijumpai langsung di koridor. Jenis liana terdapat 8 jenis, perdu 22 jenis dan 15 jenis herba. Kancil memakan pucuk daun muda, bunga dan batang muda. Beberapa keterangan penduduk menyatakan bahwa kancil memakan beberapa jenis buah-buahan akan tetapi tidak di jumpai dilapangan buah bekas pakan kancil dan tidak ada sumber yang mendukung yang menyebutkan buah yang dimakan oleh kancil. Semua jenis pakan kancil dimakan juga oleh muntjak. Jenis vegetasi pakan kancil disajikan pada Tabel 16.

5. Muntjak

Dari hasil pengamatan lapangan, muntjak memakan jenis rumput nampong, pacar tere, daun singkong, daun kacang, ilat ayam dan capiteuheur. Bagian yang dimakan adalah pucuk dan daun muda. Jenis pacar tere, nampong ilat ayam dan capiteuheur sebagai makanan kancil sesuai dengan hasil penelitian Semiadi et al. (2002). Menurut Semiadi dkk. (2002) dari penelitian tentang tipe sebaran habitat dan keragaman jenis tumbuhan pakan kancil dan muntjak terdapat 50 jenis tumbuhan dari 22 famili merupakan jenis pakan muntjak. Muntjak memakan pucuk daun muda, daun bunga dan buah. Lokasi bekas makan kancil berupa renggutan pada tumbuhan pakan dijumpai di daerah Pojok goong, Pojok adul, Pasir bedil, Cisarua, dan Pasir pari. Jenis vegetasi pakan muntjak dan nama latinnya disajikan pada Tabel 16.

a b Gambar 8. Nampong (a) dan ilat ayam (b) di koridor Tabel 10. Vegetasi pakan muntjak dan kancil di koridor

No Nama lokal Nama Ilmiah Famili Pemakan Bagian yg dimakan PM Bh Ba BM 1 Peki* Tetraglocidium bibracteatum Acanthaceae K,M √ √ 2 Capiteuheur* Micania cordata Asteraceae K,M √ √ 3 Areuy buereum Ipomoea batatas Convolvulaceae K,M √ √ 4 Bonteng Cucumis sativus Cucur bitaceae K,M √ 5 Labu kunning Cucurbita moschata Cucur bitaceae K,M √ 6 Labu siam Sechium edule Cucur bitaceae K,M √ 7 Kakacangan* Teramnus labialis Fabaceae K,M √ √ 8 Kingkilaban Musaenda frondosa ? K,M √

9 Teklan ? Amaranthaceae K,M √ √ √

10 Solempat* Schismatoglotthis calyptra Araceae K,M √ 11 Cariang Schismatoglotthis rupestris Araceae K,M √ 12 Babandotan hutan* Adennostoma macrophyllum Asteraceae K,M √ √ 13 Hareuga Bidens chinensis Asteraceae K,M √ √ 14 Nampong* Clibadium surinamense Asteraceae K,M √ √ 15 Sintrong* Erechtites valerianifolia Asteraceae K,M √ √ 16 Seminggu Galinsogo parvinflora Asteraceae K,M √ √ 17 Ibun Drymaria cordata Cariophyllaceae K,M √ √ 18 Gewor Commelina paleata Commelinaceae K,M √ √ 19 Pacar tere* Impatiens javensis Balsaminaceae K,M √ √ 20 Talisahid merah Forestia glabrata Commelinaceae M √ 21 Talisahid hijau Forestia sp. Commelinaceae M √ √

22 Ilat* Carex baccans Cyperaceae KM √

23 Karemi* Ommalanthus gigantius Euphorbiaceae M √ √ 24 Cacabean Jussieua linifolia Onagraceae KM √ √ 25 Kiurat Plantago major Plantaginaceae KM √ √ 26 Akar wangi Polygala paniculata Polygalaceae KM √ √ 27 Bungbrun Polygonum chinensis Polygonaceae KM √ √ 28 Kasimukan* Anothis hirsuta Rubiaceae KM √ √ 29 Goletrak* Borreria alata Rubiaceae KM √ √ 30 Kakawatan* Hedyotis auricularia Rubiaceae KM √ √ 31 Kibeling hutan Elatostema sp Urticeae KM √ √ 32 Jarong Stachytarpheta jamaicensis Verbenaceae KM √ √ 33 Seuhang Ficus grossulariodes Moracaceae M √ √

34 Hamerang* F. padana Moracaceae M √ √

35 Beunying* F. septica Moracaceae M √ √

36 Jampang sliper Axonopus compressus Poaceae KM √ √

37 Kukucayan Digitaria sp. Poaceae KM √ √

38 Jampang carulang Eleusine indica Poaceae KM √ √ 39 Bayona merah Isachne sp. Poaceae KM √ √

Tabel 10. Lanjutan

No Nama lokal Nama Ilmiah Famili Pemakan Bagian yg dimakan PM Bh Ba BM 41 Alang-alang* Imperata cylindrica Poaceae M √ √ 42 Tangkur gunung Lophaterum gracile Poaceae KM √ √ 43 Hutamala Mischantus floridulus Poaceae KM √ √ 44 Bayona hijau Panicum trigonum Poaceae KM √ √

45 Jajahean P. respens Poaceae KM √ √

46 Jampang pahit Paspalum conyugatum Poaceae KM √ √

47 Lomotek Setaria barbata Poaceae KM √ √

48 Sawuhen* Setaria palmifolia Poaceae KM √ √ 49 Rumput inggris Urochloa muticum Poaceae KM √ √ Sumber semiadi et al.2002

Keterangan : PM : Pucuk daun muda Ba: Bunga Bh: Buah BM : Batang muda *:Dijumpai langsung K:kancil M: Muntjak 1-8: jenis merambat 9-32: Perdu 33-35 : Pohon 36-50: Rumput

6. Landak

Landak termasuk jenis nokturnal, pada siang hari tidur sarang pada malam hari keluar mencari makanan. Makanan landak termasuk akar-akar yang kaya zat tepung termasuk ketela pohon jika tak sengaja masuk ke kebun. Kadang- kadang landak mengumpulkan tulang dan diangkut dalam sarang, landak mengerkah tulang tersebut untuk mendapatkan kalsium (MacKinnon, 1983). Berdasarkan keterangan penduduk setempat landak memakan 40 jenis makanan dalam waktu semalam. Landak memakan jenis akar-akaran, umbi, lendir kotoran babi, tunas-tunas, rebung muda maupun yang sudah keras dan lumut, cukup banyak dijumpai jenis-jenis tersebut di koridor.

Landak merupakan jenis herbivora, kadang-kadang memakan daging seperti kebanyakan pengerat. Di kebun binatang, landak memakan kentang, wortel, buah hijauan dan pakan anjing. Landak liar memakan ubi-ubian, tumbuhan berduri, akar, berbagai tanaman, dedaunan, buah, jagung dan kulit kayu (Grzimek`s, 1972).

7. Babi Hutan

Babi hutan memakan beraneka jenis makanan (omnivora). Babi hutan memakan cacing, larva serangga, ubi-ubian, dedaunan, dan bangkai binatang. Babi hutan termasuk binatang yang aktif pada malam hari (nocturnal). Babi hutan hidup di habitat hutan primer dan hutan sekunder (Suyanto, 2002). Berdasarkan pengamatan babi hutan mencari makan di dalam hutan, di perkebunan teh, ladang penduduk dan kebun penduduk. Dalam hutan babi hutan memakan buah- buahan antara lain, pisang, nangka, pepaya hutan, kecapi hutan. Di areal perkebunan teh babi hutan memakan pisang baik bonggol maupun buahnya. Di

areal penduduk babi hutan memakan singkong, jagung, dan tanaman pertanian lain sesuai dengan musim tanam.

Babi hutan di dalam hutan memakan umbi-umbian, buah-buahan di lantai hutan, memakan telur dan anak burung, memakan bangkai, memakan cacing tanah, memakan belalang dan beberapa jenis serangga lainnya (Grzimek`s, 1972). Babi hutan membongkar tanah untuk mendapatkan serangga dalam tanah, jengkrik, cacing, larva kumbang, dan kecoa. Dari hasil pembukaan rumput penutup permukaan tanah pada petak pengamatan jejak kaki pada jalur babi dijumpai jenis cacing, larva kumbang, jenis jengkrik, dan kecoa.

8. Trenggiling

Menurut Suyanto (2002) trengiling tingal di hutan primer dan sekunder. Di hutan trenggiling memangsa semut dan rayap yang ditangkap langsung dalam sarang dengan cara membongkar sarang dengan cakarnya kemudian dengan lidahnya yang memiliki cairan seperti lem menangkap semut dan rayap. Dalam perut trenggiling pernah ditemukan 12 jenis semut. Dalam satu malam trenggiling memakan 150 -200 gr semut dan rayap dan total ada 21 jenis serangga yang jadi makanannya (Grzimek`s, 1975).

Serangga merupakan salah satu sumber pakan dalam suatu habitat. Di Taman nasional Gunug Halimun diperkirakan ratusan ribu jenis serangga, hasil studi di sekitar canopy trail ditemukan 2000 jenis serangga yang yang 48 famili diantaranya adalah ordo Hymenoptera (Kahono et al., 2003).

Kompetisi terhadap jenis pakan

Lutung, owa jawa dan surili berkompetisi untuk beberapa jenis pakan. Surili dan lutung berkompetisi memakan benying, darangdan, kanyere, gompong, hamerang, mangong rasamala, ramogiling, saninten seuseurehan dan walen. Owa jawa dan surili berkompetisi memakan benying darangdan, hamerang, harendong, jirak, kanyere, kibarera, kihujan, kisirem, kibarera, kopo, manggong, puspa, pasang, rasamala, saninten, teureup dan walen. Owa dan lutung berkompetisi memakan beunying, darangdan, hamerang, kanyere, kiara, kibonteng, kokopian, manggong, rasamala, saninten, dan walen. Ketiga primata berkompetisi memakan benying, darangdan, kanyere, hamerang, manggong, rasamala, saninten dan walen.

Gambar 9. Buah hamerang pakan owa jawa, lutung dan surili.

Sebagai browser, muntjak dan kancil berkompetisi dalam hal pakan. Semua pakan kancil merupakan pakan muntjak tetapi tidak semua pakan muntjak dimakan oleh kancil. Muntjak memiliki jumlah jenis pakan yang lebih luas. Kompetisi terjadi untuk mendapatkan pakan diantaranya peki, capituher, solempat, kasimukan, goletrak dan beberapa jenis lainnya yang semua berjumlah 43 jenis.

Dokumen terkait