• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Pasar Industri Perhotelan

Dalam dokumen Studi Kelayakan Pembangunan Wisma Atlet (Halaman 47-52)

5.2. Analisa Penentuan Lokasi

5.2.2. Potensi Pasar Industri Perhotelan

Industri layanan jasa perhotelan tidak terlepas dari keadaan perekonomian globalterlepas dari keadaan perekonomian global dan nasional. Pada tahun 2013 perekonomian global diperkirakan tumbuh lebih dan nasional. Pada tahun 2013 perekonomian global diperkirakan tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Beberapa perkembangan positif di akhir baik dibandingkan tahun sebelumnya. Beberapa perkembangan positif di akhir tahun 2012 dan awal tahun

tahun 2012 dan awal tahun 2013 seperti tercapainya kesepakatan di AS mengenai2013 seperti tercapainya kesepakatan di AS mengenai penurunan defisit anggaran

penurunan defisit anggaran (fiscal cliff,(fiscal cliff, meningkatkan optimisme prospekmeningkatkan optimisme prospek pertumbuhan global yang lebih baik di tahun 2013. Walaupun demikian, masih pertumbuhan global yang lebih baik di tahun 2013. Walaupun demikian, masih terdapat berbagai faktor risiko ke depan yang perlu diwaspadai seperti proses terdapat berbagai faktor risiko ke depan yang perlu diwaspadai seperti proses negosiasi penetapan pagu utang

negosiasi penetapan pagu utang (debt ceilnng(debt ceilnng dan pemotongan belanja secaradan pemotongan belanja secara otomatis

otomatis (automatic spending cut(automatic spending cut di AS, kemungkinan terjadinya pertumbuhandi AS, kemungkinan terjadinya pertumbuhan ekonomi yang tertahan di China, Jepang dan India, serta penyelesaian krisis ekonomi yang tertahan di China, Jepang dan India, serta penyelesaian krisis Eropa.

Eropa.

Perkiraan

Perkiraan pertumbuhan pertumbuhan perekonomian perekonomian global global yang yang lebih lebih tinggi tinggi diikuti diikuti dengandengan perkiraan kegiatan volume perdagangan dan harga komoditas yang meningkat. perkiraan kegiatan volume perdagangan dan harga komoditas yang meningkat. Bank Indonesia memprakirakan volume perdagangan dunia tumbuh sebesar Bank Indonesia memprakirakan volume perdagangan dunia tumbuh sebesar 4,1%. Sejalan dengan lebih tingginya pertumbuhan volume perdagangan dunia, 4,1%. Sejalan dengan lebih tingginya pertumbuhan volume perdagangan dunia, harga komoditas nonmigas diprakirakan juga akan mengalami peningkatan harga komoditas nonmigas diprakirakan juga akan mengalami peningkatan sebesar 1,7%.

sebesar 1,7%.

Tabel 7 Proyeksi PDB Dunia Tabel 7 Proyeksi PDB Dunia

Negara/Kawasan

Negara/Kawasan ProyeksiProyeksi

2012 2013 2014 2012 2013 2014 PDB PDB Dunia Dunia 3.1 3.1 3.4 3.4 3.93.9 Jepang Jepang 2.2 2.2 0.8 0.8 1.11.1 Amerika

Negara/Kawasan

Negara/Kawasan ProyeksiProyeksi

2012 2013 2014

2012 2013 2014

Kawasan

Kawasan Eropa Eropa -0.5 -0.5 0.1 0.1 1.01.0 Perancis Perancis 0.3 0.3 0.6 0.6 1.11.1 Jerman Jerman 0.8 0.8 0.9 0.9 1.41.4 Italia Italia -2.4 -2.4 -0.7 -0.7 0.50.5 Spanyol Spanyol -1.9 -1.9 -1.2 -1.2 0.80.8 Negara Kawasan Negara Kawasan Eropa Lain Eropa Lain -0.8 -0.1 0.7 -0.8 -0.1 0.7 China China 7.7 7.7 8.0 8.0 8.28.2 India India 5.5 5.5 6.0 6.0 6.46.4 Sumber: Bank Indonesia

Sumber: Bank Indonesia

Kinerja perekonomian Indonesia pada tahun 2012 cukup menggembirakan di Kinerja perekonomian Indonesia pada tahun 2012 cukup menggembirakan di tengah perekonomian dunia yang melemah dan diliputi ketidakpastian. tengah perekonomian dunia yang melemah dan diliputi ketidakpastian. Pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan pada tingkat yang

Pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan pada tingkat yang cukup tinggi, yaitucukup tinggi, yaitu 6,2%, dengan inflasi yang terkendali pada tingkat yang rendah (4,3%) sehingga 6,2%, dengan inflasi yang terkendali pada tingkat yang rendah (4,3%) sehingga berada pada kisaran sasaran inflasi 4,5±1%. Di tengah menurunnya kinerja berada pada kisaran sasaran inflasi 4,5±1%. Di tengah menurunnya kinerja ekspor, pertumbuhan ekonomi lebih banyak ditopang

ekspor, pertumbuhan ekonomi lebih banyak ditopang oleh permintaan domestikoleh permintaan domestik yang tetap kuat. Hal ini didukung oleh kondisi ekonomi makro dan sistem yang tetap kuat. Hal ini didukung oleh kondisi ekonomi makro dan sistem keuangan yang kondusif sehingga memungkinkan sektor rumah tangga dan keuangan yang kondusif sehingga memungkinkan sektor rumah tangga dan sektor usaha melakukan kegiatan ekonominya dengan lebih baik. Selain itu, sektor usaha melakukan kegiatan ekonominya dengan lebih baik. Selain itu, kuatnya permintaan domestik di tengah melemahnya kinerja ekspor kuatnya permintaan domestik di tengah melemahnya kinerja ekspor menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan neraca transaksi

menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan neraca transaksi berjalan.berjalan.

Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 diprakirakan tumbuh lebih tinggi, Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 diprakirakan tumbuh lebih tinggi, namun sejumlah risiko dan tantangan perlu diantisipasi. Sejalan dengan namun sejumlah risiko dan tantangan perlu diantisipasi. Sejalan dengan membaiknya perekonomian dunia, terutama pada semester II 2013, membaiknya perekonomian dunia, terutama pada semester II 2013, perekonomian Indonesia diprakirakan akan tumbuh sebesar 6,3-6,8% dengan perekonomian Indonesia diprakirakan akan tumbuh sebesar 6,3-6,8% dengan inflasi tetap terjaga sesuai dengan sasaran Bank Indonesia sebesar 4,5±1%. inflasi tetap terjaga sesuai dengan sasaran Bank Indonesia sebesar 4,5±1%. Permintaan domestik diprakirakan tetap menjadi penyumbang utama Permintaan domestik diprakirakan tetap menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi. Namun sejumlah tantangan dan risiko

pertumbuhan ekonomi. Namun sejumlah tantangan dan risiko perlu diantisipasiperlu diantisipasi untuk menjaga stabilitas ekonomi makro dan sistem keuangan. Pertama, untuk menjaga stabilitas ekonomi makro dan sistem keuangan. Pertama, konsumsi BBM yang terus meningkat di tengah semakin menurunnya produksi konsumsi BBM yang terus meningkat di tengah semakin menurunnya produksi migas dalam negeri akan terus meningkatkan impor migas dan beban subsidi migas dalam negeri akan terus meningkatkan impor migas dan beban subsidi sehingga semakin menambah tekanan terhadap kesinambungan fiskal dan defisit sehingga semakin menambah tekanan terhadap kesinambungan fiskal dan defisit transaksi berjalan. Kedua,

transaksi berjalan. Kedua, struktur perekonomian dengan ketergantungan imporstruktur perekonomian dengan ketergantungan impor yang tinggi khususnya untuk barang modal dan bahan baku, dalam jangka pendek yang tinggi khususnya untuk barang modal dan bahan baku, dalam jangka pendek dapat menimbulkan kerentanan terhadap keseimbangan eksternal ketika dapat menimbulkan kerentanan terhadap keseimbangan eksternal ketika kegiatan investasi terus

kegiatan investasi terus mengalamengalami peningkatan. Dengan latar mi peningkatan. Dengan latar belakang tersebut,belakang tersebut, kebijakan Bank Indonesia akan diarahkan pada upaya pencapaian keseimbangan kebijakan Bank Indonesia akan diarahkan pada upaya pencapaian keseimbangan internal dan eksternal. Dalam hubungan ini, kebijakan Bank Indonesia diarahkan internal dan eksternal. Dalam hubungan ini, kebijakan Bank Indonesia diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi dan menjaga keseimbangan neraca pembayaran. untuk mencapai sasaran inflasi dan menjaga keseimbangan neraca pembayaran.

Arah kebijakan tersebut akan dilakukan melalui lima pilar bauran kebijakan. Arah kebijakan tersebut akan dilakukan melalui lima pilar bauran kebijakan. Pertama, kebijakan moneter akan ditempuh secara konsisten untuk Pertama, kebijakan moneter akan ditempuh secara konsisten untuk mengarahkan inflasi tetap terjaga dalam kisaran sasaran yang ditetapkan.

mengarahkan inflasi tetap terjaga dalam kisaran sasaran yang ditetapkan. Kedua,Kedua, kebijakan nilai tukar akan diarahkan untuk menjaga pergerakan rupiah sesuai kebijakan nilai tukar akan diarahkan untuk menjaga pergerakan rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya. Ketiga, kebijakan makroprudensial diarahkan dengan kondisi fundamentalnya. Ketiga, kebijakan makroprudensial diarahkan untuk menjaga kestabilan sistem keuangan. Keempat, penguatan strategi untuk menjaga kestabilan sistem keuangan. Keempat, penguatan strategi komunikasi kebijakan untuk mendukung efektivitas kebijakan Bank Indonesia. komunikasi kebijakan untuk mendukung efektivitas kebijakan Bank Indonesia. Kelima, penguatan koordinasi Bank Indonesia dan Pemerintah dalam mendukung Kelima, penguatan koordinasi Bank Indonesia dan Pemerintah dalam mendukung pengelolaan ekonomi makro dan

pengelolaan ekonomi makro dan stabilitas sistem keuangan.stabilitas sistem keuangan.

Di sepanjang tahun 2013, pertumbuhan ekonomi Jatim diproyeksikan tumbuh Di sepanjang tahun 2013, pertumbuhan ekonomi Jatim diproyeksikan tumbuh pada

pada batas bawah dari rbatas bawah dari rentang 7,00% s.entang 7,00% s.d 7,25% (yoy), sedid 7,25% (yoy), sedikit lebikit lebih rendahh rendah dibandingkan 2012.

dibandingkan 2012. Namun demikian, Namun demikian, pertumbuhan ini pertumbuhan ini diperkirakan masihdiperkirakan masih yang

yang tertinggi tertinggi dibandingkan dibandingkan provinsi provinsi lainnya lainnya di di Pulau Pulau Jawa Jawa maupun maupun nasional.nasional. Masih tingginya konsumsi masyarakat seiring meningkatnya proporsi usia Masih tingginya konsumsi masyarakat seiring meningkatnya proporsi usia produktif di Jawa Timur masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi produktif di Jawa Timur masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Jatim. Selain itu, adanya momentum PILKADA pada Agustus 2013 diperkirakan Jatim. Selain itu, adanya momentum PILKADA pada Agustus 2013 diperkirakan turut

turut mendorong pertumbuhan mendorong pertumbuhan ekonomi Jatim ekonomi Jatim baik baik dari konsumsi dari konsumsi rumahrumah tangga

tangga maupun maupun pemerintah. pemerintah. Namun Namun demikian, demikian, konsumsi konsumsi barang barang tahan tahan lamalama khususnya kendaraan bermo

khususnya kendaraan bermotor roda empat akan sedikit tertahan jika tor roda empat akan sedikit tertahan jika kebijakankebijakan pengurangan subsidi BBM jadi diberlakukan pada tahun ini. Sementara itu, pengurangan subsidi BBM jadi diberlakukan pada tahun ini. Sementara itu, berbagai upaya pemerintah melalui perbaikan infrastruktur, penyederhanaan berbagai upaya pemerintah melalui perbaikan infrastruktur, penyederhanaan birokrasi

birokrasi pengajuan izin pengajuan izin usaha serta usaha serta upaya peningkatan upaya peningkatan kerjasama investasikerjasama investasi melalui ku

melalui kunjungan antar njungan antar negara/daernegara/daerah diharapkan dapat teah diharapkan dapat terus mendorongrus mendorong minat investor asing dan dalam negeri.

minat investor asing dan dalam negeri.

Selanjutnya, optimisme pengusaha akan perbaikan kinerja ekspor luar negeri Selanjutnya, optimisme pengusaha akan perbaikan kinerja ekspor luar negeri Jatim dengan berbagai strategi perusahaan dan pemerintah diharapkan terus Jatim dengan berbagai strategi perusahaan dan pemerintah diharapkan terus mengalami

mengalami perbaikan, khusuperbaikan, khususnya dengan snya dengan adanya insentif adanya insentif pemerintah untupemerintah untukk mengembang

mengembangkan pkan produk roduk hortikultura hortikultura dan pdan pertanian ertanian organik organik di di beberapa beberapa sentrasentra produksi

produksi Jatim. Jatim. MencermaMencermati ti perkembangan perkembangan sektor sektor industri industri pengolahan pengolahan yangyang diperkirakan a

diperkirakan akan mekan membaik mbaik pada pada triwulan II triwulan II dan III, dan III, yang dyang dipicu oleipicu olehh meningkatnya konsumsi domestik dengan berbagai momentum perayaan meningkatnya konsumsi domestik dengan berbagai momentum perayaan keagamaan

keagamaan akan makan mempengaruhi perbaikan transaksi impor empengaruhi perbaikan transaksi impor luar negeri luar negeri terutamterutamaa untuk

untuk intermediate intermediate goods goods yang yang menjadi menjadi bahan bahan baku baku sektor sektor industriindustri pengolahan.

pengolahan. Secara Secara keseluruhan, keseluruhan, transaksi transaksi perdagangaperdagangan n luar luar negerinegeri diperkirakan kembali mencatat nilai netekspor. Indikator

diperkirakan kembali mencatat nilai netekspor. Indikator berikutnya yaitu belanjaberikutnya yaitu belanja modal pemerintah berdasarkan data rencana APBD 2013 diperkirakan mengalami modal pemerintah berdasarkan data rencana APBD 2013 diperkirakan mengalami peningkatan dengan didukung membaiknya

peningkatan dengan didukung membaiknya awarenessawareness pemerintah daerahpemerintah daerah tingkat kab/kota.

tingkat kab/kota.

Di sisi penawaran, meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam kegiatan Di sisi penawaran, meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam kegiatan wisata

meningkatnya peranan Kota Surabaya sebagai sub hub ke Indonesia Timur yang terindikasi dari bertambahnya jumlah hotel kelas bisnis di Surabaya. Optimisme pelaku usaha sektor industri pengolahan yang tercermin melalui berbagai survei diharapkan terus berlanjut hingga akhir tahun, dengan didorong berbagai insentif pemerintah melalui peningkatan peran sertausaha mikro, kecil dan menengah di Jatim.

Sejumlah isu penting seputar perkembangan industri pariwisata di Indonesia serta peluang investasi khususnya di sektor perhotelan menunjukkan bahwa kekuatan pariwisata domestik Indonesia sangat signifikan hal ini terlihat dari pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) yang setiap tahun tumbuh sekitar 5%. Sehingga bila tahun 2013 pergerakan wisnus sebesar 250 juta, pada tahun 2022 mendatang diproyeksikan menjadi 400 juta. Tingginya pergerakan wisnus ini dipicu oleh meningkatnya kelas menengah masyarakat Indonesia terutama kelompok muda.

Pariwisata Indonesia juga ditopang oleh kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang tahun lalu tumbuh 5,04%, yakni dari 7,6 juta pada 2011 meningkat menjadi 8 juta pada 2012, sementara target tahun 2013 ditetapkan sebesar 8,6  juta untuk target moderat dan 9 juta target optimistis. Selain itu sektor pariwisata  juga didukung oleh meningkatnya nilai investasi pariwisata. Tahun 2012 jumlah nilai investasi sektor pariwisata sebesar US$869.8 juta terdiri atas US$786.3 juta PMA dan US$101.5 juta Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) atau mengalami pertumbuhan hingga 210,86% dibandingkan tahun sebelumnya 2011 dengan total investasi sebesar US$279.8 juta.

Diperkirakan untuk mengantisipasi pertumbuhan wisatawan dibutuhkan tambahan kamar hotel sebanyak 100 ribu kamar atau sebanyak 700 hingga 800 hotel baru dalam dekade mendatang. Hotel merupakan usaha jasa pelayanan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas; kamar tidur (kamar tamu), makanan dan minuman, pelayanan-pelayanan penunjang lainnya tempat rekreasi, fasilitas olah raga, dan laundry. Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi yang sangat dikenal oleh masyarakat, di samping akomodasi komersil lainnya. Usaha perhotelan sekarang ini sudah merupakan suatu industri hotel yang memerlukan sumber dana dan sumber daya manusia dalam jumlah besar, dengan resiko kerugian atau keuntungan yang besar pula.

Secara umum karakteristik khusus industri perhotelan dapat digambarkan dalam kerangka industri yang dapat dijadikan dasar dalam menjalankan industri perhotelan adalah berikut ini :

1. Capital Intensive

Membangun dan mengusahakan sebuah Hotel memerlukan Modal yang besar, Investasinya berjangka panjang , "yield"nya rendah dan lamban.

2. Labor Intensive

Hotel mengerjakan pekerja terampil yang berlatar belakang pendidikan hotel dalam jumlah yang besar, baik karena jasa pelayanan belum banyak yang dapat digantikan oleh mesin, juga karena hotel beroperasi 24 jam yang memerlukan 3 shift.

3. Sensitif dalam persaingan

Elastisitas permintaan (demand) oleh karena penurunan jumlah kunjungan wisatawan atau jumlah hotel-hotel dengan kelas dan type sama yang berlebihan disuatu tempat, akan cepat berdampak kepada perang tarif. Belum lagi soal Citra, Brand Name, Kompetitor lama dan baru, Selera Konsumen, Marketing Mix dan lain-lain.

4. Sensitif terhadap perubahan kondisi

Kondisi Ekonomi, Sosial, Budaya, Politik dan Keamanan serta Ketertiban/Kepastian Hukum sangat besar pengaruhnya terhadap pengembangan dan kegiatan usaha perhotelan pada umumnya.

5. Heterogen dalam pelayanan

Service outputnya (produktifitas kerja karyawan) bervariasi, baik dalam cara, kualitas, waktu maupun tempatnya.

6. Produk dan Jasa yang dijual adalah intangble

Contoh barang dan jasa yang dijual tidak bisa dibawa-bawa untuk ditunjukkan kepada calon pembeli, sehingga harus pandai-pandai meyakinkan mereka dengan berbagai cara yang dapat menarik perhatian calon konsumen misalnya dengan menggunakan media promosi berupa gambar-gambar/brochures dan berbagai penwaran yang dapat menarik pengunjung.

7. Produknya perhisable

Barang yang dijual tidak dapat disimpan atau ditimbun : misalnya pada kamar yang tidak terjual pada suatu hari berarti hilanglah pemasukan pada hari itu.

8. Inseparability dengan gedung dan lokasinya

Produknya harus dikonsumsi ditempat produk itu dihasilkan, sehingga pembeli harus mendatangi hotel.

Menurut hasil penelitian, pengeluaran wisatawan mancanegara di Indonesia untuk akomodasi merupakan yang tertinggi dibandingkan lain-lain pengeluaran selama kunjungannya. Oleh adanya produk-produk dan jasa dalam aktivitas pariwisata itulah maka usaha-usaha tersebut kemudian disebut sebagai sebuah industri. Tersedianya hotel-hotel yang baik meningkatkan citra suatu Negara, terutama yang sedang berkembang, karena merupakan prasyarat bagi orang-orang yang melakukan perjalanan jauh dari tempat tinggalnya, bagi para wisatawan, para investor, pengusaha/pedagang , diplomat asing maupun masyarakat dan pengguna jasa lainnya. Hotel memberikan kesempatan kerja

dalam jumlah yang besar, juga merupakan penyumbang pajak yang besar bagi Negara dan saat ini merupakan penghasil devisa terbesar setelah minyak dan gas bumi.

Saat ini di Kabupaten Banyuwangi baru terdapat 2 Hotel berbintang dan 67 hotel kelas melati dengan kapasitas total sebanyak 2011 kamar. Sehingga peluang pembangunan hotel masih sangat memungkinkan utamanya untuk pasar hotel berbintang.

Dalam dokumen Studi Kelayakan Pembangunan Wisma Atlet (Halaman 47-52)

Dokumen terkait